cover
Contact Name
Ahmad Taufiq
Contact Email
jurnalteknikhidraulik@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalpusair@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
ISSN : 20873611     EISSN : 25808087     DOI : -
Core Subject : Engineering,
The Hydraulic Engineering Journal covers a variety of scientific fields including Irrigation Engineering, Environmental quality and water management Engineering, Swamp Engineering, Beach Engineering, Water building Engineering, Harvesting Engineering, Water hydraulics and geotechnical Engineering, Hydrology and water management Engineering, Water environmental engineering, Beach Engineering, Harvesting Engineering, Sabo Engineering.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 2 (2022): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK" : 5 Documents clear
ANALISIS PERLINDUNGAN TEBING SUNGAI BAH BOLON SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN BLOK BETON SEGMENTAL DENGAN PERKUATAN GEOSINTETIK Novdin Manoktong Sianturi
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 13, No 2 (2022): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32679/jth.v13i2.691

Abstract

Gerusan di dasar sungai dapat menyebabkan longsor dan pengikisan pada tebing sungai. Longsor yang terjadi pada tebing sungai merupakan salah satu jenis longsor yang disebabkan oleh derasnya aliran sungai. Konstruksi penahan tanah dapat dibangun guna melindungi tebing sungai dari gerusan pada sungai dan menjaga stabilitas tanah, untuk itu perlu penelitian perancangan dinding penahan pada tebing sungai. Tujuan penelitian ini adalah untuk merencanakan dinding penahan tebing sungai yang aman terhadap stabilitas internal dan stabilitas eksternal. Metode penelitian dilakukan melalui perancangan penahan tanah dari blok beton segmental dengan perkuatan geosintetik berdasarkan data tanah di lokasi tebing sungai, tinggi tebing, dan kemiringan tebing sungai. Lokasi penelitian di Sungai Bah Bolon Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara. Waktu penelitian dilakukan pada Maret 2021 sampai Juli 2021.  Faktor keamanan dinding penahan dianalisis, baik terhadap stabilitas internal maupun terhadap eksternal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai sudut geser tanah merupakan parameter tanah yang penting diketahui dalam perancangan dinding penahan. Nilai faktor keamanan dinding semakin tinggi dengan semakin meningkatnya nilai sudut geser tanah. Perkuatan geosintetik semakin ekonomis dan dinding penahan tanah semakin stabil pada tanah yang memiliki nilai sudut geser yang semakin tinggi.   Kata Kunci:Tebing sungai, dinding penahan, perkuatan geosintetik, stabilitas, beton segmental. 
OPTIMASI PERENCANAAN SISTEM DRAINASE KAWASAN INDUSTRI DI CIKARANG, KABUPATEN BEKASI, JAWA BARAT Angela Grace; Doddi Yudianto; Finna Fitriana
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 13, No 2 (2022): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32679/jth.v13i2.712

Abstract

Pembangunan kawasan industri sebagai pusat kegiatan industri harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang mendukung. Salah satunya adalah pembangunan kawasan industri di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Studi ini bertujuan untuk merancang sistem drainase dan pengendalian banjir untuk menekan hidrograf banjir setelah pembangunan agar menyerupai kondisi eksisting saat sebelum dibangun. Studi ini dilakukan dengan menggunakan data hujan dari pos hujan Cikarang dan data hujan satelit GPM. Selanjutnya, analisis dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu metode rasional dan pemodelan menggunakan program SWMM. Pada perencanaannya, sistem drainase kawasan dibagi menjadi dua saluran, yaitu saluran kiri dan kanan, yang keduanya dialirkan menuju saluran utama. Dimensi saluran direncanakan untuk dapat menampung curah hujan rencana periode ulang 2 tahun, dengan tinggi jagaan periode ulang 10 tahun. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode rasional, dimensi yang diperoleh berkisar antara 0,2 x 0,2 m hingga 0,3 x 0,4 m untuk talang, 0,3 x 0,4 m hingga 1 x 1 m untuk saluran. Selanjutnya, dilakukan pemodelan menggunakan SWMM, di mana dimensi saluran dapat dioptimalisasi menjadi 0,3 x 0,3 m hingga 1 x 0,8 m. Hasil analisis menunjukkan bahwa perencanaan sistem drainase menggunakan pemodelan SWMM menghasilkan dimensi saluran yang lebih kecil dibandingkan dengan metode rasional. Disamping itu, terjadi peningkatan debit puncak dan volume limpasan, dengan angka peningkatan terbesar mencapai lebih dari 300% untuk curah hujan rencana periode ulang 2 tahun, karena adanya perubahan tata guna lahan akibat pembangunan kawasan. Untuk menanggulangi peningkatan tersebut, direncanakan dua kolam tampungan dengan luas 88 x 10 m yang dilengkapi dengan pompa.Kata Kunci:     Alih fungsi lahan, metode rasional, pengendalian banjir perkotaan, sistem drainase, SWMM
ESTIMASI WAKTU KEDATANGAN TSUNAMI BERDASARKAN PATAHAN SEGMEN ACEH-ANDAMAN UNTUK DARATAN PANTAI UTARA ACEH Benazir Benazir; Kuswandi Kuswandi; Muhammad Hafiz Aslami; M. Faisi Ikhwali; Siti Nurul Hijah
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 13, No 2 (2022): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32679/jth.v13i2.715

