cover
Contact Name
Dr. Taufiq Rochman ST, MT
Contact Email
taufiq.rochman@polinema.ac.id
Phone
+6285735783419
Journal Mail Official
prokons@polinema.ac.id
Editorial Address
Jalan Soekarno-Hatta No. 09, PO BOX 04 Malang 65141
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Prokons: Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 19781784     EISSN : 27148815     DOI : -
Jurnal Teknik Sipil (PROKONS), Terbit dua kali dalam setahun. PROKONS menerbitkan artikel penelitian yaitu penelitian asli teoretis dan eksperimental yang mengeksplorasi atau mengeksploitasi ide-ide dan teknik baru di empat bidang utama: teknik struktural, geomekanik, manajemen proyek konstruksi dan teknik transportasi. Tujuan jurnal ini adalah untuk memajukan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan teknik sipil dan berfokus pada bangunan, infrastruktur, sistem jembatan serta pemasangannya atau konstruksi.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 9 No. 1 February 2015" : 9 Documents clear
KARAKTERISTIK CAMPURAN AC-BASE DENGAN ASPAL PENETRASI 60/70 DAN PENETRASI 80/100 Andi Erdiansa
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 9 No. 1 February 2015
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v9i1.85

Abstract

Asphalt Concrete Base adalah produk hasil pencampuran antara agregat kasar, agregat halus, filler, dan aspal keras pada suhu tertentu kemudian dihampar dan digilas pada suhu tertentu pula. Ciri khas dari campuran aspal AC-Base adalah penggunaan agregat bergradasi menerus.Disyaratkan dalam spesifikasi pekerjaan jalan diharuskan menggunakan aspal pen.60/70, salah satu hambatan yang  ditemukanadalah stock aspal pen. 60/70 dipasaran tidak ada terutama aspal import, penggunaa beralih pada aspal curah atau aspal pen.80/100.Penelitian ini mencoba menggunakan Aspal penetrasi 60/70 dan penetrasi 80/100, metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode Marshall Test yang bertujuan membandingkan nilai karakteristik campuran AC-BaseHasil penelitian menunjukkan Karakteristik Campuran AC-Base untuk nilai stabilitas aspal pen.60/70 lebih tinggi sebaliknya nilai flow  aspal pen.80/100 lebih besar, hal ini sangat dipengaruhi tingkat penetrasi dan titik leleh aspal. Nilai VFB aspal pen.80/100 lebih tinggi pada kadar aspal sampai 6%, sebaliknya nilai VIM 60/70 lebih tinggi. Sedangkan untuk kadar aspal lebih besar 6%, nilai VFB dan VIM grafiknya cendrung nilai keduanya sama. Perbandingan nilai VMA aspal pen.60/70 lebih besar dibandingkan aspal pen.80/100 pada kondisi kadar aspal lebih kecil dari 6% hal disebabkan titik leleh aspal 60/70 lebih tinggi. Sedangkan untukkadar aspal lebih besar dari 6 % nilai VMA aspal pen. 80/100 lebih tinggiKata Kunci: Penetrasi, Marshall Test, Karakteritik AC-Base
STUDI EKSPERIMENTAL PERILAKU KAPASITAS LENTUR DAN TARIK PADA BAMBU PARRING SINJAI Abdul Nabi, Wennis Kombong, Jabair
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 9 No. 1 February 2015
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v9i1.80

Abstract

Bambu pada umumnya telah dikenal masyarakat luas dan dalam konstruksi tidak disadari masyarakat lebih memilih bambu, seperti  Rumah panggung sederhana, tiang-tiang perancah pembangunan gedung, jembatan dan lain-lain, karena mudah diperoleh, murah dan ukuran lebih panjang dengan kekuatan yang mampu menjamin kekokohan perancah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku kekuatan/kapasitas lentur dan tarik bambu parring pada saat menerima dan memikul beban, dan juga sebagai salah satu bahan alternatif pengganti kayu pada konstruksi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan melakukan pengujian di laboratorium yaitu uji lentur dan uji tarik. Perilaku pengujian yang dilakukan adalah pada posisi bagian pangkal, tengah dan ujung atas dari batang bambu yang berumur sekitar 3 tahun. Hasil penelitian pengujian kuat lentur bambu parring menunjukkan bahwa perilaku kuat lentur memberikan nilai rata-rata terbesar pada bagian ujung atas sebesar 215,63 N/mm2, kemudian bagian tengah rata-rata sebesar 164,38 N/mm2 dan bagian pangkal sebesar 150,81 N/mm2. Dan hasil pengujian kuat tarik bambu parring menunjukkan bahwa kuar tarik rata-rata terbesar pada bagian pangkal dibandingkan dengan bagian tengah dan ujung atas, dengan nilai rata-rata sebesar 294.32 N/mm2.Kata kunci: bambu, kuat lentur.kuat tarik, bambu parring, Sinjai.
PENENTUAN KEHILANGAN ENERGI AKIBAT KEKASARAN DINDING PIPA PADA SISTEM JARINGAN PIPA DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE WATERCAD V8i Muh Taufik Iqbal
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 9 No. 1 February 2015
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v9i1.81

