cover
Contact Name
Rizaldy Purnamo Pedju
Contact Email
-
Phone
+6282346016601
Journal Mail Official
jurnal.potretpemikiran@iain-manado.ac.id
Editorial Address
Jl. Dr. SH Sarundajang, Kawasan Lingkar I, Malendeng Manado Kode Pos 95128
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Potret Pemikiran
ISSN : 16931874     EISSN : 25280376     DOI : -
Potret Pemikiran terdaftar dengan nomor ISSN 1693-1874 (Cetak), ISSN 2528-0376 (Online) adalah jurnal peer-review yang diterbitkan dua kali setahun pada bulan Juni dan Desember oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado. Potret Pemikiran mulai menerbitkan artikel-artikel versi cetak pada tahun 2000. Potert Pemikiran adalah jurnal pertama di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado yang sekarang bertranformasi menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado. Saat itu, Potret Pemikiran melingkupi cangkupan ilmu secara umum, yaitu ilmu politik, hukum, ekonomi, pendidikan, serta agama hingga tahun 2018. Sejak tahun 2019, Jurnal Potret Pemikiran fokus dan jangkauannya terkait Pemikiran Islam di bidang: Filsafat, Tasawuf, Politik Islam dan sosial Keagamaan, serta terjadi perubahan gaya selingkung yaitu menjadi APA 6th Edition (American Psychological Association).
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 20, No 2 (2016)" : 5 Documents clear
CINTA MENYEMBUHKAN PENYAKIT HATI Sebuah Analisa Cinta menurut Ibnu Taymiyya dan Implikasinya bagi Dialog Islam-Kristen Yan O. Kalampung
Potret Pemikiran Vol 20, No 2 (2016)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v20i2.755

Abstract

Abstract. Ibn Taymiyya as one of Syaikul Islam (Islamic Expert) and Mujaddid (Revolutioner) frequently cited by extrimist in Islam. This fact cannot have a good correlation with his long life works that also talks about love. When the writings about love is cited also, the other side of Ibn Taymiyya can be seen as a basis from Islamic-Christian dialogue. This paper is examines the writings of Ibn Taymiyya that talks about love. To seen his concept clearly, i will compare it with the concept of love in Sufism and also seeks the similarity and differences between them to see its influences in Ibn Taymiyya’s thought. I will try to see The concept of love from Ibn Taymiyya as a basis for dialogue, eventhough many other writings from him is also cited to support the extrimist concept.Keywords : Ibn Taymiyya, Love, Sufism, Islam-Christian dialogue. Abstrak. Ibn Taymiyya sebagai salah satu Syaikul Islam (Ahli Islam) dan Mujaddid (Revolusi) sering dikutip oleh extrimist dalam Islam. Fakta ini tidak dapat memiliki korelasi yang baik dengan karya-karya panjang umurnya yang juga berbicara tentang cinta. Ketika tulisan-tulisan tentang cinta dikutip juga, sisi lain Ibnu Taimiyah dapat dilihat sebagai dasar dari dialog Islam-Kristen. Makalah ini membahas tulisan-tulisan Ibnu Taimiyah yang berbicara tentang cinta. Untuk melihat konsepnya dengan jelas, saya akan membandingkannya dengan konsep cinta dalam Sufisme dan juga mencari kesamaan dan perbedaan di antara mereka untuk melihat pengaruhnya dalam pemikiran Ibnu Taimiyya. Saya akan mencoba untuk melihat konsep cinta dari Ibnu Taimiyah sebagai dasar untuk dialog, meskipun banyak tulisan lain darinya juga dikutip untuk mendukung konsep extrimist.Kata kunci: Ibn Taymiyya, Cinta, Sufisme, dialog Islam-Kristen.
KABHANTI WUNA MEDIA KOMUNIKASI TRADIOSONAL DAN TANTANGANNYA DI ERA GLOBALISASI Hardiman Hardiman; Ardianto Ardianto
Potret Pemikiran Vol 20, No 2 (2016)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v20i2.751

