cover
Contact Name
Rini Alfatiyah ST, MT
Contact Email
dosen00347@unpam.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jitmi@unpam.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
JITMI (Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri)
Published by Universitas Pamulang
ISSN : 26205793     EISSN : 26856123     DOI : -
JITMI (Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri), bertujuan untuk menyediakan forum komunikasi dan sarana publikasi bagi peneliti, pendidik, praktisi dan mahasiswa yang memeiliki minat dibidang ilmu Teknik industri dan Manajemen. JITMI memuat hasil-hasil penelitian dibidang Ilmu Teknik Industri seperti, produksi, persediaan dan logistik, ergonomi dan keselamatan kerja, pengendalian kulaitas, statistik industri, simulasi, otomatisasi, perancangan produk, perencanaan dan tata letak pabrik, penelitian operasional dan Manajemen perusahaan.
Arjuna Subject : -
Articles 160 Documents
Analisis Perawatan Mesin Bubut CY-L1640G dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) di PT. Polymindo Permata Agus Syahabuddin
JITMI (Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri) Vol 2, No 1 (2019): JITMI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.599 KB) | DOI: 10.32493/jitmi.v2i1.y2019.p27-36

Abstract

Persaingan industri yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan terus memperbaiki aktivitas operasional lebih optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tindakan perawatan optimal dan menentukan interval waktu perawatan pada Mesin Bubut CY-L1640G pada departemen Maintenance di PT. Polymindo Permata, dimana masih banyak kegiatan perawatan korektif disebabkan kerusakan mesin. Agar tujuan tercapai penulis melakukan analisis secara detail menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM), dengan aplikasi awal mengetahui fungsi serta kerusakan yang dapat  terjadi pada suatu sistem, mulai dari sub-sistem sampai pada level komponen. Tabel FMEA untuk penentuan komponen kritis, analisa Intermediate Decision Tree (IDT) untuk mengetahui dampak kegagalan baik langsung maupun tidak langsung,  kemudian analisis Logic Tree Analysis (LTA) untuk menentukan tugas perawatan yang optimal. Hasil yang didapat adalah pemecahan masalah dimana perusahaan harus melakukan interval perawatan pada komponen Electric System dalam rentang interval 255.07 jam atau 32 hari kerja. Untuk mengetahui tingkat kerusakan komponen dengan melakukan tindakan Condition Monitoring, untuk mengatasi kegagalan yang tidak dapat diprediksi dengan melakukan tindakan Corrective Maintenance dan untuk mengatasi kegagalan yang dipengaruhi usia komponen dengan melakukan tindakan penggantian yang terjadwal. 
Pengendalian Persediaan Material pada Produksi Hot Mix dengan Pendekatan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Adi Candra
JITMI (Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri) Vol 1, No 2 (2018): JITMI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.515 KB) | DOI: 10.32493/jitmi.v1i2.y2018.p145-153

Abstract

Setiap perusahaan menginginkan hasil produk yang berkualitas, namun harus diimbangi pula dengan ketersediaan bahan baku yang selalu tersedia agar proses produksi berjalan lancar. Masalah persediaan bahan baku pada dasarnya dialami oleh setiap perusahaan, namun masalah pengelolaan tersebut dapat diatasi dengan berbagai metode, salah satunya metode Economic Order Quantity ( EOQ), dalam penelitian ini penulis mencoba menganisa masalah pengadaan bahan baku. Berdasarkan hasil penelitian persediaan bahan  baku dari tahun’2015’sampai dengan tahun 2016  setiap  tahunnya omengalamipenurunan persediaan bahan baku, Safety Stock bahan baku bila menggunakan metode EOQ adalah lima  kali pembeliaan bahan baku dalam satu periode (1 tahun). Batas atau titik pemesanan bahan baku kembali yang dibutuhkan bila menggunakan metode EOQ pada tahun 2017 yaitu sebesar 392,24 ton kemudian untuk total biaya persediaan bahan baku perusahaan bila dihitung menurut data perusahaan pada tahun 2017 adalah Rp 1.045.032.500,00 sedangkan dengan menggunakan metode EOQ sebesar Rp. 625.762.277,42. Jadi ada penghematan yang diperoleh sebesar Rp 419.270.222,58.
Analisis Kualitas Produksi Tempe dengan Metode Seven Tools di UD Maju Jaya. Wahyu Binti Madeali
JITMI (Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri) Vol 2, No 1 (2019): JITMI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.451 KB) | DOI: 10.32493/jitmi.v2i1.y2019.p74-80

