Claim Missing Document
Check
Articles

Tawuran Pelajar: Solidarity in the Student Group and its Influence on Brawl Behaviour Malihah, Elly; Maftuh, Bunyamin; Amalia, Rizki
Jurnal Komunitas: Research and Learning in Sociology and Anthropology Vol 6, No 2 (2014): Komunitas, September 2014
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v6i2.3301

Abstract

This research is motivated by the reality of the student brawls as a result of increasing solidarity within the students group. This problem emerges as a challenging issue for our education. This study aims to find an answer to the question of how solidarity within student groups in influencing the brawl behavior. The study used a qualitative approach and case study method. Data was collected through interviews, observation, documentary studies, and literature. The findings of the study are: (1) the brawl between students is triggered by hostility, disputes, or conflicts among student groups. (2) The recruitment process of a student groups is natural and based on the proximity of their house location or place of residence, mutual interests, as well as their hang out place. (3) The process of solidarity formation among group members begins with the casual interaction, carrying out activities together, and establishing the feeling of unity. (4) This established group solidarity leads the students to conduct the brawls when their group is under the threat from the other groups. The students will also do the brawls when there are conflicts among students groups and they fail to fulfill their developmental needs as a teenager.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas maraknya tawuran dikalangan pelajar sebagai dampak dari meningkatnya solidaritas dalam kelompok. Masalah tersebut menjadi tantangan dunia pendidikan. Penelitian ini ingin memperoleh jawaban atas pertanyaan bagaimana solidaritas pada kelompok pelajar dalam mempengaruhi perilaku tawuran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan studi literatur. Temuan penelitian: (1) Tawuran antar pelajar yang terjadi dikarenakan perumusuhan, pertikaian atau konflik yang ada diantara kelompok-kelompok pelajar. (2) Proses pelajar menjadi anggota kelompok bersifat alamiah dan didasari karena kedekatan letak rumah atau tempat tinggal, minat yang sama, serta satu tempat tongkrongan. (3) Proses pembentukan solidaritas dimulai dari interaksi diantara sesama anggota kelompok, kegiatan yang dilakukan bersama-sama hingga akhirnya keterlibatan perasaan. (4) Solidaritas yang terbentuk menyebabkan tawuran antar pelajar selama ada ancaman dari kelompok lain, terjadinya konflik diantara kelompok-kelompok pelajar, serta tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan perkembangan pelajar sebagai remaja.
Aktualisasi Nilai-Nilai Kepalangmerahan Dalam Kasus Demonstrasi Hasil Pemilu di Jakarta Ascosenda Ika Rizqi; Bunyamin Maftuh; Elly Malihah
BUANA ILMU Vol 5 No 1 (2020): Buana Ilmu
Publisher : Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/bi.v5i1.1211

Abstract

Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu negara. Pendidikan demokrasi tidak saja dalam kajian konsep verbalistik, melainkan telah membumi dalam interaksi dan pergaulan sosial baik dikelas maupun diluar kelas. Salah satu unsur pengamanan demonstrasi sesuai dengan protap negara adalah Palang Merah Indonesia (PMI). Palang Merah Indonesia merupakan organisasi yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan dan berbadan hukum. PMI melaksanakan tugasnya dengan berpedoman kepada prinsip dasar yaitu Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit merah serta berpedoman kepada Code of Conduct dan Saver Access dalam setiap melaksanakan tugasnya di lapangan serta dilindungi oleh payung hukum yang berlaku. Kata Kunci: Demokrasi, PMI, Prinsip Dasar Democracy is at a critical position in relation to the sharing of power in a country. The education of democracy is not only in the study of verbalism but also in the social interactions and in both classes and outside classes. One of many elements of demonstration security in accordance with the state regular procedure is the Indonesian Red Cross (PMI). The Indonesian Red Cross is a socially organized, law-abiding organization. PMI conducts its duties guided to the fundamental principles of the international movement of the Red Cross and red crescent and guides to the code of conduct and saver access in each to conduct its duties in the field and protected by a prevailing legal umbrella. Keywords: democracy, Indonesian Red Cross, Fundamental principles
Membentuk Karakter Antikorupsi Melalui Pendekatan Multikultural di MI Maarif Parakan Temanggung Rhindra Puspitasari; Bunyamin Maftuh; Elly Malihah
BUANA ILMU Vol 5 No 1 (2020): Buana Ilmu
Publisher : Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/bi.v5i1.1213

