cover
Contact Name
Adityo Nugroho
Contact Email
25adityonugrohosunnah@gmail.com
Phone
+6285606880522
Journal Mail Official
admin@ejournal.stidkiarrahmah.ac.id
Editorial Address
Jalan Teluk Buli no 3-5-7 Surabaya Jawa Timur Indonesia
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Masjiduna : Junal Ilmiah Stidki Ar-Rahmah
Published by STIDKI Ar-Rahmah
ISSN : 26210436     EISSN : 26219964     DOI : -
Focus and Scope Masjiduna : Junal Ilmiah Stidki Ar-Rahmah mempublikasikan hasil penelitian orisinal tentang manajemen dakwah. Jurnal ini mengembangkan konsep, teori, perspektif, paradigma, dan metodologi dalam ruang lingkup Ilmu Dakwah meliputi kajian manajemen masjid, manajemen dakwah, organisasi dakwah.
Articles 167 Documents
Pengelolaan Fasilitas Di Ruang Utama Masjid Al Falah Surabaya Hari Santoso Wibowo; Bima Ramandana; Airlangga Bramayudha
Masjiduna : Junal Ilmiah Stidki Ar-Rahmah Vol 3, No 1 (2020): 1-62 : Juni
Publisher : Sekolah Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52833/masjiduna.v3i1.62

Abstract

ABSTRACTThe formulation of the problem is: 1. How is the management of utilization of facilities in the main room of Al-Falah Mosque Jl. Raya Darmo Surabaya? 2. How is the management of facility maintenance in the main room of Al-Falah Mosque Jl. Raya Darmo Surabaya? The research method used in this research that the authors take is a descriptive qualitative method. Research management of the main room facilities of Al-Falah Mosque Jl. Raya Darmo Surabaya is located on Jl. Raya Darmo No. 137A, Darmo, Wonokromo, Surabaya City, East Java 60264 Surabaya.The research approach used is descriptive quantitative research, because descriptive quantitative research is very appropriate to know and examine the management of the main room facilities of Al-Falah Mosque in Surabaya. And data sources taken using primary data sources and secondary data sources. The results of this study are: 1. Al-Falah Mosque Surabaya prioritizes management in maintaining the stability of worship by utilizing the facilities in the main room of the mosque, 2. Overall, the conclusion is that the management of utilization and maintenance of facilities in the main room of Al-Falah Mosque in Surabaya is very concerned and maximally utilized with a variety of religious and social activities and hospitality from the administrators and the mosque's facilities and infrastructure to become the mosque which is very crowded and visited by worshipers.Adapun rumusan masalahnya: 1. Bagaimana manajemen pemanfaatan fasilitas di ruang utama Masjid Al-Falah jl. Raya Darmo Surabaya? 2. Bagaimana manajemen pemeliharaan fasilitas di ruang utama Masjid Al-Falah jl. Raya Darmo Surabaya?. Adapun Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitian ini metode yang penulis ambil adalah metode kualitatif deskriptif. Penelitian Manajemen Fasilitas di Ruang Utama Masjid Al Falah jl. Raya Darmo Surabaya berlokasi di Jl. Raya Darmo no.137A, Darmo, Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur 60264 Surabaya. Pendekatan Penelitian yang digunakan adalah menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, karena peneltian kualitatif deskriptif sangat tepat untuk mengetahui dan meneliti Manajemen Fasilitas di Ruang Utama Masjid Al Falah Surabaya. Dan sumber data yang diambil menggunakan sumber data primer dan sumber data skunder. Hasil dari penelitian ini yaitu: 1. Masjid Al-Falah Surabaya sangat mengutamakan manajemen dalam menjaga kestabilan ibadah dengan memanfaatkan fasilitas di ruang utama masjid tersebut, 2. Secara keseluruhan kesimpulannya ialah bahwa manajemen pemanfaatan dan pemeliharaan fasilitas di ruang utama Masjid Al-Falah Surabaya sangat diperhatikan dan dimanfaatkan secara maksimal dengan berbagai kegiatan keagamaan maupun sosial serta keramahan dari para pengurus dan bagian sarana dan prasarana masjid menjadikan masjid tersebut sangat ramai dikunjungi dan didatangi oleh jama’ah.
Manajemen Fasilitas Air Conditioner Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia Surabaya mauludi mauludi
Masjiduna : Junal Ilmiah Stidki Ar-Rahmah Vol 3, No 2 (2020): 63-138 : Desember
Publisher : Sekolah Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52833/masjiduna.v3i2.67

