cover
Contact Name
Rita Dwi Pratiwi
Contact Email
ritadwipratiwi@wdh.ac.id
Phone
+6289529263441
Journal Mail Official
lppm@wdh.ac.id
Editorial Address
STIKes Widya Dharma Husada Tangerang Jl. Pajajaran No.1, Pamulang Bar., Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15417
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat
ISSN : 2597890X     EISSN : 26866366     DOI : https://doi.org/10.52031/edj
Core Subject : Health,
Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat is a periodical scientific journal published by the STIKes Widya Dharma Husada Tangerang, with p-ISSN 2597-890X since 2017 and e-ISSN 2686-6366 since 2019. Edu Dharma Journal accepts scientific papers in the form of research reports (original article research papers) with focus and scope including: Nursing Midwifery Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat can be used by health practitioners, health caregivers, teachers, medical students, and people who are interested in Nursing and Midwifery issues. Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat was first published in September 2017 and subsequently published twice a year, in March and September. The Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat is an open access journal. Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Journal began using the Online Journal System (OJS) in 2017.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat" : 10 Documents clear
PENGARUH PEMBERIAN JUS BUNCIS TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DI PUSKESMAS BENDA BARU KOTA TANGERANG SELATAN Ida Listiana; Fenita Purnamasari Indah
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 3, No 2 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v3i2.4

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Prevalensi hiperlipidemia (kolesterol tinggi) di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013 prevalensi sebesar 35,9% (WHO 2013). Seiring dengan perkembangan zaman masyarakat cenderung memiliki perilaku konsumsi makanan berisiko. Prevalensi penduduk Indonesia dengan perilaku konsumsi makanan berisiko (makanan berlemak, berkolesterol, dan gorengan) lebih dari atau sama dengan satu kali per hari 40,7%. Banten merupakan provinsi tertinggi kelima perilaku konsumsi makanan berlemak yaitu sebanyak 48,8%. Tujuan Penelitian  untuk mengetahui adakah pengaruh pemberian jus buncis terhadap penurunan kadar kolesterol di Puskesmas Benda Baru Kota Tangerang Selatan. Metode penelitian ini pre-eksperimen (percobaan/perlakuan) dengan pendekatan pre and post one the group tanpa kelompok pembanding dan tanpa kelompok kontrol. Sampel penelitian ini pada pasien tinggi kolesterol di Puskesmas Benda Baru Kota Tangerang Selatan. Hasil penelitian ini dilakukan terhadap 11 responden dengan pemberian jus buncis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir setengahnya responden dengan kategori batas tinggi  yaitu sebanyak 4 responden (36,4%), dan lebih dari setengahnya responden dengan kategori tinggi yaitu sebanyak 7 responden (63,3%). Dan hasil penelitian setelah diberikan intervensi didapatkan bahwa menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan kategori normal yaitu sebanyak 10 responden (90,0%), dan sebagian kecil responden dengan kategori batas tinggi sebanyak 1 responden (9,1%). Berdasarkan uji Willcoxon, didapatkan p value 0,003 (α<0,05) yang dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dengan mengkonsumsi jus buncis terhadap penurunan kadar kolesterol. Kata kunci           : Jus Buncis, Kolesterol . ABSTRACT Background: The prevalence of hyperlipidemia (high cholesterol) in Indonesia has increased from year to year. In 2013 the prevalence was 35.9% (WHO 2013). Along with the times, people tend to have risky food consumption behavior. The prevalence of Indonesian population with risky food consumption behavior (fatty, cholesterol and fried foods) is more than or equal to once per day 40.7%. Banten is the fifth highest province of fatty food consumption behavior that is as much as 48.8%. The Method of this research pre-eksperimen ( experiment / treatment ) with the approach pre and post one the group without the comparison group and without the control group . Research sample areas on a patient high cholesterol at puskesmas new objects South Tangerang. The Result of this research was conducted on 11 respondents by administering juice. Beans this research result indicates that nearly half of respondents with category a height requirement which is as much as 4 respondents ( 36,4 % ), and more than half of respondents with high category which is as much as 7 respondents ( 63,3 % ). And the research results after being granted an intervention got that shows that most respondents with categories normal that is as much as 10 respondents ( 90,0 % ), and a small number with elevated borders category as many as 1 respondents ( 9,1 % ).  Based on the willcoxon , got that any impact on reductions in the juice beans cholesterol levels by p value , 003 & it; a ( 0,05 ) that could be observed that there are significant influence they consume juice beans to a decrease in cholesterol levels.. Keywords: Juice Beans, Cholesterol 
HUBUNGAN BURNOUT PERAWAT DENGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTA DEPOK Nita Ekawati
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 3, No 2 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v3i2.9

