cover
Contact Name
UBAIDILLAH
Contact Email
ubaidillah_ft@staff.uns.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jtmi@bkstm.org
Editorial Address
-
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Teknik Mesin Indonesia
ISSN : 1907350X     EISSN : 25977563     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Mesin Indonesia “JTMI” " adalah jurnal ilmiah sains dan teknologi yang diterbitkan oleh Badan Kerjasama Teknik Mesin Indonesia. JTMI meliputi bidang konversi energi, material, desain mekanikal, manufaktur dan otomasi
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 15 No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin Indonesia" : 9 Documents clear
Analisis pengaruh penambahan Mg terhadap kekuatan impak dan konduktivitas termal pada paduan AlSi dengan metode stir casting Abdunnashir Dhiya'uddin; Teguh Triyono; Eko Surojo
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 15 No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v15i2.171

Abstract

Stir Casting merupakan salah satu metode pembuatan material logam dalam kondisi cair (liquid state) yang paling sederhana. Prinsip dari proses stir casting adalah penyatuan partikel penguat ke dalam logam cair dengan pengadukan secara mekanik, lalu dituangkan ke dalam cetakan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penambahan Mg terhadap sifat mekanik dan fisik material paduan Aluminium Silikon berbasis remelting piston bekas. Sifat mekanik dianalisis melalui pengujian kekuatan impak, sedangkan sifat fisik diamati melalui konduktivitas termal. Variasi penambahan Mg yang digunakan yaitu 1%, 1,5%, 2% dan 2,5%. Kecepatan putar stir yang digunakan yakni 400 rpm pada temperatur 650oC, temperatur tuang yang digunakan adalah 725oC. Hasil pengujian kekuatan impak, nilai yang didapatkan menurun pada setiap variasi penambahan Mg. Nilai impak terkecil diperoleh pada variasi Mg 2,5% sebesar 0,049 J/mm2, sedangkan nilai optimal kekuatan impak diperoleh pada variasi tanpa Mg (kontrol) yakni sebesar 0,133 J/mm2. Hasil pengujian konduktivitas termal dipengaruhi oleh tingkat porositas bahan. Nilai optimal pengujian konduktivitas termal diperoleh pada variasi tanpa Mg (kontrol) sebesar 27,41 W/mK dan sedangkan untuk nilai konduktivitas termal terendah diperoleh pada variasi Mg 2,5% sebesar 7,95 W/mK.
Analisis pengaruh variasi ukuran impeler pengaduk terhadap kekerasan, kekuatan bending dan densitas aluminium matrix composite (AMC) dengan metode stir casting Okta Kurniawan Andryanto; Teguh Triyono; Agung Tri Wijayanta
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 15 No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v15i2.172

Abstract

Perkembangan sains dan teknologi di dunia industri, khususnya manufaktur di Indonesia saat ini membutuhkan jenis material terbaru. Aluminium matrix composite (AMC) adalah salah satu dari banyak jenis teknologi metode komposit yang digunakan. Pada stir casting, ukuran dari impeler pengaduk adalah salah satu parameter yang mempengaruhi hasil dari pengecoran. Kajian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh dari ukuran impeler pengaduk pada kekerasan, kekuatan bending dan densitas dari komposit. Proses pembuatan aluminium matrix composite menggunakan metode stir casting dengan variasi pada ukuran impeler pengaduk yakni 90, 100 dan 110 mm. Kecepatan pengadukan yakni 400 rpm selama 5 menit pada suhu semi-solid. Fraksi volume dari pasir silika yang digunakan adalah 9% dan penambahan Magnesium dengan fraksi volume sebesar 2,5% dan 725oC untuk suhu pengecoran. Semakin besar ukuran impeler pengaduk akan menyebabkan penguatan partikel terpusatkan di tengah dan menggumpal di bawah pengaduk. Gumpalan tersebut menyebabkan penguatan partikel tidak terdistribusi secara merata, sehingga kekuatan mekanik akan berkurang. Nilai tertinggi didapatkan pada uji kekerasan, bending dan densitas pada ukuran impeler pengaduk sebesar 90 mm (90,87 HBN, 205,44 MPa dan 2,67 g/cm3).
Pengaruh variasi baja terhadap keausan end mill cutter HSS pada proses permesinan CNC milling Friska Ari Yessika; Heri Yudiono
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 15 No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v15i2.163