Abstract

The mosque has a very important role for the community, because the mosque has a role in prospering the community, not only as a place of worship, even the solution to life’s problems is in the mosque. The mosque also organizes many activities or program the takmirof the mosque must prepare everything properly, such as good facilities for pilgrims, the selection of priests and mosque managers who are competent in the field of spirituality to ensure the comfort and comfort of worshipers.The purpose of this reseach is to find out how to use air conditioner facilities in mosques and know how to maintain air conditioner facilities at mosques Baituk Ihsan. The research approach is descriptive case study approach because researchers describe a phenomenon using various sources of data. Source of the data in this study are primary data sources totaling 3 informants consisting of priests at the Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia Surabaya, chairman of takmir as well as a logistics section in BI and AC technicians in the Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia Surabaya. Data collection techniques used in this study are: Observation techniques, interview, and documentation. Processing techniques and data analysis are: data reduction, data display, and conclusion drawing/verification. The result of the study indicate that the management of the air conditioner facilities in the Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia Surabaya is in accordance with the 7 stages of the process delivered by Suherman. This research has resulted in a good way to treat central AC. The implication of this research needs to be paid more attention to the evaluation of AC treatment at the Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia Surabaya. Masjid memiliki peran yang sangat penting bagi masyarakat, karena masjid memiliki andil dalam mensejahterahkan masyarakat, tidak hanya sebagai tempat beribadah saja, bahkan solusi dari permasalahan kehidupan ada di masjid. Masjid juga mengatur banyak sekali kegiatan atau program, para takmir masjid harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, seperti  fasilitas yang baik untuk para jama’ah, pemilihan imam serta menejer masjid yang berkompeten dalam bidang kerohanian untuk menjamin kekhusyuan dan kenyamanan jama’ah ketika beribadah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara pemanfaatan fasilitas air conditioner di Masjid Baitul Ihsan dan mengetahui bagaimana sistem pemeliharaan fasilitas air conditioner di Masjid Baitul Ihsan. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah pendekatan studi kasus deskriptif karena peneliti menggambarkan sebuah fenomena dengan menggunakan berbagai sumber data. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer berjumlah 3 informan yang terdiri dari imam masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia Surabaya, ketua takmir sekaligus bagian logistic di BI dan teknisi AC di masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia Surabaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengolahan dan analisis data adalah: Data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), conclusiondrawing/verification (penarikan kesimpulan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen fasilitas air conditioner di masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia Surabaya sudah sesuai dengan 7 tahapan proses yang disampakain oleh Suherman. Penelitian ini menghasilkan terkait cara perawatan yang AC central yang baik. Implikasi dari penelitian ini perlu lebih di perhatikan lagi terkait evaluasi perawatan AC di masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia Surabaya.
Strategi Pelayanan Pada Penyelenggaraan Sholat Jum'at Ahmad Faiz Khudlari Thoha; Epik Teyebu; Ahmad Khoirul Hakim
Masjiduna : Junal Ilmiah Stidki Ar-Rahmah Vol 3, No 1 (2020): 1-62 : Juni
Publisher : Sekolah Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52833/masjiduna.v3i1.60