Abstract

Sistem perpipaan berfungsi untuk mengalirkan zat cair dari satu tempat ke tempat yang lain. Aliran terjadi karena adanya perbedaan tinggi tekanan pada kedua tempat, yang biasa terjadi karena adanya perbedaan elevasi muka air atau karena digunakannya pompa. Aliran fluida didalam pipa mengalami kehilangan energi seiring dengan panjang pipa yang dilalui, yang diakibatkan kekasaran pipa, panjang pipa, diameter pipa, dan  jenis fluida.         Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek kekasaran dinding pipa terhadap kecepatan aliran dan untuk mengetahui perbedaan antara kecepatan aliran terhadap kekasaran dinding pipa jika menggunakan manometer manual dengan dengan software WaterCad V8i. Pada percobaan ini dilakukan dua percobaan, yaitu percobaan menggunakan manometer manual didalam laboratorium dengan berbagai macam variasi diameter dan jenis pipa yaitu pipa halus dan pipa kasar dengan percobaan menggunakan aplikasi WaterCad V8i. Pada percobaan pipa halus semakin besar nilai kecepatan aliran (0,792 m/s – 3,740 m/s) dalam pipa, maka nilai kehilangan energi (0,028 – 4,813)  juga akan semakin besar. Ini membuktikan bahwa kecepatan aliran berbanding lurus dengan nilai kehilangan energi. Pada percobaan pipa kasar semakin besar nilai kecepatan aliran (0,875 m/s –2,548 m/s) dalam pipa, maka nilai kehilangan energi (0,096 – 0,808)  juga akan semakin besar. Ini membuktikan bahwa kecepatan aliran berbanding lurus dengan nilai kehilangan energi. Bedanya dengan percobaan pada pipa halus adalah kecepatannya lebih besar, ini diakibarkan karena penampang bagian dalam pipa memiliki permukaan yang lebih halus dan memiliki luas penampang yang lebih kecil dibandingkan dengan pipa kasar, dan kecepatan aliran pada pipa kasar  rendah diakibatkan adanya gesekan dengan permukaan pipa yang kasar. Perbandingan menggunakan metode manual dengan menggunakan aplikasi Watercad V8i dari nilai regresi data manual dan data aplikasi (0,787 – 0,975), hasil perhitungan menggunakan aplikasi Watercad V8i; nilai kecepatan dan kehilangan energi yang diperoleh mendekati / memiliki hubungan langsung positip baik dengan nilai kecepatan dan kehilagan energi yang diperoleh dengan menggunakan metode manual.Kata Kunci: Kehilangan Energi, Jaringan Pipa, Watercad V8i Piping system serves to drain liquid from one place to another. Flow occurs due to the high difference in pressure in the second place, that usually happens because of differences in water level or by the use of pumps. Fluid flow in the pipe experience a loss of energy along the length of pipe that passed, which caused the pipe roughness, length of pipe, pipe diameter, and type of fluid.In this study, two experiments, the experiment using a manometer manually in the laboratory with a wide variety of diameters and types of pipe is smooth pipes and plumbing rough and experiments using V8i WaterCad applications.At the trial the greater smooth pipe flow velocity value (0.792 m / s - 3,740 m / s) in the pipeline, then the value of the energy loss (0.028 to 4.813) will also increase. This proves that the flow velocity is proportional to the rate of energy loss. At the trial the greater rough pipe flow velocity value (0.875 m / s -2.548 m / s) in the pipeline, then the value of the energy loss (0.096 to 0.808) will also increase. This proves that the flow velocity is proportional to the rate of energy loss. The difference with experiments on smooth pipe is greater speed, this diakibarkan because the cross section of the inner tube has a smoother surface and has a smaller cross-sectional area compared to the rough plumbing and rough pipe flow velocity at low due to friction with the rough surface of the pipe .Comparison using the manual method using Watercad V8i application of regression value of manual data and application data (0.787 to 0.975), the results of calculations using Watercad V8i application; the value of speed and energy loss obtained approaching / have a direct positive relationship both with speed and kehilagan energy value obtained using the manual method.Keywords: Loss of Energy, Pipeline, Watercad V8i 
PEMANFAATAN SILINDER LIMBAH TES BETON SEBAGAI DINDING PENAHAN TANAH TIPE GRAVITASI Dimas Prasetyo Muhammad, Gerard Aponno, Suselo Utoyo
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 9 No. 1 February 2015
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v9i1.76