Abstract

AbstrakBurnout sebagai keadaan kelelahan fisik, emosional, dan mental yang dihasilkan dari keterlibatan jangka panjang dalam situasi kerja yang menuntut emosional. Kelelahan emosional dapat menyebabkan perasaan depersonalisasi, dimensi kedua dari burnout ini terjadi saat seseorang memiliki sikap yang acuh tak acuh dan dingin, serta menganggap hal tersebut lebih baik dibandingkan jika dirinya merasa kecewa. Seseorang yang mengalami depersonalisasi menganggap orang lain sebagai objek, seperti memandang klien secara negative atau bersikap sinis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan burnout perawat dengan komunikasi terapeutik di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data primer (kuesioner) dan memakai metode cross sectional, menggunakan uji statistik korelasi spearman data yang dikumpulkan sebanyak 40 perawat yang berada di ruang rawat inap (RSUD) Kota Depok. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden mengalami burnout rendah sebanyak 33 perawat, dan sebanyak 37 perawat melakukan komunikasi terapeutik baik. dari hasil tersebut diperoleh nilai signifikan sebesar 0,902 (< 0,05) menunjukan bahwa korelasi tidak signifikan atau hipotesis alternative (ha) ditolak yang berarti tidak ada hubungan antara variabel burnout perawat dengan komunikasi terapeutik. Saran hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi institusi pendidikan khususnya bagi mahasiswa dalam pengetahuan tentang burnout pada perawat.Kata kunci: Burnout, Perawat, Komunikasi Terapeutik. ABSTRACTBurnout as a state of physical, emotional, and mental fatigue resulted from long-term involvement in the work situation that demands emotional. Emotional fatigue can lead to a depersonalization feeling, the second dimension of this burnout occurs when a person has an indifferent and cold attitude, and considers it to be better than if he or she feels disappointed. A depersonalization person considers someone else an object, like looking at a client negatively or being cynical. The purpose of this research is to know the relationship of a nurse's burnout with therapeutic communication in the inpatient room of the district general hospita (RSUD) Depok City. This method of research is quantitative research using primary data (questionnaires) and using cross sectional method, use statistical test correlation Spearman data collected as much as 40 nurses in the inpatient room (RSUD) Depok City. The results showed that most of the respondents experienced a low burnout of 33 nurses, and as many as 37 nurses performed good therapeutic communication. Of these results obtained a significant value of 0.902 (< 0.05) indicating that the correlation is not significant or the hypothesis alternative (ha) is rejected which means there is no link between the variable Burnout nurse with therapeutic communication. Advice on the results of this research can be a consideration for educational institutions especially for students in the knowledge of burnout on nursesKeywords: Burnout, Nurse, Therapeutic Communication.
PENGARUH PEMBERIAN BUAH NAGA TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS SINDANG JAYA KABUPATEN TANGERANG Ratumas Ratih Puspita
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 3, No 2 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v3i2.5

