cover
Contact Name
herlinda
Contact Email
jurnalkeb.basurek1@gmail.com
Phone
+6285367262277
Journal Mail Official
jurnalkeb.basurek1@gmail.com
Editorial Address
Jl. Mahakam Raya No.16, Lingkar Barat, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, Bengkulu 38225
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Jurnal Kebidanan Basurek
ISSN : 25273698     EISSN : 26214393     DOI : https://doi.org/10.51851/jkb.v1i1
Core Subject : Health,
Jurnal kebidanan Besurek merupakan jurnal yang menyediakan tulisan ilmiah untuk bertukar gagasan tentang teori, metodelogi dan inovasi berhubungan dengan dunia kesehatan khususnya lingkup Kebidanan yang tertulis dan mengandung manfaat tersurat untuk pembaca.
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 2 (2016)" : 13 Documents clear
PENGARUH RIWAYAT GENETIK DAN JENIS KELAMIN DENGAN KEJADIAN AUTIS Desi Widiyanti; Deka Kusmita
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v1i2.83

Abstract

Autis adalah gangguan perkembangan yang kompleks yang disebabkan adanya kerusakan pada otak, sehingga mengakibatkan gangguan perkembangan komunikasi, perilaku, kemampuan sosialisasi, sensoris dan belajar. Insiden kejadian autis di RSJKO Soeprapto Bengkulu tahun 2012 terdapat dengan kejadian autis 54 (61,3%) anak dan meningkat pada tahun 2013 yaitu kasus dengan kejadian autis 57 (64,7%) anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan riwayat genetik dan jenis kelamin dengan kejadian autis. Penelitian ini menggunakan desain case control. Populasi adalah seluruh pengunjung pada poli anak RSJKO Bengkulu tahun 2013 yang berjumlah 992 anak dari umur 3-12 tahun. Jumlah sampel sebesar 88 anak yang terdiri dari 44 sampel kasus secara total sampling dan 44 sampel control secara systematic random sampling. Pengumpulan data menggunakan data sekunder dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar (63,6%) anak autis memiliki riwayat genetik dan sebagian besar (70,5%) anak autis berjenis kelamin laki-laki. Hasil uji chi square diperoleh ada hubungan yang signifikan antara riwayat genetik dengan kejadian autis pada anak dengan nilai p=0,000 (α=0,05) serta OR=9,250. Dan uji chi square diperoleh nilai ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan kejadian autis pada anak dengan nilai p=0,003 (α=0,05) serta OR=4,173. Disarankan petugas di poli anak dapat memberikan pelayanan kesehatan dalam bentuk promotif tentang autis pada masyarakat, khususnya keluarga yang memiliki anak autis dan penanganan yang tepat dalam penatalaksanaan autis pada anak.
ANALISIS DETERMINAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DITINJAU DARI PENGGUNAAN JAMINAN KESEHATAN (BPJS) Yorga Esti Kurniati; Desi Widiyanti
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v1i2.84

Abstract

Pertolongan persalinan dengan tenaga kesehatan menjadi salah satu indikator untuk mengurangi MMR sesuai dengan tujuan Millenium Development Goals 5 (MDGs). Di Indonesia masih ada yang memilih untuk melahirkan dibantu oleh dukun, termasuk di Puskesmas Air Padang Bengkulu Utara yaitu sebanyak 48,3%. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pemilihan penolong persalinan di puskesmas wilayah kerja Air Padang tahun 2014. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, populasi dalam penelitian ini berjumlah 60 orang yaitu seluruh ibu yang datang di Puskesmas Air Padang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 orang yang diambil secara total sampling. Data dikumpulkan dan dianalisis menggunakan analisis univriat. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas (51,7%), ibu memilih untuk melahirkan pada non tenaga kesehatan (dukun), mayoritas (55,0%), ibu memiliki pengetahuan yang kurang, sebagian besar (51,7%) ibu memiliki pendididkan dasar, mayoritas (75,0%) ibu tidak memiliki pekerjaan, dan hampir semua (86,7%) ibu memiliki status ekonomi yang rendah dan diperoleh perbedaan yang signifikan dengan batas signifikansi p <0,05 faktor pendidikan (p = 0,002) dan kesempatan kerja (p = 0,034). Pengetahuan (p = 0,324) dan status ekonomi (p = 0,111) tidak mempengaruhi pemilihan penolong persalinan. Petugas kesehatan di Puskesmas Air Padang dapat memberikan informasi tentang pentingnya pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, serta sebagai penghubung perjanjian tertulis (MOU) antara bidan-dukun, bidan-kader yang mengatur peran bidan, dukun dan kader, dukun dan kader menjadi asisten bidan ketika persalinan. Dan mengkoordinir secara kolektif untuk pengurusan pendaftaran menjadi anggota (BPJS) dan sistem pembayarannya sehingga memudahkan orang untuk menjadi anggota BPJS.
PENGARUH MASSASE AROMA TERAPI TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORHEA Rismayani
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v1i2.85

