cover
Contact Name
Nurfaika Ishak
Contact Email
nurfaika.ishak@gmail.com
Phone
+6285292349495
Journal Mail Official
qadauna@uin-alauddin.ac.id
Editorial Address
Jl. H. M. Yasin Limpo No. 36 Romangpolong, Samata, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan
Location
Kab. gowa,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Qadauna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Keluarga Islam
ISSN : 27163245     EISSN : 27161994     DOI : https://doi.org/10.24252/qadauna
QadauNa: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Keluarga Islam yang diinisiasi untuk menampung dan mengoptimalkan minat menulis mahasiswa di bidang hukum islam dan hukum umum yang memiliki keterkaitan dalam masyarakat.
Arjuna Subject : Ilmu Sosial - Hukum
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 2" : 15 Documents clear
Tinjauan Hukum Islam tentang Kawin Hamil karena Siri’ (Studi Kasus KUA Kec. Pallangga Kab. Gowa) Al Wiah; Lomba Sultan
Qadauna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Keluarga Islam Vol 2 No 2
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/qadauna.v2i2.20085

Abstract

AbstrakPokok permasalahan penelitian ini adalah Tinjauan Hukum Islam Terhadap kawin hamil  (Studi Kasus di KUA Kec.Pallangga, Gowa). Adapun sub masalah yakni: 1.) Bagaimana faktor-faktor yang menjadi penyebab kawin hamil karena siri’ di KUA kec. Pallangga kab. Gowa? 2.) bagaimana prosesi pelaksanaan kawin hamil di KUA kec. Pallangga ,Gowa? 3. Bagaimana pandangan islam terkait kawin hamil di KUA pallangga,Gowa. Hasil .dari penelitian ini menunjukkan bahwa prosesi pernikaha kawin hamil karena siri’  pada masyarakat kecamatan palangga  pada dasarnya diperbolehkan dan telah berlangsung dari jaman dahulu hingga sekarang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa prosesi pernikaha kawin hamil karena siri’  pada masyarakat kecamatan palangga  pada dasarnya diperbolehkan dan telah berlangsung dari jaman dahulu hingga sekarang, Prosesi ini merupakan suatu pernikahan yang dilakukan oleh masyarakat suku makassar dan pelaksanaannya masih bisa ditemui diperkampungan atau diperkotaan yang masih melaksanakan prosesi ini didalam keluarganya, namun ada pula beberapa keluarga yang tidak menginginkan prosesi ini namun karena faktor siri’ pernikahan ini tetap dilaksanakan, Prosesi ini merupakan suatu kegiatan yang dilakukan pihak keluarga dalam menikahkan anaknya yang hamil diluar nikah guna untuk menutupi aib kelurga maka prosesi ini kemudian muncul.Kata kunci  hukum islam, kawin hamil, KUA.AbstractThe main problem of this research is the Islamic law review on pregnant marriage (case study in KUA pallangga,district. Gowa)the sub problems are : 1.) what are the factors that cause a pregnant marriage due to siri’ in KUA palangga district Gowa 2) how is the process of the implementation or a pregnant  marriage in KUA Pallangga district Gowa 3) what is the view related to pregnant marriage in KUA palangga district gowa. The result of this study indicate that the procession of a pregnant married marriage duo to siri’ in the pallangga sub-district community has been proven and has been going on from ancient times to the present. This prosession is a marriage carried out by the Makassar tribal community and its implementation can still be found in villages or acties that are still carrying out processions in the family, but there are also some families what do not want this processions but due to the siri’factor activity carried out by the family in marrying of their pregnant child out of wedlock in order to cover up the disgrace of the family, so this processions then appears.  Keywords: Islamic law, pregnant marriage, KUA
Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Kewarisan di Desa Pattangnga Kecamatan Bola Kabupaten Wajo Hendrik Pantamar; Rahma Amir
Qadauna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Keluarga Islam Vol 2 No 2
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/qadauna.v2i2.17019