Abstract

Friday Prayers are prayers for 2 rokaat which are held on Friday congregation after Friday sermons after entering the Dhuhur time. To be able to perform Friday prayers in the Jamaah, the number of attendees must be at least 40 people and carried out in a mosque that can accommodate many people. The holding of Friday prayers the Al-Akbar Mosque has a large capacity of 30,000 people. In organizing Friday Prayers the Al-Akbar mosque has a program in service to jama'ah, which is to provide services in the form of preparing quite well in its implementation. One of them is by preparing khotbah, khotib and muadzin and so on. So by conducting this research, it is intended to find out the Efforts of Al-Akbar Mosque in Improving Services on Friday Prayers. The objectives achieved in this study were to find out how the Al-Akbar Mosque’s efforts in improving services at Friday Prayers and finding the inhibiting factors and solution. This research was conducted at the Al-Akbar Mosque in Surabaya. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. This study used data collection techniques in the form of interviews, observation and documentation. The number of informants were 1  from director of imarah, 2 heads and representatives of the Emirate (worship and dakwah) and 1 section of public relationship, 1 part of administration and 2 congregations of Al-Akbar Mosque. In general, it can be concluded that the Efforts of Al-Akbar Mosque in Building Service Differentiation in the Implementation of Friday Prayers is service to jama’ah. Service is something that is very needed by jama’ah. In the history of the Mosque it was mentioned that the Mosque had a role to serve the ummah. The services carried out by the Al-Akbar Mosque are in 3 regions, spriritual, social and economic. In this Mosque, in addition to the takmir services, the Al-Akbar Mosque created a dialogue program after Friday Prayer.             Sholat Jumat adalah sholat 2 rokaat yang dilakukan di hari Jumat secara berjamaah setelah khutbah Jumat setelah masuk waktu Dhuhur. Untuk dapat melakukan sholat Jum’at berjamaah, jumlah yang hadir harus minimal 40 orang dan dilakukan di masjid yang dapat menampung banyak jamaah. Penyelenggaraan sholat jum’at di Masjid Al-Akbar memiliki  kapasitas yang besar memiliki 30.000 jama’ah. Dalam penyelenggaraan sholat jum’at Masjid Al-Akbar memiliki program dalam pelayanan kepada jama’ah yaitu meberikan pelayanan dalam bentuk mempersiapkan kematangan dalam penyelenggaraanya. Salah satunya dengan mempersiapkan, khotib, imam, dan muadzin, dan bagian-bagian yang lainnya. Maka dengan penelitian ini di maksud untuk mengetahui Upaya Masjid Al-Akbar Dalam Meningkatkan Pelayanan Pada Sholat Jum’at. Tujuan yang di capai dalam penelitian ini adalah mengetahui bagaiamana upaya Masjid Al-Akbar Dalam Meningkatkan Pelayanan Pada Sholat Jum’at dan mengetahui faktor penghambat dan solusinya. Penelitian ini dilaksanakan di Masjid Al-Akbar Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Jumlah informan 1 dari direktur imarah, 2 ketua dan wakil imarah (ibadah dan dakwah), dan 1 bagian humas, 1 bagian tata usaha dan 2 jama’ah tetap Masjid Al-Akbar. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa Upaya Masjid Al-Akbar Dalam Membangun Pelayanan Pada Penyelenggaraan Sholat Jum’at adalah Pelayanan kepada jama’ah. Pelayanan merupakan sesuatu yang hal sangat dibutuhkan oleh jama’ah. Dalam sejarah masjid disebutkan bahwa masjid berperan untuk melayani ummat. Pelayanan yang dilakukan oleh Masjid Al-Akbar adalah dengan 3 wilayah, spritual, sosial dan ekonomi. Di masjid ini juga selain pelayanan takmir Masjid Al-Akbar membuat program dialog setelah jum’at dan pengiqraran non muslim.
Manajemen Operasi Program Khutbah Jum’at Di Masjid Al Akbar Surabaya Hari Santoso Wibowo; shokiful aziz; Bambang Subandi
Masjiduna : Junal Ilmiah Stidki Ar-Rahmah Vol 2, No 2 (2019): 71-136 : Desember
Publisher : Sekolah Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52833/masjiduna.v2i2.54