Abstract

ABSTRAKPendahuluan, Anemia pada kehamilan merupakan anemia kekurangan zat besi, anemia defisiensi besi pada wanita hamil merupakan problem kesehatan (WHO,2009). Menurut Riskesdas (2018) secara nasional, penduduk Indonesia terdapat angka kehamilan penduduk perempuan usia 15-49 tahun 20,7%, terdapat kehamilan umur kurang 15 tahun 0,02% sedangkan kehamilan pada umur 15-19 tahun sebesar 38,5%.Metode Penelitian, merupakan penelitian preeksperimen dan memakai metode one grup pretest tanpa menggunakan kelompok perbandingan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, data yang dikumpulkan dengan menggunakan metode pretest. Jumlah sampel sebanyak 10 orang ibu hamil di puskesmas sindang jaya Hasil penelitian dan pembahasan, dari 10 responden didapatkan hasil bahwa ibu hamil yang memiliki anemia rendah sebanyak 30% dan ibu hamil yang memiliki Hemoglobin normal sebanyak 70% ibu hamil didapatkan hasil p-value 0,005 (p<0,05) dan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian buah naga terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil di puskesmas sindang jaya.Kesimpulan, diharapkan untuk mengkonsumsi vitamin agar ibu dan bayi yang berada di dalam kandungan menjadi sehat, terutama pada ibu hamil di Puskesmas Sindang Jaya.Kata kunci: ibu hamil, kadar Hemoglobin rendah.ABSTRACTIntroduction, Anemia in pregnancy is an iron deficiency anemia, iron deficiency anemia in pregnant women is a health problem (WHO, 2009). According to Riskesdas (2018) nationally, the population of Indonesia has a pregnancy rate of women aged 15-49 years 20.7%, there are pregnancies of less than 15 years of age 0.02% while pregnancies at the age of 15-19 years are 38.5%.Research method, is a experimental study and uses the one group pretest method without using a comparison group to find out the relationship between independent variables and dependent variables, data collected using the pretest method. The number of samples of 10 pregnant women in the puskesmas sindang jaya The results of the study and discussion, from 10 respondents, showed that pregnant women who had anemia were as low as 30% and pregnant women who had normal hemoglobin as much as 70% of pregnant women obtained p-value 0.005 ( p<0.05) and it can be concluded that there is an effect of giving dragon fruit to the increase of hemoglobin levels in pregnant women in pusang sindang jaya. Conclusion, it is expected to take vitamins so that mothers and babies in the womb become healthy, especially in pregnant women in Sindang Jaya Health Center.Keywords: pregnant women, low hemoglobin levels.  
PENGARUH PIJAT OKETANI TERHADAP KELANCARAN ASI DAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU NIFAS Siti Novy Romlah; Junaida Rahmi
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 3, No 2 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v3i2.10

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang Cakupan ASI eksklusif di Indonesia pada tahun 2010 adalah 33,6%, meningkat menjadi 38,5% pada tahun 2011 dan 42% pada tahun 2012 serta mengalami penurunan pada tahun 2013 menjadi 30,2%. Hasil cakupan ASI eksklusif belum mencapai target yang diinginkan secara Nasional yaitu sebanyak 80%. Tujuan Penelitian ini diketahui pengaruh pijat oketani terhadap kelancaran ASI dan tingkat kecemasan pada ibu nifas. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan rancangan “One Groups Pretest-Posttest Design” yaitu desain penelitian yang terdapat pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest setelah perlakuan. Hasil Penelitian mean kelancaran ASI sebelum dan sesudah pijat oketani pada ibu nifas adalah 10,3 dan 12,5, hasil uji t dependen menunjukkan ada perbedaan kelancaran sebelum dan sesudah  dilakukan pijat oketani pada ibu nifas (p=0,016). mean tingkat kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan pijat oketani pada ibu nifas adalah 35,11 dan 13,33. Hasil uji t dependen menunjukkan ada perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan pijat oketani pada ibu nifas (p=0,006). Kata Kunci : Pijat Oketani, Tingkat Kecemasan, Kelancaran ASI. THE EFFECT OF OKETANI MASSAGE TO THE EJECTION OF BREAST MILK AND LEVEL OF ANXIETY  IN POST PARTUM MOTHER ABSTRACT  Background Coverage of exclusive milk in Indonesia in 2010 was 33.6%, increased to 38.5% in 2011 and 42% in 2012 and decreased in 2013 to 30, 2%. The results of exclusive breastfeeding coverage have not reached the desired national target of 80%. The purpose study is the effect Oketani massage to the ejection of breast milk and anxiety levels in postpartum mothers. The research design used a quasi experiment with the design of one groups pretest-posttest design that contained pretest before being given treatment and posttest after treatment. Research result the mean the ejaction of breast milk before and after Oketani massage in postpartum mothers is 10.3 and 12.5, the results of the dependent t test showed that there were differences in the ejaction of breast milk before and after doing Oketani massage in postpartum mothers (p = 0.016). The mean level of anxiety before and after doing Oketani massage in postpartum mothers was 35.11 and 13.33. Dependent t test results showed that there were differences in the level of anxiety before and after doing the Oketani massage in postpartum mothers (p = 0.006).  Keywords: Oketani Massage, Anxiety Level, The Ejection  of Breast Milk.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LARANGAN UTARA KOTA TANGERANG Putri Handayani Setyaningsih
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 3, No 2 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v3i2.6

