Articles
11 Documents
Search results for
, issue
"Vol 6, No 1 (2020)"
:
11 Documents
clear
MOTIVASI PENGUNGSI DI PUSPA AGRO SIDOARJO DALAM MENGGUNAKAN BAHASA JAWA UNTUK BERKOMUNIKASI
Mutqiyyah, Rizqi
Jurnal Pena Indonesia Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/jpi.v6n1.p62-70
Di Puspa Agro Sidoarjo, Jawa Timur terdapat dua pengungsi yang memiliki motivasi dalam belajar dalam menggunakan bahasa Jawa untuk berkomunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa motivasi pengungsi di Puspa Agro Sidoarjo dalam menggunakan bahasa Jawa untuk berkomunikasi. Teknik pengumpulan data adalah wawancara mendalam (in-depth interview). Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teori yang diaplikasikan dalam penelitian ini antara lain teori motivasi Abraham Maslow, teori fungsi bahasa Halliday, dan teori komunikasi antarbudaya (high context communication) Edward T. Hall. Hasil yang diperoleh adalah motivasi pengungsi untuk menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi adalah untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, mendapatkan rasa aman dan rasa kasih sayang, mendapatkan penghargaan, dan untuk aktualisasi diri. Selain itu, mereka berkomunikasi menggunakan gaya tidak langsung (konteks implisit). Terlebih, cara menyampaikan pesan lebih penting dibandingkan isi pesan tersebut. Simpulan dari penelitian ini adalah dengan pengungsi menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi agar bisa diterima warga lokal, bisa berkomunikasi dengan warga dan pemerintah, serta memenuhi kebutuhan hidupnya. Selanjutnya, dalam berkomunikasi pengungsi menggunakan konteks tidak langsung dikarenakan mereka menganut budaya konteks tinggi.
HEGEMONI TOKOH NYAI SUKU DALAM NASKAH DRAMA GENERASI TERAKHIR KARYA GEPENG NUGROHO
Fibiani, Mufadila;
Qur'ani, Hidayah Budi
Jurnal Pena Indonesia Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/jpi.v6n1.p71-86
This study aims to prove that leaders are not always able to interfere with the personal rights of their members through the hegemony of Nyai Suku in the last generation drama by Gepeng Nugroho. To answer these problems, the Gramshi Hegemony theory is used through a sociological approach. This type of research is qualitative with descriptive form. The data source of this research is the Final Generation drama by Gepeng Nugroho. Data collection techniques are carried out by central study and note it. Data analysis was done by hermeneutic method. The results of this research show that the form of hegemony of Nyai Suku character is in the form of planting new beliefs covertly through the speeches he delivered, habituation through his teachings to communal to answer compactly with sentences that show as if they were strong people, and coercion by giving lashing to its communal members violate the rules.
DURASI NARATIF PADA NOVEL MERINDU BAGINDA NABI KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY (KAJIAN NARATOLOGI)
Rahayu, Titin;
Supratno, Haris;
Raharjo, Resdianto Permata
Jurnal Pena Indonesia Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/jpi.v6n1.p1-11
This study aims to describe the pattern of narrative structure of the novel Merindu Baginda Nabi by Habiburrahman El Shirazy. The narrative structure of the MBN novel is analyzed based on the perspective of Gerard genette's narcissistic theory which focuses the study on one narrative structure, namely the narrative duration. The research method used is a descriptive qualitative approach. Data analysis based on Gerard Genette's theory of naratology uses a hermeneutic technique which includes four stages, namely reading, marking, coding and analyzing. Based on the results of the study found the pattern of the narrative structure of the MBN novel as follows it has two movements, namely a scene and a pause. The scene is a moment when the time of telling is equivalent to the time of the story in the from of dialogue. While the pause is descriptive data which makes the time of the story zero, but it is still within the spatial-temporal scope of the story. Key Words: narrative structure, duration sequence, scene, pause
PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA STAF DESA CISEREH, TANGERANG (KAJIAN PRAGMATIK)
Septiani, Dwi;
Sandi, Kurnia
Jurnal Pena Indonesia Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/jpi.v6n1.p%p
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan berbagai bentuk pelanggaran prinsip kerja sama dalam percakapan tiga Staf Desa Cisereh dengan Sekretaris Desa (Sekdes) Cisereh, Tangerang. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Bentuk penelitiannya adalah deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa 12 tuturan yang mengandung pelanggaran prinsip kerja sama yang dilakukan oleh staf Desa terhadap Sekretaris Desa. Data-data tersebut diperoleh dari interaksi staf dan Sekretaris Desa secara langsung di kantor Desa Cisereh. Pelanggaran prinsip kerja sama telah mengakibatkan kegagalan komunikasi antara penutur dengan lawan tutur. Standar prinsip kerja sama dalam komunikasi mengacu pada empat jenis maksim, yaitu maksim kualitas, kuantitas, relasi, dan maksim cara. Pada hasil penelitian ini, ditemukan bahwa ada pelanggaran maksim carayang berjumlah 4 data, pelanggaran maksim kualitas yang berjumlah 3 data, pelanggaran maksim kuantitas yang berjumlah 3 data, dan pelanggaran maksim relasi yang berjumlah hanya 2 data. Oleh sebab itu, disimpulkan bahwa pelanggaran prinsip kerja sama yang paling dominan dalam pertuturan antara staf dengan Sekdes adalah prinsip maksim cara.