Abstract

ABSTRACTThe function of the mosque in the history of its emergence is indeed not merely for "the place of prostration" as it literally means, but it has many functions. The mosque has another main function which is as a place of worship in preaching the values of Islam in people's lives. One form of syi'ar that can be performed in a mosque is the Friday Prayer. The purpose of this research is to describe the production management process of the Friday sermon program and the object of the Al Akbar National Mosque in Surabaya. This research uses a qualitative method with a Case Study approach. This study uses data collection techniques through interviews, observation and documentation. The data obtained came from the Chairman of Takmir / Managing Director, Head of Da'wah Division and several parties expected to be related to the program. Implementation of production management in the preparation of the Friday sermon program through several stages including the search for ideas through internal deliberations of the directorate of Imarah and the field of Da'wah, Selection of the preacher through qualification standards, Khatib Testing and Evaluation, the design of the sermon, the final design of the sermon.ABSTRAKFungsi masjid dalam sejarah kemunculannya, memang tidak sekedar untuk “tempat sujud” sebagaimana makna harfiahnya, tetapi memiliki banyak fungsi. masjid memiliki fungsi utama lainnya yaitu sebagai tempat syiar dalam mendakwahkan nilai – nilai Islam dalam kehidupan masyarakat. Salah satu bentuk syi’ar yang bisa dilaksanakan di masjid adalah shalat Jum’at. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menggambarkan proses manajemen produksi program khutbah Jum’at dan yang menjadi objeknya Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Studi Kasus. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh berasal dari Ketua Takmir/Direktur Utama, Kepala Bidang Dakwah  dan beberapa pihak yang diperkirakan terkait dengan program tersebut. Implemantasi manajemen produksi pada penyusunan progam khutbah jumat melalui beberapa tahapan diantaranya pencarian gagasan melalui musyawarah internal direktorat Imarah dan bidang Dakwah, Seleksi Khatib melalui standar kualifikasi, Pengujian dan Evaluasi Khatib, Desain khutbah, Desain akhir khutbah.
Implementasi Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Daya Tarik Program Masjid ( Studi Kasus Masjid Ar-Rahmah Surabaya) Ahmad Faiz Khudlari Thoha
Masjiduna : Junal Ilmiah Stidki Ar-Rahmah Vol 3, No 2 (2020): 63-138 : Desember
Publisher : Sekolah Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52833/masjiduna.v3i2.66

Abstract

One of the functions of the mosque in Rasulullah period was as a place to study or as an education place of Muslims. Masjid Ar-Rahmah is one of the mosques that have implemented the function with the presence of several institutions and activities such as Madinah, Makkah, AQSHA, and MQM. The researcher has a desire for what has been implemented by Ar-rahmah, which other mosques can imitate it. So that, the mosque can return to being the centre of education as it was in the Rasulullah period. This research used a case study qualitative approach which the data collection techniques were obtained from observation, interview, and document analysis. The respondent in this research was the leader of Takmir, program manager, Madinah coordinator and lecturer,MQM committee, Student guardian of Madinah and MQM, and students of Madinah and MQM. Besides, in this study, the researcher used the theory of religious marketing which measures developed by A.V. Angheluta, et al. That conducted and modified with social marketing concept by Kolter in Principle of marketing consist of five steps.In the end, the result of this study used the strategy which carried out by the Ar-Rahmah Mosque; first, by analysing the state of the environment and society needs. Secondly, designing a strategy that suits the circumstances of the consumer. Thirdly, building an integrated marketing program for consumers. Fourth, building beneficial and pleasant relationships with society. And fifth, benefiting from society.Salah satu fungsi masjid yang ada di masa Rasululloh adalah sebagai tempat menuntut ilmu, atau masjid berfungsi sebagai tempat pendidikan kaum muslimin. Masjid Ar-Rahmah adalah salah satu masjid yang sudah menerapkan fungsi ini dengan adanya beberapa lembaga dan kegiatan seperti Madinah, Makkah, AQSHA, dan MQM. Peneliti mempunyai keinginan agar apa yang sudah dilakukan Masjid Ar-Rahmah ini bisa ditiru oleh masjid-masjid lainnya sehingga masjid bisa kembali menjadi pusat pendidikan sebagaimana yang ada pada masa Rasululloh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah Ketua Takmir, Manajer Program, Koordinator dan Pengajar Madinah, Panitia MQM, Wali Santri Madinah dan MQM, Santri Madinah dan MQM. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori langkah-langkah pemasaran agama yang dikembangkan oleh A. V. Angheluta, dkk yang mengadopsi dan memodifikasi konsep pemasaran sosial yang dikembangkan oleh Kotler dalam bukunya principle of marketing yang terdiri dari lima langkah. Strategi yang dilakukan Masjid Ar-Rahmah adalah pertama dengan menganalisa keadaan lingkungan dan kebutuhan masyarakat, kedua merancang strategi yang sesuai dengan keadaan konsumen, ketiga membangun program pemasaran yang terpadu untuk konsumen, keempat membangun hubungan yang menguntungkan dan menyenangkan dengan masyarakat dan kelima meraih manfaat dari masyarakat.
Manajemen Dakwah Pada Daerah Kristenisasi di Mushalla At-Tasrip Surabaya Mauludi Mauludi; M. Syukur Ifansyah; Fathul Mu'in
Masjiduna : Junal Ilmiah Stidki Ar-Rahmah Vol 4, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Sekolah Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52833/masjiduna.v4i2.83

