cover
Contact Name
Yogi Ginanjar
Contact Email
yogi.ginanjar@ptk.ubpkarawang.ac.id
Phone
+6282298292535
Journal Mail Official
buanailmu@ubpkarawang.ac.id
Editorial Address
Jalan Ronggo Waluyo Sirnabaya, Puseurjaya, Kec. Telukjambe Timur., Kabupaten Karawang, Jawa Barat 41361
Location
Kab. karawang,
Jawa barat
INDONESIA
Buana Ilmu
ISSN : 25416995     EISSN : 25805517     DOI : https://doi.org/10.36805/bi
Buana Ilmu menerbitkan penelitian, metodologi dan studi kasus tentang semua bidang ilmu secara umum. Naskah ilmiah dalam jurnal ini mengandung data dan informasi yang memajukan ilmu pengetahuan secara umum dan penelitian yang nyata.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 19 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 1 (2020): Buana Ilmu" : 19 Documents clear
Kajian Analisis Kebutuhan Air Bersih Bagi Warga Masyarakat dan Perusahaan (Studi Pada Kecamatan Ciampel, Kecamatan Klari dan Kecamatan Purwarasi) Puji Isyanto; Dedi Mulyadi
BUANA ILMU Vol 5 No 1 (2020): Buana Ilmu
Publisher : Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/bi.v5i1.1210

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kebutuhan air bersih bagi masyarakat dan perusahaan. Manfaat penelitian diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan rekomendasi terhadap penyediaan kebutuhan air bersih dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei yang mengambil sampel warga masyarakat yang dilaksanakan dengan cara mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok. Penelitian ini terlebih dahulu dilakukan identifikasi karakteristik masyarakat, identifikasi persepsi pengguna terhadap penyediaan air bersih kemudian dilanjutkan identifikasi aspek-aspek yang mempengaruhi penyediaan air bersih berdasar aspek-aspek yang berhubungan. Hasil penelitian ini secara keseluruhan dilihat dari berbagai aspek, penyediaan air bersih pada saat ini, belum cukup memenuhi kebutuhan secara optimal. Dengan demikian penyediaan air bersih melalui perusahaan lain selain Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dapat menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Semakin padatnya warga masyarakat dan perusahaan/industri, maka akan dihadapkan pada masalah penyediaan air bersih yang semakin besar. Sarana air bersih yang minim dengan sumber daya air yang semakin terbatas menjadi satu kendala yang sangat berarti. Semakin bertambah jumlah warga masyarakat dan perusahaan/industri maka akan semakin bertambah banyak sehingga kebutuhan air bersih juga semakin bertambah. Dengan demikian penyediaan air bersih dari sumber-sumber lain juga sangat diperlukan. Kata kunci : kebutuhan, air bersih, masyarakat, perusahaan.
Aktualisasi Nilai-Nilai Kepalangmerahan Dalam Kasus Demonstrasi Hasil Pemilu di Jakarta Ascosenda Ika Rizqi; Bunyamin Maftuh; Elly Malihah
BUANA ILMU Vol 5 No 1 (2020): Buana Ilmu
Publisher : Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/bi.v5i1.1211

Abstract

Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu negara. Pendidikan demokrasi tidak saja dalam kajian konsep verbalistik, melainkan telah membumi dalam interaksi dan pergaulan sosial baik dikelas maupun diluar kelas. Salah satu unsur pengamanan demonstrasi sesuai dengan protap negara adalah Palang Merah Indonesia (PMI). Palang Merah Indonesia merupakan organisasi yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan dan berbadan hukum. PMI melaksanakan tugasnya dengan berpedoman kepada prinsip dasar yaitu Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit merah serta berpedoman kepada Code of Conduct dan Saver Access dalam setiap melaksanakan tugasnya di lapangan serta dilindungi oleh payung hukum yang berlaku. Kata Kunci: Demokrasi, PMI, Prinsip Dasar Democracy is at a critical position in relation to the sharing of power in a country. The education of democracy is not only in the study of verbalism but also in the social interactions and in both classes and outside classes. One of many elements of demonstration security in accordance with the state regular procedure is the Indonesian Red Cross (PMI). The Indonesian Red Cross is a socially organized, law-abiding organization. PMI conducts its duties guided to the fundamental principles of the international movement of the Red Cross and red crescent and guides to the code of conduct and saver access in each to conduct its duties in the field and protected by a prevailing legal umbrella. Keywords: democracy, Indonesian Red Cross, Fundamental principles
Pendidikan Resolusi Konflik Melalui Pembelajaran Multikultural Pada Pendidikan Formal Rahmad Hidayat; Bunyamin; Elly Malihah
BUANA ILMU Vol 5 No 1 (2020): Buana Ilmu
Publisher : Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/bi.v5i1.1212

