cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jpps@unesa.ac.id
Editorial Address
Jl Lidah Wetan, Gedung CPD, Surabaya 60213, Indonesia
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains)
ISSN : 20891776     EISSN : 25491597     DOI : http://dx.doi.org/10.26740/jpps.v9n1
Core Subject : Science, Education,
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) is one of the research journals in the education field which includes science, physics, chemistry, and biology education. JPPS also contains articles that discuss the latest issues about education.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2012)" : 10 Documents clear
ASESMEN AUTENTIK DALAM ACTIVE LEARNING UNTUK MEMONITOR KEMAJUAN BELAJAR CALON GURU FISIKA Lia Yuliati
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 2 No. 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n1.p120-126

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memonitor kemajuan belajar mahasiswa peserta matakuliah strategi pembelajaran fisika Prodi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang melalui asesmen autentik.  Asesmen ini digunakan dalam pembelajaran aktif sebagai salah satu upaya menyiapkan calon guru fisika di abad 21.Kemajuan belajar mahasiswa yang diamati mencakup kemampuan  merancang, melaksanakan dan mengevaluasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan proses yang terjadi dalam pembelajaran secara apa adanya melalui pengumpulan data. Penelitian dilaksanakan dalam 3 tahap. Setiap tahap mahasiswa melaksanakan penilaian autentik sesuai dengan materi dan tugas yang diberikan. Instrumen yang digunakan meliputi SAP sebagai panduan pembelajaran, Lembar Kerja Mahasiswa (LKM), butir soal tes, lembar observasi kemampuan melaksanakan pembelajaran, rubrik penilaian tugas-tugas, rubrik penilaian portofolio, jurnal belajar dan panduan wawancara. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan partisipatif, wawancara dan observasi. Analisis data dilakukan dengan analisis data kualitatif dengan dukungan data kualitatif dan kuatitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asesmen autentik dapat digunakan untuk memonitor kemajuan belajar calon guru fisika. Asesmen autentik dapat memonitor hasil belajar mahasiswa dengan mengoptimalkan berbagai aspek kemampuan melalui berbagai aspek penilaian.
MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI FACEBOOK DALAM MATA KULIAH MULTIMEDIA PADA MAHASISWA FISIKA UNESA Rudy Kustijono
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 2 No. 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n1.p127-134

Abstract

Telah dilakukan penelitian pengembangan pembelajaran melalui facebook yang dapat melatihkan keterampilan berpikir kritis dalam mata kuliah multimedia. Penelitian tersebut dilakukan untuk mencari satu alternatif pembelajaran efektif yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Di samping itu adalah menjadi pendorong agar tren penggunaan facebook khususnya oleh kalangan pelajar dan mahasiswa dapat diberdayakan untuk penggunaan yang lebih bermanfaat. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D), dengan langkah penelitian studi pendahuluan, pengembangan produk dan ujicoba produk. Pokok bahasan penelitian adalah materi yang berhubungan dengan fisika dan aplikasinya, sedangkan ujicoba terbatas diterapkan pada mahasiswa Jurusan Fisika Unesa yang berjumlah 50 orang yang sedang memprogram mata kuliah multimedia pada semester gasal tahun akademik 2012-2013. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui facebook dapat digunakan untuk melatihkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa berdasarkan penilaian dosen maupun mahasiswa yang memberikan penilaian baik (analyzing ≥ 80%, synthesizing ≥ 70%, evaluating ≥ 75%, applying ≥ 90%, generating ideas ≥ 85%, expressing ideas ≥ 80%, dan problems solving ≥ 62%).
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMP BERBASIS SIMULASI VIRTUAL DAN KIT SEDERHANA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN KOOPERATIF UNTUK MENGAJARKAN KETERAMPILAN PSIKOMOTOR DAN AFEKTIF PADA POKOK BAHASAN ALAT OPTIK Suci Prihatiningtyas; Tjipto Prastowo; Budi Jatmiko
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 2 No. 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n1.p135-141