Abstract

Era globalisasi menyajikan kenyataaan baru yang ditandai oleh pasar tanpa batas negara, revolusi teknologi informasi dan pelayanan UD Maju Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang kuliner produk yang diproduksi ialah tempe. Perusahaan ini berdiri dari kecil hingga berkembang seperti saat ini,  perusahaan kuliner pada saat ini sedang popular apalagi di kota-kota besar di Indonesia. UD Maju Jaya pernah mengalami masalah kualitas produk pada tahun 2013 dimana kualitas tempe yang di hasilkan tidak sesuai yang ingin di capai dan kejadian ini berdampak yang negatif bagi perusahaan. Berdasarkan kejadian diatas maka penelitian terhadap kualitas tempe yang merupakan sumber sebagai bahan penelitian. Maka penelitian ini mengambil judul ”Analisis Kualitas Produksi Tempe Dengan Metode  Seven Tools di UD Maju Jaya.”  
Analisis Keefektifitasan Mesin Bubut Konvensional Sebagai Usulan Perbaikan dalam Penerapan Total Productive Maintenance di PT. Xintai Indonesia Wakhit Ahmad Fahrudin
JITMI (Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri) Vol 1, No 2 (2018): JITMI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.178 KB) | DOI: 10.32493/jitmi.v1i2.y2018.p180-188

Abstract

PT. Xintai Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur wellhead dan X-Mastree yang telah menerapkan Total Productive Maintenance. Kerugian dalam proses produksi sering dengan dikenal Six Big Losses. Untuk penerapan Total Productive Maeintenance, Sig Big Losses ini harus dihilangkan dalam pencapaian kinerja dalam produksi. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk menganalisa keefektifitasan Mesin Bubut Konvensional dengan menghilangkan kerugian-kerugian yang ada dalam Sig Big Losses tersebut sebagai usulan perbaiakan dalam penerapan Total Produktive Maintenance. Hasil setelah dilakukan penelitian keempat mesin bubut konvensional memiliki keefektifitasan 79,52% s/d 82,28% dalam periode satu tahun September 2014 sampai Agustus 2015. Kondisi ini menunjukan bahwa keempat mesin bubut tersebut masih dibawah ideal nilai keefektivitasan berdasarkan standar nilai Overall Equipment Efectiveness sebesar ≥80%. Analisa selanjutnya menggunakan diagram sebab akibat untuk mengetahui permasalahan dan perbaikan yang harus dilakukan pada perusahaan kususnya pada bagian produksi melalui faktor penyebab diantaranya adalah faktor manusia, biaya, metode, dan lingkungan. Hasil analisa faktor manusia yang paling dominan dalam pencapaian penerapan Total Productive Maintenance.Perusahaan harus melakukan perubahan dengan memberikan pelatihan terhadap operator dalam kepedulian terhadap merawat mesin, identifikasi sebelum adalanya kerusakan, dan dibuatkan kembali prosesdur dalam pemakaian mesin-mesin yang akan digunakan.  
Peningkatan Kualitas Proses Produksi Beng-Beng diline 8 PT. Mayora Indah, Tbk dengan Pendekatan Six Sigma Muhammad Shobur
JITMI (Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri) Vol 1, No 2 (2018): JITMI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.81 KB) | DOI: 10.32493/jitmi.v1i2.y2018.p107-116

