cover
Contact Name
A. Grummy Wailanduw
Contact Email
grummywailanduw@unesa.ac.id
Phone
+6285730235172
Journal Mail Official
jurnalotopro@unesa.ac.id
Editorial Address
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya Gedung A6 Kampus UNESA Ketintang Surabaya 60231 Telp. (031) 8299487, Fax. (031) 8292957
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Otopro
ISSN : 1858411X     EISSN : 26857863     DOI : http://dx.doi.org/1026740/otopro
Jurnal Otopro diterbitkan 2 (dua) kali setahun yaitu bulan Mei dan November oleh Jurusan Teknik Mesin, FT-UNESA, sebagai media informasi dan forum kajian masalah ilmu Teknik Mesin. Berisi tentang tulisan ilmiah, ringkasan hasil penelitian, pembahasan kepustakaan dan gagasan kritis yang orisinil. Redaksi mengundang para ahli, praktisi, dan siapa saja yang berminat untuk menyumbangkan tulisan yang belum pernah diterbitkan dalam media cetak lain, tema tulisan meliputi: Permesinan, Konversi Energi, Material dan Metalurgi, Manufaktur, Rancang Bangun Mesin
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 2 (2019)" : 8 Documents clear
PENURUNAN KEKUATAN IMPACT BAJA ST 37 AKIBAT PENGELASAN SMAW Wahyudi, Eko
Otopro Vol 14, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v14n2.p64-70

Abstract

Jurnal ini menjelaskan tentang penurunan kekuatan impact dan struktur mikro pelat baja St 37 setelah dilakukan pengelasan SMAW. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan metode literatur. Objek dalam penelitian ini adalah pelat baja St 37 yang mengandung sedikitnya 0,12813 % karbon. Jumlah spesimen yang diujikan dalam penelitian ini adalah 27 yang mendapatkan perlakuan kuat arus berbeda. Pengelasan menggunakan elektroda E 6013 dengan variasi kuat arus 80 A, 100 A dan 120 A. Sambungan las menggunakan sambungan kampuh V tunggal dengan sudut 70o. Setiap spesimen yang sudah dilas, dilakukan metode pendinginan dengan media pendigin oli selama 15 detik dengan posisihorizontal. Oli yang digunakan adalah meditran S dengan kondisi baru untuk setiap spesimen variasi kuat arus. Spesimen baja St 37 yang dilas memiliki ketebalan 10 mm. Nilai awal rata-rata kekuatan impact pelat baja St 37 sebelum dilakukan pengelasan SMAW adalah 5,41 J/mm2 dengan struktur mikro ferit dan perlit yang berarti sifat awal dari baja St 37 adalahulet. Setelah dilakukan pengelasan SMAW pada pelat baja St 37, nilai rata-rata kekuatan impact mengalami penurunan. Dari penelitian ini didapatkan hasil pengelasan paling optimal, yaitu pada kelompok kuat arus 100 A dengan nilai rata-rata kekuatan impact sebesar 0,96 J/mm2. Pada kelompok kuat arus 100 A didapatkan struktur mikro ferit halus, bainit atas dan martensit sehingga hasil patahan menjukkan patah ulet-getas. Hasil pengelasan paling rendah didapat kelompok kuat arus120 A dengan nilai rata-rata kekuatan impak sebesar 0,77 J/mm2. Struktur mikro yang didapat pada kelompok 120 A adalah ferit kasar, bainit atas dan martensit sehingga hasil patahannya terlihat getas sepenuhnya.
PROSES PRODUKSI BODY UPPER GENERATING DRUM TYPE CAP.120 T/H Fiveriati, Anggra; Ningsih, Tri Hartutuk; Ghoni, Abdul
Otopro Vol 14, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v14n2.p40-46