Abstract

The aim of this research is to develop learning physics based on virtual simulation and simple KIT by combined direct instruction and cooperative learning model device to teaches psychomotor and affective skills students at optical topic. The research subject is a physics instruction package that was developed using the 4-D model and applying One Group Pretest-posttest design for the test model. The study conducted in the second semester of the school year 2012/2013 at the class VIII MTs Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik. The results showed that the validity of the instruction package in good categories and feasible to use in learning. The readability level of textbook is medium category, implementation of lesson study is good, Student activities are more dominant is the experiments with PhET simulations and simple KIT. Psychomotor learning outcomes after physics instruction package implemented is able to solve learning outcomes of students. For affective learning outcomes, students' social skills in working more dominant than ask and be a good listener. The response of the students towards learning is positive responses. Obstacles encountered during the learning is associated with time of learning and students' skills in presentation and discussion. Based on the findings above, it can be concluded that the instruction package developed feasible to use in learning to teache psychomotor and affective skills students at topic optical in junior high school.Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (developmental research) yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis simulasi virtual dan KIT sederhana dengan menggunakan model pembelajaran langsung dan kooperatif untuk mengajarkan keterampilan psikomotor dan afektif siswa pada pokok bahasan alat optik. Subjek penelitian ini adalah perangkat pembelajaran fisika berbasis simulasi virtual dan KIT sederhana dengan model pembelajaran langsung dan kooperatif pokok bahasan alat optik yang dikembangkan menggunakan model 4-D dengan model ujicoba One Group Pretest-Posttest Design. Penelitian dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2012-2013 kepada siswa kelas VIII MTs Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validitas perangkat pembelajaran berkategori baik. Tingkat keterbacaan buku ajar siswa termasuk dalam kategori sedang. Keterlaksanaan RPP berkategori baik. Aktivitas siswa yang dominan adalah kegiatan percobaan dengan simulasi PhET dan KIT sederhana. Hasil belajar psikomotor siswa setelah melalui tahap penerapan pembelajaran berbasis simulasi PhET dan KIT sederhana menggunakan model pembelajaran langsung dan kooperatif dapat menuntaskan hasil belajar seluruh siswa. Untuk hasil belajar afektif, kemampuan sosial siswa dalam bekerjasama lebih aktif. Respons siswa terhadap pembelajaran memberikan respons positif. Kendala yang dijumpai selama KBM berhubungan dengan alokasi waktu pelaksanaan KBM dan kemampuan siswa dalam presentasi serta diskusi. Berdasarkan hasil temuan di atas dapat disimpulkan bahwa perangkat yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran untuk mengajarkan keterampilan psikomotor dan afektif siswa.
FOSTERING STUDENTS SCIENTIFIC REASONING THROUGH 5E MODEL OF INSTRUCTION ON TENTH GRADE STUDENT OF PHYSICS CLASS IN SMAN 15 SURABAYA Noly Shofiyah; Z. A. Imam Supardi; Budi Jatmiko
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 2 No. 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n1.p142-146

Abstract

The aim of this study was to develop instructional package using 5E model of instruction to foster students scientific reasoning. The instructional package consisting of lesson plan, handout, students worksheet, and scientific reasoning test was developed by using the four-D model. Subject of research in this study was instructional package using 5E model of instruction which was tried out on tenth grade students of SMAN 15 Surabaya. The tryout was conducted by using the one-group pre-test post- test design. This study used three techniques for collecting data, namely observation, test, and questionnaire. The obtained data were processed with descriptive qualitative analysis. The findings revealed that the developed instructional package reflecting th e 5E model was valid to be implemented in classroom, the completion of the lesson plan was categorized excellent, and students were engaged actively in the instruction of the 5E model as shown by their dominant activities namely performing experiment and discussion. The other findings showed that the 5E model of instruction is effective to foster students scientific reasoning skills and students gave positive responses to the implementation of the developed instructional package. However, there were obstacles that teacher and students faced during instructional process. Regarding to the findings, then it can be concluded that the developed instructional package reflecting 5E model of instruction is effective to be implemented to foster students scientific reasoning.
TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA PADA BEBERAPA KONSEP DASAR MATEMATIK YANG DIBUTUHKAN UNTUK KELANCARAN BELAJAR KIMIA KUANTITATIF Fahyuddin Fahyuddin; Liliasari Liliasari; Jozua Sabandar
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 2 No. 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n1.p147-153