Abstract

Catatan sejarah dan kajian paleo-tsunami membuktikan bahwa siklus tsunami terjadi secara periodik di pesisir Aceh. Kesiapsiapsiagaan masyarakat dapat ditingkatkan dengan rencana tanggap darurat dan respon terhadap peringatan dini. Waktu evakuasi ditentukan oleh perkiraan waktu kedatangan (Estimated Times of Arrival, ETA) tsunami yang menjadi golden time dalam merespon tindakan selanjutnya setelah gempa. Estimasi waktu evakuasi menjadi penentu tingkat keberhasilan saat proses menyelamatkan diri dari kedatangan tsunami. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan ketersediaan waktu kritis bagi masyarakat di lokasi-lokasi tinjauan dalam merespon dan melakukan evakuasi setelah gempa terjadi. Pengamatan ETA dilakukan di utara pesisir Aceh, yaitu mencakup Banda Aceh dan Lhoknga juga pulau-pulau terluar sekitar; Pulau Weh, Pulau Nasi, dan Pulau Breuh. Makalah ini melakukan kajian tentang ETA yang dipicu oleh patahan Segmen Aceh-Andaman. Skenario skala gempa ditentukan sebesar 9,15 sebagai rekonstruksi Tsunami 2004 dan 9,2 Mw sebagai kondisi maksimum yang berpotensi terjadi. Pemodelan matematik tsunami dilakukan dengan model Nonlinear Shallow Water Equation (NSWE) dengan diskritisasi numeriknya diselesaikan berdasarkan Metode Beda Hingga skema eksplisit Leap Frog. Proyeksi waktu kedatangan tsunami di titik pengamatan ditentukan dengan fase-fase karakteristik kedatangan gelombangnya. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa waktu kedatangan tsunami berdasarkan skenario yang ditentukan berkisar 18-22 menit untuk Sabang, 21-27 menit untuk Pulau Nasi dan Breuh, serta 34 menit untuk Banda Aceh dan Lhoknga. Pemetaan waktu kedatangan tsunami ini memberikan pengetahuan dalam perencanaan dan pengembangan sistem mitigasi tsunami khususnya dari aspek estimasi waktu dalam melakukan evakuasi menuju titik kumpul serta perencanaan jalur evakuasi dan jumlah maupun lokasi pembangunan bangunan evakuasi.Kata Kunci: hidrodinamika pantai, model numerik tsunami, tsunami arrival time, waktu evakuasi, mitigasi tsunami.
PREDICTION MODEL FOR TIDAL FLOOD CONTROL USING ONE-WAY COUPLING SCHEME IN PONTIANAK, WEST KALIMANTAN Randy Ardianto; Aris Ismanto; Sugeng Widada; Joko Sampurno
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 13, No 2 (2022): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32679/jth.v13i2.707

Abstract

Tidal flood prediction is an important part of action plans in disaster mitigation. The lack of information about the time, duration and location of potential events in the pre-disaster stage, can lead to greater damage and losses. This study aims to fill the pre-disaster information gap by designing a short-term prediction system for tidal flood in the Pontianak City using one-way coupling model scheme. The scheme collaborates weather prediction model (WRF-ARF), hydrodynamic model (DELFT3D), and hydraulic model (HEC-RAS). The validation of the flood prediction map using the contingency table method by 67 survey points, indicates a good accuracy with a Hanssen-Kuipper Skill score = 0.77 – 0.91. Furthermore, based on the simulation, it was found that the potential for flood areas in Pontianak is around 15.10% - 16,03% of the city area. Hence, this area should be the focus for the local government to take preventive action to reduce the potential disasters in the future. Generally, this study has succeeded in integrating models in various dynamic aspects to predict tidal flood and the model framework can be recommended in tidal flood early warning systems.Keywords: Prediction; Tidal Flood; WRF-ARW; DELFT3D; HEC-RAS 2D; Pontianak 
DESAIN JARINGAN POMPA IRIGASI PADA RAWA PASANG SURUT DENGAN HIDROTOPOGRAFI B/C (STUDI KASUS DIR. DANDA) Indra Setya Putra; Nurlia Sadikin; Arif Dhiaksa
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 13, No 2 (2022): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32679/jth.v13i2.700

Abstract

Produktivitas pertanian dari lahan rawa yang ada di Indonesia tergolong masih belum maksimal. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pasokan air untuk irigasi pertanian. Dibutuhkan tindakan khusus agar sistem tata air di lahan rawa bisa mencukupi kebutuhan tanaman pertanian sepanjang tahun. Lokasi studi di lahan rawa yang termasuk ke dalam hidrotopografi B/C yaitu di Daerah Irigasi Rawa Danda Jaya di Provinsi Kalimantan Selatan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mendesain sistem irigasi guna meningkatkan produktivitas tanam dengan menggunakan jaringan pompa irigasi di lahan rawa yang terpengaruh oleh pasang surut. Metode penelitian yang dilakukan meliputi analisis hidrotopografi, analisis hidrologi, analisis hidrolika, perhitungan pompa air dan pipa yang digunakan untuk irigasi. Hasil perhitungan menunjukkan kebutuhan air terbesar di lahan adalah 1,1 l/s/ha atau 73,5 l/s dengan pola tanam menggunakan 2 (dua) fase tanam. Saluran irigasi menggunakan saluran tertutup berupa pipa dengan ukuran antara 8 inchsampai 2,5 inch. Irigasi disuplay dari 2 unit pompa dengan kapasitas masing-masing adalah 40 l/s yang bisa dioperasikan secara terpisah untuk memenuhi kebutuhan air di lahan yang berada di sebelah kanan dan kiri saluran. Dalam desain tata air ini diperlukan 2 buah pintu air untuk menahan air pasang yang masuk ke dalam saluran tersier yang akan dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi. Selain itu, di dalam desain ini juga menggunakan pipa diameter 6 inchsebagai saluran pembuang untuk membuang kelebihan air di lahan persawahan ke saluran tersier. Kata kunci: pompa irigasi, hidrotopografi, pompa irigasi, jaringan pipa

Page 1 of 1 | Total Record : 5