Abstract

Isu keberagaman terkait suku, ras, agama, budaya, bahasa dan sebagainya sering menjadi perhatian berbagai pihak. Sikap yang tidak tepat terhadap isu ini, dapat menjadi masalah di banyak bidang, termasuk pendidikan. Karakteristik siswa yang beragam di sebuah kelas dalam pendidikan formal menjadi masalah dan merupakan tantangan bagi guru untuk memberikan pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu, perlu dilaksanakan kajian literatur mengenai pembelajaran multikultural. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pentingnya pembelajaran multikultural. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif metode telaah sistematis (systematic review). Sumber informasi berupa dokumen atau literatur terkait konsep pembelajaran multikultural. Dokumen atau literatur dapat berupa buku, artikel ilmiah, proceeding, dan dokumen akademik lainnya. Dokumen atau literatur dianalisis secara sistematis menurut model Creswell. Hasil kajian memberikan gambaran bahwa dalam pendidikan formal diperlukan pembelajaran multikultural untuk menumbuhkan berbagai sikap kebersamaan salah satunya toleransi, sebab pembelajaran multikultural mampu menjadi solusi terbaik dalam menangani keragaman yang ada di kelas. Oleh karena itu, pendidikan di sekolah, baik umum maupun yang berlandaskan agama penting sekali menerapkan pembelajaran multikultural dan mengimplementasikannya melalui berbagai cara dalam proses pendidikan. Pembelajaran multikultural dapat dilaksanakan di berbagai tingkat pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Pembelajaran multikultural dapat diintegrasikan pada semua subjek pelajaran. Guna mendukung pelaksanaan pembelajaran multikultural diperlukan suatu pedoman yang dirancang bagi guru baik oleh guru sendiri, tim guru, maupun ahli/peneliti. Selanjutnya perlu dikembangkan model pembelajaran multikultural secara umum di sekolah dan atau secara khusus di setiap mata pelajaran. Kata kunci: multikultural, pembelajaran, pendidikan formal, telaah sistematis.
Membentuk Karakter Antikorupsi Melalui Pendekatan Multikultural di MI Maarif Parakan Temanggung Rhindra Puspitasari; Bunyamin Maftuh; Elly Malihah
BUANA ILMU Vol 5 No 1 (2020): Buana Ilmu
Publisher : Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/bi.v5i1.1213

