cover
Contact Name
Yadi
Contact Email
yadi@fk.unmul.ac.id
Phone
+6285255690730
Journal Mail Official
jkm@fk.unmul.ac.id
Editorial Address
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Jalan Kerayan, Kampus Gn. Kelua, Samarinda, Kalimantan Timur
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Kedokteran Mulawarman
Published by Universitas Mulawarman
ISSN : 24430439     EISSN : 27229521     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Kedokteran Mulawarman (JKM) is the official journal publication that is published triennially (June, Sept, and Dec) by Faculty of Medicine Mulawarman University. JKM is a peer-reviewed and open access journal that points out encouraging biomedical sciences, clinical, public health and community medicine to conducting and improving behavior of human health. This journal publishes original research and case report. Subjects suitable for publication include, but are not limited to the following fields of : Anesthesiology and Intensive Care Anatomy Biochemistry Child Health Dermatology and Venerology Internal Medicine Histology Neurology Medical Education Microbiology Obstetrics and Gynecology Opthalmology Otorhynolaryngology Pharmacology Parasitology Physiology Physical medicine and rehabilitation Public Health and Community Medicine Pulmonology Radiology Surgery
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 3 (2022): Jurnal Kedokteran Mulawarman" : 5 Documents clear
RETINAL DETACHMENT EKSUDATIF SEBAGAI EFEK SAMPING PEMBERIAN KEMOTERAPI PADA KANKER PAYUDARA Dessy Vinoricka Andriyana; Nur Khoma Fatmawati
Jurnal Kedokteran Mulawarman Vol 9, No 3 (2022): Jurnal Kedokteran Mulawarman
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkm.v9i3.9039

Abstract

Penggunaan agen-agen kemoterapi sebagai terapi pada kanker memiliki banyak efek samping. Efek samping kemoterapi timbul karena obat kemoterapi tidak hanya menghancurkan sel kanker melainkan menyerang sel-sel yang sehat. Berdasarkan data dari Kemenkes tahun 2019, kejadian penyakit kanker pada perempuan tertinggi adalah kanker payudara. Toksisitas kemoterapi yang dapat timbul salah satunya pada mata. Efek samping pada mata yang ditimbulkan oleh agen kemoterapi meskipun relatif jarang dapat bergejala ringan sampai berat, hingga dapat menyebabkan hilangnya penglihatan. Laporan kasus ini bertujuan untuk menampilkan kasus jarang yaitu efek samping penggunaan kemoterapi kanker payudara yang menimbulkan terjadinya retinal detachment eksudatif.
HUBUNGAN GULA DARAH PUASA DAN PROFIL LIPID DENGAN VESSEL DISEASE PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER Alvianita Ziinat Lu'lu'; Siti Khotimah; Djoen Herdianto
Jurnal Kedokteran Mulawarman Vol 9, No 3 (2022): Jurnal Kedokteran Mulawarman
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkm.v9i3.9706

Abstract

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah kondisi tidak cukupnya pasokan darah dan oksigen ke sel otot jantung karena penyempitan pada arteri koroner. Penyakit ini sering disertai keadaan hipertensi, dislipidemia, diabetes melitus, merokok, dan gaya hidup. Penyempitan arteri koroner dapat ditemukan pada keadaan hiperglikemi sehingga menyebabkan peningkatan reactive oxygen species (ROS) yang berpengaruh pada aterosklerosis, sedangkan tingginya kolesterol dan low density lipoprotein (LDL) disertai rendahnya high density lipoprotein (HDL) menyebabkan timbul plak aterosklerosis yang akan menyebabkan vessel disease (VD). Penyempitan arteri koroner sebesar ≥ 70% disebut sebagai VD. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara kadar gula darah puasa (GDP), total kolesterol, LDL, HDL, trigliserida dengan VD pada pasien PJK di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda. Desain penelitian ini adalah observasional analitik menggunakan metode cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien yang melakukan pemeriksaan di laboratorium kateterisasi RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda pada Januari – Desember 2021. Pengambilan sampel ini dengan teknik total sampling. Data yang diambil adalah data sekunder dari laboratorium kateterisasi dan dilakukan cross-check di laboratorium patologi klinik. Data kemudian dianalisis dengan uji chi-square. Sebanyak 248 pasien menjadi sampel dalam penelitian ini. Sebanyak 18,15% memiliki single vessel disease (SVD) dan 81,85% multi vessel disease (MVD). Pasien dengan GDP normal, total kolesterol normal, trigliserida normal, LDL tinggi, dan HDL normal disertai MVD secara beruturut-turut sebanyak 50,4%, 67,34%, 53,63%, 45,56%, dan 55,24%. Terdapat hubungan antara total kolesterol, HDL dan LDL dengan VD (p=0,043; p=0,002; p=0,022) dan tidak terdapat hubungan antara GDP dan trigliserida dengan VD (p=0,822; p=0,076).
PERBANDINGAN TINGKAT PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II B (DEEP DERMALl) PADA FASE PROLIFERASI YANG DITINJAU DENGAN PEMBERIAN LARUTAN FERACRYLUM 1%, TULLE, DAN SILVER SULFADIAZINE PADA MENCIT MUS MUSCULUS Fritzky Wandy Thedjakusuma; Fritz Nahusuly; Yudhy Arius
Jurnal Kedokteran Mulawarman Vol 9, No 3 (2022): Jurnal Kedokteran Mulawarman
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkm.v9i3.9722