Abstract

This study explores the basic mathematics abilities of pre-service chemistry students in the specific area of mathematics that consists of four sections, on logarithms, scientific notation , algebra, and graphs. The results of this study were used to develop content lecture of chemistry mathematics course in both chemistry education curriculum and science of chemistry. The participants were 150 students that consists of three level, one level, two, and three, each of 50 respondents. The basics mathematics ab ilities of three level chemistry students were compared with each other. The questions were used in this descriptive study are all multiple choice that developed based on four mathematics concept and related with the needs of chemistry students. The results ind icated that were not significantly differents in mathematics abilities among the tree level of students. Student achievements in basic mathematics consists of logarithms, scientific notation, algebra, and graphs wer, dan respectively. The mathematics concepts that are still difficult to understanding for students were algebra manipulation, transformation of mathematics equation from exponensial to logarithm equation, and understanding of graphs both exponensia l and logarithm equation.Penelitian ini mengeksplorasi kemampuan matematika dasar mahasiswa pendidikan kimia pada konsep logaritma, notasi saintifik, aljabar dasar, dan grafik. Hasil studi digunakan sebagai dasar untuk pengembangan bahan ajar mata kuliah matematika kimia pada kurikulum pendidikan kimia dan jurusan kimia. Sampel penelitian adalah 150 mahasiswa yang terdiri atas tiga tingkatan, yaitu tingkat 1, 2, dan 3 yang masing-masing 50 orang. Kemampuan konsep dasar matematik dari tiga tingkatan akan diperbandingan satu sama lain. Instrumen yang digunakan pada metode deskriptif ini berupa tes pilihan ganda yang dikembangkan berdasarkan konsep matematika yang diukur dan relevan dengan kebutuhan mahasiswa kimia. Hasil analisis menunjukkan bahwa perbandingan kemampuan dasar matematik antara tiga tingkatan mahasiswa tidak memberikan perbedaan yang signifikant pada sejumlah konsep matematik yang bersesuaian dan nilai total. Untuk itu, kemampuan mahasiswa pendidikan kimia secara rata-rata pada konsep logaritma, notasi saintifik, aljabar, dan grafik berturut-turut adalah 58,6; 66,3; 51,2; dan 32,8. Konsep dasar matematik yang masih sukar dipahami adalah mengubah bentuk persamaan eksponensial ke bentuk logoritma, distribusi persamaan logaritma, hukum dasar aljabar, aritmetika bilangan dalam notasi saintifik, grafik persamaan eksponensial, dan grafik persamaan logaritma.
MODEL LATIHAN INKUIRI (MLI) DIPADU PETA KONSEP PADA PERKULIAHAN BIOLOGI UMUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISTEM MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI Sri Sujayanty; Fransisca. S Tapilouw; Sri Redjeki
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 2 No. 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n1.p154-157