Abstract

Artikel ini mengungkap tentang bagaimana membentuk karakter antikorupsi pada siswa, sehingga dapat memberikan solusi terhadap permasalahan pencegahan tindak pidana korupsi yang sedang menimpa bangsa ini. Adapun tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pembentukan karakter antikorupsi pada siswa MI Maarif Parakan Temanggung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi Studi lapangan (Field Research). Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa MI Maarif Parakan Temanggung membentuk karakter antikorupsi dengan pendeketan multikultural melalui pembelajaran di dalam dan diluar kelas. Pembiasaan dan karakter yang ditonjolkan adalah karakter kejujuran dan hidup sederhana. Penanamkan nilai kejujuran dan hidup sederhana yang di lakukan oleh MI Maarif Parakan Temanggung tidak hanya dalam kurikulum yang ada dikelas saja namun juga melalui pembiasaan nyata dengan saling menghargai latar belakang dan budaya di lingkungan sekolah yang dilakukan oleh seluruh elemen sekolah. Hal ini terbukti cukup berhasil dibuktikan dengan adanya penurunan laporan kehilangan yang tercatat di guru bimbingan konseling selama tiga tahun terakhir dan penurunan pertengkaran atau konflik antar siswa. Sehingga langkah nyata yang bisa dilakukan untuk membentuk karakter antikorupsi siswa adalah membiasakan berlaku jujur dan hidup sederhana. Kata kunci: Karakter, antikorupsi dan multikultural This article reveals how to shape the character of anti-corruption in students, so that it can provide solutions to the problem of preventing corruption that is happening to this nation. The purpose of this study is to describe the formation of anti-corruption character in MI Maarif Parakan Temanggung students. This research is a descriptive study using a qualitative approach using Field Research methods. From the results of this study it was found that MI Maarif Parakan Temanggung formed an anti-corruption character with a multicultural approach through learning inside and outside the classroom. The habits and characters that are highlighted are honesty and simple living. Instilling the value of honesty and simple life that is done by MI Maarif Parakan Temanggung not only in the curriculum in the classroom, but also through real habituation with mutual respect for the background and culture in the school environment that is carried out by all elements of the school. This proved to be quite successful as evidenced by the decrease in reports of losses recorded in counseling guidance teachers during the last three years and a decrease in quarrels or conflicts between students. So that concrete steps that can be taken to shape the student's anti-corruption character are to get used to being honest and living simply. Keywords: Character, anti-corruption and multicultural
Pendidikan Resoulsi Konflik Melalui Model Pembelajaran Dicovery Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Abd. Rahman; Bunyamin Maftuh; Elly Mulihah
BUANA ILMU Vol 5 No 1 (2020): Buana Ilmu
Publisher : Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/bi.v5i1.1214

Abstract

Kemampuan mengemukakan pendapat merupakan salah satu aspek penting dalam proses pembelajaran, sekaligus salah satu aspek keterampilan yang dikembangkan di sekolah, namun kemampuan menggemukakan pendapat di beberapa sekolah belum berkembang, oleh sebab itu perlu dikembangkan dengan model pembelajaran Discovery Learning. Peneltian ini bertujuan untuk menganalisis Pendidikan Resoulsi Konflik Melalui Model Pembelajaran Dicovery Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan studi pustaka atau literature review teori yang mempelajari buku refensi serta hasil penelitian sebelumnya yang sejenis yang berguna untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti. Dengan demikian dapat dismpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan kemampuan peserta didik mengemukakan pendapat pada pembelajaran mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Disarankan guru Pendidikan Kewarganegaraan dapat menggunakan metode pembelajaran studi kasus sebagai salah satu metode pembelajaran efektif membantu guru meningkatkan kemampuan peserta didik peserta didik mengemukakan pendapat saat proses pembelajaran berlangsung Kata kunci: Discovery Learning, kemampuan mengemukakan pendapat.
Strategi Mediasi Dalam Menyelesaikan Konflik Kekerasan Dalam Rumah Tangga Berbasis Kesetaraan Gender Nunung Nurjanah; Bunyamin Maftuh; Elly Malihah
BUANA ILMU Vol 5 No 1 (2020): Buana Ilmu
Publisher : Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/bi.v5i1.1215

