cover
Contact Name
Laelatul Qodaryani
Contact Email
jtibbsdlp@gmail.com
Phone
+6285641147373
Journal Mail Official
jtibbsdlp@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Tanah dan Iklim
Core Subject : Agriculture,
Jurnal TANAH dan IKLIM memuat hasil-hasil penelitian bidang tanah dan iklim dari para peneliti baik dari dalam maupun dari luar Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. Jurnal ini juga dapat memuat informasi singkat yang berisi tulisan mengenai teknik dan peralatan baru ataupun hasil sementara penelitian tanah dan iklim.
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol 46, No 1 (2022): Akan Terbit Resmi pada Juli 2022" : 4 Documents clear
Influence Compost Combined with Agroindustrial Waste on Soil Improvement, Paddy’s Growth, and Gas Emissions in Tidal Lands Muhammad Helmy Abdillah
Jurnal Tanah dan Iklim (Indonesian Soil and Climate Journal) Vol 46, No 1 (2022): Akan Terbit Resmi pada Juli 2022
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jti.v46n1.2022.1-12

Abstract

The application of local organic matter is stated to be able to minimize biogeochemical constraints and increase rice yields but is a source of greenhouse gases in tidal mineral fields. Agroindustrial waste has the potential to be combined to reduce crude fiber from local organic matter. This study aims to compare the effect between materials of compost combined with agroindustry solid waste type that can improve soil properties, increase rice growth and reduce greenhouse gas emissions. This research was conducted at Polytechnic Hasnur’s greenhouse from November 2020 to July 2021 with a nested completely randomized design with Tukey’s HSD test a 5%.  The treatments in this study were rice straw compost, oil palm bunch compost, and purun rat compost, each of which was 253.7 g combined with 126.8 g of crumb rubber solid waste or 126.8 g of the solid decanter. There were 6 combinations and 1 control which was repeated 5 times to make 35 experimental units. The variables observed were plant height, number of productive tillers, root volume, percentage of pyrite, soil density, methane flux, and carbon dioxide. Application of 253.7 g of rice straw compost combined with 126.8 g of solid decanter increased plant height, decreased soil density, and CH4 flux at 60 and 90 days after planting (DAP). Application of 253.7 g of straw compost combined with 126.8 g of solid decanter increased the number of tillers, root volume, and decreased pyrite. The control treatment decreased CO2 flux at 30 and 90 DAP. Application of rat purun compost combined with crumb rubber solid waste was able to reduce CO2 flux 60 DAP.
Retensi Air Tanah Pada Jenis Tanah dan Penggunaan Lahan di Kabupaten Lamongan AH. Maftuh Hafidh Zuhdi; Enni Dwi Wahjunie; Suria Darma Tarigan
Jurnal Tanah dan Iklim (Indonesian Soil and Climate Journal) Vol 46, No 1 (2022): Akan Terbit Resmi pada Juli 2022
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jti.v46n1.2022.13-21

Abstract

Kabupaten Lamongan merupakan daerah yang rawan terjadi kekeringan. Budidaya pertanian lahan kering sangat tergantung pada kemampuan tanah meretensi air, yang secara langsung dipengaruhi oleh jenis tanah dan tipe penggunaan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan retensi air tanah pada  jenis tanah dan tipe penggunaan lahan di Kabupaten Lamongan. Penelitian dilaksanakan di lahan kering Kabupaten Lamongan pada Grumusol Hutan (GH), Grumusol Tanaman Semusim (GTS), Tanah Mediteran Hutan (MH), dan Tanah Mediteran Tanaman Semusim (MTS). Pengambilan sampel tanah dilaksanakan pada musim kemarau, dengan mengamati sifat tanah antara lain tekstur, bobot isi, ruang pori total, distribusi ukuran pori, kadar air tanah berbagai nilai pF, bahan organik dan dinamika kadar air tanah lapang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap jenis tanah dan penggunaan lahan memiliki sifat tanah yang bervariasi. Grumusol memiliki nilai pF 2,52 (kapasitas lapang) yang lebih tinggi dari pada tanah Mediteran. Pada pF 4,20 (titik layu permanen) tanah Mediteran memiliki nilai yang rendah dari pada Grumusol. GH memiliki waktu paling lama mencapai titik layu permanen, selama 7 hari pada 0-20 cm dan 10 hari pada 20-40 cm. MTS memiliki waktu mencapai titik layu permanen paling cepat, yaitu selama 4 hari. Kadar klei tanah, tipe mineral klei, dan kadar bahan organik yang tinggi di Grumusol membuat tanah mampu memegang air lebih lama.
Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Rekomendasi Penggunaanya untuk Komoditas Pertanian di Perusahaan Daerah Perkebunan Banongan Kabupaten Situbondo Ainunisa, Ilma
Jurnal Tanah dan Iklim (Indonesian Soil and Climate Journal) Vol 46, No 1 (2022): Akan Terbit Resmi pada Juli 2022
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jti.v46n1.2022.23-36