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit menular khususnya penyakit yang dicegah dengan imunisasi yang diberikan tidak hanya anak kepada sejak bayi hingga remaja tetapi juga pada dewasa. Menurut WHO (World Health Organization), program imunisasi di Indonesia memiliki tujuan untuk menurunkan angka kejadian penyakit dan angka kematian akibat penyakit syang dapat dicegah dengan imunisasi. Kementrian Kesehatan RI menunjukkan cakupan status imunisasi dasar lengkap (IDL) pada anak (usia 0-12 bulan) menurun dari 59,2% menjadi 57,9% , dan anak yang di imunisasi tapi tidak lengkap meningkat dari 32,1% menjadi 32,9% pada periode yang sama. Tujuan Penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan kelengkapan imunisasi dasar di wilayah Kerja Puskesmas Larangan Utara Kota Tangerang. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan α = 10%. Pengambilan data dilakukan pada 74 responden di Wilayah Puskesmas Larangan Utara Kota Tangerang pada bulan Mei 2019 dengan menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan Kendall’s Tau. Hasil dan Kesimpulan: Ibu yang memiliki pengetahuan tentang imunisasi dasar yang cukup sebesar 51,3% dan kelengkapan imunisasi sebesar 76,9%. Hasil analisis didapatkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar (p = 0,442) Saran: Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi instansi kesehatan agar dapat melakukan pembinaan guna meningkatkan pengetahuan serta kesadaran ibu-ibu untuk mengimunisasikan anaknya. Kata Kunci : Pengetahuan, Imunisasi Dasar Lengkap, Kelengkapan Imunisasi Dasar  ABSTRACT Background: Immunization is one way to prevent infectious diseases, especially diseases that are prevented by immunization, which are given not only to children from infancy to adolescence but also in adults. According to the WHO (World Health Organization), immunization programs in Indonesia have a goal to reduce the incidence of disease and mortality due to diseases that can be prevented by immunization. The Indonesian Ministry of Health shows that complete basic immunization status (IDL) coverage for children (ages 0-12 months) decreased from 59.2% to 57.9%, and immunized but incomplete children increased from 32.1% to 32, 9% in the same period. Research Objectives: The purpose of this study was to determine the relationship between maternal knowledge about basic immunization and the completeness of basic immunizations in the Larangan Utara Health Center area of Tangerang City. Research Methods: This study used a descriptive correlation research with a cross sectional approach with α = 10%. Data collection was carried out on 74 respondents in the Larangan Utara Community Health Center in Kota Tangerang in May 2019 using a questionnaire and data analysis using the Kendall’s Tau. Results and Conclusions: Mothers who have sufficient knowledge of basic immunization amounted to 51.3% and complete immunization was 76.9%. The results of the analysis show that there is a relationship between maternal knowledge and completeness of basic immunization (p = 0.442) Suggestion: The results of this study are expected to be a consideration for health agencies to be able to provide guidance to increase knowledge and awareness of mothers to immunize their children.Keywords : Knowledge, Complete Basic Immunization, Basic Immunization Completion   
PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN TERAPI RELAKSASI AUTOGENIC TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESARIA DI RUMAH SAKIT BUAH HATI CIPUTAT Riris Andriati
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 3, No 2 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v3i2.11