Abstract

Masjid merupakan sarana yang sangat penting dan strategis untuk membangun kuwalitas umat. Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, masjid dituntut untuk memiliki peran lebih di tengah-tengah masyarakat. Jika melihat lebih luas, masjid memiliki peran besar baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial, pendidikan, dan dakwah. Oleh karena itu, untuk mewujudkan kembali peran dan fungsi masjid ini, aktivitas-aktivitasnya harus dikelola dengan manajemen yang baik. Sebagai pusat gerakan dakwah, masjid dapat difungsikan sebagai pusat pembinaan akidah umat dan manajemen dakwah yang diterapkan sebagai alat untuk memperbaiki keadaan masyarakat sekitar dalam aspek akidah. Beberapa kasus dalam aspek akidah, pembinaan akidah sangat penting bagi masyarakat awam yang hidup di tengah-tengah maraknya kristenisasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dalam penelitian ini terdapat dua fokus rumusan masalah, yaitu: 1) Manajemen dakwah masjid di daerah kristenisasi, 2) Upaya meningkatkan hasil dakwah yang telah dicapai. Penelitian ini sangat penting untuk dibahas terutama pada zaman yang sudah mulai merosot seperti saat ini. Kembali menjadikan masjid sebagai poros umat merupakan salah satu fungsi yang sudah mulai dilupakan karena melalui manajemen yang baik, semua akan terorganisir terkonsep, dan terstruktur dengan baik pula.
Analisis Program Go House Dalam Membentuk Keluarga Qur'ani (Studi Kasus Masjid Ar-Rahmah Surabaya) Shobikhul Qisom; Abdurrahman Dwisona; M. Syukur Ifansyah
Masjiduna : Junal Ilmiah Stidki Ar-Rahmah Vol 4, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Sekolah Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52833/masjiduna.v4i1.78

Abstract

Program one house one ustadz (Go House) yang di kembangkan oleh Masjid Ar-Rahmah Surabaya merupakan program pengiriman ustadz ke beberapa rumah masyarakat untuk mengajarkan Al-Qur’an. Keunggulan dari program ini adalah peserta bebas menentukan jadwal untuk belajar sesuai dengan kesepakatan dengan pengurus masjid. Selain itu, program ini juga tidak dikenakan tarif atau biaya sedikitpun, dengan harapan mampu memudahkan masyarakat sekitar dalam belajar Al-Qur’an, meskipun dengan keterbatasan ekonomi dan juga waktu. Penelitian ini mencoba untuk mengurai manajemen yang diterapkan dalam program Go House guna membentuk keluarga qur’ani. Penelitian ini menggunakan metode dengan pendekatan study kasus yang dilaksanakan di masjid Ar-Rahmah Jl Teluk Buli 1 Nomor 3/5/7 Kota Surabaya. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa dengan adanya program go house jumlah jama’ah Masjid Ar Rahmah meningkat di setiap kegiatannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa program go house berhasil dalam membentuk keluarga qur’ani. Harapan peneliti kedepannya program Go House ini semakin banyak di kloning oleh masjid-masjid lainnya, karena kebangkitan islam hanya akan diraih dengan membentuk keluarga-keluarga qur’ani.
Pola Koordinasi Kepengurusan Masjid Raya Ulul Albab Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya Ahmad Habibul Muiz; Abdul Rojak Lubis
Masjiduna : Junal Ilmiah Stidki Ar-Rahmah Vol 4, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Sekolah Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52833/masjiduna.v4i2.80

