Jurnal Penyuluhan
Jurnal Penyuluhan diterbitkan dalam rangka mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian tentang pengembangan kapasitas manusia di berbagai bidang, di aras mikro, messo, dan makro. Peneliti, pelaku bisnis, pemegang kebijakan, akademisi, penyuluh, dan peminat pengembangan ilmu dan aspek praktis dalam transformasi perilaku manusia dapat mengirimkan naskah kepada redaksi, untuk selanjutnya direview oleh mitra bestari. Hanya naskah yang memenuhi syarat yang akan diterbitkan.
Articles
9 Documents
Search results for
, issue
"Vol. 12 No. 2 (2016): Jurnal Penyuluhan"
:
9 Documents
clear
Kompetensi Pemilik dan Pekerja Usaha Mikro Makanan Ringan tentang Mutu Produk di Cilegon dan Pandeglang, Provinsi Banten
Isniyuni Syafna Diah Delima;
Siti Amanah;
Prabowo Tjitropranoto
Jurnal Penyuluhan Vol. 12 No. 2 (2016): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (380.685 KB)
|
DOI: 10.25015/penyuluhan.v12i2.10905
Permintaan akan makanan ringan berkualitas telah meningkat seiring dengan meningkatnya pemahaman konsumen akan makanan sehat. Permintaan konsumen tersebut memerlukan respon produsen makanan ringan untuk mengontrol kualitas produk. Berkaitan dengan hal itu, tujuan penelitian adalah menganalisis faktor-faktor terkait kompetensi kewirausahaan mikro dalam menjamin kualitas gipang dan ceprek melinjo. Sebuah studi kasus dilakukan terhadap satu pemilik pengolahan gipang di Cilegon dengan lima pekerja dan satu pemilik melinjo ceprek di Pandeglang. Pemilik ceprek melinjo memiliki 50 karyawan dilatih menjadi mitra dalam memproduksi ceprek melinjo. Data dari pemilik dan karyawan dikumpulkan melalui wawancara mendalam, diskusi dan observasi. Data tersebut meliputi: profil sosial-ekonomi, dukungan eksternal, dan keterampilan penjaminan kualitas produk. Identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT) juga dilakukan guna merumuskan strategi pengembangan kompetensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, kompetensi pemilik dan pekerja usaha gipang tinggi; sedangkan kompetensi pemilik dan pekerja usaha ceprek melinjo rendah. Kompetensi pemilik dan pekerja usaha gipang dan ceprek melinjo diperoleh secara turun temurun, dan belum ada upaya untuk meningkatkannya. Peningkatan kompetensi pemilik dan pekerja usaha gipang dan ceprek melinjo diperlukan dalam hal pengembangan usaha. Produktivitas usaha perlu dipertahankan disertai penjaminan kualitas. Strategi meningkatkan kompetensi pemilik dan pekerja usahadapat dilakukan dengan pelatihan penjaminan mutu produk, pendampingan, dan perluasan pemasaran produk.
Partisipasi Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan dalam Penanganan Sampah di Sub DAS Cikapundung Jawa Barat
Helnafri Ankesa Ankesa;
Siti Amanah;
Pang S Asngari
Jurnal Penyuluhan Vol. 12 No. 2 (2016): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (333.864 KB)
|
DOI: 10.25015/penyuluhan.v12i2.10929
Pengelolaan sampah membutuhkan dukungan dari masyarakat. Isu tentang sampah juga di temukan di Sub DAS Cikapundung. Isu lingkungan di Cikapundung Sub DAS telah mengundang perempuan untuk berpartisipasi dalam bentuk gerakan kelompok. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi karakteristik kelompok dan (2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi upaya ibu rumah tangga dalam menjaga gerakan kelompok peduli lingkungan di Sub DAS Cikapundung. Penelitian dilakukan dari bulan Maret hingga April 2015 yang melibatkan 106 responden dari kelompok perempuan peduli lingkungan. Kelompok-kelompok yang terletak di tiga wilayah: Sunten Jaya Desa (hulu DAS), Lebak Siliwangi Desa (tengah DAS) dan Dayeuh Kolot Desa (hilir DAS). Wawancara menggunakan kuesioner, wawancara mendalam, observasi, dan diskusi kelompok yang digunakan untuk mengumpulkan data. Korelasi Rank-Spearman digunakan untuk menguji tingkat korelasi antara variabel-variabel berikut: a) profil dan dinamika kelompok, b) dukungan keluarga, c) persepsi dan partisipasi kelompok wanita peduli lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemauan, dan kemampuan kelompok wanita untuk mengolah limbah adalah faktor yang meningkatkan partisipasi. Mayoritas wanita tidak memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam kelompok peduli lingkungan. Faktor yang signifikan dengan tingkat persepsi dan partisipasi wanita dalam kelompok peduli lingkungan adalah profil dan dinamika kelompok, dukungan keluarga, dukungan tokoh masyarakat dan program penyuluhan.