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Sectio caesaria didefinisikan sebagai sebuah metode persalinan dimana janin lahir melalui insisi bedah yang dibuat di dinding perut (laparotomi) dan dinding rahim (histerotomi). Menurut WHO dalam penelitian Cut Sriyanti (2016), standar rata-rata sectio caesaria di sebuah negara sekitar 5-15% per 1000 kelahiran didunia. Salah satu komplikasi sectio caesaria adalah nyeri pada daerah insisi. Strategi penatalaksanaan nonfarmakologi untuk meredakan nyeri salah satunya adalah terapi relaksasi autogenic. Terapi relaksasi autogenic adalah salah satu teknik relaksasi yang bersumber dari diri sendiri berupa kalimat pendek untuk bisa membuat pikiran tentram. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi perbedaan pengaruh pemberian terapi relaksasi autogenic terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien post operasi sectio caesaria di Rumah Sakit Buah Hati Ciputat. Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Quasy Eksperimental dengan pendekatan The Randomized Pretest-Posttest With Control Group Design dengan jumlah sampel sebanyak 50 responden yang terdiri dari 25 responden sebagai kelompok intervensi dan 25 responden sebagai kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan Non Probability Sampling berupa Purposive Sampling. Hasil: Rata-rata tingkat nyeri pada kelompok intervensi sesudah diberikan terapi relaksasi autogenic yaitu 2,88 dan pada kelompok kontrol yaitu 3,48. Hasil uji Mann-Whitney U, didapatkan p-value 0,024 < α (0,05). Kesimpulan: Perbedaan tingkat nyeri pada pasien post operasi sectio caesaria sesudah diberikan terapi relaksasi autogenic pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh pemberian terapi relaksasi autogenic terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien post operasi sectio caesaria di Rumah Sakit Buah Hati Ciputat.Kata Kunci           : Terapi Relaksasi Autogenic, Tingkat Nyeri ABSTRACT Introduction: Sectio Caesarea is defined as the birthing method where of a fetus is born through surgical incisions which made in the abdominal wall (laparotomy) and the uterine wall (hysterotomy). According to WHO in the research of Cut Sriyanti (2016), standars average of section caesarea in a country about 5-10 per 1000 births in the world. One of the complications of Sectio Caesarea is pain in the incision area. Non-pharmacologic pain management strategies for dealing with pain are autogenic relaxation therapy. Autogenic relaxation therapy is one of relaxation techniques where the source’s is in the inside of our self in form a short sentence that can make the mind peaceful. The aim of the research was to evaluate the differences effect of autogenic relaxation therapy to decrease pain level on postoperative patients Sectio Caesarea in Buha Hati Ciputat hospital. Method: Research design used was Quasy Experimental research with The Randomized Pretest-Posttest With Control Group Design involving 50 postoperative Sectio Caesarea patients consists of 25 respondents as intervention group and 25 respondents as control group. Sampling technique used Was Non Probability Sampling namely Purposive sampling techniques. Result: Average of pain levels at intervention group after had given autogenic relaxation therapy is 2,88 and at control group is 3,48. Result of Mann Whitney U test, showed p-value 0,024 < α 0,05. Conclusion: Differences pain levels at post operative patient Sectio Caesarea after had given autogenic relaxation therapy between intervention group and control group showed that there is differences effect of giving autogenic relaxation therapy to decrease pain levels at post operative patient Sectio Caesarea in Buah Hati Ciputat hospital. Keywords   : Autogenic Relaxation Therapy, Pain Levels  
PENGARUH JUS KACANG PANJANG (VIGNA SINENSIS L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS (DM) TIPE 2 Linda Widyarani
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 3, No 2 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v3i2.1

Abstract

ABSTRAK Diabetes Mellitus (DM) adalah kelainan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan sekresi dan atau kerja insulin. Hiperglikemia yang terjadi dan tidak terkontrol baik, dapat menyebabkan kerusakan berbagai sistem tubuh. Salah satu pengendalian kadar gula darah dapat dilakukan melalui menjaga diet sehat dengan gizi seimbang. Kacang panjang mempunyai kandungan gizi yaitu thiamin yang berefek positif pada regulasi kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh jus kacang panjang (vigna sinensis L.) terhadap kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2. Metode penelitian adalah quasi eksperiment dengan one group pre-post test design dan teknik purposive sampling, kadar Glukosa Darah Puasa (GDP) diobservasi sebelum dan sesudah diberikan jus kacang panjang selama 7 hari. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 21 orang. Hasil analisis paired t test menunjukkan nilai signifikan p 0,000 (p < 0,005), diartikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar GDP sebelum dan sesudah minum jus kacang panjang. Pemberian jus kacang panjang selama 7 hari berpengaruh secara signifikan menurunkan kadar GDP pada responden.Kata kunci: Diabetes Mellitus Tipe 2, Kadar Glukosa Darah, Jus Kacang Panjang THE EFFECT OF CONSUMING STRING BEANS (VIGNA SINENSIS L.) JUICE ON BLOOD GLUCOSE LEVEL PATIENTS WITH DIABETES MELLITUS TYPE 2 ABSTRACT  Diabetes mellitus is a group of metabolic diseases characterized by hyperglycemia resulting from defects in insulin secretion, insulin action, or both. Uncontrolled hyperglycemia of diabetes is associated with long-term damage, dysfunction, and failure of various organs. The aim of this study was to investigate the effect of consuming string beans (vigna sinensis L.) juice on blood glucose level patients with Diabetes Mellitus Type 2. One way to control blood glucose level is to eat a healthful diet. String beans juice is a healthful diet, are a rich source of thiamine. This study employed a quasy-experimental, with one group pre-post test design, fasting blood glucose were assessed at before and after treatment. There were 21 sample selected using purposive sampling. Paired t test was performed for data analysis. There was a statistically significant difference in blood glucose level before and after guven string beans juice with p = 0,000. Consuming string beans juice can be one of the efforts to reduce blood glucose level in patient with DM Type 2.  Keyword: Diabetes Mellitus Tipe 2, Blood Glucose Level, String Beans Juice
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM MEMBERIKAN EDUKASI TERAPI KOMPLEMENTER PADA PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG Betty Betty
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 3, No 2 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v3i2.7