Abstract

The utilization of concrete-test-cylindrical waste was few due to it’s tendency to roll over when being stacked and the stacked form was not uniform like cubed waste. That is why the writer wants to use the cylindrical waste as a material of gravity-typed retaining wall.The purpose of this study is to find out the stability, cost, and implemention method of cylindrical waste as a material such retaining wall.The stability analysis of retaining wall made from cylindrical concrete was compared to commonly stoned retaining wall through trial and error method. The next step was to make the construction of retaining wall made from cylindrical concrete and stone to see the implemetion method and cost needed per m3.       Stability analysis results in cylindrical concrete retaining wall safe from rolling, sliding, and reaction of foundation soil. Compared to stoned retaining wall of 3,00 m tall and 1,70 m long, it has safety factor (SF) Fgl = 2.13, Fgs = 2,37, and qumax = 4,07 ton/m2  which means it is close to the FS of stoned retaining wall Fgl = 2.18, Fgs = 2,39, and qumax = 9,89 ton/m2 ; at IDR 1.012.093,74 per m3 which means it is IDR 389.553 more expensive  ; and it is of horizontal arragement.Keywords: retaining wall, concrete-test cylinder, stability, cost estimate, horizontal arrangement.
ANALISA SUPPLY DAN DEMAND BETON READYMIX DI KOTA MALANG Angga Saputra Dwi Wardhana, Suhariyanto, Sugeng Riyanto
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 9 No. 1 February 2015
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v9i1.77

Abstract

As civil constructions are growing rapidly in Malang, readymix concrete is in a great demand. The writer intends to find out the capacity of average readymix supply of 4 different companies, the capacity of average readymix demand of some construction projects in Malang, and some influential problems of both readymix supply and demand. This thesis includes a qualitative descriptive study. Questionnaires were distributed to some users and producers of readymix concrete in Malang.The questionnaires result is average 117.5 m3/day capacity of readymix supply in normal production and average 200 m3/day capacity of readymix supply in peak production, average 92 m3/day capacity of readymix demand large scale users, average 45 m3/day capacity of readymix demand medium scale users, average 17 m3/day capacity of readymix demand small scale users, and some problems of less material to make readymix concrete and less concrete mixer truck unit to service users.Keywords: demand, producer, readymix concrete, supply, user
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE BERWAWASAN LINGKUNGAN JALAN TOL GEMPOL PAKET I Farid Rahadian, Agus Suhardono, Mohammad Zenurianto
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 9 No. 1 February 2015
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v9i1.83

Abstract

The 5,500 m Gempol Toll Road Package I needs an environment-oriented drainage system design completed with infiltration well made at an interval of 100 m of rainwater function and maintain ground water level.The design needs some data of situational map, long-section, and rainfall from 3 nearby stations: Gempol, Winong, and Bareng, in 2002-2012. The rainfall data were processed to analyze the maximum rainfall rate; Mean Algebra Method was employed for local rainfall calculation, and Log Pearson type III was used for the 10-year design rainfall which results in 121.281 mm.The calculations result in 0,023 m³/dt rain water discharge flow to the river; rainwater tank dimensions of 2.25 m2 in area and 3 m in depth; 54 tanks on the left and 55 tanks on the right; and two 0.6 m Æ pre-cast culvert rings. The rectangular drainage channels were of stone river with dimensions of 0.7 m in width and 0.6 m in depth. The project takes 204 workdays at IDR Rp 9.633.074.000 cost.Keywords: drainage system; infiltration well; design flood. 
APLIKASI VALUE ENGINEERING PADA RUMAH TINGGAL TIPE 90/180, 135/180, DAN 223/253 DI PERUMAHAN BLIMBING PERMAI KOTA MALANG Haris Asta Pradana, Sumardi, Udi Subagyo
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 9 No. 1 February 2015
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v9i1.78