Abstract

Kekerasan dalam rumah tangga sebagai suatu konflik yang salah satu sumbernya yakni relasi yang timpang antara suami dan isteri yang berakar pada budaya patriakhi yang menempatkan peran, fungsi, dan tanggung jawab yang bebeda pada laki-laki dan perempuan. Dalam mengatasi persoalan kekerasan dalam rumah tangga tidak cukup dengan melihat pemicu konflik yang mengakibatkan tindak kekerasan yang dialami oleh salah satu pihak, yang sebagain besar perempuan, diperlukan pemahaman akan akar persoalan tersebut. Artikel ini membahas mengenai makna kekerasan dalam rumah tangga, factor –faktor penyebab kekerasan dalam rumah tangga, bagaimana keterkaitan kekerasan dalam rumah tangga dengan konsep gender. Diakhir artikel ini, diperoleh gambaran mengenai strategi mediasi berbasis kesetaraan gender dalam mengatasi kekerasan dalam rumah tangga. Kata kunci : gender, kekerasan, rumah tangga, mediasi. Abstract Domestic violence as a source of conflict is an unequal relationship between husband and wife rooted in a patriarchal culture that places different roles, functions, and responsibilities on men and women. In overcoming the problem of domestic violence it is not enough to look at the triggers of conflict that result in acts of violence experienced by one of the parties, who are mostly women, an understanding of the root of the problem is needed. This article discusses the meaning of domestic violence, the factors that cause domestic violence, how the relation of domestic violence to the concept of gender. At the end of this article, an overview of gender equality-based mediation strategies is obtained in dealing with domestic violence. Keywords: gender, violence, household, mediation.
Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Pembelajaran PPKn Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Resha Sapti Apriliani; Lusiana Rahmatiani; Erwin Susanto
BUANA ILMU Vol 5 No 1 (2020): Buana Ilmu
Publisher : Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/bi.v5i1.1216

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa dengan di terapkannya model kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Karawang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), siswa dan expert judgement. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun teknik analisis yang digunakan ialah triangulasi sumber. Permasalahan yang mendasar dalam penelitan ini adalah rendahnya motivasi belajar yang dimiliki siswa akibat penerapan model pembelajaran yang kurang tepat. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan motivasi belajar siswa saat diterapkannya model kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran PPKn. Siswa mempunyai gairah untuk mengikuti pembelajaran dengan baik. Kemudian siswa ikut terlibat dalam kegiatan pembelajaran yaitu siswa maupun siswi ikut terlibat dalam kegiatan diskusi, mampu bekerja sama dan saling bertukar fikiran serta mempunyai keberanian untuk mengemukakan pendapatnya. Rekomendasi dari penelitian ini meliputi Pertama, pihak sekolah sebagai pembuat kebijakan diharapkan memberikan adanya kebijakan agar model pembelajaran kooperatif ini dapat terus digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Kedua, pihak sekolah harus menyediakan sarana berupa sumber belajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Ketiga, guru hendaknya melakukan pendekatan yang lebih dengan memberikan suport dan arahan kepada siswa agar siswa yang belum siap menerima pembelajaran menjadi lebih termotivasi. Kata kunci: Model Kooperatif Tipe Jigsaw, PPKn, Motivasi Belajar This research aims to investigate how students’ learning motivation increase with the jigsaw method of cooperative learning implementation in the learning process of Pancasila and Civics Education (PPKn) in 11th-grade students of SMK Negeri 2 Karawang. This research used a qualitative approach with a descriptive method. The subjects of this research are the teachers of Pancasila and Civics Education (PPKn), students, and expert judgment. The data collection techniques used in this research are interviews, observations, and context documentations. The data analysis method used in this research is source triangulation. The main problem of this research is the lack of students’ learning motivation that is caused by the implementation of the ineffective learning model. The result of research indicates that there is an increase in students’ learning motivation during the jigsaw method of cooperative learning implementation in the learning process of PPKn. Students have more interest to follow the class diligently. Additionally, students participated in various learning activities. They take part in class discussions, can work cooperatively, share their thoughts, and also have the courage to voice out their opinions. There are several recommendations from this research. First, the school as a policymaker is expected to create a policy in which this cooperative learning model can be used regularly in class. Second, the school should provide learning resources as the facilities therefore the learning objectives can be achieved. Third, teachers should make a more intensive approach by providing support and guidance to students therefore students who are not ready to follow the class become more motivated. Keywords: Jigsaw Method of Cooperative Learning, PPKn. Learning Motivation
Pengaruh Organisasi Kepramukaan Terhadap Kemampuan Menyampaikan Pendapat Mahasiswa Diantini; Nadya Putri Saylendra; Tridays Repelita
BUANA ILMU Vol 5 No 1 (2020): Buana Ilmu
Publisher : Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/bi.v5i1.1217