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang Stroke merupakan penyakit terbanyak ketiga setelah penyakit jantung dan kanker, serta merupakan penyakit penyebab kecacatan tertinggi di dunia. angka kematian penderita stroke di Amerika setiap tahunnya adalah 50 – 100 dari 100.000 orang penderita. Hasil Riskesdas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018 terjadi peningkatan prevalensi stroke dari tahun 2013 hingga 2018 yaitu 7 per mil menjadi 10,9 per mil. Stroke dapat menyebabkan gangguan yang komplek pada tubuh dan konsekuensi negatif bagi pasien yang bertahan hidup. Penanganan pasien dengan gangguan neurologi seperti stroke tidak hanya terfokus pada pengobatan medis kedokteran atau konvensional, namun sudah berkembang pada pengobatan alternatif komplementer/complementary alternative medicine (CAM). Perawat dalam menjalankan tugasnya di tuntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang kompeten, Keikut sertaan perawat dalam mengaplikasikan terapi alternatif  kepada pasien merupakan suatu bentuk sikap perawat dalam pandangannya terhadap terapi alternatif komplementer. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dengan sikap perawat dalam memberikan edukasi terapi komplementer pada pasien stroke di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian cross sectional dan metode sampling yang digunakan adalah total sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 60 perawat di ruang perawatan umum Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Pengambilan data menggunakan data primer dengan kuesioner pengetahuan dan sikap. Menggunakan uji statistic korelasi dengan analis Spearman Rho. Hasil Penelitian di perolah hasil adanya hubungan pengetahuan dengan sikap perawat dalam memberikan edukasi terapi komplementer pada pasien stroke di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Hasil uji statistik di peroleh hasil  p-value = 0,000 < 0,05.Saran diharapkan perawat mampu berkontribusi dan menyikapi terapi komplementer ini dengan positif serta dapat mengintegrasikannya kedalam pelayanan keperawatan.Kata Kunci    : Stroke, Terapi Komplementer, Perawat RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE WITH ATTITUDE OF NURSES TO GIVE COMPLEMENTARY ALTERNATIVE MEDICINE EDUCATION TO STROKE PATIENTS IN TANGERANG DISTRICT GENERAL HOSPITAL ABSTRACKBackground Stoke is the most common disease after cancer and heart diseases, also is the highest disease causing disabillty in the world dead rate for stroke patients in America every years is 50-100 from 100.000 suffers. Riskesdas Kementrian Kesehatan Republik Indonesia result in 2018 an increase in prevalence from 2013 till in 2018 is 7 per mile occars 10,9 per mile. Stroke can cause complex disorder of the body and negative conseavences for patient who survive . Treatment of patients in neurological disorder such as stroke nor only focused in medical medicine or convencional, but it has developed in complementary alternative medicine (CAM). Nurses in out their duties are required to have knowledge and skill that competenst, the participation of nurses in applying of complementary alternative medicine for patient is a from of nurses attitude in his view of complementary alternative medicine. Research purpose to identification relationship between knowledge and nurses’ attitudes to giving complementary alternative medicine education for stroke patients in general hospital district of kabupaten tangerang. Research metods using primary data with a knowledge questionnaire and attitude, using the statistical test with spearman rho analysis. Research result obtained the result of relationshipbetween knowledge and attitudes nurses to giving complementary alternative medicine education for stroke patients in general hospital district of kabupaten Tangerang. Statictical result is obtained the result p-value = 0,000 < 0,05. Suggestions nurses’s are expected to be able contribute and respond this complementary alternative medicine with positive and can integrate into nursing services. Keywords :Stroke, Complementary Alternative Medicine, Nurses
HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA SEBAGAI PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PASIEN TB PARU TERHADAP PROGRAM PENGOBATAN DI WILAYAH PUSKESMAS SERPONG 1 KOTA TANGERANG SELATAN Dewi Fitriani; Gita Ayuningtyas
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 3, No 2 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v3i2.3

