cover
Contact Name
Oktaf Juairiyah
Contact Email
jurnalpptksumsel@gmail.com
Phone
+6285268675705
Journal Mail Official
jurnalpptksumsel@gmail.com
Editorial Address
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Prov. Sumsel
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
PUBLIKASI PENELITIAN TERAPAN DAN KEBIJAKAN
ISSN : 19785879     EISSN : 26218119     DOI : https://doi.org/10.46774
The purpose of this Journal Publication is to provide space to publish critical thinking on the results of original research, as well as conceptual opinions from academics, researchers, and also support those who have never discussed about other media.This Journal Scope of Economics, Health, Education, Natural Resources, Environment, Technology and Agriculture.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 1 (2011): Jurnal Pembangunan Manusia" : 13 Documents clear
INVESTIGASI TERSANGKA VEKTOR CHIKUNGUNYA DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2009 Ambarita, Lasbudi Pertama; Sitorus, Hotnida
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 5 No 1 (2011): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Investigations of chikungunya vectors suspect was held follow-up the report from Health Office of East OKU District and Puskesmas (health center) Batumarta VIII. Many peoples from Madang Suku III Sub District have clinical symptomps similar to chikungunya. The major symptomps were fever, headache, arthralgia and skin rash. This investigation aims to determine the mosquito larvae indices (house index, breteau index, container index and angka bebas jentik), larval species and the habitat types of vector suspect. Observations of larvae/pupae of Aedes wasconducted in 2 villages of Madang Suku III Sub District. The methods of survei using standard methods of larval survey (Ministry of Health, 2002). A total of 200 houses were surveyed in both villages. Larval index (house index, breteau index, container index and angka bebas jentik)obtained from Bina Amarta village were 56%, 87, 23,7% and 44% respectively, while in Wanabakti village the larval index were 50%, 76, 25,3% and 50% respectively. Of Aedes genus, Ae. albopictus larval was predominantly found in both villages. Ae. albopictus larvae were found most in drums, concrete ”bak” and buckets. It is strongly suspected if the suspect vector in these two villages is Ae. albopictus.
POLA PENGGUNAAN TANAMAN OBAT TRADISIONAL DI DESA SEGARA KEMBANG DAN DESA TUNGKU JAYA DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU Sitorus, Hotnida; Salim, Milana; Ambarita, Lasbudi Pertama
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 5 No 1 (2011): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Traditional ethnic groups in Indonesia have a characteristic and distinct cultural identity, so most likely the perception and conception of society toward plant-based resources in their environment is also different, including the use of plants as traditional medicine. This research triesto explore the types of local medicinal plants used to treat specific diseases and usage behavior of traditional medicinal plants in Ogan Komering Ulu. This research is a non-intervention with cross sectional design conducted in Desa Segara Kembang and Desa Tungku Jaya. Data collectionthrough interviews using a structured questionnaire and observation of medicinal plants. Description of the behavior of the use of traditional medicine in general, people use traditional medicine as a companion to other drugs to treat disease (Desa Segara Kembang = 63%, DesaTungku Jaya = 84,3%). This type of traditional medicine often use derived from plants (Desa Segara Kembang = 98,8%, Desa Tungku Jaya = 80,9%). Most of the reason for its use due to the ancestral traditions from generation to generation (Desa Segara Kembang = 61,9%, Desa TungkuJaya = 47,2%). Traditional medicinal plants are usually obtained from its own garden (Desa Segara Kembang = 44%, Desa Tungku Jaya = 58,3%). The use of traditional medicines majority used in the treatment of diseases (Desa Segara Kembang = 72,6%, Desa Tungku Jaya = 91,7%). Parts ofthe plant often used are tubers, roots, leaves, fruits, stems, flowers and bark.
KINERJA BIDANG KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN BANYUASIN Suripto, Suripto
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 5 No 1 (2011): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Government Regulation No. 38 of 2007 has been handed the assignment of government to local governments such as in health and family planning. Banyuasin District Government has conducted the affairs of the field very well. This is evidenced by the implementation of free healthprogram quality throughout the BanyuasinDistrict. Commitment to conduct free health quality is shown by means of improved facilities, health workers, among others, village health posts increased by 34 units, doctors increased by 24 people, midwives increased by 52 people, nurses increased by 71 peopleand public health graduates increased 35 people. Performance in the field of health and family planning has received appreciation and recognition nasinal. This review discusses the efficiency of development of health and family planning in the District Banyuasin.This is important because in the implementation of development in addition to using the principles of effectiveness but also efficiency. The method used in this study is evaluative method. In the analysis using Data Envelopment Analysis (DEA) model of Banker-Charnes-Cooper (BCC) with DEA-Solver software. The results show that the performance of district general Banyuasin at 0.99. This value indicates that the performance of health development has been relatively very efficient. efficiency in the administration of health and family planning in almost all districts in Banyuasin or has a value of 1:00 (one) and only salek water district that has a value of 0.83 (inefficient).