Abstract

AbstrakMeskipun aturan kewarisan dalam Islam sudah jelas, sumber-sumber hukum kewarisan juga telah tertulis dalam Al-Qur‟ān dan Hadis, namun praktik-praktik kewarisan yang terjadi dalam masyarakat muslim Indonesia belum tentu sesuai ataupun belum tentu berjalan sesuai aturan hukum kewarisan Islam pada kehidupannnya. Masyarakat Desa Pattangnga mayoritas beragama Islam, akan tetapi wawasan tentang keagamaan atau hukum-hukum Islam sangatlah kurang, hal ini dikarenakan kurang atau sedikitnya tokoh agama yang  memahami tentang hukum Islam. Pengkajian-pengkajian terkait hukum Islam Desa pattangnga sangat tidak di perhatikan terkhusus fiqih muwaris.Jenis peneilitian ini yang digunakan ialah penelitian lapangan (field research). Adapun sumber data penelitian ini adalah sumber data primer dalam penyusunan skripsi ini adalah tokoh agama dan tokoh adat. Kemudian, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif dan pendekatan syar’i. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.Desa pattangnga sampai sekarang masih menggunakan atau mengikuti sistem  hukum kewarisan yang dibawa oleh nenek moyang atau orang terdahulu yang sudah menjadi adat dengan berlandaskan sistem kekeluargaan. Dalam sistem pembagian harta warisan di Desa Pattangnga adalah yang paling berhak menerima harta pewarisan ialah anak kandung dari si pewaris yang berkedudukan sebagai ahli waris utama.Kata Kunci: Hukum Waris, Hukum Adat, dan Desa Pattangnga.AbstractAlthough the rules of inheritance in Islam are clear, the sources of inheritance law have also been written in the Qur'an and Hadith, but the inheritance practices that occur in Indonesian Muslim societies are not necessarily appropriate or not necessarily in accordance with the rules of Islamic inheritance law in their lives.the majority of the Pattangnga Village people are Muslim, but insights into religion or Islamic laws are very lacking, this is because there are less or at least religious figures who understand Islamic law . Studies related to Islamic law in Pattangnga Village are very neglected, especially fiqh muwaris.This type of research used is field research (field research). The data sources of this study are the primary data sources in the preparation of this thesis, namely religious and traditional leaders. Then, the approach used is the normative juridical approach and the syar'i approach. Data collection methods used were observation, interviews, and documentation. Until now, Pattangnga village still uses or follows the legal system of inheritance brought by ancestors or previous people who have become customary based on the kinship system. In the inheritance distribution system in Pattangnga Village, the person entitled to receive inheritance property is the biological child of the heir who is the main heir.Keywords: Inheritance law, Customary Law, and Pattangnga Village.
Implementasi Pembayaran Nafkah Iddah pada Perkara Cerai Talak dalam Putusan Verstek (Studi di Pengadilan Agama Makassar) Muhammad Izzad Dien Fadhlullah; Asni Asni
Qadauna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Keluarga Islam Vol 2 No 2
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/qadauna.v2i2.19452