Abstract

An effective thinking skill, which is considered as an important characteristic, is needed for all grades at school. Teaching thinking skill, blending thinking skill and teaching materials (curriculum) and assesing of higher order thinking can help student to be an effective critical and creative thinker. The lecture is seldon teach about thinking, such as system thinking. Teaching thinking skill explicitly through lecturing content material could help student of Biology teacher to be effective thinker in the future. In order to improve the thinking ability of the student of Biology teacher, it could be through implementing an appropriate model of teaching such as Inquiry Training Model (ITM) combined with concept mapping. Result shown that it is about 70,33 of biology teacher candidate students are in a enough category of sistem thinking ability after following blended Inquiry Training Model (ITM) and concept mapping on general biology instruction, the achievement of indicator system thinking students was categorized good, students understanding about air pollution was categorized good, the correlation between students understanding and system thinking shows high correlation.Keterampilan berpikir yang efektif merupakan suatu karakteristik penting di sekolah pada setiap jenjangnya. Mengajarkan keterampilan berpikir secara eksplisit, memadukannya dengan materi pembelajaran (kurikulum) dan melakukan assessment berpikir tingkat tinggi dapat membantu mahasiswa untuk menjadi pemikir yang kritis dan kreatif secara efektif. Kemampuan berpikir seperti berpikir sistem jarang diajarkan secara khusus dan terpisah oleh dosen di kelas. Mengajarkan kemampuan berpikir secara eksplisit dengan memadukannya pada materi perkuliahan akan membantu mahasiswa calon guru Biologi menjadi pemikir yang efektif. Upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir sistem calon guru Biologi dapat dilakukan dengan menyesuaikan materi perkuliahan Biologi Umum dengan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir sistem, antara lain yang dikemas dalam bentuk model latihan Inkuri dipadukan dengan peta konsep. Hasil analisis menunjukkan kemampuan berpikir sistem mahasiswa calon guru Biologi setelah mengikuti perkuliahan menggunakan MLI dipadu peta konsep pada materi Pencemaran udara rata rata 70,33 dikategorikan cukup, persentasi pencapaian indikator kemampuan berpikir sistem rata rata 74,33% dikategorikan baik, penguasaan konsep mahasiswa pada materi pencemaran udara rata rata 66,10 dikategorikan baik, korelasi antara penguasaan konsep dan kemampuan berpikir sistem (r) 0.9753 menunjukan korelasi tinggi.
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR MAHASISWA DENGAN MENURUNKAN BEBAN KOGNITIF MELALUI INTEGRASI STRUKTUR PADA FUNGSI TUMBUHAN MENGGUNAKAN MODEL NESTED Anna Fitri Hindriana; Adi Rahmat; Sri Redjeki; Riandi Riandi
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 2 No. 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n1.p158-163

Abstract

Integration of teaching subject of plant structure into plant function using nested model aimed to improve student thinking skills when they are receiving information with high interconnection causing cognitive load. To facilitate the thinking skills especially on either inductive or deductive are  required a learning model that can decrease cognitive load  when the students receiving information caused by the teaching method  (extranous load). This research using pre-experimental method with One Group Pre test Post Test design. Participants of this study were 22 students have took Plant Anatomy Course in previous semester. There are two main data collected in this study, qualitative and quantitative data. Qualitative data were gathered using documents collected from student tasks. Quantitative data were collected using paper and pencil test containing 30 items test measuring students reasoning skills about plant physiology comprehensively. The result shows that after learning using nested type student  thinking  skills  were  increased  especially in inductive  reasoning.  Most  students  had  thinking  skill  and analysis information skill categorized by good criteria. The reasoning skills of 68 % students had categorized by good criteria and only 32% of students had reasoning skills belong to sufficient criteria.  The experiment design skills of 65% students were be affiliated with good criteria. We found that no more than 35% students should be guided during they do the tasts covering experimental design skills.Integrasi Struktur pada Fungsi Tumbuhan  menggunakan model  nested  bertujuan untuk  meningkatkan keterampilan berpikir  mahasiswa. Model  ini  diperlukan  pada  saat  mahasiswa  menerima informasi dengan interkoneksi tinggi,  yang  dapat menimbulkan    beban  kognitif. Untuk  memfasilitasi keterampilan berpikir  terutama penalaran baik  induktif maupun  deduktif diperlukan  adanya  model  pembelajaran  yang  dapat  menurunkan  beban  kognitif  pada  saat  mahasiswa  menerima  informasi. Penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimen dengan desain One Group Pre test Post Test. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 22 mahasiswa yang telah mengikuti mata kuliah Anatomi Tumbuhan. Pengumpulan data dilakukan secara kualitatif dan  kuantitatif. Data kualitatif dikumpulkan dari tugas mahasiswa pada saat melakukan  analisis informasi dan angket untuk mengetahui beban kognitif  mahasiswa pada saat menerima informasi ketika implementasi pembelajaran. Data kuantitatif dikumpulkan dari hasil tes penalaran yang terdiri dari 30 soal pilihan berganda beralasan. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan yang signifikan pada keterampilan berpikir terutama penalaran induktif  setelah diterapkan pembelajaran model nested. Sebagian besar mahasiswa memiliki keterampilan berpikir dan menganalisis informasi dengan kategori baik. Kemampuan penalaran  mahasiswa  sebesar  68  %  termasuk  dalam  kriteria  baik  dan  32%  termasuk   dalam   kriteria   cukup. Kemampuan merancang  eksperimen  mahasiswa sebesar 65% termasuk dalam kriteria baik. Hanya 35% mahasiswa yang masih memerlukan bimbingan dalam mengerjakan tugas-tugas yang terkait dengan keterampilan merancang penelitian.
PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI PEMROSESAN TOP DOWN BERBASIS SCAFFOLDING UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS Muhammad Aqil Rusli; Prabowo Prabowo; Wahono Widodo
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 2 No. 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n1.p164-169

