cover
Contact Name
Jurnal Crystal
Contact Email
crystaljurnal@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
crystaljurnal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ikan Tongkol No. 22 Kertosari, Banyuwangi
Location
Kab. banyuwangi,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya
ISSN : -     EISSN : 26857065     DOI : https://doi.org/10.36526/jc
Jurnal crystal merupakan jurnal yang diterbitkan oleh program studi kimia Universitas PGRI Banyuwangi. Jurnal ini memuat dan menerbitkan jurnal yang sesuai dengan bidang ilmu kimia murni dan terapannya yang terbit dua kali dalam setahun yaitu bulan maret dan september. adapun penerbitan jurnal didasari dengan komitmen pada kelayakan penulisan artikel ilmiah, prosedur dan format penulisan, dan kontinuitas publikasi.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 2 (2021): Penelitian Kimia" : 5 Documents clear
PENGARUH ASAM OKSALAT DARI SEKAM PADI SEBAGAI AGEN PEREDUKSI ION Hg (II) DAN DESINFEKSI BAKTERI E. Coli SECARA FOTOKATALITIK Rosyid Ridho
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 3 No. 2 (2021): Penelitian Kimia
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v3i2.1805

Abstract

Pada penelitian ini telah dilakukan proses ekstraksi asam oksalat dari sekam padi yang meliputi peleburan dengan NaOH, pengendapan dengan penambahan CaCl2, pengasaman dengan menggunakan H2SO4 dan kristalisasi sehingga terbentuk kristal oksalat. Kristal oksalat yang dihasilkan digunakan untuk mereduksi larutan Hg(II) dengan variasi massa oksalat dan konsentrasi awal Hg(II). Selain itu kristal oksalat juga digunakan untuk mendegradasi bakteri E. Coli di ruang gelap dan dengan penyinaran UV.Dari hasil penelitian didapatkan massa oksalat optimum yang digunakan untuk mereduksi ion Hg(II) sebesar 75 mg dengan efektivitas fotoreduksi 74,77%, sedangkan untuk variasi konsentrasi Hg(II) awal menunjukkan semakin tinggi konsentrasi merkuri maka semakin kecil efektivitas fotoreduksinya. Pada penambahan asam oksalat dengan sinar UV, menunjukkan jumlah bakteri E. Coli yang terdegradasi mencapai 98,9%, sedangkan jika diruang gelap hanya mencapai 80,55 %
UJI DYNAMIC BINDING CAPACITY KOLOM MONOLITH POLY (MATE-CO-VBC-CO-EDMA) PADA SAMPEL BIOMOLEKUL BOVINE SERUM ALBUMIN MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Eko Malis; DIMAS PRIAGUNG BANAR S
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 3 No. 2 (2021): Penelitian Kimia
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v3i2.1806

Abstract

Kolom monolith poly(MATE-co-VBC-co-EDMA) dengan %T 35, dan %C 50 merupakan komposisi total monomer dan komposisi cross linker yang ideal, yaitu mempunyai kestabilan mekanis dan mekanis yang baik, molecular recognitioan sites memadai (ditandai dengan binding capacity 22,208 mg mL−1), serta proporsi flow-trough pores dan mesopores seimbang yaitu 24,24% dan 44,32%. Kolom Monolith %T 35% dan %C 50% mampu memisahkan secara akurat sampel biomolekul oligo(dT12-dT18) dan fragmen DNA dengan resolusi masing-masing 1,4 dan 1,0. Dari aplikasi model sampel oligo(dT12-dT18) dan fragmen DNA , pada pemisahan oligo(dT12-dT18) mekanisme pemisahan adalah penukar ion, sedangkan pada pada DNA termetilasi mekanisme pemisahan adalah interaksi hidrofobik, sehingga monolith poly(MATE-co-VBC-co-EDMA). Memberikan dua mekanisme pemisahan yang berbeda (dual-mode) pada aplikasisampel-sampel DNA
OPTIMASI PEMBUATAN EDIBLE COATING DARI WHEY PROTEIN DAN KITOSAN Qurrata Ayun
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 3 No. 2 (2021): Penelitian Kimia
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v3i2.1807