Abstract

The application of value engineering to Blimbing Permai Residence (BPR) aimed to sistematically organize and apply a technique that identifies the product to meet the required function at the lowest price. It was applied to houses of 90/180, 135/180, and 223/253 at BPR without lowering the price. Pareto and function analysis method were employed to analize some phases of work plan to result in some more objective alternatives based on several variables. Both methodes result in breakdown cost in a chronological order of the highest itemized work cost to the lowest one. The analyses result in some work items possibly to replace, they are of wall, roof, truss, and concrete slab works of 90/180 type; masonry, truss, and roff tiling of 135/180 type; concrete, wall and roofing of 225/253 type. The Value Engineering result in hebel bricks to replace conventional ones; ceramic concrete slab to replace conventional concrete one ; light galvanic to replace wooden truss ; granite tile to replace marble ones. Its a result type 90/180 is more economical at IDR.250,292,433.03 or 10.5 % of the existing IDR.276,591,438.78. The type 135/180 is more economical at IDR.346,840,945.04 or 11.07 % of the existing IDR.385,047,844.51. At last of type 223/253 is more economical at IDR.595,156,885.77 or 17.08 % of the existing IDR.667,232,563.47.Keywords: breakdown cost, function analysis, Pareto Analysis, value engineering
PENGARUH VARIASI PASIR DAN ABU BATU PADA BETON BERAGREGAT KASAR PELLET POLYPROPYLENE TERHADAP KUAT TEKAN DAN LENTUR Nur Aisyah Jalali, Khaeril
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 9 No. 1 February 2015
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v9i1.84

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat tekan, dan kuat lentur beton akibat penggunaan pellet plastik (polypropylene) sebagai agrgeta kasar dan abu batu sebagai pengganti sebagian/seluruh kebutuhan pasir, serta untuk memanfaatkan limbah plastik dan limbah abu batu. Benda uji dibuat dari campuran semen, pasir, pellet plastik, dan air. Perancangan campuran beton berdasarkan SNI pada kuat tekan rencana 10 MPa. Variasi campuran terdiri atas beton dengan kadar abu batu 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%. Objek penelitian berupa  silinder Æ 100 mm tinggi 200 (kuat tekan), balok 10 x 10 x 40 cm (kuat lentur).Hasil pengujian menunjukkan bahwa kuat tekan beton rata-rata dengan kadar abu batu 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%  berturut-turut sebesar 6,152; 6,323; 6,470; 6,719; dan 7,230 MPa, sedangkan kuat lentur beton rata-rata  berturut-turut sebesar 2,347; 2,506; 2,822; 2,656; dan 2,593 MPa.Klasifikasi menurut Scanlon (1998), beton dengan kadar abu batu 0%, 25%, 50%, dan 75% digolongkan sebagai beton dengan berat jenis rendah (kuat tekannya 0,35-6,9 MPa), sedangkan kadar 100% abu batu digolongkan beton ringan dengan kekuatan menengah (kuat tekannya 6,9-17,3 MPa). Berdasarkan batasan Balitbang Kimpraswil (2003b), beton dengan kadar abu batu 0%-75% dikategorikan sebagai struktur sangat ringan (kuat tekannya 0,69-6,89 MPa), sedangkan kadar abu batu 100% tergolong struktur sangat ringan (kuat tekannya 6,89-17,24 MPa). Kata kunci: pellet, polypropylene, kuat tekan, kuat lentur, beton ringan
PEMETAAN DRAINASE PERKOTAAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KOTA SENGKANG, KABUPATEN WAJO, PROVINSI SULAWESI SELATAN Zulvyah Faisal
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 9 No. 1 February 2015
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v9i1.79

Abstract

Kota Sengkang terletak pada wilayah yang strategis sebagai pusat kota, sehingga menuntut perhatian khusus terhadap penatan teknis terutama pada drainase perkotaan yang tidak berfungsi secara efektif dengan menggunakan suatu Sistem Informasi Geografis yang berbasis database. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi serta peta drainase  yang ada di kota Sengkang dengan cara mengumpulkan data spasial dan data atribut yang diperoleh langsung dari lapangan, kemudian mengolahnya dalam beberapa software diantaranya Map Source, Map Info, Sengkang GIS Drainase Perkotaan v.1.0.2013, dan Google Erth yang selanjutnya akan menjadi suatu program Sistem Informasi Geografis yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat.Hasil penelitian menunjukkan bagaimana kondisi drainase perkotaan yang ditampilkan melalui foto, video, dan data GPS,  dimana untuk drainase primer kondisinya masih memprihatinkan dan perlu perbaikan sedangkan untuk drainase sekunder sudah cukup efektif namun ada beberapa titik tertentu yang masih perlu peningkatan. Penelitian ini juga menginformasikan cara mengakses/ menampilkan  peta drainase perkotaan melalui sistem web yang dapat dilihat di seluruh dunia melalui software Google Erth. Dari penelitian ini dapat diperoleh suatu system informasi berupa database yang terupdate ( terbaru ) sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk proses pengoperasian dan pemeliharaan drainase perkotan kedepannya oleh pihak- pihak yang bersangkutan.Kata Kunci: GIS, Drainase Perkotaan, Software Google Earth

Page 1 of 1 | Total Record : 9