Abstract

Dismenore merupakan gejala yang timbul menjelang dan selama menstruasi ditandai  dengan gejala kram pada abdomen bagian bawah. Salah satu cara untuk mengurangi nyeri yaitu dengan cara massase. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh massase aroma terapi  terhadap penurunan nyeri dismenorhea pada mahasiswi kebidanan tingkat I dan II Akkes Sapta Bakti Bengkulu.Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dalam satu kelompok, variabel dependen dismenore dan independen massase aroma terapi. Pengambilan sampel  dilakukan dengan teknik total sampling dengan menggunakan kriteria yang berjumlah 25 orang mahasiswa yang mengalami dismenore. Analisis penelitian didapatkan bahwa rata-rata nyeri dismenore sebelum dilakukan massase aroma terapi adalah 6,12 dan rata-rata nyeri sesudah adalah 2,88. Terjadi penurunan rata-rata nyeri dismenore sesudah dilakukan massase aroma  terapi,  dengan nilai p = 0,000, menunjukan ada pengaruh massase aroma terapi terhadap penurunan nyeri dismenore. Sehingga massase aroma terapi ini bisa menjadi pilihan untuk mengurangi nyeri haid.Penelitian ini hendaknya dapat bermanfaat untuk memperluas wawasan dan pengalaman belajar dalam meningkatkan kemampuan di bidang penelitian khususnya meningkatkan ilmu pengetahuan dalam pelayanan kesehatan reproduksi.
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN HIPERTENSI Rita Doveriyanti
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v1i2.86

Abstract

Salah satu kontrasepsi yang popular di Indonesia adalah kontrasepsi suntik.Kontrasepsi suntik paling banyak digunakan oleh pasangan usia subur. Kontrasepsi suntik memiliki kelebihan dan kekurangan salah satu kekurangannya yaitu bisa mengakibatkan hipertensi, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan umur dan lama pemakaian KB Suntik Terhadap Kejadian Hipertensi pada Akseptor di Puskesmas Dusun Tengah Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian Observasional dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah populasi 76 orang dengan total sampling. Jenis data yaitu data primer diperoleh dengan cara pengukuran dan wawancara dengan memakai alat bantu melalui lembar cheklist dengan kunjungan langsung ke rumah, Puskesmas serta BPM. Dengan menggunakan analisa data univariat dan bivariat.Dari 76 responden di wilayah kerja puskesmas dusun tengah sebagian besar (55,3%) akseptor dengan umur ≥ 35 tahun, sebagian besar (65,8%) akseptor lama pemakaian ≥ 2 tahun dan sebagian besar akseptor (64,5%) tidak hipertensi dengan nilai (p = 0,002) dan (p = 0,017) sehingga Ada hubungan yang bermakna antara umur dan lama pemakaian kontrasepsi suntik dengan hipertensi pada akseptor di Wilayah Kerja Puskesmas Dusun Tengah. Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan petugas kesehatan khususnya bidan dalam meningkatkan pengetahuan dan informasikepada akseptor KB suntik dengan memberikan penyuluhan dan konseling tentang hipertensi pada akseptor KB.
PERBEDAAN PENINGKATAN BERAT BADAN AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK SATU BULAN DENGAN TIGA BULAN Iin Nilawati
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v1i2.87