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi baja terhadap keausan Cutter End Mill HSS pada proses permesinan CNC Milling. Kajian ini menggunakan desain Pre-Eksperimental. Design dengan menggunakan tipe intac-group comparison, terdapat dua kelompok pada kajian ini yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Variasi bahan uji yang digunakan dalam kajian ini adalah baja ST 37, baja ST 60, dan baja ST 90, sedangkan spesimen uji menggunakan end mill cutter HSS dengan diameter 12 mm. Hasil pengujian pengaruh variasi bahan terhadap keausan end mill cutter menunjukkan bahwa semakin tinggi karbon pada bahan yang digunakan, maka semakin cepat end mill cutter mengalami keausan. Dalam kajian ini ciri-ciri yang menggambarkan end mill cutter mengalami aus adalah adanya kenaikan suhu, pengurangan berat, perbedaan nilai keausan, dan jenis keausannya, terdapat juga jenis keausan yang diperoleh pada setiap spesimennya seperti flank wear, chipping, deformasi plastis, nose wear, dan cracking. Hasil tersebut menunjukkan bahwa jenis bahan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menentukan jenis produksi yang akan dibuat dalam proses permesinan.
Pengaruh shoulder plunge depth dan panjang pin terhadap sifat fisik dan kekerasan pada sambungan friction stir spot welding aluminium 1100 dengan penambahan serbuk Zn David Lukmanto; Nurul Muhayat; Triyono Triyono
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 15 No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v15i2.173

Abstract

Friction Stir Spot Welding (FSSW) adalah proses penyambungan benda padat yang menggunakan gaya gesek terhadap material sebagai sumber panas. Friction Stir Spot Welding (FSSW) secara luas digunakan di industri otomotif untuk mendapatkan produk yang ringan dengan kekuatan yang baik. Tujuan dari kajian ini adalah untuk menentukan panjang pin dan kedalaman penetrasi shoulder pada kekerasan dari FSSW AA110. Variasi yang digunakan adalah panjang pin 1,5, 1,7, 2 mm dan kedalaman penetrasi 0,5, 0,75, 1 mm. Kajian ini menggunakan dan tanpa tambahan partikel Zn. Kecepatan putaran spindel adalah 1600 rpm, waktu dwell adalah 7 detik, partikel Zn 0,2 mm, diameter shoulder adalah 12 mm, dan diameter pin adalah 5 mm. Karakteristik fisik dianalisis melalui pengamatan makro dan mikrostruktur, sedangkan karakteristik kekerasan melalui uji kekerasan vickers. Hasil dari kajian ini menunjukkan semakin bertambahnya panjang pin dan kedalaman penetrasi shoulder maka nilai kekerasan semakin meningkat. Variasi dengan penambahan Zn memiliki memiliki kekerasan yang lebih baik dibandingkan tanpa penambahan Zn.
Pengaruh kandungan serat dan perlakuan alkali terhadap sifat tarik, bending dan impak bahan komposit serat aren-poliester Arga Ahmadi Nugraha; Kuncoro Diharjo; Wijang Wisnu Raharjo
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 15 No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v15i2.165