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Luka bakar merupakan salah satu bentuk trauma yang dapat menyebabkan gangguan permanen baik pada penampilan maupun fungsi tubuh. Secara global, tingkat mortalitas luka bakar mencapai 27% dan hampir 70% diantaranya adalah wanita. Permasalahan yang dialami oleh penderita luka bakar, selain komplikasi, adalah proses penyembuhan luka bakar yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan tingkat penyembuhan luka bakar derajat II B (deep dermal) pada fase proliferasi yang ditinjau dari kecepatan re-epitelisasi, jumlah fibroblas, dan jumlah kolagen dengan pemberian larutan Feracrylum 1%, Tulle, dan Silver Sulfadiazine pada Mencit Mus musculus.Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental quasi dengan desain time series. Penelitian ini sudah melalui persetujuan kelayakan etik dengan menggunakan subyek 27 ekor Mencit (Mus musculus) yang dibagi beberapa kelompok yaitu: Satu kelompok sebagai kontrol dengan perlakuan perawatan luka dengan Silver Sulfadiazine (SSD), dan dua kelompok diberikan perlakuan terdiri dari Feracrylum 1% dan Tulle. Analisis data menggunakan uji bivariat berupa analisis komparatif, yaitu uji one way ANOVA pada variabel numerik dan uji Kruskal Wallis pada variabel kategorik.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan tidak didapatkan perbedaan tingkat penyembuhan luka bakar derajat II B (Deep Dermal) pada fase proliferasi yang ditinjau dari kecepatan re-epitelisasi secara klinis dengan nilai p = 0,355 (p> 0,05), jumlah fibroblast dengan nilai p = 0,227 (p> 0,05), dan jumlah kolagen dengan nilai p = 0,580 (p> 0,05) dengan pemberian larutan Feracrylum 1%, Tulle, dan Silver Sulfadiazine pada Mencit Mus musculus.Simpulan: Tidak terdapat perbedaan tingkat penyembuhan luka bakar derajat II B (deep dermal) dalam fase proliferasi dengan pemberian larutan Feracrylum 1%, Tulle, dan Silver Sulfadiazine.
PENATALAKSANAAN HOLISTIK ANAK USIA 9 TAHUN DENGAN VARISELA MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA Fauziah Dwi Apriani; Fitria Saftarina
Jurnal Kedokteran Mulawarman Vol 9, No 3 (2022): Jurnal Kedokteran Mulawarman
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkm.v9i3.8507

Abstract

Varisela merupakan penyakit infeksi kulit disebabkan oleh VZV zoster. Insidensi varisela bervariasi tiap negara, termasuk Indonesia. Lebih dari 90% anak terinfeksi VZV sebelum usia 15 tahun. Penanganan secara holistik menggunakan pendekatan kedokteran keluarga diperlukan untuk mencegah terjadinya komplikasi dengan mengutamakan patient-centered, family-approached, dan community-oriented. Studi ini adalah laporan kasus. Data primer diperoleh melalui alloanamnesis, pemeriksaan fisik, kunjungan rumah. Penilaian berdasarkan diagnosis holistik dari awal, proses, dan akhir penelitian dilakukan secara kuantitaif dan kualitatif. Seorang anak laki-laki usia 9 tahun datang dengan keluhan terdapat bintil-bintil kecil di leher, badan, punggung, lengan, paha, dan betis sejak 1 minggu yang lalu disertai gatal. Bintil berupa krusta dengan dasar eritema, bentuk bulat seperti tetesan embun dengan ukuran miliar, multipel, dan berbatas tegas. Secara klinis dan pemeriksaan fisik pasien didiagnosis Varisela. Faktor risiko internal berupa kurangnya pengetahuan terkait penyakit dan kebersihan diri seperti mandi dan cuci tangan. Faktor risiko eksternal berupa kurangnya pengetahuan keluarga, pola berobat keluarga yang mengobati penyakit sendiri sebelum berobat ke puskesmas, dan kebersihan rumah yang masih kurang baik. Dilakukan intervensi medikamentosa dan non-medikamentosa pada pasien dan keluarga dengan edukasi dalam 3 kali kunjungan. Berdasarkan hasil evaluasi didapatkan peningkatan pengetahuan mengenai penyakit dan adanya perubahan perilaku pada pasien
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DAN CARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS SEGIRI SAMARINDA Alda Puspa Pertiwi; Abdul Mu’ti; Muhammad Buchori
Jurnal Kedokteran Mulawarman Vol 9, No 3 (2022): Jurnal Kedokteran Mulawarman
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkm.v9i3.8961

Abstract

Persentase bayi berusia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif di Kalimantan Timur sebesar 75,87%, khususnya di Kota Samarinda sebesar 66%. Puskesmas Segiri merupakan salah satu puskesmas di Kota Samarinda dengan persentase keberhasilan ASI eksklusif masih di bawah target yaitu 69%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dan cara pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Segiri Samarinda. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan teknik purposive sampling. Data didapatkan dari wawancara dengan ibu menyusui menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 96 responden mayoritas berusia 31-35 tahun (66,7%), mayoritas tingkat pendidikan responden adalah SMA (42,7%) dan sebanyak 83 responden (86,5%) tidak bekerja atau IRT. Tingkat pengetahuan tentang ASI eksklusif sebanyak 40 responden (41,7%) dalam kategori cukup dan tingkat pengetahuan tentang cara pemberian ASI eksklusif sebanyak 74 responden (77,1%) dalam kategori cukup. Berdasarkan hasil penelitian ini, karakteristik ibu menyusui ASI eksklusif sebagian besar berusia 31-35 tahun, tingkat pendidikan adalah SMA, dan tidak bekerja dengan tingkat pengetahuan tentang ASI eksklusif dan cara pemberian ASI eksklusif dalam kategori cukup. Kata kunci: ASI eksklusif, pengetahuan, cara pemberian ASI eksklusif 

Page 1 of 1 | Total Record : 5