Abstract

Abstrak Pokok masalah dalam penelitian ini adalah Implementasi Pembayaran Nafkah Iddah pada Perkara Cerai Talak dalam Putusan Verstek Studi di Pengadilan Agama Makassar. Pokok masalah dirumuskan dalam beberapa sub masalah atau pertanyaan yakni: 1) Bagaimana cara pembayaran nafkah iddah bagi seorang suami yang hendak menceraikan istrinya yang tidak menghadiri persidangan di Pengadilan Agama Makassar ?. 2) Apa upaya majelis hakim dalam menjamin pembayaran nafkah iddah pada perkara cerai talak dalam putusan verstek di Pengadilan Agama Makassar?. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa. 1) Cara pembayaran nafkah iddah bagi suami kepada istrinya yang tidak hadir dalam persidangan, yakni dengan cara pemohon menitipkan pembayarannya di Panitera pengganti yang bertugas menangani perkara tersebut. 2) Upaya majelis hakim dalam menjamin pembayaran nafkah iddah pada perkara cerai talak dalam putusan verstek, yakni majelis hakim mengharuskan pemohon terlebih dulu membayarkan nafkah iddah kepada termohon sebelum mengucapkan ikrar talak. Implikasi dari penelitian ini adalah: 1) Bagi Hakim, agar kiranya semua hakim di Pengadilan Agama membebankan kepada pemohon untuk melaksanakan kewajibannya dari akibat perceraian yang sesuai dengan Pasal 149 Kompilasi Hukum Islam, khusus perkara cerai talak yang putusannya verstek. 2) Bagi masyarakat, akibat dari terjadinya perceraian suami berkewajiban untuk memberikan nafkah iddah kepada istri dan istri berhak mendapatkan hak-haknya sebagaimana yang terdapat dalam Pasal 149 Kompilasi Hukum Islam. Termohon agar kiranya hadir dalam persidangan supaya bisa memperjuangkan hak-haknya dari suaminya sebagai akibat dari cerai talak.Kata Kunci: pembayaran nafkah iddah, cerai talak, putusan verstek  Abstract The main problem in this research is the implementation of Iddah's livelihood payment in divorce cases in the Verstek Study Decision at the Makassar Religious Court. The subject matter is formulated in several sub-problems or questions, namely: 1) How is the payment of iddah income for a husband who wants to divorce his wife who does not attend the trial at the Makassar Religious Court? 2) What were the efforts of the panel of judges in guaranteeing the payment of iddah's living in the divorce case in the verstek decision at the Makassar Religious Court? The results of this study indicate that. 1) The method of payment of iddah maintenance for a husband to his wife who is not present at the trial, namely by the applicant depositing the payment at the substitute Registrar who is in charge of handling the case. 2) The efforts of the panel of judges in guaranteeing the payment of iddah maintenance in the case of divorce talak in the verstek decision, namely the panel of judges requires the applicant to pay the iddah income to the respondent before making a pledge of divorce The implications of this research are: 1) For judges, that all judges in the Religious Courts charge the applicant to carry out their obligations as a result of the divorce in accordance with Article 149 of the Compilation of Islamic Law, especially in cases of divorce and divorce whose verdicts are versatile. 2) For society, as a result of divorce, the husband is obliged to provide iddah support to the wife and the wife has the right to get their rights as stated in Article 149 of the Compilation of Islamic Law. The Respondent should attend the trial so that he can fight for his rights from her husband as a result of divorce. Keywords: iddah income payment, divorce talak, verstek verdict
Penyaluran Zakat Infak Sedekah (ZIS) di LAZNAS Yatim Mandiri Makassar Perspektif Hukum Islam (2019-2020) Muhammad Asri; Patimah Patimah
Qadauna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Keluarga Islam Vol 2 No 2
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/qadauna.v2i2.16123