Abstract

ABSTRAKPada tahun 2014, TB telah membunuh 1,5 juta orang, WHO memperkirakan terdapat 9,6 juta kasus TB pada tahun 2014 namun hanya 6 juta kasus yang terlaporkan, artinya terdapat 3,6 juta kasus yang tidak terdiagnosis atau tidak terlaporkan. Sementara itu, 58% kasus TB dunia diantaranya terdapat di Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Indonesia menempati posisi terbesar kedua kasus TB setelah India 23% yaitu sebesar 10%. Tingginya kegagalan/ketidakpatuhan program pengobatan juga disebabkan oleh rendahnya pengetahuan pasien tentang lamanya waktu pengobatan, banyaknya obat yang harus diminum, efek samping dari obat TB, hilangnya tanda dan gejala klinis sebelum akhir pengobatan, serta kurangnya dukungan dan motivasi dari keluarga selama pasien menjalani pengobatan. Dampaknya pasien menjadi lebih lama menjalani program, resiko penularan semakin besar, resisten terhadap obat. Keberhasilan dari konversi BTA sangat ditentukan oleh pengobatan secara teratur. Tujuan penelitian : untuk mengetahui hubungan antara peran keluarga sebagai Pengawas Minum Obat (PMO) dengan tingkat kepatuhan pasien TB Paru terhadap program pengobatan di Wilayah Puskesmas Serpong 1 Kota Tangerang Selatan. Metode penelitian : menggunakan desain deskriptif analatik dengan pendekatan cross sectional, jumlah sampel berjumlah 120 orang, pengambilan sampel menggunakan cara Total  Sampling dan pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian : diperoleh adanya hubungan antara peran keluarga sebagai pengawas minum obat dengan tingkat kepatuhan pasien TB Paru terhadap program pengobatan di wilayah puskesmas Serpong 1 Tangerang Selatan (p=0,001) Ha diterima. Kesimpulan: adanya hubungan antara peran keluarga sebagai pengawas minum obat dengan tingkat kepatuhan pasien TB Paru terhadap program pengobatan di wilayah puskesmas Serpong 1 Tangerang Selatan.Kata Kunci :  Pengawas Minum Obat (PMO), Tingkat Kepatuhan Pasien,Tuberkulosis paru RELATIONSHIP BETWEEN THE FAMILY AS A DRUG SUPERVISOR (PMO) AND THE LEVEL OF COMPLIANCE IN LUNG TB PATIENTS TO TREATMENT PROGRAM IN THE REGENCY OF SERPONG 1 PUBLIC HEALTH CENTER SOUTH OF TANGERANG ABSTRACTIn 2014, TB killed 1.5 million people, WHO estimated that there were 9.6 million TB cases in 2014 but only 6 million cases were reported, meaning there were 3.6 million cases that were undiagnosed or unreported. Meanwhile, 58% of the world's TB cases are found in Southeast Asia and the Western Pacific. Indonesia occupies the second largest position of TB cases after India 23% which is equal to 10%.The high failure / noncompliance of the treatment program is also caused by the lack of patient knowledge about the length of time of treatment, the number of drugs to be taken, the side effects of TB drugs, loss of clinical signs and symptoms before the end of treatment and lack of support and motivation from the family while the patient is undergoing treatment. The impact is the patient becomes longer undergoing the program, the risk of transmission is greater, drug resistant. The success of AFB conversion is largely determined by regular treatment. The purpose of this study : to determine the relationship between the role of the family as a Drug Supervisor (PMO) with the level of compliance of pulmonary TB patients with treatment programs in the Serpong 1 Puskesmas 1 South Tangerang City. Research methods: using analytical descriptive design with cross sectional approach, the number of samples totaling 120 people, sampling using Total Sampling and data collection using questionnaires and interviews. The results of the study: the relationship between the role of the family as the supervisor of taking medication with the level of compliance of pulmonary TB patients to the treatment program in the area of Serpong 1 South Tangerang Health Center (p = 0.001]. Conclusion : there is a relationship between the role of the family as a supervisor taking medication with the level of compliance of pulmonary TB patients with treatment programs in the area of Serpong 1 South Tangerang.Keywords: Supervisor to Take Medication (PMO), Patient Compliance Level, Pulmonary Tuberculosis
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DI BPM BIDAN E PAMULANG Holidah Holidah
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 3, No 2 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v3i2.8