Abstract

This research was developmental research conducted to understanding the effectiveness of instructional physics through top-down approach based on scaffolding to practice critical thinking skills. The data of initial developmental testing consisted of learning processes, student activities, and student responses obtained from observation sheet while critical thinking skills gained from the test of critical thinking skills. The initial developmental testing resulted that student's dominant activities was discussion and concept exploration. Students' response to learning was very well where 60% of students said that it was very easy to understand how teachers teach. For critical thinking skills, students were still in the category of limited proficiency to some proficiency categoryPenelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengetahui efektifitas perangkat pembelajaran fisika  melalui pendekatan pemrosesan  top  down berbasis scaffolding untuk melatihkan  keterampilan  berpikir kritis. Perangakt pembelajaran diujicobakan di SMAN 18 Surabaya sampai tahap uji pengembangan awal. Data hasil uji pengembangan awal meliputi data keterlaksanaan pembelajaran, aktifitas siswa, respon siswa, dan keterampilan berpikir kritis siswa yang diperoleh dari lembar observasi. untuk tes keterampilan berpikir kritis diperoleh dari tes. Dari hasil uji pengembangan awal diketahui bahwa proses pembelajaran terlaksana dengan baik, dengan aktifitas siswa yang didominasi oleh diskusi kelompok dalam melakukan eksplorasi konsep. Selain itu respon siswa terhadap pembelajaran sangat baik dimana 60% siswa merasa sangat mudah memahami cara guru mengajar dan 90% siswa sangat berminat jika materi diawali dengan identifikasi fakta dari permasalahan. Namun untuk keterampilan berpikir kritis, siswa masih berada pada kategori tidak terampil sampai agak terampil.
PROFIL KOMPETENSI GURU DALAM MANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI KABUPATEN SORONG Anang Triyoso; Doni Sudibyo
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 2 No. 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n1.p170-174

Abstract

This research was aimed to find information about the extent of teachers competence in using information and communication technology as a medium in the learning process and supporting factors, inhibiting the use of it. The samples  in this   research were the teachers and headmasters of Muhammadiyah elementary school and secondary schools in Sorong regency, with 5   teachers and 5 headmasters. Data collection techniques in this research is using a questionnaires with  completed  by  the  respondents, while the method of data  analysis  is descriptive quantitative method, where the presentation of the data shown in tables and graphs. The results showed that only 54% of teachers who are competent to  use  information  and  communication technology  in  learning in their school and only reached   58%  of headmasters in  successful  policy  to  encourage the  use  of  information  and communication technology in schools. Based on this results that needs to make efforts to improve the competence of teachers in using of information and communication technology as a learning media.Penelitian ini bertujuan mencari informasi tentang sejauhmana kompetensi guru dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media dalam proses pembelajaran dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pemanfaatannya. Sampel di dalam penelitian ini adalah para guru dan kepala sekolah tingkat dasar dan menengah Muhammadiyah yang ada di kabupaten  Sorong  sebanyak 5 guru dan 5 Kepala Sekolah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan  kuisioner  yang  diisi  oleh  responden, Sedangkan metode analisis datanya adalah  metode deskriptif kuantitatif, dimana penyajian data ditampilkan  dalam bentuk table dan grafik. Hasilnya menunjukkan bahwa hanya 54% guru yang kompeten untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran disekolahnya dan hanya mencapai 58% kepala sekolah dalam kebijakannya berhasil  mendorong  pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di sekolahnyaBerdasarkan hasil ini, maka perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaran
PROMOTING RESPONSIBLE ENVIRONMENTAL BEHAVIOR OF STUDENTS IN BIOLOGY DEPARTMENT BY THE IMPLEMENTATION OF ENVIRONMENTAL EDUCATION Dwi Setiyaningsih; Sri Poedjiastoeti; Raharjo Raharjo; Bill Atweh
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 2 No. 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n1.p175-180