CAMPUR KODE DALAM ACARA MY TRIP MY ADVENTURE DI TRANS TV
Abu Bakar, Ainur Rosa;
Muti'ah, Arju;
Widjajanti, Anita
Jurnal Pena Indonesia Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/jpi.v6n1.p31-50
Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi menjadi fenomena menarik dalam masyarakat tutur bahasa Indonesia. Hal itu karena proses komunikasi dalam masyarakat tidak hanya berlangsung dalam satu bahasa melainkan lebih dari satu bahasa dan menyebabkan bahasa-bahasa tersebut dalam keadaan saling mempengaruhi. Hal tersebut disebabkan oleh kontak antar bahasa. terjadinya kontak bahasa sering kali menghasilkan campur kode. Penelitian ini mengkaji fenomena campur kode dalam acara My Trip My Adventure. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan rancangan penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini yaitu segmen tutur pembawa acara dan jawaban yang terdapat dalam angket pembawa acara serta angket penonton acara My Trip My Adventure. Data dikumpulkan melalui teknik dokumentasi dan angket. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat bentuk campur kode yang berupa kata dan frasa. Kata dan frasa yang teridentifikasi campur kode tersebut berasal dari bahasa Inggris, bahasa Minang, bahasa Mandarin, dan bahasa Sunda. Campur kode yang terdapat pada acara My Trip My Adventure sebagian memiliki padanan dan tidak memiliki padanan. Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode tersebut diantaranya penguasaan bahasa, kepopuleran bahasa, penyesuaian lawan bicara, dan keterbatasan ungkapan. Campur kode tersebut juga menimbulkan persepsi pro dan kontra yang dirasakan oleh penonton acara My Trip My Adventure.
PENGARUH TONTONAN BERBAHASA INGGRIS DALAM MEDIA SOSIAL YOUTUBE PADA PEMEROLEHAN BAHASA KEDUA ANAK UMUR TUJUH TAHUN
Fardischa, Addinda
Jurnal Pena Indonesia Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/jpi.v6n1.p51-61
Pemerolehan sebuah bahasa tidak dengan begitu saja dapat dimiliki dari lahir. Terdapat sebuah proses dan tahapan dalam pemerolehan sebuah bahasa. Bahasa diperoleh karena adanya faktor latihan yang terus menerus. Seseorang yang telah memiliki bahasa ibu memungkinkan untuk memiliki bahasa kedua (B2) yang digunakan sebagai alat komunikasi berdampingan dengan bahasa pertama. Pemerolehan bahasa kedua dapat dieroleh melalui pengaruh dari lingkungan atau kegiatan yang dilakukan secara terus menerus. Penelitian ini akan memaparkan bagaimana pengaruh media sosial YouTube memperngaruhi pemerolehan bahasa kedua seorang anak perempuan yang berusia tujuh tahun. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penjelasan berupa deskriptif. Hasil yang dari penelitian ini menemukan bahwa kemampuan bahasa kedua berbahasa Inggris yang dimiliki subjek terlihat dari pemahamannya mengenai film yang ia saksikan. Penguasaannya terhadap bahasa kedua juga dapat terlihat pada kemampuan subjek menyebutkan benda-benda disekelilingnya serta mengetahui nama-nama hari dengan menggunakan bahasa Inggris.