Abstract

Jurnal ini menjelaskan proses produksi body upper generating drum type CAP.120 T/H. Komponen upper generating drum adalah salah satu komponen pada boiler pipa air yang berfungsi sebagai reservoir campuran air dan uap air, dan juga berfungsi untuk memisahkan uap air dengan air pada proses pembentukan uap superheater. Namun tidak semua boiler pipa air (water tube) yang menggunakan upper generating drum ini. Boiler supercritical beroperasi pada tekanan sangat tinggi di atas tekanan kritis, sehingga tidak dimungkinkan terbentuk gelembung-gelembung uap air, karena itulah boiler supercritical tidak memerlukan upper generating drum untuk memisahkan air dengan uap air. Air feed water yang disupply oleh boiler feed water pump, masuk ke boiler menuju economiser dan selanjutnya masuk ke upper generating drum. Dari upper generating drum, air dipompa oleh pompa sirkulasi boiler menuju ke raiser tube/wall tube untuk dapat mencapai fase uap saturasi. Dari raiser tube air kembali masuk ke upper generating drum. Proses Proses produksi body upper generating drum di PT. Bromo Steel (PT. BOSTO) Indonesia melewati beberapa tahapan yaitu: persiapan material, persiapan marking cutting, proses marking cutting, proses rolling, proses welding, dan terakhir yaitu proses control product (QC) untuk menjamin kualitas pengerjaan.
PENGARUH MODIFIKASI SCREW MENJADI BELT PADA GANTRY CONVEYOR COAL SHIP UNLOADING TERHADAP FREKUENSI GANGGUAN POWER CONSUMTION DAN MAINTENANCE COST Ningsih, Tri Hartutuk; Fiveriati, Angra; Azis, Muhammad Abdul
Otopro Vol 14, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v14n2.p47-53

Abstract

Jurnal ini menjelaskan pengaruh modifikasi screw menjadi belt pada gantry conveyor coal ship unloading terhadap frekuensi gangguan, power consumtion dan maintenance cost. Berdasarkan pengamatan, pengambilan dan pengerjaan data maka dihasilkan; frekuensi gangguan gantry conveyor menurun 90% dari 40 kali menjadi 4 kali, power consumtion dari yang sebelumnya 110 Kw menjadi 20 Kw sehingga menghemat biaya listrik sebesar Rp. 720.343.998-Rp. 130.971.636=Rp. 589.372.362 per tahun. Sedangkan untuk biaya perawatan/maintenance cost juga mengalami penghematan sebesar Rp. 1.441.242.413?Rp. 102.522.429 = Rp. 1.338.719.984 per 2 tahun Sehingga penghematan biaya pemeliharaan per tahunnya adalah Rp. 669.359.992. Sehingga total efisiensi biaya yaitu sebesar Rp. 589.372.362 per tahun + Rp. 669.359.992 = Rp. 1.258.732.354 per tahun.
ANALISA PENENTUAN KEBUTUHAN DAYA MOTOR PADA MESIN PEMARUT SINGKONG Soeryanto, Soeryanto; Budijono, Agung Prijo; Ardiansyah, Redy
Otopro Vol 14, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v14n2.p54-58

Abstract

Singkong memiliki peranan penting sebagai bahan baku makanan pokok, bahan industri, bahan makanan ternak, maupun sebagai komoditas ekspor. Untuk komoditas ekspor biasanya singkong diolah terlebih dahulu menjadi tepung tapioka. Salah satu tahapan proses pembuatan tepung tapioka yaitu proses pemarutan singkong yang dapat dilakukan menggunakan mesin pemarut singkong. Tujuan dalam kegiatan ini yaitu menganalisa kebutuhan daya motor pada mesin pemarut singkong. Metode yang digunakan diantaranya studi literatur dan observasi di lapangan. Berdasarkan analisa data dapat diketahui bahwa daya yang diperlukan adalah 0,08 HP, jika diketahui efisien akibat transmisi sabuk sebesar 98% maka daya yang sebenarya dibutuhkan adalah 0,08 HP : 98% = 0.082 HP. Jika dipilih motor dengan daya 0,25 HP, dengan efisiensi motor dengan beban penuh sebesar 66% maka daya motor yang sebenarnya adalah 0,25 HP >< 66% = 0,165 HP. Dari perhitungan tersebut maka motor dengan daya 0,25 HP dapat digunakan untuk menggerakkan mekanisme pemarut.
STUDI COOLING CAPACITY KAPAL CEPAT RUDAL 60 METER (STUDI KASUS PADA KCR 60 BATCH DI PT PAL INDONESIA) Xaverius, Bobby; Taufan, Helmy; Drastiawati, Novi Sukma
Otopro Vol 14, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v14n2.p59-63