Abstract

Penelitian ini dilakukan atas dasar kegelisahan peneliti terkait dengan rendahnya kemampuan menyampaikan pendapat mahasiswa di depan umum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan analisis korelasional. Tahapan dalam penelitian ini yaitu uji instrumen, pengumpulan data, menganalisa data, serta menginterpretasikan data. Populasi penelitian adalah anggota organisasi kepramukaan Universitas Buana Perjuangan Karawang dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah probability sampling dengan teknis analisis regresi linier sederhana. Dari hasil penelitian diperoleh (thitung= 5.424 > ttabel= 2.042; p value = 0,00 < 0,05) hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis terdapat pengaruh yang signifikan antara organisasi kepramukaan terhadap kemampuan menyampaikan pendapat mahasiswa (H1) diterima. Dapat disimpulkan bahwa sebesar 51,2% faktor organisasi kepramukaan mempengaruhi kemampuan menyampaikan pendapat mahasiswa. Rekomendasi dari penelitian ini, disarankan agar mahasiswa melaksanakan tugas sabaik-baiknya dengan harapan mampu memotivasi diri, mengeksplor pengetahuan dan pengalaman untuk kehidupan nyata di luar kampus dan pemangku kebijakan lebih mengapresiasi segala bentuk potensi mahasiswa termasuk kemampuannya dalam menyampaikan pendapat. Kata kunci: Organisasi Mahasiswa, Pramuka, Menyampaikan Pendapat This research was conducted on the basis of the researcher's anxiety related to the low students' ability to convey their opinions in public. The method used of this research was quantitative using correlational analysis. The stages in this research are instrument testing, data collection, data analysis, and data interpretation. The research population was the members of the scouting organization at the University of Buana Perjuangan Karawang. The data collection technique used was probability sampling with simple linear regression analysis techniques. From the research results obtained that (tcount = 5.424> ttable = 2.042; p value = 0.00 <0.05). These results indicate that the hypothesis that there is a significant influence between scouting organization on the ability to convey students' opinions (H1) is accepted. It can be concluded that 51.2% of the scouting organizational factors affect the ability to convey students' opinions. The recommendations from this study, it is suggested that students carry out their duties as well as possible with the hope of being able to motivate themselves, explore knowledge and experiences to face the real life outside the campus and and the policy makers are expected to appreciate all forms of students' potential, including their ability to express opinions. Keywords: Student Organization, Scout, Expressing opinions
Dampak Penggunaan Gadget Pada Kemampuan Interaksi Sosial Siswa Kelas V Sekolah Dasar Yulistina Nur DS; Harmawati; Siti Nurhabibah
BUANA ILMU Vol 5 No 1 (2020): Buana Ilmu
Publisher : Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/bi.v5i1.1218

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak penggunaan gadget pada kemampuan interaksi sosial siswa kelas V Sekolah Dasar Desa Kondang Jaya RT 54 / RW 06 Kecamatan Karawang Timur Kabupaten Karawang. Adapun penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan angket sebagai instrumen penelitian dan 10 orang siswa kelas V sebagai responden. Teknik pengumpulan data untuk perhitungan angket dilakukan dengan sakala Guttman yang mempunyai rentang skala presentase antara 0% sampai 50%, 50%, 50% sampai 100% dengan hasil presentase titik kesuaiannya di atas 50% yaitu 66.5%. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 66.5% penggunaan gadget mendekati berdampak pada kemampuan interaksi sosial siswa kelas V Sekolah Dasar di Desa Kondang Jaya RT 54 / RW 06 Kecamatan Karawang Timur Kabupaten Karawang. Kata kunci: Dampak penggunaan gadget, interaksi sosial The purpose of this study was determine the impact of the use of gadgets on the sosial interaction abilities of 5th grade elementary school student Desa Kondang Jaya RT 54 / RW 06 Kecamatan Karawang Timur Kabupaten Karawang. The research used is descriptive qualitative with a questionnaire as a research instrument and 10 fifth grade elementary school students as respondents. Data collection techniques for qustionare calculations performed with the Guttman skala has a percentage scale ranging from 0% to 50%, 50%, 50% to 100% with results of the percentage point of conformity above 50% that is 66.5%. The results showed as much as 66.5% of the use of gadgets could have an impact on the ability of social interaction grade 5 elementary school students in Desa Kondang Jaya RT 54 / RW 06 Kecamatan Karawang Timur Kabupaten Karawang. Keywords : the impact of gadget usage, social interaction capabilities
Implementasi Koordinat Google dan Citra Kamera Pada Aplikasi Monitoring Petugas Berbasis Android Bayu Priyatna; Fitria Nurapriani
BUANA ILMU Vol 5 No 1 (2020): Buana Ilmu
Publisher : Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/bi.v5i1.1219