HEGEMONI TOKOH NYAI SUKU DALAM NASKAH DRAMA GENERASI TERAKHIR KARYA GEPENG NUGROHO
Fibiani, Mufadila;
Qur'ani, Hidayah Budi
Jurnal Pena Indonesia Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/jpi.v6n1.p71-86
This study aims to prove that leaders are not always able to interfere with the personal rights of their members through the hegemony of Nyai Suku in the last generation drama by Gepeng Nugroho. To answer these problems, the Gramshi Hegemony theory is used through a sociological approach. This type of research is qualitative with descriptive form. The data source of this research is the Final Generation drama by Gepeng Nugroho. Data collection techniques are carried out by central study and note it. Data analysis was done by hermeneutic method. The results of this research show that the form of hegemony of Nyai Suku character is in the form of planting new beliefs covertly through the speeches he delivered, habituation through his teachings to communal to answer compactly with sentences that show as if they were strong people, and coercion by giving lashing to its communal members violate the rules.Â
CAMPUR KODE DALAM ACARA MY TRIP MY ADVENTURE DI TRANS TV
Abu Bakar, Ainur Rosa;
Muti'ah, Arju;
Widjajanti, Anita
Jurnal Pena Indonesia Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/jpi.v6n1.p31-50
Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi menjadi fenomena menarik dalam masyarakat tutur bahasa Indonesia. Hal itu karena proses komunikasi dalam masyarakat tidak hanya berlangsung dalam satu bahasa melainkan lebih dari satu bahasa dan menyebabkan bahasa-bahasa tersebut dalam keadaan saling mempengaruhi. Hal tersebut disebabkan oleh kontak antar bahasa. terjadinya kontak bahasa sering kali menghasilkan campur kode. Penelitian ini mengkaji fenomena campur kode dalam acara My Trip My Adventure. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan rancangan penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini yaitu segmen tutur pembawa acara dan jawaban yang terdapat dalam angket pembawa acara serta angket penonton acara My Trip My Adventure. Data dikumpulkan melalui teknik dokumentasi dan angket. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat bentuk campur kode yang berupa kata dan frasa. Kata dan frasa yang teridentifikasi campur kode tersebut berasal dari bahasa Inggris, bahasa Minang, bahasa Mandarin, dan bahasa Sunda. Campur kode yang terdapat pada acara My Trip My Adventure sebagian memiliki padanan dan tidak memiliki padanan. Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode tersebut diantaranya penguasaan bahasa, kepopuleran bahasa, penyesuaian lawan bicara, dan keterbatasan ungkapan. Campur kode tersebut juga menimbulkan persepsi pro dan kontra yang dirasakan oleh penonton acara My Trip My Adventure.
PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA STAF DESA CISEREH, TANGERANG (KAJIAN PRAGMATIK)
Septiani, Dwi;
Sandi, Kurnia
Jurnal Pena Indonesia Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/jpi.v6n1.p%p
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan berbagai bentuk pelanggaran prinsip kerja sama dalam percakapan tiga Staf Desa Cisereh dengan Sekretaris Desa (Sekdes) Cisereh, Tangerang. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Bentuk penelitiannya adalah deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa 12 tuturan yang mengandung pelanggaran prinsip kerja sama yang dilakukan oleh staf Desa terhadap Sekretaris Desa. Data-data tersebut diperoleh dari interaksi staf dan Sekretaris Desa secara langsung di kantor Desa Cisereh. Pelanggaran prinsip kerja sama telah mengakibatkan kegagalan komunikasi antara penutur dengan lawan tutur. Standar prinsip kerja sama dalam komunikasi mengacu pada empat jenis maksim, yaitu maksim kualitas, kuantitas, relasi, dan maksim cara. Pada hasil penelitian ini, ditemukan bahwa ada pelanggaran maksim carayang berjumlah 4 data, pelanggaran maksim kualitas yang berjumlah 3 data, pelanggaran maksim kuantitas yang berjumlah 3 data, dan pelanggaran maksim relasi yang berjumlah hanya 2 data. Oleh sebab itu, disimpulkan bahwa pelanggaran prinsip kerja sama yang paling dominan dalam pertuturan antara staf dengan Sekdes adalah prinsip maksim cara.
MOTIVASI PENGUNGSI DI PUSPA AGRO SIDOARJO DALAM MENGGUNAKAN BAHASA JAWA UNTUK BERKOMUNIKASI
Mutqiyyah, Rizqi
Jurnal Pena Indonesia Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/jpi.v6n1.p62-70
Di Puspa Agro Sidoarjo, Jawa Timur terdapat dua pengungsi yang memiliki motivasi dalam belajar dalam menggunakan bahasa Jawa untuk berkomunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa motivasi pengungsi di Puspa Agro Sidoarjo dalam menggunakan bahasa Jawa untuk berkomunikasi. Teknik pengumpulan data adalah wawancara mendalam (in-depth interview). Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teori yang diaplikasikan dalam penelitian ini antara lain teori motivasi Abraham Maslow, teori fungsi bahasa Halliday, dan teori komunikasi antarbudaya (high context communication) Edward T. Hall. Hasil yang diperoleh adalah motivasi pengungsi untuk menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi adalah untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, mendapatkan rasa aman dan rasa kasih sayang, mendapatkan penghargaan, dan untuk aktualisasi diri. Selain itu, mereka berkomunikasi menggunakan gaya tidak langsung (konteks implisit). Terlebih, cara menyampaikan pesan lebih penting dibandingkan isi pesan tersebut. Simpulan dari penelitian ini adalah dengan pengungsi menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi agar bisa diterima warga lokal, bisa berkomunikasi dengan warga dan pemerintah, serta memenuhi kebutuhan hidupnya. Selanjutnya, dalam berkomunikasi pengungsi menggunakan konteks tidak langsung dikarenakan mereka menganut budaya konteks tinggi.