Abstract

Perkembangan dunia perkapalan maupun dunia maritim harus diimbangi dengan peningkatan mutu alat transportasi, terutama untuk alat transportasi laut. Pada alat transportasi tersebut  beban pendinginan pada tiap ruangan perlu dilakukan perhitungan secara teliti untuk mendapatkan nilai efisiensi yang baik.  Tujuan dari studi ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui parameter-parameter yang mempengaruhi nilai dari kapasitas pendinginan pada Kapal Cepat Rudal 60 Meter, seperti parameter volume ruang, parameter kondisi udara luar dan udara dalam ruang, parameter beban panas yang diderita pada ruangan, parameter Fresh Air, parameter psychrometric diagram, serta kapasitas pendinginan yang dibutuhkan. Metode yang digunakan adalah menghitung nilai h yang didapatkan dari psychrometric chart. Langkah selanjutnya adalah menentukan nilai RSHF. Langkah ketiga adalah menentukan cooling capacity tiap ruangan.  Hasil yang didapatkan adalah  nilai dari total kapasitas pendingin (Cooling Capacity) yang dibutuhkan oleh kompresor pada ruang akomodasi Kapal Cepat Rudal 60 Meter sebesar 174,17  kW. Hasil tersebut dari perincian data berupa kapal dirancang dalam Summer Condition (iklim tropis) dengan temperatur inside = 22?C dan temperature outside = 35?C, Jumlah Beban Panas Transmisi = 20651Watt, Jumlah Beban Panas Jendela = 1192 Watt, Jumlah Beban Panas Lampu = 56817 Watt, Jumlah Beban Panas Penghuni (Sensible + Latent) = 104494 Watt, Jumlah Beban Panas Peralatan = 12400 Watt, Jumlah Beban Panas Total = 103737 Watt.
PENURUNAN KEKUATAN IMPACT BAJA ST 37 AKIBAT PENGELASAN SMAW Wahyudi, Eko
Otopro Vol 14, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v14n2.p64-70

Abstract

Jurnal ini menjelaskan tentang penurunan kekuatan impact dan struktur mikro pelat baja St 37 setelah dilakukan pengelasan SMAW. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan metode literatur. Objek dalam penelitian ini adalah pelat baja St 37 yang mengandung sedikitnya 0,12813 % karbon. Jumlah spesimen yang diujikan dalam penelitian ini adalah 27 yang mendapatkan perlakuan kuat arus berbeda. Pengelasan menggunakan elektroda E 6013 dengan variasi kuat arus 80 A, 100 A dan 120 A. Sambungan las menggunakan sambungan kampuh V tunggal dengan sudut 70o. Setiap spesimen yang sudah dilas, dilakukan metode pendinginan dengan media pendigin oli selama 15 detik dengan posisihorizontal. Oli yang digunakan adalah meditran S dengan kondisi baru untuk setiap spesimen variasi kuat arus. Spesimen baja St 37 yang dilas memiliki ketebalan 10 mm. Nilai awal rata-rata kekuatan impact pelat baja St 37 sebelum dilakukan pengelasan SMAW adalah 5,41 J/mm2 dengan struktur mikro ferit dan perlit yang berarti sifat awal dari baja St 37 adalahulet. Setelah dilakukan pengelasan SMAW pada pelat baja St 37, nilai rata-rata kekuatan impact mengalami penurunan. Dari penelitian ini didapatkan hasil pengelasan paling optimal, yaitu pada kelompok kuat arus 100 A dengan nilai rata-rata kekuatan impact sebesar 0,96 J/mm2. Pada kelompok kuat arus 100 A didapatkan struktur mikro ferit halus, bainit atas dan martensit sehingga hasil patahan menjukkan patah ulet-getas. Hasil pengelasan paling rendah didapat kelompok kuat arus120 A dengan nilai rata-rata kekuatan impak sebesar 0,77 J/mm2. Struktur mikro yang didapat pada kelompok 120 A adalah ferit kasar, bainit atas dan martensit sehingga hasil patahannya terlihat getas sepenuhnya.
STUDI COOLING CAPACITY KAPAL CEPAT RUDAL 60 METER (STUDI KASUS PADA KCR 60 BATCH DI PT PAL INDONESIA) Xaverius, Bobby; Taufan, Helmy; Drastiawati, Novi Sukma
Otopro Vol 14, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v14n2.p59-63