Kapasitas Kader dalam Penyuluhan Keluarga Berencana di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan
Shanti Devi;
Anna Fatchiya;
Djoko Susanto
Jurnal Penyuluhan Vol. 12 No. 2 (2016): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (391.959 KB)
|
DOI: 10.25015/penyuluhan.v12i2.11223
Melalui Keluarga Berencana diupayakan mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melakukan promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Tujuan penelitian adalah: (1) Mengidentifikasi tingkat kapasitas kader Keluarga Berencana dalam kegiatan penyuluhan Keluarga Berencana di Kota Palembang. (2) Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kapasitas kader Keluarga Berencana dalam kegiatan penyuluhan Keluarga Berencana di kota Palembang. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2015 di Kota Palembang. Populasi penelitian adalah 4020 kader Keluarga Berencana di Kota Palembang dan pengumpulan data dilakukan kepada 100 kader Keluarga Berencana. Teknik pengambilan sampel berdasarkan area random sampling. Data penelitian meliputi data primer dan data sekunder. Selanjutnya data dianalisis secara kuantitatif serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan digunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kapasitas kader Keluarga Berencana di Kota Palembang termasuk kategori rendah. Faktor yang penting diperhatikan untuk mengembangkan kapasitas kader Keluarga Berencana adalah: pengalaman, pelatihan yang diikuti, dukungan penyuluh, dan dukungan informasi
Perilaku Kewirausahaan Pelaku Usaha Pempek Skala Industri Kecil dan Menengah di Kota Palembang
Nia Nurfitriana;
Anna Fatchiya;
Djoko Susanto
Jurnal Penyuluhan Vol. 12 No. 2 (2016): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (357.191 KB)
|
DOI: 10.25015/penyuluhan.v12i2.11470
Sentra usaha pempek skala Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kota Palembang berada di wilayah Seberang Ulu. Usaha tersebut tidak dapat berkembang karena tidak adanya keinginan untuk mengembangkan usaha. Hal yang terpenting bagi pelaku usaha, dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan usaha tersebut. Penelitian ini menganalisis: (1) ciri-ciri perilaku kewirausahaan pelaku usaha pempek, (2) hubungan karakteristik responden dan faktor pendukung dengan perilaku kewirausahaan (3) hubungan perilaku kewirausahaan dengan keberhasilan usaha pempek. Penelitian dilakukan di Wilayah Seberang Ulu di Kecamatan Seberang Ulu I dan Seberang Ulu II Kota Palembang, pada Bulan Mei-Juni 2015. Sampel ditetapkan secara sengaja sebanyak 50 orang. Metode analisis yang digunakan adalah secara statistik deskriptif dan korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan perilaku kewirausahaan pelaku usaha pempek rendah karena empat dari enam ciri-ciri perilaku kewirausahaan yaitu kepercayaan diri, berorientasi tugas dan hasil, kepemimpinan, dan keorisinilan rendah. Karakteristik responden dan faktor pendukung dengan perilaku kewirausahaan memiliki hubungan positif sangat nyata. Perilaku kewirausahaan dengan keberhasilan usaha berhubungan positif sangat nyata karena perilaku kewirausahaan mempengaruhi besarnya jumlah penjualan, presentase keuntungan, dan jumlah tenaga kerja. Kata kunci: industri kecil dan menengah, kewirausahaan, pelaku usaha, pempek, perilaku
Perilaku Kewirausahaan Petani Kopi Arabika Gayo di Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh
Ulya Zainura;
Nunung Kusnadi;
Burhanuddin Burhanuddin
Jurnal Penyuluhan Vol. 12 No. 2 (2016): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (550.221 KB)
|
DOI: 10.25015/penyuluhan.v12i2.11606