Abstract

Koordinasi yang baik dalam sebuah kepengurusan masjid menjadi salah satu kata kunci terwujudnya efektivitas dan produktivitas pengelolaan masjid. Sebaliknya hambatan dalam koordinasi, akan berdampak pada terhambatnya pelaksanaan program dan kegiatan masjid. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pola koordinasi kepengurusan di Masjid Raya Ulul Albab Universitas Negeri Islam Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Pendekatan diskriptif kualitatif digunakan pada penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan melalui pola observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menerapkan teori tiga prinsip dalam koordinasi. Dari proses penelitian ini dihasilkan tiga hal, pertama bentuk struktur kepengurusan, kedua gambaran umum kegiatan, dan ketiga pola koordinasi kepengurusan di Masjid Raya Ulul Albab UINSA Surabaya. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi segenap pengurus Masjid Raya Ulul Albab UINSA Surabaya untuk mempertahankan serta meningkatkan pola koordinasi dan kolaborasinya dengan koordinator ma’had dan koordinator akademik, sehingga fungsi dan program kegiatan masjid akan menjadi lebih baik.
Optimalisasi Masjid Perumahan Sebagai Ruang Publik dan Poros Kegiatan Masyarakat Ahmad Faiz Khudlari Thoha; Shobikhul Qisom; Fatih Al-Qarni
Masjiduna : Junal Ilmiah Stidki Ar-Rahmah Vol 4, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Sekolah Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52833/masjiduna.v4i1.79

Abstract

Di tengah semakin minimnya ketersediaan ruang publik di Indonesia, jumlah masjid yang begitu tinggi diharapkan dapat teroptimalkan sebagai ruang publik dan pusat interaksi masyarakat. Intensitas yang tinggi dalam pemanfaatan masjid untuk pelaksanaan ibadah maupun aktivitas sosial dapat meningkatkan interaksi sosial dan kerukunan masyarakat. Potensi peran sosial yang lebih besar dimiliki oleh masjid-masjid perumahan yang sejak awal memang didirikan sebagai fasilitas sosial bagi warganya. Kajian ini bertujuan untuk menggali secara mendalam tentang bagaimanakah strategi mengoptimalkan masjid perumahan sebagai ruang publik dan poros kegiatan masyarakat. Penelitian dilakukan di Masjid Nurul Iman Perumahan The Taman Dhika Sidoarjo dengan metode kualitatif dan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi terstruktur, observasi, dan studi dokumen. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dengan pendekatan content analysis. Temuan penting yang dihasilkan berupa empat strategi optimalisasi masjid perumahan sebagai ruang publik dan pusat kegiatan masyarakat, yakni: masjid memiliki aksesabilitas yang mudah dan fasilitas yang menarik, pengurus masjid hadir di tengah-tengah masyarakat, program masjid didesain kreatif dan menarik, serta masjid memilki peran dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat. Penelitian ini memilki kontribusi penting dalam memperbesar peran sosial masjid di masyarakat menuju tercapainya target pembangunan berkelanjutan (SDGs) di Indonesia.
Pemberdayaan Untuk Mengurangi Kemiskinan Jamaah Masjid Melalui Program Nasi Bungkus Hari Santoso Wibowo; Andi Muhammad Yusril
Masjiduna : Junal Ilmiah Stidki Ar-Rahmah Vol 4, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Sekolah Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52833/masjiduna.v4i1.75

Abstract

Kemiskinan menjadi problematika yang selalu ada hingga saat ini. Semua pihak diharapkan berperan serta untuk membantu mengurangi kemiskinan. Masjid Baitul Hakam Pelindo III Surabaya berupaya mengoptimalkan fungsinya sebagai lembaga dakwah dan sosial agar dapat membantu memberi solusi dalam mengurangi kemiskinan dengan cara memberdayakan jamaahnya pada pelaksanaan salah satu programnya, yaitu “Program Nasi Bungkus”. Penelitian ini mengenai bagaimana proses pelaksanaan program nasi bungkus yang dilakukan oleh Masjid Baitul Hakam. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif studi kasus pada Program Nasi Bungkus Masjid Baitul Hakam Pelindo III Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bagaimana program pembagian nasi bungkus yang diselenggarakan oleh Masjid Baitul Hakam melibatkan jamaahnya dalam proses pengadaan nasi bungkus, sehingga secara tidak langsung dapat membantu meningkatkan perekonomian jamaah.

Page 4 of 17 | Total Record : 167