cover
Contact Name
Riong Seulina Panjaitan
Contact Email
editorbahanalam@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
editorbahanalam@gmail.com
Editorial Address
Jln Sunter Permai Raya, Jakarta Utara
Location
Kota adm. jakarta utara,
Dki jakarta
INDONESIA
Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal (INRPJ)
ISSN : -     EISSN : 25028421     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal (INRPJ) merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Farmasi, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta yang terbit dua kali dalam setahun.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2016): Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal" : 12 Documents clear
FORMULASI KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN BELUNTAS(Pluchea indica (L.) Less) DAN UJI KESTABILITAS FISIKNYA Okpri Meila
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 1, No 2 (2016): Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.042 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v1i2.908

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai Formulasi Krim Ekstrak Etanol Daun Beluntas (Pluchea indica (L.) Less). Ekstrak Daun Beluntas diperoleh secara maserasi dengan pelarut etanol 96 % dan hasilnya dipekatkan dengan destilasi vakum. Ekstrak etanol daun beluntas (Pluchea indica (L.) Less)dengan kadar 8,5% diformulasikan ke dalam 3 formula sediaan krim dengan memvariasikan konsentrasi TEA disetiap formulanya yaitu 0,24%, 0,36%, dan 0,48%. Hal ini bedasarkan ketentuan penggunaan TEA dalam krim yaitu 2-4% dari jumlah asam lemak (Wade and Weller, 1994) maka trietanolamin yang divariasi kan disetiap formula yaitu 2%, 3%, dan 4% dari jumlah asam stearat. Kemudian dilakukan uji kestabilan fisik krim di setiap minggunya selama masa penyimpanan 28 hari meliputi viskositas, pH, homogenitas, pemisahan fase, warna, bau, dan iritasi. Dari hasil pengujian diperoleh hasil bahwa ketiga formula krim yang mengandung ekstrak etanol daun beluntas (Pluchea indica (L.) Less) dapat stabil secara fisik,serta tidak menimbulkan iritasi ketika dioleskan pada kulit. Variasi Trietanolamin sebagai emulgator disetiap formula, serta ketelitian ketika menggunakan alat dalam melakukan pengujian sangat mempengaruhi hasil yang diperoleh. Ditinjau dari komposisi bahan, Formula I krim ekstrak etanol daun beluntas merupakan formula yang paling ekonomis serta mampu menghasilkan krim dengan stabilitas yang baik.
UJI AKTIVITAS EKSTRAK RIMPANG BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA IRIS PADA MENCIT (Mus musculus) PUTIH JANTAN Rabima, Rabima
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 1, No 2 (2016): Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.671 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v1i2.640

Abstract

Penggunaan obat tradisional adalah cara aman untuk mengobati luka, diantaranya luka iris. Diketahui dalam penggunaan povidone iodine menimbulkan iritasi pada kulit yang menyebabkan efek samping seperti, asidosis, neutropeni dan hipotirosis. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan tanaman rimpang binahong untuk penyembuhan luka. Rimpang binahong mengandung senyawa bioaktif yang berkhasiat sebagai metabolit sekunder dalam mempercepat proses penyembuhan luka dengan pembentukan jaringan epitel baru. Rimpang binahong mengandung senyawa quinon, steroid, saponin, triterpenoid, monoterpenoid, sesquiterpenoid, flavonoid. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol 70% rimpang binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) terhadap proses penyembuhan luka iris pada mencit (Mus musculus L.) putih jantan. Penelitian ini dengan metode eksperimental. Pembuatan ekstrak rimpang binahong dilakukan dengan metode maserasi, yaitu dengan menggunakan pelarut etanol 70%, hasil filtrat diuapkan kembali menggunakan rotary evaporator untuk memperoleh ekstrak kental. Konsentrasi pada ekstrak rimpang binahong yang akan diujikan adalah dengan konsentrasi 15%, 30% dan 60% dengan perbandingan kontrol positif menggunakan povidone iodine 1%. Aktivitas penyembuhan luka iris yang lebih cepat pada konsentrasi kontrol uji ekstrak 60% dengan waktu enam hari. Hasil analisa one way anova pada ekstrak rimpang binahong 15%, 30%, 60% dan povidone iodine menunjukan nilai signifikan (p <0.05). Disimpulkan bahwa rimpang binahong memiliki khasiat dalam penyembuhan luka iris. Kata kunci: luka iris, Rimpang binahong, povidone iodine, mencit putih The use of traditional medicine is a safer way to treat wounds, such as cuts. The use of povidone iodine is known to cause irritation to the skin which causes side effects such as acidosis, neutropeni and hipotirosis. Therefore, this study uses binahong root plants for healing wounds. Binahong rhizomes contain bioactive compounds are useful as secondary metabolites in accelerating wound healing with the formation of new epithelial tissue. Binahong rhizomes contain quinone, steroids, saponins, triterpenoids, monoterpenoid, sesquiterpenoid, flavonoids. The purpose of this study to determine the activity of 70% ethanol extract of rhizomes binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) on the process of wound healing of white male mice (Mus musculus L.). This study is experimental. Step of manufacturing by making the binahong rhizome extract by maceration method, by using ethanol 70% which evaporated using a rotary evaporator to gain a condensed extract. Concentration on binahong rhizome extract to be tested is at 15%, 30% and 60% with a comparison of positive control using 1% povidone iodine. Cuts healing activities faster on the test control concentration extract of 60% by six days. Analysis results of One way ANOVA on binahong rhizome extract 15%, 30%, 60% and povidone iodine showed a significant value (p <0.05). It was concluded that the rhizome binahong have efficacy in wound healing iris. Keywords: cuts, binahong Rhizome, povidone iodine, white mice

Page 2 of 2 | Total Record : 12