Kopi Arabika Gayo merupakan salah satu komoditi perdagangan subsektor perkebunan yang mempunyai peluang dalam rangka memperbesar pendapatan Negara dan meningkatkan penghasilan petani. Pengelolaan perkebunan kopi rakyat ini diusahakan masih secara tradisional. Banyak faktor yang mempengaruhi pola usahatani perkebunan secara tradisional yang selama ini dilakukan.Faktor kewirausahaan menentukan berhasil tidaknya petani dalam menyesuaikan perubahan lingkungan. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik petani kopi Arabika Gayo, dan menganalisis pengaruh faktor karakteristik individu petani (internal factor) dan lingkungan bisnis (external factor) terhadap perilaku kewirausahaan petani kopi Arabika Gayo serta menganalisis pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap perspektif kinerja usahatani kopi Arabika Gayo. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2015 hingga bulan Juni 2015 di Kabupaten Bener Meriah. Data yang digunakan diperoleh dari hasil wawancara menggunakan kuesioner. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 120 responden petani kopi Arabika Gayo yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Analisis data dilakukan menggunakan metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik individu (internal factor) petani kopi Arabika Gayo secara umum yaitu rata-rata berada pada tingkat usia produktif, tingkat pendidikan formal mayoritas lulusan SMA, memiliki pengalaman yang cukup, usahatani kopi sebagai sumber mata pencaharian utama, memiliki modal yang terbatas dan luas lahan yang dimiliki rata-rata 0,5–1 hektar. Karakteristik individu (internal factor) petani kopi Arabika Gayo berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan dengan nilai koefisien sebesar 0,20 dan nilai t-hitung sebesar 2,77 dan pengaruh lingkungan bisnis berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan dengan nilai koefisien 0,75 dan nilai t-hitung 9,93, serta perilaku kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perspektif kinerja usahatani kopi Arabika Gayo dengan koefisien pengaruh 0,98 dan t-hitung 16,91, maka dengan adanya peningkatan perilaku kewirausahaan akan meningkatkan perspektif kinerja usahatani kopi Arabika Gayo.
Peran dan Kinerja Penyuluh Pertanian dalam Memberdayakan Peternak Ayam Petelur di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur
Indri Rafiani Rahmawati;
Muksin Muksin;
Rizal Rizal
Jurnal Penyuluhan Vol. 12 No. 2 (2016): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (218.112 KB)
|
DOI: 10.25015/penyuluhan.v12i2.12252
Produksi telur ayam ras di Indonesia baru mencukupi kebutuhan pasar dalam negeri sebesar 65% sedangkan sisanya dipenuhi dari telur ayam kampung, itik, dan puyuh. Produksi telur ayam ras di Kabupaten Jember masih tergolong kecil dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Jawa Timur. Salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi peternakan ayam ras petelur di Indonesia khususnya di Kabupaten Jember yaitu dengan meningkatkan sumber daya manusia melalui peran, inovasi dan kinerja penyuluh dalam meningkatkan produksi dan keberdayaan peternak ayam ras petelur. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh peran, kinerja dan inovasi penyuluh terhadap keberdayaan peternak ayam ras petelur serta menganalisis pengaruh peran dan inovasi penyuluh terhadap kinerja penyuluh di Kabupaten Jember. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran, kinerja dan inovasi penyuluh berpengaruh secara langsung dan signfikan terhadap keberdayaan peternak ayam ras petelur di Kabupaten Jember. Peran dan inovasi penyuluh juga berpengaruh terhadap kinerja penyuluh di lapangan. Inovasi penyuluh lebih tinggi pengaruhnya dibandingkan dengan peran dan kinerja penyuluh dalam memberdayakan peternak ayam ras petelur.