Abstract

Artikel ini mengungkap tentang bagaimana membentuk karakter antikorupsi pada siswa, sehingga dapat memberikan solusi terhadap permasalahan pencegahan tindak pidana korupsi yang sedang menimpa bangsa ini. Adapun tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pembentukan karakter antikorupsi pada siswa MI Maarif Parakan Temanggung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi Studi lapangan (Field Research). Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa MI Maarif Parakan Temanggung membentuk karakter antikorupsi dengan pendeketan multikultural melalui pembelajaran di dalam dan diluar kelas. Pembiasaan dan karakter yang ditonjolkan adalah karakter kejujuran dan hidup sederhana. Penanamkan nilai kejujuran dan hidup sederhana yang di lakukan oleh MI Maarif Parakan Temanggung tidak hanya dalam kurikulum yang ada dikelas saja namun juga melalui pembiasaan nyata dengan saling menghargai latar belakang dan budaya di lingkungan sekolah yang dilakukan oleh seluruh elemen sekolah. Hal ini terbukti cukup berhasil dibuktikan dengan adanya penurunan laporan kehilangan yang tercatat di guru bimbingan konseling selama tiga tahun terakhir dan penurunan pertengkaran atau konflik antar siswa. Sehingga langkah nyata yang bisa dilakukan untuk membentuk karakter antikorupsi siswa adalah membiasakan berlaku jujur dan hidup sederhana. Kata kunci: Karakter, antikorupsi dan multikultural This article reveals how to shape the character of anti-corruption in students, so that it can provide solutions to the problem of preventing corruption that is happening to this nation. The purpose of this study is to describe the formation of anti-corruption character in MI Maarif Parakan Temanggung students. This research is a descriptive study using a qualitative approach using Field Research methods. From the results of this study it was found that MI Maarif Parakan Temanggung formed an anti-corruption character with a multicultural approach through learning inside and outside the classroom. The habits and characters that are highlighted are honesty and simple living. Instilling the value of honesty and simple life that is done by MI Maarif Parakan Temanggung not only in the curriculum in the classroom, but also through real habituation with mutual respect for the background and culture in the school environment that is carried out by all elements of the school. This proved to be quite successful as evidenced by the decrease in reports of losses recorded in counseling guidance teachers during the last three years and a decrease in quarrels or conflicts between students. So that concrete steps that can be taken to shape the student's anti-corruption character are to get used to being honest and living simply. Keywords: Character, anti-corruption and multicultural
Pendidikan Resoulsi Konflik Melalui Model Pembelajaran Dicovery Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Abd. Rahman; Bunyamin Maftuh; Elly Mulihah
BUANA ILMU Vol 5 No 1 (2020): Buana Ilmu
Publisher : Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/bi.v5i1.1214

Abstract

Kemampuan mengemukakan pendapat merupakan salah satu aspek penting dalam proses pembelajaran, sekaligus salah satu aspek keterampilan yang dikembangkan di sekolah, namun kemampuan menggemukakan pendapat di beberapa sekolah belum berkembang, oleh sebab itu perlu dikembangkan dengan model pembelajaran Discovery Learning. Peneltian ini bertujuan untuk menganalisis Pendidikan Resoulsi Konflik Melalui Model Pembelajaran Dicovery Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan studi pustaka atau literature review teori yang mempelajari buku refensi serta hasil penelitian sebelumnya yang sejenis yang berguna untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti. Dengan demikian dapat dismpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan kemampuan peserta didik mengemukakan pendapat pada pembelajaran mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Disarankan guru Pendidikan Kewarganegaraan dapat menggunakan metode pembelajaran studi kasus sebagai salah satu metode pembelajaran efektif membantu guru meningkatkan kemampuan peserta didik peserta didik mengemukakan pendapat saat proses pembelajaran berlangsung Kata kunci: Discovery Learning, kemampuan mengemukakan pendapat.
Strategi Mediasi Dalam Menyelesaikan Konflik Kekerasan Dalam Rumah Tangga Berbasis Kesetaraan Gender Nunung Nurjanah; Bunyamin Maftuh; Elly Malihah
BUANA ILMU Vol 5 No 1 (2020): Buana Ilmu
Publisher : Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/bi.v5i1.1215