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI DESA SENURO TIMUR Fajar, Nur Alam; Misnaniarti, Misnaniarti
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 5 No 1 (2011): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit menular seperti diare dan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Berdasarkan data tahun 2007 diketahui bahwa Kabupaten Ogan Ilir merupakan salah satu kabupaten dengan angka penderita diare dan ISPA yang cukup tinggiyakni 8358 penderita diare dan 23.308 penderita ISPA. Menurut WHO, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kejadian diare dan ISPA adalah perilaku cuci tangan pakai sabun. Oleh karena itu perlu dicari informasi tentang hubungan antara pengetahuan dansikap terhadap perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) pada masyarakat di Desa Senuro Timur Tahun 2010. Metode ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Desa Senuro Timur Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir. Sampel berjumlah 93 orang yang dipilih dengan menggunakan cara purposive sampling dengan hasil yang didapatkan bahwa sebanyak 52,7% responden memiliki pengetahuan baik, dan 56,1% responden mempunyai sikap mendukung terhadap perilaku CTPS. Diketahui tidak ada hubungan antara pengetahuan masyarakat terhadap perilaku CTPS dengan nilai PValue=0,615, ada hubungan antara sikap masyarakat terhadap perilaku CTPS dengan nilai PValue=0,0001. Dengan demikian maka perlu diupayakan kegiatan penyuluhan secara terprogram dan kontinyu serta upaya evaluasi dan monitoring secara berkala dalam setaip program kegiatan CTPS di masyarakat. Selain itu, juga perlu melibatkan Pemerintah, TOMA, TOGA, dan LSM dalam setiap program kegiatan CTPS di masyarakat.
INOVASI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PADI DAN PENDAPATAN PETANI DI LAHAN RAWA LEBAK Suparwoto, Suparwoto; Waluyo, Waluyo
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 5 No 1 (2011): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Superior new technology innovation variety enhance rice productivity and income farmers in swampland. Efforts to increase rice productivity and efficiency of farming continue to be done to meet the food security and increase farmers' income. Variety is one component of superior technology that has a real role in improving production and quality of agricultural commodities. Contribution of superior varieties to increase national rice production is quite large. To increase productivity on this land as a source of rice production takes the right technology. One of the technologies are cheap and easy to implement is the use of farmers' varieties. Dry season rice farming with production of 5 ton gkg / ha provide value gain on cash and total costs amounted to Rp 10.200.000, with B / C ratio of 2.12. While the benefits of farming in the rainy season with production of 3 ton gkg / ha amounted to Rp 5,387,500 with B / C ratio of 1.49. Thus the introduction of improved varieties to increase productivity and farmers' income. This paper is a review of some literature research results aim to provide information in improving rice productivity and farmer incomes by introducing new varieties of rice.
DAMPAK PRIMA TANI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI DI DESA PENGARINGAN KABUPATEN OGAN KOMERING ULU PROVINSI SUMATERA SELATAN Suparwoto, Suparwoto; Susilawati, Susilawati
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 5 No 1 (2011): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan Prima Tani di Desa Pengaringan Kecamatan Semidang Aji Kabupaten OKU dimulai pada bulan Januari hingga Desember 2008. Saat ini sudah terlihat dampak kegiatan bagi masyarakat setempat. Inovasi teknologi yang dilakukan terkait dengan pengembangan komoditi sayuran, karena pengembangan komoditi mendapat dukungan Pemerintah Daerah untuk menyediakan kebutuhan sayuran khusus dalam kabupaten. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui dampak inovasi teknologi budidaya sayuran dan kelembagaan dalam meningkatkan pendapatan petani dari kegiatan Prima Tani. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa produktivitas sayuran yang terdiri dari kacang panjang, kangkung, mentimun dan terong meningkat berturut-turut 100%, 32%, 21% dan 77,3% dari tahun sebelumnya (2007). Peningkatan pendapatan rumah tangga petani meningkat 27,6 %. Kegiatan Prima Tani yang dilakukan berdampak positif pada peningkatan jumlah kelembagaan yang dapat diakses petani dan mendapat respon positif dari Pemerintah Daerah.