Kinerja Pengrajin Boneka di Kota Bekasi, Jawa Barat dalam Penerapan Standar Nasional Indonesia Mainan Anak
Tintin Prihatiningrum;
Pudji Muljono;
Dwi Sadono
Jurnal Penyuluhan Vol. 12 No. 2 (2016): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (62.125 KB)
|
DOI: 10.25015/penyuluhan.v12i2.12349
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan peraturan tentang pemberlakuan wajib Standar Nasional Indonesia (SNI) pada mainan anak, tetapi sebagian besar pengrajin boneka yang merupakan Usaha Kecil Menengah (UKM) belum siap.Tujuan penelitian ini adalah: 1) menganalisis kinerja boneka pengrajin di Kota Bekasi dalam penerapan SNI mainan anak, 2) menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja pengrajin boneka di Kota Bekasi dalam penerapan SNI mainan anak. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Desember 2015 di Kota Bekasi. Populasi penelitian ini adalah 46 pengrajin inti. Pengumpulan data dilakukan dengan cara sensus terhadap seluruh populasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji korelasirank Spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kinerja pengrajin boneka dalam penerapan SNI mainan anak tergolong kategori tinggi. Hasil analisis korelasi rank Spearman menunjukkan bahwa faktor karakteristik yang berkorelasi dengan kinerja adalah pendidikan formal, pengalaman bisnis, kemampuan memenuhi permintaan pasar dan investasi usaha. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa faktor motivasi yang berkorelasi dengan kinerja adalah kebutuhan kekuasaan. Sedangkan faktor eksternal yang berkorelasi dengan kinerja adalah tingkat ketersediaan informasi dan pemberdayaan pengrajin melalui pelatihan. Tidak satu pun dari faktor atribut inovasi yang berkorelasi dengan kinerja.
Penerapan Inovasi Teknologi Pertanian dan Hubungannya dengan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani
Anna Fatchiya;
Siti Amanah;
yatri Indah kusumastuti
Jurnal Penyuluhan Vol. 12 No. 2 (2016): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (287.678 KB)
|
DOI: 10.25015/penyuluhan.v12i2.12988
Penerapan teknologi inovasi pertanian berperan dalam meningkatkan produktivitas usaha tani, sehingga berpeluang untuk meningkatkan kesejahteraan hidup, yang salah satunya diindikasikan dari meningkatnya ketahanan pangan rumah tangga petani.Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi inovasi teknologi pertanian yang telah diterapkan di lokasi studi, dan menganalisis hubungannya dengan kondisi ketahanan pangan pada rumah tangga petani.Metode penelitian berupa survei di dua desa di Kabupaten Bogor yang masing-masing memiliki tipe pertanian yang berbeda yaitu lahan kering dan basah (sawah), dengan jumlah sampel sebanyak 80 orang.Data dianalisis dengan uji statistik Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar petani di lahan sawah telah menerapkan inovasi teknologi berupa sistem jajar legowo secara intensif, dan petani di desa berlahan kering cukup intensif dalam menerapkan inovasisistem tumpang sari dan pengolahan hasil pertanian (on farm).Penerapan teknologi ini berkorelasi positif dengan kondisi ketahanan pangan rumah tangga petani, yaitu petani yang menerapkan inovasi teknologi lebih intensif memiliki tingkat ketahanan pangan yang lebih baik.
Persepsi dan Partisipasi Petani dalam Pelaksanaan Rehabilitasi Tanaman Kakao di Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah
Azwar Azwar;
Pudji Muljono;
Tin Herawati
Jurnal Penyuluhan Vol. 12 No. 2 (2016): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (304.503 KB)
|
DOI: 10.25015/penyuluhan.v12i2.13466
Persepsi petani terhadap suatu program merupakan landasan atau dasar utama bagi timbulnya kesediaan untuk ikut terlibat atau berpartisipasi dalam suatu program. Penelitian bertujuan: 1) Menganalisis persepsi petani, 2) Menganalisis tingkat partisipasi petani dalam pelaksanaan rehabilitasi kakao, 3) Menganalisis hubungan karakteristik internal dan eksternal dengan persepsi, serta 4) Menganalisis hubungan karakteristik internal dan eksternal dengan partisipasi petani. Penelitian dilaksanakan pada Februari-Maret 2015 di Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. Jumlah sampel 100 orang dan merupakan petani yang terlibat dalam program gernas kakao. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik deskriptif dan statistik inferensial (Rank Spearman). Hasil penelitian menunjukkan persepsi dan tingkat partisipasi petani terhadap program gernas kakao cukup baik. Karakteristik internal yang berhubungan dengan persepsi petani adalah variabel kosmopolitan dan luas lahan garapan. Faktor eksternal yang berhubungan dengan persepsi adalah dukungan pasar, ketersediaan tenaga kerja, ketersediaan informasi, kelompok tani serta intensitas penyuluhan. Karakteristik internal yang berhubungan dengan partisipasi adalah pengalaman usaha tani, luas lahan garapan dan kosmopolitan. Faktor eksternal tidak berhubungan dengan partisipasi.