Abstract

Eco Campus is a national environmental management system and award scheme for the higher education sector for addressing key issues of environment. One of the education institutions at university level that was planned to implement an eco- campus is the State University of Surabaya (UNESA) especially at the Faculty of Mathematics and Science (FMIPA). However, to create such goal, it was important to begin with how to make the students have responsible environmental behavior (REB). Related to such problem, the pre experimental research has been conducted to promote three of responsible environmental behavior of students in Biology department of international class 2012, comprised of; eco-management action, persuasion, and economic/consumer action using the implementation of environmental education program. As a lifelong study, the environmental education was aimed to show that interdependency between humanity and the environment was needed to improve the human environment sustainability for the present and the future generations. This study was conducted using variety of data sources; observation, interview, questionnaire and test. Based on the data analyses descriptively and the discussion result, it was known that the ability of the lecturer to manage the learning activities for each category was good. Then, the implementation of environmental education program can promote three categories of responsible environmental behaviors of students. Moreover, the environmental education implemented in the current research has positive impact on students cognitive learning outcomes of environmental knowledge subject, especially the strategies for sustainable development topic, based on the UNESA grade standard.Eko-kampus adalah sebuah sistem manajemen lingkungan nasional dan skema penghargaan untuk sektor pendidikan tinggi untuk mengatasi permasalahan utama lingkungan. Salah satu lembaga pendidikan di tingkat universitas yang telah mencanangkan eko-kampus adalah Universitas Negeri Surabaya (UNESA) khususnya di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Namun demikian, untuk mewujudkan tujuan tersebut, hal terpenting yang harus dipertimbangkan adalah bagaimana cara membentuk sikap mahasiswa memiliki perilaku yang bertanggung jawab terhadap lingkungan (REB).Terkait dengan permasalahan tersebut, penelitian pra-eksperimen telah dilakukan untuk mendorong terwujudnya tiga aspek perilaku yang bertanggung jawab terhadap lingkungan pada mahasiswa jurusan Biologi kelas internasional 2012, meliputi, tindakan eko-manajemen, persuasi, dan tindakan konsumen/ekonomi, melalui penerapan program pendidikan lingkungan. Sebagai pendidikan seumur hidup, pendidikan lingkungan bertujuan untuk menunjukkan bahwa saling ketergantungan antara manus ia dan lingkungan diperlukan untuk meningkatkan kelestarian lingkungan hidup manusia untuk saat ini dan generasi yang akan datang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data meliputi, observasi, wawancara, angket dan tes. Berdasarkan analisis data secara deskriptif dan hasil pembahasan, diketahui bahwa kemampuan pengajar dalam mengelola aktivitas pembelajaran untuk setiap langkah pengajaran adalah baik. Kemudian, pelaksanaan program pendidikan lingkungan dapat mendorong tiga aspek perilaku yang bertanggung jawab terhadap lingkungan pada mahasiswa. Selain itu, pendidikan lingkungan yang telah diterapkan dalam penelitian ini memiliki dampak positif terhadap hasil belajar kognitif mahasiswa pada mata kuliah pengetahuan lingkungan, terutama pada materi strategi untuk pembangunan berkelanjutan, berdasarkan pada standar penilaian UNESA.

Page 1 of 1 | Total Record : 10