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk menyelidiki efek dari fraksi volume serat dan perlakuan alkali (5% NaOH) serat terhadap sifat mekanis komposit serat aren acak dengan matrik poliester. Bahan utama yang digunakan adalah serat aren (acak), larutan alkali (5% NaOH), Unsaturated Polyester Resin dengan tipe 157 BQTN, dan hardener methyl ethyl keton peroksida (MEKPO). Metode compression molding (cetakan tekan) digunakan untuk membuat komposit dengan fraksi volume serat 0,15, 0,25, 0,35, dan 0,40. Perlakuan alkali dilakukan dengan cara merendam serat aren dalam larutan alkali (5% NaOH) dengan lama waktu perendaman 1, 2, 3, dan 4 jam. Sifat mekanis ditentukan dengan melakukan uji bending, uji tarik dan uji impak. Hasil kajian menunjukkan penambahan fraksi volume meningkatkan kekuatan bending, kekuatan tarik dan ketangguhan impak. Nilai tertinggi dari kekuatan bending, kekuatan tarik dan ketangguhan impak adalah 54,47 MPa, 25,61 MPa, dan 6,60 kJ/m2. Sifat mekanis komposit serat aren-poliester meningkat setelah diberi perlakuan alkali. Nilai tertinggi kekuatan bending, kekuatan tarik dan ketangguhan impak adalah 65,44 MPa, 27,92 MPa, dan 9,46 kJ/m2 setelah diberi perlakuan alkali selama 4 jam.
Pengaruh aliran dan kedalaman air terhadap hasil pengelasan dan kekerasan sambungan las bawah air baja SS400 Juan Anindito; Fajar Paundra; Triyono Triyono; Nurul Muhayat
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 15 No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v15i2.174

Abstract

Pengelasan bawah air basah banyak digunakan dalam perbaikan konstruksi lepas pantai maupun pipa bawah air dengan metode shielded metal arc welding (SMAW). Kajian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari aliran (0 m/s, 1 m/s, dan 2 m/s) dan kedalaman air (2,5 m dan 5 m) terhadap sifat fisik dan kekerasan sambungan las bawah air baja SS400. Variabel kontrol yang digunakan adalah kecepatan las 1,5 mm/s, arus 90 A, elektroda E6013 (RB26) dengan diameter 4 mm, jenis polaritas elektroda negatif, jarak penyemprotan 10 cm, arah penyemprotan berlawanan arah pengelasan, dan air tawar. Hasil menunjukkan bahwa variasi kecepatan dan kedalaman air berpengaruh terhadap cacat, struktur mikro, dan kekerasan sambungan las bawah air. Cacat yang terjadi meliputi incomplete penetration (I) yang terjadi di semua sambungan las, spatter (S), porositas (P), undercut (U), concavity (V), dan irregular surface (Z). Meningkatnya kecepatan aliran dan kedalaman air menyebabkan perbedaan struktur mikro bertambahnya porositas pada logam las. Porositas terbesar terjadi pada kedalaman 5 m dan kecepatan aliran air 2 m/s dengan diameter 1310 µm. Kenaikan kedalaman dan kecepatan aliran air menyebabkan struktur mikro ferrite with second phase (FSP) dan acicular ferrite (AF) semakin banyak muncul dan daerah HAZ akan terbentuk butir yang semakin halus. Kekerasan tertinggi terdapat pada pengelasan bawah air basah dengan kedalaman 5 m pada kecepatan aliran air 2 m/s dengan nilai kekerasan tertinggi pada daerah logam las 188,8 HV, daerah HAZ 233,7 HV, dan logam induk 110,7 HV.
Analisis sifat mekanik serat eceng gondok poliester untuk pembuatan bodi pada gokart Viktor Naubnome
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 15 No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v15i2.169