Abstract

Industri fast moving consumer goods (FMCG) di Indonesia tumbuh mengesankan yakni mencapai hingga 15% pertahun, sektor ini menjadi incaran pemain global. Indonesia menjadi salah satu Negara di Asia dengan tingkat pertumbuhan industri FMCG. Hal ini mendorong para produsen untuk berlomba-lomba memasarkan produknya tidak sekedar menggunakan cara yang konservatif tetapi melalui berbagai cara yang inovatif dan inspirasional, mengamati tingkat proses periode Juli- Juni 2015 presentase defect proses yang terjadi sepanjang proses produksi  defect produk Beng-Beng rata-rata 17.45%. Untuk mengetahui hasil pendekatan Six Sigma dalam meningkatkan kualitas proses produksi Beng-Beng di Line 8 maka perlu dilakukan analisa faktor penyebab, dan melakukan improvement untuk meningkatkan level sigma. Penelitian ini menggunakan metode Six Sigma DMAIC dalam menurunkan tingkat defect produk. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa, defect jenis packing dan potongan kasar mendominasi tingkat defect sebesar 57% dari defect yang ada, hasil pendekatan Six Sigma dalam meningkatkan kualitas proses produksi Beng-Beng di Line 8 nilai DPMO proses produksi Beng-Beng sebesar 24,929 level sigma 3,46 sigma, dan dilakukan perbaikan dengan mengukur nilai RPN dari defect yang ditimbulkan dengan metode 5W + 1H. Dari penelitian ini kemampuan proses dapat ditingkatkan dari level sigma 3,46 sigma menjadi level sigma 3.57 sigma. 
Analisa Biomekanika Kerja dan Lingkungan Fisik Kerja terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Andry Septianto
JITMI (Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri) Vol 2, No 1 (2019): JITMI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.223 KB) | DOI: 10.32493/jitmi.v2i1.y2019.p52-60

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis postur kerja pegawai dan lingkungan kerja fisik diruang kerja agar menjadi ergonomi yang dimana pegawai bisa meminimalisir gangguan musculoskeletal disorder dan gangguan lainnya sehingga pegawai dapat memperoleh kepuasan kerja saat melakukan aktivitas kerja di MTS Ma’arif Cipakem. Metode yang dipakai adalah metode deskripitf.dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang dikuantitatifkan. Dikarenakan hasil akhirnya berupa angka dan dimasukkan ke dalam kategori tersebut, maka disebut pendekatan kualitatif yang dikuantitatifkan. Berdasarkan hasil analisis biomekanika kerja dengan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) yang menghasilkan skor sebesar 10 sehingga postur kerja pegawai termasuk dalam kategori level risiko tinggi. Kemudian, lingkungan kerja fisik dianalisis dengan menggunakan alat lux meter untuk menentukan tingkat pencahayaan dimana diperoleh nilai sebesar 82.3 lux dan alat sound level meter untuk tingkat kebisingan dimana diperoleh nilai 102 desibel. Selanjutnya, kepuasan kerja dianalisis dengan menggunakan metode ekspresi wajah (face scale) yang menghasilkan tingkat kepuasan kerja pegawai adalah 66% sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai di MTS Ma’arif Cipakem merasakan rasa gembira dalam melakukan aktivitas kerjanya, meskipun perlu perbaikan baik dari postur kerja maupun lingkungan kerja pegawai.  
Analisis Optimalisasi Hasil Periksa Seksi Quality Control Incoming Import dengan Menggunakan Metode Fishbone, Assignment Method dan Gauge R&R Dwi Suryanto
JITMI (Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri) Vol 1, No 2 (2018): JITMI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.467 KB) | DOI: 10.32493/jitmi.v1i2.y2018.p137-144

Abstract

PT. Surya Toto Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia yang memproduksi kelengkapan sanitasi dan kitchen set. Di dalam menentukan penugasan kerja antara pekerja dengan pekerjaannya pimpinan  seksi Quality Control Incoming Import dalam hal ini Group leader  menggunakan beberapa dasar sebagai pertimbangan didalam menentukan penugasan kerja yaitu antara lain Barang urgent, Lot besar, Barang yang lebih dahulu masuk dan Expiry date. Setelah dilakukan proses perhitungan lalu dilakukan proses pengujian terhadap kemampuan inspector skill dengan menggunakan metode Gauge R&R yang merupakan turunan dari measurement – Six Sigma dan jika hasil pengujian tersebut gagal atau belum sesuai dengan standar maka inspector tersebut harus mengikuti kembali schedule skill up schedule skill up yang kemudian mengikuti pengujian Gauge R&R lagi hingga hasilnya lulus dan sesuai dengan standar penilaian. Akhir selisih lead time yang didapat sebanyak 7 hari kerja yang merupakan proses selisih dari kondisi aktual sebenarnya di kurangi dengan hasil perihungan manual atau menggunakan software POM maka didapat hasil lead time sebanyak 414 hari kerja kondisi aktual dikurangi dengan sebanyak  407 hari kerja perhitungan manual atau perhitungan menggunakan software POM.  
Analisis Finansial untuk Kelayakan Usaha UD. Prima Bakery Sajidil Sajidil; Dyah Puspitasari Sunaryo Putri; Dadang Kurnia
JITMI (Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri) Vol 2, No 1 (2019): JITMI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (922.266 KB) | DOI: 10.32493/jitmi.v2i1.y2019.p68-73