Abstract

AbstrakPokok masalah penelitian ini adalah Bagaimana Bentuk Penyaluran Zakat Infak Sedekah di LAZNAS Yatim Mandiri Makassar. Penelitian tergolong kualitatif dengan pendekatan penelitian yang digunakan adalah normatif. Adapun sumber data dari penelitian ini yakni Kepala Cabang dan Staf di LAZNAS Yatim Mandiri Makassar. Selanjutnya metode pengumpulan data yang digunakan adalah melakukan Riset Kepustakaan yakni dengan cara membaca berbagai literatur dan hasil penelitian yang mempunyai referensi dengan masalah yang akan dibahas, dan Riset Lapangan yakni pengumpula data yang dilakukan secara langsung dilokasi penelitian seperti: Observasi, Wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat dua bentuk penyaluran yang ada di LAZNAS Yatim Mandiri yaitu Bentuk Konsumtif dan Bentuk Produktif yang disalurkan melalaui beberapa program seperti: Program Pendidikan, Kesehatan, Kemanusiaan, Dakwah, dan Perogram Ekonomi. Dalam upaya menarik minat muzakki dalam ber-Zakat Infak dan Sedekah di LAZNAS Yatim Mandiri, pengurus melakukan berbagai strategi, terutama melengkapi instrument-instrument baik dalam hal Pengumpulan, Pengelolaan dan Penyaluran ZIS terutama dikota Makassar. Implikasi dari penelitian ini adalah berbagai bentuk dan program penyaluran ZIS tersebut perlu dikembangkan kearah yang lebih produktif dan moderen, serta perbaikan layanan di berbagai bidang kepada masyarakat sehingga meniciptakan trust atau keterbukaan informsi. Juga sebagai upaya penigkatan efesiensi dan efektivitas lembaga pengelola ZIS secara umum.Kata Kunci: Bentuk, Penyaluran, Infak, Sedekah, Zakat. Abstract The main problem of this research is What is the Form of Zakat Infaq Alms Distribution at LAZNAS Yatim Mandiri Makassar? In qualitative research, the research approach used is normative. As for the data sources of this research, namely the Branch Heads and Staff at LAZNAS Yatim Mandiri Makassar. Furthermore, the data method used is to conduct library research, namely by reading various literature and research results that refer to the problem to be discussed, and field research, namely collecting data which is carried out directly in the research location such as: observation, interviews, and documentation. The results of this study indicate that there are two forms of distribution in LAZNAS Yatim Mandiri, namely Consumptive Forms and Productive Forms which are channeled through several programs such as: Education Programs, Health Programs, Humanitarian Programs, Da'wah Programs, and Economic Programs. In an effort to attract muzakki's interest in giving Zakat, Infaq and Alms at LAZNAS Yatim Mandiri, the management has carried out various strategies, especially equipped with good instruments in terms of collection, management and distribution of ZIS, especially in the city of Makassar. The implication of this research is that various forms and programs in the distribution of ZIS need to be developed in a more productive and modern direction, as well as improving services in various fields to the community (muzakki and donors) so as to create trust or information disclosure to the public. Also as an effort to improve, efficiency and supervision of ZIS management institutions in general. And there needs to be intense cooperation with the Government and similar institutions in the city of Makassar and even throughout Prov. South Sulawesi in an effort to increase and empower the existing potentia.Keywords: Form, Distribution, Donations, Alms, Zakat.
Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Akad Salam di kelurahan Doping Kecamatan Penrang Kabupaten Wajo Fitri Wulandari; Sohrah Sohrah
Qadauna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Keluarga Islam Vol 2 No 2
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/qadauna.v2i2.16780

Abstract

Akad salam merupakan akad pesanan dengan membayar terlebih dahulu dan barangnya diserahkan kemudian. Metode penelitian ini adalah penelitian lapangan, dengan pendekatan penelitian adalah: Normatif Yuridis. Sumber data penelitian adalah wawancara dengan Online Shop di Kelurahan Doping Kecamatan Penrang Kabupaten Wajo. Hasil penelitian ini adalah mengenai praktek akad salam di Kelurahan Doping Kecamatan Penrang Kabupaten Wajo. Dan pandangan hukum terhadap jual beli akad salam. Upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang transaksi jual beli pesanan/as-salam yaitu dengan melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat. Implikasi penelitian adalah agar kiranya aparat pemerintah dan online shop berperan aktif untuk melakukan penyuluhan mengenai transaksi jual beli pesanan/as-salam kepada masyarakat, agar kiranya masyarakat lebih paham mengenai transaksi jual beli pesanan/as-salam.Kata Kunci: Akad salam, Praktik dan Pemahaman masyarakat

Page 2 of 2 | Total Record : 15