Abstract

Kekerasan dalam rumah tangga sebagai suatu konflik yang salah satu sumbernya yakni relasi yang timpang antara suami dan isteri yang berakar pada budaya patriakhi yang menempatkan peran, fungsi, dan tanggung jawab yang bebeda pada laki-laki dan perempuan. Dalam mengatasi persoalan kekerasan dalam rumah tangga tidak cukup dengan melihat pemicu konflik yang mengakibatkan tindak kekerasan yang dialami oleh salah satu pihak, yang sebagain besar perempuan, diperlukan pemahaman akan akar persoalan tersebut. Artikel ini membahas mengenai makna kekerasan dalam rumah tangga, factor –faktor penyebab kekerasan dalam rumah tangga, bagaimana keterkaitan kekerasan dalam rumah tangga dengan konsep gender. Diakhir artikel ini, diperoleh gambaran mengenai strategi mediasi berbasis kesetaraan gender dalam mengatasi kekerasan dalam rumah tangga. Kata kunci : gender, kekerasan, rumah tangga, mediasi. Abstract Domestic violence as a source of conflict is an unequal relationship between husband and wife rooted in a patriarchal culture that places different roles, functions, and responsibilities on men and women. In overcoming the problem of domestic violence it is not enough to look at the triggers of conflict that result in acts of violence experienced by one of the parties, who are mostly women, an understanding of the root of the problem is needed. This article discusses the meaning of domestic violence, the factors that cause domestic violence, how the relation of domestic violence to the concept of gender. At the end of this article, an overview of gender equality-based mediation strategies is obtained in dealing with domestic violence. Keywords: gender, violence, household, mediation.
Studi Evaluasi terhadap Efektivitas Sistem Pembinaan Sekolah Dasar melalui Gugus Sekolah Bunyamin Maftuh
Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan Vol 17, No 2 (2008): Tahun 17, Nomor 2, November 2008
Publisher : Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The objective of this research was to examine the implementation of the policy of proffesional guidance system for elementary schools’ teachers through schools force. The population were schools’ beurocracy, eductional practitioners, managers of schools force, and builders of schools force. The subjects were selected through porpusive sampling techniques. The data collection instruments were questionnaire, focus discussion group, interview, documentation study, and observation. The research results were: (1) in general school cluster performances in developing professionalism of elementary teachers were in moderate (enough) category, (2) the professionalism level of teachers who involved in school cluster-based teacher professional development was in less or low category, (3) teacher competencies in teacher learning processes in general were only in moderate category, which have not reached ideal quality, (4) student achievements were in good enough level in line with the quality of teaching learning process that was in moderate category.
Upaya pembentukan karakter kepemimpinan lintas budaya dalam membangun kemampuan resolusi konflik generasi milennial Aris Riswandi Sanusi; Bunyamin Maftuh; Elly Malihah
Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Vol 20 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Volume 20 No. 1 Oktober 2020
Publisher : Program Studi PPKn FIS UNJ & Asosiasi Profesi PPKn Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jimd.v20i1.15661

Abstract

Konflik merupakan suatu keniscayaan dalam kehidupan masyarakat sehingga menuntut mahasiswa untuk memiliki karakter kepemimpinan lintas budaya dan kemampuan resolusi konflik sebagai upaya mengelola konflik menjadi suatu kekuatan bangsa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara pada dosen dan mahasiswa, observasi, dan studi literatur. Hasil yang ditemukan yaitu upaya yang dilakukan Universitas Buana Perjuangakan Karawang dalam membentuk karakter kepemimpinan lintas budaya dan kemampuan resolusi konflik mahasiswa dilakukan dengan cara pelembagaan melalui orientasi pegawai dan mahasiswa, pembentukan satuan pengawas internal dan lembaga penyelesaian konflik, serta upaya edukatif yang dilakukan melalui kolaborasi pelatihan kepemimpinan, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Jatidiri Bangsa.
Resistensi kelompok samin terhadap modernitas revolusi industri 4.0 Yoga Ardian Feriandi; Elly Malihah; Bunyamin Maftuh
Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Vol 20 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Volume 20 No. 1 Oktober 2020
Publisher : Program Studi PPKn FIS UNJ & Asosiasi Profesi PPKn Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jimd.v20i1.15662