Abstract

Pemakaian metode kontrasepsi suntik di Indonesia cukup banyak diminati dibandingkan dengan metode kontrasepsi lain Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan peningkatan berat badan akseptor kontraepsi suntik satu bulan dengan akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Populasi dalam penelitian ini adalah akseptor yang telah memakai kontrasepsi suntik selama 1 tahun. Jenis penelitian adalah Deskriptif Comparative dengan pendekatan cross sectional Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling, sampelnya sebanyak 60 orang. Data analisis univariat dan bivariat menggunakan Uji Mann-Whitney. Berdasarkan uji statistik menggunakan uji Mann-Whitney diperoleh nilai p = 0,000 < α (0,05), berarti ada perbedaan peningkatan berat badan akseptor kontrasepsi suntik satu bulan dengan akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan di BPM “Y” wilayah kerja Puskesmas Lingkar Timur tahun 2016. Diperlukan diet rendah kalori dan olahraga yang teratur bagi akseptor yang mengalami peningkatan berat badan yang berlebihan jika tidak berhasil dan peningkatan berat badan terus bertambah akibat nafsu makan meningkat pemakaian kontrasepsi suntik dihentikan dan dianjurkan pada akseptor untuk mengganti dengan kontrasepsi lainnya.
RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BALITA Yeni Puspita Sari
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v1i2.88

Abstract

Stunting merupakan keadaan tubuh yang pendek atau sangat pendek hingga melampaui defisit 2 S . Stunting bermula pada proses tumbuh kembang janin dari kandungan sampai balita, dimana proses tumbuh kembang tergangu karena oleh berbagai penyebab seperti asupan gizi, dan penyakit khusnya ISPA. Prevalensi balita stunting di Kabupaten Rejang LebongBengkulumemilikiangka stunting yang tinggi sebesar 38,5% diatas 20% batas Non Public Health Problem. Angkakejadian ISPA di Kabupaten Rejang Lebong 31,03 % diatas prevalensi angka nasional 25,5 %. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan riwayat penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dengan kejadian stunting pada balita 24-59 bulandi Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu. Jenis penelitian observasional dengan rancanag matched case control. Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita di 15 kecamatan Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu. Sampel penelitian yaitu anak 24-59 bulan metode three stage sampling dimodifikasi dengan purposive sampling dan random sampling Jumlah sampel 152 anak balita terdiri dari 76 kelompok kasus dan 76 kelompok kontrol. Analisa penelitian meliputi: univariabel, Analisa bivariabel dengan uji McNemar dan multivariabel dengan regresi logistik kondisional dengan tingkat kemaknaan P < 0,05 dan OR 95%.Analisis bivariabel menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna secara statistik antara riwayat ISPA>=3kali setahun dengan kejadian Stunting pada anak 24-59 tahun (p = 0,000 ; OR= 5,33 95% CI; 2,19-15,60). Analisis multivariabel menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara riwayat ISPA dengan kejadian Stunting dengan mengontrol variabel berat badan lahir , pendidikan dan asupan energi.Balita usia 24-59 bulan yang riwayat ISPA dengan Berat badan lahir rendah, pendidikan serta asupan energy yang kurang berpeluang lebih besar meningkatkan kejadian stunting.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN TINDAKAN MEDIS SECTIO CAESAREA(SC) Sari Widya Ningsih
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v1i2.89

Abstract

Di Indonesia angka kelahiran dengan tindakan Sectio caesarea cukup tinggi, dimana mencapai 52,7% dari semua jenis persalinan. Tindakan sectio caesarea di Rumah Sakit Bengkulu masih tinggi 35,42% dibandingkan angka nasional 20-25 % dan ketetapan standar WHO 5-15% . Berdasarkan dari data tersebut terlihat masih tinggi angka kelahiran melalui tindakan sectio caesarea di ruang Mawar RSUD Dr.M. Yunus Bengkulu. Tujuan penelitian ini adalah melihat faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian tindakan medis sectio caesarea di ruang Mawar RSUD Dr.M. Yunus Bengkulu tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin pada tahun 2014 berjumlah 1101 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 293 orang dengan teknik pengambilan sampel probabillity sampling dengan jenis systematic sampling. Data yang digunakan adalah data sekunder tentang ibu yang mengalami preeklampsi, KPD, kelainan letak janin, gawat janin dan tindakan sectio caesarea yang diperoleh dari register pasien di ruang Mawar RSUD Dr. M. Yunus dari bulan Januari-Desember 2014 dengan menggunakan checklist dan analisis secara univariat dan tabel silang (program komputerisasi). Hasil Penelitian ini didapatkan dari 293 Ibu bersalin yang Sectio caesareahampir seluruh (78,9%) gawat janin, sebagian besar kelainan letak (66,7%), sebagian besar preeklampsi (59,5%), dan sebagian besar KPD (58,8%).Diharapkan kepada tenaga kesehatan adanya upaya preventif menegakkan kemungkinan adanya komplikasi pada kehamilan secara dini dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas Ante Natal Care untuk menghindari terjadinya persalinan sectio caesarea.
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA Dita Selvianti
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v1i2.90