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi kelayakan usaha yang ditinjau dari aspek finansial pada UD. Prima Bakery. Dengan mengunakan metode penelitian kualitatif deskriptif  dalam melakukan analisis kelayakan finansial. Hasil perhitungan analisis finansial diperoleh hasil adalah Accounting Rate of Return 72%, Payback Period 2.35 tahun, Net Present Value Rp. 64.443.000,Profitability Index 1.44,  Net B/C Ratio 1.2, dan Break Even Point 477 %. Dari hasil perhitungan diatas berdasarkan pertimbangan kriteria finansial menunjukkan bahwa kegiatan UD. Prima Bakery layak dijalankan.  
Analisa Overall Resource Effectiveness untuk Meningkatkan Daya Saing dan Operational Excellence Budi Aprina
JITMI (Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri) Vol 2, No 1 (2019): JITMI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.61 KB) | DOI: 10.32493/jitmi.v2i1.y2019.p1-10

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk dapat merumuskan rancangan atau metode yang diharapkan bisa dipakai untuk meningkatkan produktivitas sehingga mencapai operational excellence. Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisa Overall Resource Effectiveness (ORE). ORE ini adalah pengembangan dari metode Overall Equipment Effectiveness. Bila dalam OEE variabel yang dihitung ada tiga variable (Availability, Performance dan Quality), sedangkan untuk ORE ada tujuh variabel (Readiness, Performance, Quality, Availability of Facility, Changeover Efficiency, Availability of Material dan Availability of Manpower). Setelah pengukuran data OEE dan ORE selesai, proses analisa dilakukan dengan proses observasi dan wawancara. Hal ini dilakukan untuk memperdetail hasil pengukuran yang sudah dilakukan. Kemudian setelah itu dibuat kerangka analisa 4M1L dan diaplikasikan dengan diagram sebab akibat (fishbone). Dari rangakaian tersebut maka akan muncul rancangan atau metode untuk meningkatkan produktivitas sehingga terwujud operational excellence. Hasil pengukuran OEE & ORE, secara total nilai OEE dan ORE berada dibawah nilai standar (85%). Rata-rata nilai OEE tahun 2014 73.52% dan tahun 2015 mengalmi penurunan menjadi 69.4%. Sedangkan rata-rata untuk nilai ORE tahun 2014, 80.24 dan tahun 2015 juga turun menjadi 73.38% 
Analisis SWOT Produk Teh Wangi pada PT. NSP Nova Wisnianingsih
JITMI (Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri) Vol 1, No 2 (2018): JITMI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.9 KB) | DOI: 10.32493/jitmi.v1i2.y2018.p117-121

Abstract

PT. NSP mampu memproduksi ratusan ton teh dalam 1 bulan. Produk teh yang berkualitas dan mampu memproduksi skala besar, perusahaan  masih membutuhkan pasar untuk memasarkan produk teh yang dihasilkan. Dari tabel IFAS, bobot tertinggi yaitu teh wangi digemari masyarakat dan keunggulan teh wangi yang khas, disini dapat diketahui bahwa penikmat teh wangi semakin meningkat. Berbagai varian rasa dan aroma digemari masyarakat baik dalam kemasan teh celup, tubruk dan kemasan siap minum. Berdasarkan tabel EFAS, peluang yang mungkin  juga bervariasi, dengan meningkatkan kebutuhan masyarakat terhadap teh wangi, meningkatnya pasar global dan bertambahnya penduduk hingga peminat teh wangi juga semakin meningkat. Ini dapat dimanfaatkan oleh perusahaan agar pemasaran teh wangi lebih baik lagi. Dengan kualitas produk yang baik akan mampu bersaing dipasaran. Serta dari diagram SWOT, peluang dan kekuatan berada pada posisi kuadran 1 (2.55; 2.68), dimana posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah prospektif, artinya produk dalam kondisi prima dan mantap memiliki prospek  baik sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan inovasi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal. Strategi yang baik untuk dilakukan saat ini adalah dengan melakukan pengembangan pasar, meningkatkan promosi dan saluran distribusi pemasaran produk teh wangi.

Page 3 of 16 | Total Record : 160