Abstract

The development of technology is currently so fast, the use of various fields, especially in telecommunications, is now increasingly being improved and developed, such as the internet network, which has now reached the fourth generation or 4G, now a new technology has emerged, namely 5G. In addition to the internet, some technologies are widely developed by Google, where Google is a United States company engaged in services, with its flagship product being the Web Browser, Google Map which is now in great demand by the public to find information, in addition to web browsers and google maps. Many other technologies are beneficial for software developers and the general public. The Android operating system currently dominates the market as an Open Sources platform used for making mobile-based applications by developers, ranging from games, e-learning, ebooks, e-commerce and so on both free and paid, DISKOMINFO which regulates all systems spread across the entire Bekasi district, but currently the problems faced by KOMINFO Bekasi are; The points of location for the distribution of consumers are not mapped so that the division of the area is difficult to determine, field officers, visit not on time and so on. The method in this research is using UCD. The test results using alpha testing from the field officer data showed that 79.62% strongly agreed, 9.26% agreed, and the rest disagreed. Most of the officers agreed with the system that had been made, and only a few officers disagreed with the application. From the admin officers and finance data, it shows that 90.44% strongly agree, 1.55% agree, and the rest disagree. It can be concluded that the monitoring system that has been created is easy and feasible to use. Keywords: Google, DISKOMINFO, Monitoring, Alpha testing, Bekasi. Perkembangan Teknologi sekarang ini semaking cepat, pemanfaattan diberbagai bidang terutama pada telekomunikasi kini semakin terus diperbaiki dan dikembangkan sepertihannya jaringan internet yang kini sudah sampai kepada generasi ke empat atau 4G bakan kini sudah muncul teknologi baru yaitu 5G. Selain internet tedapat juga teknologi yang banyak dikembangkan oleh Google, dimana google merupakan perusahaan Amerika serikat yang bergerak dibidang jasa atau Service, dengan produk andalannya adalah Web Browser, Google Map yang kini banyak diminati oleh kalangan masyarakat untuk mencari informasi, selain web browser dan google map masih banyak teknologi lainnya yang sangat berguna bagi pengembang software maupun masyarakat umum. Android sistem operasi yang saat ini mendominasi pasar sebagai platform Open Sources yang digunakan untuk pembuatan aplikasi berbasis mobile oleh para pengembang, mulai dari games, e-learning, ebook, ecommerce dan lain sebagainya baik gratis maupun berbayar, DISKOMINFO yang mengatur seluruh sistem yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten Bekasi, namun saat ini prmasalahan yang dihadapi KOMINFO Bekasi adalah; Titik-titik lokasi penyebaran konsumen tidak di petakan sehingga pembagian wilayah sulit untuk ditetapkan, Kunjungan petugas lapangan tidak tepat waktu dan lain sebagainya. Metode dalam pengembangan ini menggunakan UCD. Hasil pengujian menggunakan alpha testing dari data petugas lapangan menunjukan bahwa 79,62% menyatakan sangat setuju, 9,26% menyatakan setuju dan sisanya menyatakan tidak setuju. Sebagian banyak petugas setuju dengan sistem yang telah dibuat dan hanya sedikit petugas yang tidak setuju dengan aplikasi tersebut. Dari data admin petugas dan keuangan menunjukan bahwa 90,44% menyatakan sangat setuju, 1,55% menyatakan setuju dan sisanya menyatakan tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa sistem monitoring yang telah dibuat mudah dan layak untuk digunakan. Kata Kunci: Google, DISKOMINFO, Monitoring, Alpha testing, Bekasi.

Page 1 of 2 | Total Record : 19