NILAI TUKAR PETANI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DI SENTRA PRODUKSI JAGUNG KALIMANTAN BARAT Burhansyah, Rusli
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 5 No 1 (2011): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perkembangan nilai tukar petani tanaman jagung dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pengkajian dilakukan di dua desa (Desa Kamuh dan Sinar Tebudak) sentra produksi jagung, Kecamatan Tujuh Belas, Kabupaten Bengkayang.Data sekunder yang dibutuhkan untuk mendukung kajian ini dikumpulkan dari kantor BPS, Dinas terkait, instansi tingkat kecamatan dan desa. Data primer, dikumpulkan melalui pengumpulan langsung kepada responden (petani, pedagang, pemilik kios, atau kelompok tani), melalui metode survey. Data primer terdiri dari : (1) data input-output usahatani jagung yang dilakukan oleh rumah tangga di desa contoh, (2) data upah pertanian dan non pertanian yang berlaku di desa contoh, dan (3) data harga input produksi, harga output dan harga barang konsumsi yang dibayar petani. Hasil analisis nilai tukar barter (nilai tukar petani versi BPS) tahun 2008 menunjukkan laju penurunan nilai tukar petani. Faktor-faktor yang mempengaruhi Nilai Tukar Petani Jagung antara lain; produktivitas, harga pupuk urea, pupuk sp36,pupuk kcl, upah kerja,harga jagung dan harga gula. Produktivitas, harga urea, harga kcl dan upah kerja berpengaruh secara positif, sedangkan harga pupuk sp 36 berpengaruh secara negatif. Produktivitas mempunyai elastisitas positif terbesar sedangkan dari elastisitas negatif berasal dari peubah pupuk sp 36. Peningkatan NTP sebesar satu persen akan meningkatkan produksi 5,8 persen di desa Kamuh dan 31,5 persen di desa Sinar Tebudak. Peningkatkan nilai tukar petani diperlukan upaya menyeluruh berupa intervensi dalam hal kebijakan harga output (jagung) dan harga input terutama pupuk.
INVESTIGASI TERSANGKA VEKTOR CHIKUNGUNYA DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2009 Lasbudi Pertama Ambarita; Hotnida Sitorus
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 5 No 1 (2011): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Investigasi tersangka vektor chikungunya telah dilakukan menindaklanjuti laporan kasus dari Dinas Kesehatan OKU Timur dan Puskesmas Batumarta VIII. Sejumlah penduduk yang berasal dari Kecamatan Madang Suku III memiliki gejala-gejala klinis yang mirip dengan gejala penyakit chikungunya. Gejala-gejala yang dominan tersebut diantaranya demam, sakit kepala, nyeri pada sendi dan timbul ruam merah pada kulit.Investigasi ini bertujuan untuk mengetahui indeks larva nyamuk (house index, breteau index, container index dan angka bebas jentik), spesies larva dan jenis-jenis habitat perkembangbiakan vektor. Observasi terhadap larva/pupa Aedes dilaksanakan di 2 desa di Kecamatan Madang Suku III. Metode observasi larva mengacu kepada standar survei larva (Depkes, 2002).Sebanyak 200 rumah berhasil disurvei di kedua desa. Indeks larva (house index, breteau index, container index and angka bebas jentik) yang diperoleh di Desa Bina Amarta berturut-turut sebesar 56%, 87, 23,7% dan 44%, sedangkan di Desa Wanabakti diperoleh indeks larva berturut-turut sebesar 50%, 76, 25,3% dan 50%. Dari genus Aedes, Ae. albopictus ditemukan dominan di kedua desa. Larva Ae. Albopictus banyak ditemukan pada drum, bak dan ember. Besar dugaan jika tersangka vektor chikungunya di Desa Bina Amarta dan Wanabakti adalah Ae. albopictus.
POLA PENGGUNAAN TANAMAN OBAT TRADISIONAL DI DESA SEGARA KEMBANG DAN DESA TUNGKU JAYA DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU Hotnida Sitorus; Milana Salim; Lasbudi Pertama Ambarita
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 5 No 1 (2011): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelompok etnis tradisional di Indonesia memiliki karakteristik dan identitas budaya yang berbeda, sehingga kemungkinan besar persepsi dan konsepsi masyarakat terhadap sumber daya nabati di lingkungan mereka juga berbeda, termasuk penggunaan tanaman sebagai obattradisional. Studi ini mencoba untuk mengeksplorasi jenis tanaman obat lokal yang digunakan untuk mengobati penyakit tertentu dan pola penggunaan tanaman obat tradisional di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Penelitian ini merupakan studi non-intervensi dengan rancangan potong lintang yang dilakukan di Desa Segara Village Bunga dan tungku Jaya. Pengumpulan data melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur dan observasi tanaman obat. Deskripsi pola penggunaan obat tradisional pada umumnya, orang menggunakan obat tradisional sebagai pelengkap obat lain untuk mengobati penyakit (Segara Village Bunga = 63%, Desa Jaya tungku =84,3%). Jenis obat tradisional yang sering digunakan berasal dari tumbuhan (Segara Village Bunga = 98,8%, Desa Jaya tungku = 80,9%). Sebagian besar alasan penggunaannya karenatradisi leluhur dari generasi ke generasi (Desa Segara Kembang = 61,9%, Desa Jaya tungku = 47,2%). Tanaman obat tradisional biasanya berasal dari kebun sendiri (Desa Segara Kembang = 44%, Desa Jaya tungku = 58,3%). Penggunaan obat-obatan tradisional mayoritas digunakandalam pengobatan penyakit (Desa Segara Kembang = 72,6%, Desa Jaya tungku = 91,7%). Bagian tanaman yang sering digunakan adalah umbi, akar, daun, buah, batang, bunga dan kulit batang.