Abstract

Setiap lahan memiliki karakteristik yang berbeda beda, sehingga perlu pemahaman yang mendalam dari aspek iklim, kesuburan tanah dan lain-lain, sehingga pemanfaatan lahan dapat berdampak positif terhadap hasil pertanian yang berkelanjutan. Tahapan penelitian  meliputi pembuatan satuan peta lahan (SPL), pengambilan sampel tanah, analisis laboratorium, pengambilan data primer dan sekunder, clustering, penentuan karakteristik tanah dan analisis data, penentuan kelas kesesuaian lahan dan arahan penggunaan lahanya beserta rekomendasi pengelolaan lahan. Hasil evaluasi kesesuaian lahan dan arahan rekomendasi penggunaan lahan komoditas pertanian di cluster 1 yaitu sorgum dikategorikan cukup sesuai (S2) dengan faktor pembatas alkalinitas, untuk cluster 2 terung atau tomat dikategorikan cukup sesuai (S2) dengan faktor pembatas tingginya curah hujan, salinitas dan alkalinitas tanah, untuk cluster 3 sorgum dikategorikan cukup sesuai (S2) dengan faktor pembatas kurangnya kedalaman efektif dan tingginya salinitas serta alkalinitas tanah, untuk cluster 4 sorgum dikategorikan sangat sesuai (S1) dan untuk cluster 5 cukup sesuai (S2) untuk kelapa atau kapas dengan faktor pembatas kurangnya kedalaman efektif. Rekomendasi pengelolaan lahan yang dapat dilakukan antara lain: 1). penggunaan varietas tanaman toleran salinitas dan alkalinitas, 2). teknis budidaya lahan salin menggunakan system irigasi dan got, 3). memberikan air segar rendah DHL, 4). memberikan bahan pembenah, 5). pengaplikasian pupuk hayati 6). penggunaan mulsa dan menggunakan sistem tumpang sari.
Peningkatan Hasil Kelapa Sawit Rakyat di Lahan Gambut dengan Ameliorasi dan Pemupukan Nurhayati Nurhayati; Eni Maftuah; Nurwakhid Nurwakhid; M Noor; Masganti Masganti; Vicca K; Yiyi Sulaeman; M Giri Wibisono; Ahmad Nirwan; Sri Nuryani Hidayah Utami
Jurnal Tanah dan Iklim (Indonesian Soil and Climate Journal) Vol 46, No 1 (2022): Akan Terbit Resmi pada Juli 2022
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jti.v46n1.2022.37-45

Abstract

Pengembangan kelapa sawit rakyat di lahan gambut terus meningkat terutama adanya program peremajaan kelapa sawit. Namun umumnya produktivitas kelapa sawit rakyat di lahan gambut masih sangat rendah akibat kondisi biofisik lahan yang tidak mendukung. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki sifat tanah dan hasil kelapa sawit rakyat di lahan gambut melalui ameliorasi dan pemupukan yang tepat. Penelitian dilakukan di perkebunan kelapa sawit rakyat di Lubuk Ogung, kecamatan Bandar Sei Kijang, Kabupaten Pelalawan, Riau pada bulan Februari sampai Desember 2021. Penelitan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan perlakuan Faktor I: ameliorant, yaitu: (1) kapur, (2) kapur+ abu tankos sawit (3) kapur+biochar tankos sawit,  Faktor II. Pemupukan NPK (1) NPK dosis rekomendasi umum/standar, (2) NPK dosis rekomendasi introduksi (status hara), dan (3) Cara Petani.  Pengamatan sifat tanah  lengkap awal dilakukan selanjutnya dilakukan pengamatan P tersedia dan K-dd yang diamati setelah 3 dan 6 bulan aplikasi. Pengamatan produksi kelapa sawit meliputi jumlah pohon kelapa sawit yang dipanen, jumlah rata-rata TBS per bulan, dan produktivitas dinyatakan dalam ton/ ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di lokasi penelitian kesuburan tanah sangat rendah (nilai pH sangat masam, P tersedia sangat rendah, dan basa-basa rendah). Amelioran A2 yaitu 5t/ha kapur+ 5 t/ha abu tankos sawit memberikan pengaruh lebih baik dibandingkan A1 dan A3 terhadap P tersedia dan K-dd. Pada pengamatan tahun pertama, pemupukan lebih mempengaruhi produksi kelapa sawit dibandingkan ameliorasi. Ameliorasi dengan menggunakan 100% kapur (A1) memberikan hasil kelapa sawit tertinggi namun tidak berbeda nyata dengan A2. Pemupukan berdasarkan rekomendasi spesifik lokasi memperbaiki sifat tanah, meningkatkan hasil kelapa sawit rakyat (TM-13) secara nyata dari 14,12 ton TBS/ha/tahun menjadi 22,67 t TBS/ha/tahun.

Page 1 of 1 | Total Record : 4