Abstract

Perawatan payudara adalah suatu tindakan untuk merawat payudara agar ASI keluar dengan lancar. Data di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu tahun 2014 menunjukkan cakupan ibu nifas berjumlah 1.186 orang. Ibu yang mengalami mastitis sebanyak 4 orang, dan yang mengalami masalah pada payudara lainnya sebanyak 30 orang.Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan jumlah sampel 62 ibu nifas, dengan teknik total sampling yang dilaksanakan didi RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu tahun 2016. Hasil penelitian menunjukan dari 62 ibu nifas di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu di dapat Sebagianbesardariresponden (67,7%) berpengetahuan kurang dan sebagian kecil responden (12,9%) berpengetahuan baik. Diharapkan bagi pihak rumah sakit supaya memberikan pembinaan, pelatihan, atau pertemuan dalam memberikan pembelajaran tentang perawatan payudara sehingga ibu nifas paham dan mengerti tentang perawatan payudara.
PERBEDAAN NILAI APGAR ANTARA PERSALINAN NORMAL DENGAN PERSALINAN RIWAYAT KETUBAN PECAH DINI Gusni Rahmarianti
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v1i2.91

Abstract

Salah satu penyebab asfiksia adalah Ketuban Pecah Dini (KPD), angka kejadiannya bervariasi, dilaporkan antara 4,5% -10%. Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban pada setiap saat sebelum permulaan persalinan tanpa memandang apakah pecahnya selaput ketuban terjadi pada kehamilan 24 minggu atau 44 minggu. KPD seringkali diikuti dengan terjadinya infeksi pada janin dan maternal akibat rupturnya selaput ketuban yang menjadi jalan masuk bagi kuman. Keadaan infeksi tersebut dapat menyebabkan bayi yang dilahirkan memiliki Nilai APGAR rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan nilai APGAR antarapersalinan normal dan persalinan riwayat KPD di RSUD Hasanuddin Damrah Manna Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan case control.Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang bersalin dengan KPD sebanyak 30 orang dan persalinan normal sebanyak 30 orang. Data yang digunakan adalah data sekunder yang tercatat di register ibu dan bayi di ruang bersalin RSUD Hasanuddin Damrah Manna, sedangkan analisis data dilakukan menggunakan metode t test independent. Pada penelitian ini diperoleh nilai THitung (3,675) >TTabel (1,671) dan Sig. (2-tailed) = 0,001 < 0,05, artinya ada perbedaan nilai APGAR antarapersalinan normal dan persalinan riwayat KPD di RSUD Hasanuddin Damrah Manna. Simulannya adalah ada perbedaan nilai APGAR antara persalinan normal dan persalinan riwayat KPD di RSUD Hasanuddin Damrah Manna Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 2015.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN Dolis Yesti Fennyria
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v1i2.92

Abstract

Asuhan masa nifas sangat diperlukan dalam periode ini karena masa nifas merupakan masa kritis untuk ibu dan bayi, dengan demikian diperlukan suatu upaya untuk mencegah terjadinya suatu masalah tanda bahaya masa nifas. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu tentang tanda bahaya masa nifas, antara lain: pendidikan, usia, pekerjaan, informasi, pengalaman, lingkungan, sosial ekonomi budaya dan juga konseling dari tenaga kesehatan selama kehamilan dan setelah persalinan. Penelitianinibertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya masa nifas di wilayah kerja Puskesmas Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan.Rancangan penelitian menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah semua ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Kota Manna pada bulan Mei - Juni 2016 berjumlah 42 orang, dengan sampel menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Kota Manna sebagian besar (78,6%) berusia dalam kategori beresiko rendah, 59,5% dengan paritas multipara dan 54,8% dengan tingkat pendidikan dalam kategori sedang, sedangkan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya masa nifas sebagian besar (40,5%) dalam kategori cukup.Simpulannya adalah tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya masa nifas sebagian besar dalam kategori cukup.

Page 1 of 2 | Total Record : 13