Abstract

Perkembangan dunia perkapalan maupun dunia maritim harus diimbangi dengan peningkatan mutu alat transportasi, terutama untuk alat transportasi laut. Pada alat transportasi tersebut  beban pendinginan pada tiap ruangan perlu dilakukan perhitungan secara teliti untuk mendapatkan nilai efisiensi yang baik.  Tujuan dari studi ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui parameter-parameter yang mempengaruhi nilai dari kapasitas pendinginan pada Kapal Cepat Rudal 60 Meter, seperti parameter volume ruang, parameter kondisi udara luar dan udara dalam ruang, parameter beban panas yang diderita pada ruangan, parameter Fresh Air, parameter psychrometric diagram, serta kapasitas pendinginan yang dibutuhkan. Metode yang digunakan adalah menghitung nilai h yang didapatkan dari psychrometric chart. Langkah selanjutnya adalah menentukan nilai RSHF. Langkah ketiga adalah menentukan cooling capacity tiap ruangan.  Hasil yang didapatkan adalah  nilai dari total kapasitas pendingin (Cooling Capacity) yang dibutuhkan oleh kompresor pada ruang akomodasi Kapal Cepat Rudal 60 Meter sebesar 174,17  kW. Hasil tersebut dari perincian data berupa kapal dirancang dalam Summer Condition (iklim tropis) dengan temperatur inside = 22˚C dan temperature outside = 35˚C, Jumlah Beban Panas Transmisi = 20651Watt, Jumlah Beban Panas Jendela = 1192 Watt, Jumlah Beban Panas Lampu = 56817 Watt, Jumlah Beban Panas Penghuni (Sensible + Latent) = 104494 Watt, Jumlah Beban Panas Peralatan = 12400 Watt, Jumlah Beban Panas Total = 103737 Watt.
PENGARUH MODIFIKASI SCREW MENJADI BELT PADA GANTRY CONVEYOR COAL SHIP UNLOADING TERHADAP FREKUENSI GANGGUAN POWER CONSUMTION DAN MAINTENANCE COST Ningsih, Tri Hartutuk; Fiveriati, Angra; Azis, Muhammad Abdul
Otopro Vol 14, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v14n2.p47-53

Abstract

Jurnal ini menjelaskan pengaruh modifikasi screw menjadi belt pada gantry conveyor coal ship unloading terhadap frekuensi gangguan, power consumtion dan maintenance cost. Berdasarkan pengamatan, pengambilan dan pengerjaan data maka dihasilkan; frekuensi gangguan gantry conveyor menurun 90% dari 40 kali menjadi 4 kali, power consumtion dari yang sebelumnya 110 Kw menjadi 20 Kw sehingga menghemat biaya listrik sebesar Rp. 720.343.998-Rp. 130.971.636=Rp. 589.372.362 per tahun. Sedangkan untuk biaya perawatan/maintenance cost juga mengalami penghematan sebesar Rp. 1.441.242.413–Rp. 102.522.429 = Rp. 1.338.719.984 per 2 tahun Sehingga penghematan biaya pemeliharaan per tahunnya adalah Rp. 669.359.992. Sehingga total efisiensi biaya yaitu sebesar Rp. 589.372.362 per tahun + Rp. 669.359.992 = Rp. 1.258.732.354 per tahun.

Page 1 of 1 | Total Record : 8