Abstract

Edible coating adalah lapisan tipis yang dibuat dari bahan yang dapat dimakan. Komponen utama penyusun edible coating dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu hidrokoloid, lipid, dan komposit. Hidrokoloid yang dapat digunakan untuk membuat edible coating adalah protein (gelatin, kasein, protein kedelai, protein jagung, dan gluten gandum) dan polisakarida (pati, alginat, pektin, gum arab, dan modifikasi karbohidrat lainnya). Lipida yang dapat digunakan adalah lilin, bees wax, gliserol, dan asam lemak. Protein whey merupakan protein globular dimana kebanyakan gugus hidrofobik dan sulfidrilnya berada di dalam struktur protein. Indonesia yang merupakan negara maritim, dimana wilayahnya sebagian besar berupa perairan. Hasil tangkapan ikan yang didapatkan juga melimpah, dengan adanya hal ini, peneliti melakukan riset bagaimana caranya agar ikan yang disimpan dapat bertahan lama dengan menggunakan pembungkus yang aman yaitu edible coating. Sehingga diharapkan paduan edible coating yang terbuat dari whey protein dan kitosan (menghalangi oksigen masuk dengan baik) kulit udang mampu menjadi pengemas makanan alami yang memiliki kualitas baik yang mampu memperpanjang umur simpan makanan, baik berupa bahan makanan mentah (segar) maupun makanan siap saji. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan analisis FTIR terlebih dahulu, kemudian mencari massa whey protein maksimum, massa kitosan dan gliserin yang optimum. Dari semua perlakuan yang telah dilakukan, diperoleh massa whey protein yang maksimum adalah 6 g, kitosan 0,6 g dan gliserin 3 g
KARAKTERISASI MONOLITH POLY(MATE-CO-VBC-CO-EDMA) DENGAN INVERSE SIZE EXCLUSION CHROMATOGRAPHY (ISEC) PADA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Eko Malis
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 3 No. 2 (2021): Penelitian Kimia
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v3i2.1808

Abstract

Monolith yang dipreparasi masih didominasi oleh macropores, yang diindikasikan dari nilai porositas eksternal kedua kolom yang masih besar. Kolom monolith dengan %T35 mempunyai porositas lebih berimbang dibandingkan kolom dengan %T30, yaitu masing-masing 44,32 : 24,25 % dan 68,02 : 36,421. Akan tetapi kedua monolith masih mempunyai micropores yang relatif besar yaitu %T35 adalah 12,63 dan %C30 sebesar 17,81. Dari hasil uji distribusi pori kedua kolom monolith Poly(MATE-co-VBC-co-EDMA) Proporsi mesopores dan macropores cukup berimbang. Tujuan utama dari pengembangan kolom monolith untuk pemisahan system kromatografi, adalah praktis, minim sampel, cepat ramah lingkungan dan dapat digunakan untuk berbagai aplikasi yang berbeda. Pada aplikasi kolom monolith poly(MATE-co-VBC-co-EDMA) untuk sistem KCKT pemisahkan sampel biomolekul berdasarkan interaksi hidrofobik kromatografi (HIC) dan penukar ion antaranalit dan fasediam monolith
EKSTRAK DAUN JAMBU METE (ANACARDIUM OCCIDENTALE L.) SEBAGAI BAHAN AKTIF PEMBUATAN SABUN CUCI TANGAN ANTISEPTIK Tri Wahyuningsih; Qurrata Ayun; Rika Endara Safitri
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 3 No. 2 (2021): Penelitian Kimia
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v3i2.1809

Abstract

Sabun merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat penting saat ini. Salah satunya adalah sabun yang dapat membunuh bakteri yang lebih dikenal dengan nama sabun antiseptik. Pembuatan sabun cuci tangan dengan bahan aktif ekstrak daun mete yang mengandung senyawa metanol yang di destilasi menggunakan pelarut etanol dilakukan pada penelitian ini, tujuannya adalah untuk 1) Mempelajari pengaruh lama maserasi daun jambu mete kering terhadap sifat fisik destilat dengan menggunakan variasi lama maserasi selama 1, 2, 3, 4 dan 5 hari, sebagai bahan aktif sabun antiseptik, 2) Mempelajari pengaruh massa maserasi daun jambu mete kering terhadap sifat fisik destilat dengan menggunakan variasi massa maserasi 1, 2, 3, 4 dan 5 g, sebagai bahan aktif sabun antiseptik. Dari data diperoleh hasil yang optimum dari lama maserasi daun jambu mete kering terhadap sifat fisik destilat dengan variasi lama maserasi selama 1, 2, 3, 4 dan 5 hari adalah 4 hari yaitu 0,7932 g/cm3. Dan hasil optimum dari massa maserasi daun jambu mete kering terhadap sifat fisik destilat dengan variasi massa maserasi 1, 2, 3, 4 dan 5 gr adalah 4 gr yaitu 0,7920 g/cm3

Page 1 of 1 | Total Record : 5