Abstract

Serat eceng gondok merupakan salah satu material (natural fibre) alternatif dalam pembuatan komposit. Secara ilmiah, pemanfaatannya belum banyak digunakan, oleh sebab itu material komposit yang menggunakan serat eceng gondok perlu dikembangkan. Resin Poliester merupakan resin yang paling banyak digunakan dalam berbagai aplikasi yang menggunakan resin thermoset, baik itu secara terpisah maupun dalam bentuk material komposit. Resin ini digunakan pada industri-industri umum karena harganya yang terjangkau dan nilai kekerasan yang tinggi dengan proses pengeringan yang cepat. Pengujian spesimen berupa uji kekuatan tarik, dan uji kekuatan impak, hasilnya kekuatan tarik dengan variasi fraksi volume serat eceng gondok, kekuatan tarik mengalami penurunan dengan bertambahnya jumlah serat eceng gondok sebagai bahan pengisi komposit. Hasil pengujian tarik ini menunjukkan interaksi antara resin poliester dan serat eceng gondok belum menghasilkan ikatan yang baik. Hasil hubungan antara pengaruh variasi fraksi volume serat eceng gondok dan matrik resin poliester terhadap kekuatan impact, penurunan kekuatan terjadi pada variasi fraksi volume 40% serat eceng gondok dan 60% resin poliester dapat terjadi karena distribusi serat, penyebab serat kurang merata atau semakin turun variasi fraksi resin atau jumlah serat makin banyak maka semakin turun harga impact tersebut.
Pengaruh kemiringan poros sudu terhadap unjuk kerja turbin ulir archimedes pikohidro Naufal Akbar Shalahuddin; Dwi Aries Himawanto; Purwadi Joko Widodo
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 15 No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v15i2.175

Abstract

Pemanfaatan energi air salah satunya yaitu dengan membuat pembangkit listrik tenaga air pikohidro. Sebagai salah satu usaha alternatif, pikohidro merupakan pembangkit listrik tenaga air dengan output listrik maksimum sebesar lima kilowatt (5 kW). Turbin air ulir Archimedes merupakan turbin yang mampu menghasilkan listrik dengan head rendah di bawah 10 m. Pada awalnya Archimedes Screw merupakan sebuah pompa yang sudah diterapkan sebagai teknologi sejak zaman kuno, di mana kontruksinya terdiri dari beberapa sudu berbentuk heliks yang terpasang pada poros dan berfungsi sebagai bucket bergerak membawa air ke atas. Kajian ini bertujuan untuk menentukan unjuk kerja paling maksimum dengan head sebesar 1 m. Variasi sudut kemiringan poros turbin yang diuji adalah 20°, 30°, 40°, dan 50°. Dengan variasi debit aliran air 2,3 L/s; 5,0 L/s; 6,0 L/s; 10,2 L/s; 10,9 L/s. Hasil turbin yang maksimum terjadi pada sudut kemiringan poros 50° mendapatkan daya mekanik 28,9 Watt dan daya listrik maksimum 8,1 Watt.
Analisis laju korosi dan keausan spesifik pada artificial hip joint Cr coated SS304 Muhammad Abdul Basyith; Joko Triyono; Eko Surojo
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 15 No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v15i2.167

Abstract

Hip joint merupakan salah satu tulang penyambung antara pinggul dan tulang paha pada tubuh manusia. Bagian ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu femur, fermoral head, dan rounded socked. Hip joint dapat terganggu fungsinya akibat dampak penyakit atau kecelakaan. Artificial hip joint merupakan implan tulang pinggul buatan dengan ukuran geometri yang sesuai dengan kebutuhan pengguna untuk menggantikan fungsi tulang yang mengalami kerusakan. Implan dalam kajian ini dibuat menggunakan material SS304 yang dilapisi dengan Cr dengan metode hard chrome. Kemudian akrilik digunakan sebagai acetabular liner sebagai penopang fermoral head. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui nilai laju korosi pada Cr coated SS304 dan laju keausan spesifik pada akrilik yang digesekan pada Cr coated SS304. Variasi yang digunakan pada kajian ini adalah waktu pelapisan yaitu 5 menit, 10 menit, dan 15 menit. Dalam kajian ini dijelaskan bahwa nilai optimum laju korosi senilai 2,78 x 10-3 mm/tahun, didapat dengan parameter waktu pelapisan 15 menit dan nilai laju keausan spesifik akrilik terhadap Cr coated SS304 yaitu senilai 1,910 x 10-7 mm2/N.

Page 1 of 1 | Total Record : 9