KINERJA BIDANG KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN BANYUASIN Suripto Suripto
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 5 No 1 (2011): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 telah menyerahkan urusan pemerintahan kepada pemerintah daerah diantaranya bidang kesehatan dan keluarga berencana.Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuasin telah menyelenggarakan urusan bidang tersebut dengan sangatbaik.Hal ini ditunjukan dengan penyelenggaraan program kesehatan gratis berkualitas di seluruh wilayah Kabupaten Banyuasin.Komitmen menyelenggarakan kesehatan gratis berkualitas ditunjukan dengan peningkatan fasilitas sarana, tenaga kesehatan antara lain pos kesehatankelurahan dan desa meningkat 34 unit, dokter meningkat 24 orang, bidan meningkat 52 orang, perawat meningkat 71 orang dan sarjana kesehatan masyarakat meningkat35 orang.Kinerja dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana tersebuttelah mendapatkan apresiasi dan pengakuan secara nasinal. Kajian ini membahas efisiensi penyelenggaraan pembangunan kesehatan dan keluarga berencana di Kabupaten Banyuasin. Hal ini penting karena dalam penyelenggaraan pembangunan selain menggunakan prinsip efektifitas tetapi juga harus efisiensi.Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode evaluative. Dalam analisis menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) model Banker-Charnes-Cooper (BCC) dengan peranti lunak DEASolver. Hasil analisis menunjukan bahwa kinerja kabupaten banyuasin secara umumsebesar 0.99. Nilai tersebut menunjukan bahwa kinerja pembangunan kesehatan telah relative sangat efisien. efisiensi dalam penyelenggaraan kesehatan dan keluarga berencana hampirpada seluruh kecamatan di Kabupaten Banyuasin atau memiliki nilai 1.00 (satu) dan hanya kecamatan air salek yang memiliki nilai 0.83 (belum efisien).

Page 1 of 2 | Total Record : 13


Filter by Year

2011 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 8 No 1 (2025): Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 7 No 2 (2024): Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 7 No 1 (2024): Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 6 No 2 (2023): Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 6 No 1 (2023): Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 5 No 2 (2022): Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 5 No 1 (2022): Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 4 No 2 (2021): Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 4 No 1 (2021): Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 3 No 2 (2020): Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 3 No 1 (2020): Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 2 No 2 (2019): Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 2 No 1 (2019): Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 1 No 2 (2018): Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 1 No 1 (2018): Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 9 No 3 (2015): Jurnal Pembangunan Manusia Vol 9 No 2 (2015): Jurnal Pembangunan Manusia Vol 9 No 1 (2015): Jurnal Pembangunan Manusia Vol 8 No 3 (2014): Jurnal Pembangunan Manusia Vol 8 No 2 (2014): Jurnal Pembangunan Manusia Vol 8 No 1 (2014): Jurnal Pembangunan Manusia Vol 7 No 3 (2013): Jurnal Pembangunan Manusia Vol 7 No 2 (2013): Jurnal Pembangunan Manusia Vol 7 No 1 (2013): Jurnal Pembangunan Manusia Vol 6 No 3 (2012): Jurnal Pembangunan Manusia Vol 6 No 2 (2012): Jurnal Pembangunan Manusia Vol 6 No 1 (2012): Jurnal Pembangunan Manusia Vol 5 No 3 (2011): Jurnal Pembangunan Manusia Vol 5 No 2 (2011): Jurnal Pembangunan Manusia Vol 5 No 1 (2011): Jurnal Pembangunan Manusia Vol 4 No 3 (2010): Jurnal Pembangunan Manusia Vol 4 No 2 (2010): Jurnal Pembangunan Manusia Vol 4 No 1 (2010): Jurnal Pembangunan Manusia Vol 3 No 3 (2009): Jurnal Pembangunan Manusia Vol 3 No 2 (2009): Jurnal Pembangunan Manusia Vol 3 No 1 (2009): Jurnal Pembangunan Manusia Vol 2 No 3 (2008): Jurnal Pembangunan Manusia Vol 2 No 2 (2008): Jurnal Pembangunan Manusia Vol 2 No 1 (2008): Jurnal Pembangunan Manusia Vol 1 No 3 (2007): Jurnal Pembangunan Manusia Vol 1 No 2 (2007): Jurnal Pembangunan Manusia Vol 1 No 1 (2007): Jurnal Pembangunan Manusia More Issue