Abstract

Revolusi industri ditandai dengan modernitas teknologi untuk membantu pekerjaan manusia, meski dunia telah diramaikan dengan konsep tersebut masih terdapat berbagai kelompok yang menolak atau resisten terhadap modernitas ala Revolusi Industri 4.0. Dengan segela upaya kelompok tersebut mencoba mempertahankan identitas kulturalnya dari hantaman perubahan zaman, salah satu kelompok masyarakat yang dikenal resisten dengan perubahan zaman adalah Kelompok masyarakat Samin. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristtik masyarakat samin dan mengungkapkan penyebab masyarakat samin resisten terhadap perubahan serta bagaimana penyelesaian konflik yang terjadi antara masyarakat samin yang pro dan resisten terhadap perubahan. Metode yang digunakan dalam peleitian ini adalah studi kasus dan pengumpulan data dilakukan dengan mengunakan instrumen wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini yakni masyarakat kelompok samin yang tinggal di Pati Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat samin memiliki karakteristik utama yakni: Sederhana, jujur, Resisten terhadap kemodernan, dan cinta lingkungan. sedangkan alasan masyarakat samin resisten terhadap pembangunan modernitas terdiri dari beberapa faktor utama yakni faktor sosio kultural masyarakat samin, faktor Etika lingkungan, dan Faktor ekonomi.
Desain playing with conflict sebagai model pembelajaran resolusi konflik Yuni Harmawati; Bunyamin Maftuh; Elly Malihah
Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Vol 20 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Volume 20 No. 1 Oktober 2020
Publisher : Program Studi PPKn FIS UNJ & Asosiasi Profesi PPKn Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jimd.v20i1.15664

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan suatu desain model pembelajaran resolusi konflik yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk siswa sekolah menegah pertama maupun sekolah menengah atas. Penelitian ini menggunakan Research and Development, yang mana dalam penelitian ini hanya sampai kepada tahap perumusan design. Dari pengumpulan data dan sumber, akhirnya peneliti menyadur desain playing with conflict yang pernah ditulis oleh Richard B. Powers dan Kat Kirkpatrick, namun oleh peneliti disesuaikan dengan kondisi dan budaya masyarakat Indonesia. Sehingga cocok untuk diimplementasikan di Indonesia dengan sintaksis yang baru. Kesimpulan dari penelitian ini dengan adanya desain playing with conflict diharapkan mampu untuk membentuk keterampilan resolusi konflik dasar, yakni belajar untuk mendengarkan orang lain, belajar berbicara namun menghormati orang lain, belajar mengambil keputusan. Abstract: The purpose of this research is to find a conflict resolution learning model design that can be applied in the learning of Pancasila and Citizenship Education for junior high and high school students. Research using Research and Development, which in this study only reached the design formulation stage. From analyzing the data and sources, the researcher finally adapted the play with conflict design that had been written by Richard B. Powers and Kat Kirkpatrick, but the researchers adapted it to the conditions and culture of the Indonesian people. So it is suitable to be implemented in Indonesia with a new syntax. The conclusion of this study with the play with conflict design is expected to be able to form basic conflict skills, namely learning to listen to other people, learn to speak but respect others, learn to make decisions.
Analisis penanganan konflik antar organisasi kemasyarakatan di Kabupaten Karawang Erwin Susanto; Bunyamin Maftuh; Elly Malihah; Dasim Budimansyah
Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Vol 20 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Volume 20 No. 1 Oktober 2020
Publisher : Program Studi PPKn FIS UNJ & Asosiasi Profesi PPKn Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jimd.v20i1.15666

Abstract

Kebebasan untuk berpendapat dan berserikat merupakan landasan fundamental demokrasi dan dilindungi oleh negara. Dalam perkembangannya, kebebasan berserikat tersebut termanifestasikan pada pembentukan kelompok dan organisasi kemasyarakatan. Fungsi positif dari terbentuknya organisasi kemasyarakatan ini yaitu terjaminnya kebebasan individu, namun di sisi lain berdampak negatif bagi ketertiban masyarakat dengan dalih kebebasan bertindak, berpendapat dan berserikat dilindungi oleh negara. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah faktor penyebab terjadinya konflik antar lembaga swadaya masyarakat di Karawang dan bagaimana kebijakan pemerintah daerah dalam menangani konflik tersebut. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Karawang, dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemicu konflik yang paling dominan adalah faktor ekonomi, yakni perebutan limbah yang bernilai ekonomis. Konflik yang terjadi sifatnya destruktif, memberikan dampak yang tidak baik ke masyarakat. Penanganan konflik yang telah dilakukan dari pihak terkait adalah tindakan tegas seperti menjatuhkan pidana kepada pelaku kerusuhan. Kemudian Pemerintah Kabupaten Karawang mengeluarkan Peraturan Daerah tentang Ormas sebagai upaya pencegahan konflik di masa yang akan datang.