Abstract

Abtract.On the ethnic communities of Muna at Southeast Sulawesi be known their Wuna kabhanti arts performance. Kabhanti arts performance was not only an expression of the culture, but at the same time were aneducationalan media, communication and entertainment. In the field of education, perfomances of kabhanti contributed in the establishment and embedded of noble character. It communicative language make kabhanti’s performance arts could be used as a medium of communication, especially as a medium for conveying messages morals, ethics, education, and development. Therefore, on the verge of extinction, continuity and conservation of arts performance of kabhanti needs to be continuously conducted as one of the local culture and local wisdom of ethnic communities of Muna ar Southeast Sulawesi.Key Word: Kabhanti Wuna, Medium of Communication, Traditional,Globalization Abtrak.Dalam masyarakat etnis Muna di Sulawesi Tenggara dikenal adanya seni pertunjukan kabhanti Wuna.Seni pertujukan kabhanti tidak hanya merupakan suatu ekspresi kebudayaan, tetapi sekaligus media pendidikan, komunikasi, dan hiburan.Dalam bidang pendidkan, pertunjukan kabhanti membantu dalam pembentukan dan penanaman watak yang luhur.Bahasanya yang komunikatif menjadikan seni pertunjukan kabhanti dapat dipakai sebagai sarana komunikasi, khususnya sebagai media penyampaian pesan-pesan moral, etika, pendidikan, dan pembangunan.Oleh karena itu, di ambang kepunahannya, pemertahanan dan pelestarian seni pertunjukan kabhanti ini perlu dilakukan teus-menerus sebagai salah satu budaya lokal nusantara dan kearifan lokal etnis Muna di Sulawesi Tenggara.Kata kunci: Kabhanti Wuna, Media Komunikasi, Tradiosonal, Globalisasi
PRASANGKA SOSIAL DAN AKSI DEMONTRASI MASYARAKAT Aris Soleman
Potret Pemikiran Vol 20, No 2 (2016)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v20i2.752

Abstract

Abstract. The rise of the demonstration has finally become a phenomenon that is both interesting and apprehensive in the life of the nation and state. Social prejudice is one of the driving factors for the demonstration. Social prejudice is emotional, which is easily a motivator for the emergence of social explosions in society. Prejudice fosters suspicion, distrust and hostility. Prejudice contains three basic components of attitude namely, cognitive, affective, and cognitive.Keywords: Social Prejudice, Demonstration Abstrak.Maraknya aksi demontrasi mansyarakat akhir-akhhir ini menjadi fenomena yang menarik sekaligus memprihatinkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Prasangka sosial maenjadi salah satu faktor pendorong munculnya aksi demontrasi tersebut.Prasangka sosial bersifat emosional, yang mudah sekali menjadi motivator menculnya ledakan sosial dalam masyarakat.Prasangka menumbuhkan kecurigaan, ketidakpercayaan, dan permusuhan.Prasangka mengandung tiga komponen dasar sikap yakni, kognitif, afektif, dan kognitif.Kata Kunci :Prasangka Sosial, Demonstrasi
PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA (BMN) SECARA AKUNTABLE MENUJU GOOD GOVERNANCE Kartika Amiri
Potret Pemikiran Vol 20, No 2 (2016)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v20i2.753

Abstract

Abstract. State-owned goods or abbreviated as BMN are state assets whose management must be regular and accountable in accordance with applicable laws and regulations and do not conflict with rules and laws where the responsibility starts from the source / input, process carried out, to the results or output which is obtained. In order to be used for the survival of the nation and state towards a good, fair and prosperous government. Laws, binding regulations are considered very compatible to protect State assets for the realization of Good Governance. Keywords:State Property, Good Governance Abstrak. Barang Milik Negara atau disingkat BMN merupakan asset Negara yang pengelolaannya harus teratur dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta tidak bertentangan dengan aturan dan undang-undang dimana pertanggungjawabannya mulai dari sumber/input, proses yang dilakukan, sampai pada hasilnya atau output yang diperoleh. Agar bisa dimanfaatkan bagi kelangsungan hidup bangsa dan bernegara menuju pemerintah yang baik, adil dan makmur. Undang-undang, peraturan yang mengikat dinilai sangat kompatibel guna melindungi asset Negara demi terwujudnya Good Governance.Kata Kunci: Barang Milik Negara, Good Governance
BATAS WAKTU PEMBERIAN ZAKAT KEPADA MU’ALLAF: KAJIAN FIQIH KONTEMPORER & USHUL AL-FIQH. Nur Azizah Rahman
Potret Pemikiran Vol 20, No 2 (2016)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v20i2.754

Abstract

 ABSTRACT. Zakat is one of the instruments supporting community economic development. In its instrument of charity will create the spirit of helping (ta'awun) and contains elements of fulfillment, obligations of individuals to give responsibility to the community. Zakat is accomplished with good will cleanse and purify the soul, as well as improving the quality of faith, develop and endow properties. Zakat is well managed and the trust will be able to create community welfare, improve the ethos and work ethic, as well as equitable economic institutions.            At provisions mus}arrif al-zakat there are some groups that a debate about the existence of them, one of them mua'allaf. In the period of the Prophet part is always given for the existence of Muslims is still very small with weak levels of faith. After the Prophet's death, the leadership of which alternates among the Companions, has implications for policy changes from the application of section mu'allaf, some still apply, others may not, for various reasons. Thus, this paper will examine on a time limit charitable giving to mu'allaf in a review of contemporary jurisprudence and us}ul al-fiqh.Keywords: Zakat, mu'allaf, contemporary jurisprudence, us}ul al-fiqh.

Page 1 of 1 | Total Record : 5