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di dunia terus mengalami peningkatan laju penduduk setiap tahunnya. Hasil estimasi jumlah penduduk pada tahun 2015 tercatat sebanyak 255.461.686 jiwa dari 237.641.326 pada tahun 2010. Menurut Word Health Organization (WHO) angka pengguna kontrasepsi hormonal meningkat signifikan. Cakupan pasangan usia subur hampir 380 juta pasangan menjalankan KB dan 65-75 juta diantaranya terutama di negara berkembang menggunakan kontrasepsi hormonal, dengan pengguna terbanyak adalah kontrasepsi suntik yaitu sebesar 38,5%. Tujuan Penelitian mengetahui adakah hubungan lama pemakaian kontrasepsi dengan gangguan menstruasi pada akseptor KB suntik 3 bulan di BPM Bidan E Pamulang periode Oktober 2018 – Maret 2019. Metode Penelitian menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan Cross sectional, dimana populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB suntik 3 bulan di BPM Bidan E Pamulang yang berjumlah 428 responden dan sampel sejumlah 81 responden. Hasil Penelitian terdapat sebagian kecil yaitu 21.0% responden memakai kontrasepsi dalam jangka singkat dan hampir setengahnya yaitu 40.7% responden memakai kontrasepsi dalam jangka lama, sebagian besar yaitu 80.2% responden mengalami gangguan menstruasi serta terdapat hubungan antara lama pemakaian kontrasepsi dengan gangguan menstruasi pada akseptor KB suntik 3 bulan, dimana pada uji statistik Chi-square didapatkan p value = 0.010 <  0.05 dan nilai OR yaitu 6.382 (95% CI 1.342 – 30.357). Saran akseptor KB diharapkan mencari tahu tentang berbagai hal mengenai kontrasepsi sehingga dapat memilih metode kontrasepsi yang efektif dengan berbagai pertimbangan dan sebaiknya tidak menggunakan kontrasepsi hormonal dalam jangka lama karena semakin lama pemakaian kontrasepsi hormonal akan semakin besar resiko untuk mengalami gangguan menstruasi.Kata Kunci:          Kontrasepsi Hormonal, KB Suntik 3 Bulan, Gangguan Menstruasi ABSTRACTBackground Indonesia as one of the developing countries in the world continues to experience an increase in population rates every year. The results of the estimated population in 2015 were 255,461,686 people from 237,641,326 in 2010. According to the Word Health Organization (WHO) the number of users of hormonal contraception increased significantly. The coverage of couples of childbearing age of nearly 380 million couples runs family planning and 65-75 million of whom are mainly in developing countries using hormonal contraception, with the most users being injection contraception which is 38.5%. Objective was to find out whether there was a long relationship between contraceptive use and menstrual disorders in three months injection family planning acceptors at the Clinic Midwife E Pamulang  period October 2018 - March 2019. Methods used descriptive research with cross sectional approach, where the population in this study was all three months injection family planning acceptor at clinic midwife E Pamulang which amounted to 428 respondents while the sample was 81 respondents. Results were a small number of 21.0% of respondents using contraception in the short term and almost half of them were 40.7% of respondents using long-term contraception, most of which 80.2% of respondents experienced menstrual disorders and there was a relationship between the duration of contraception and menstrual disorders in injection family planning acceptors three months, where in the Chi-square statistical test p value = 0.010 <0.05 and OR value is 6.382 (95% CI 1,342 - 30,357). Suggestions acceptors are expected to find out about varios things about contraception so that they can choose effective cotraception with various consideration and should not use hormonal contraception for a long time because the longer the use of hormonal contraception will be the greater the risk for menstrual disorderKeywords: Hormonal Contraception, Three Months Injection Family Planning, Menstrual Disorders

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2019 2019