cover
Contact Name
Muhammad Ibdau Shulhi
Contact Email
journal@nuris.id
Phone
+6285335339697
Journal Mail Official
journal@nuris.id
Editorial Address
Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam Mojokerto Jabontegal Kec. Pungging Kab. Mojokerto Kode Pos 61384
Location
Kab. mojokerto,
Jawa timur
INDONESIA
Nuris Journal of Education and Islamic Studies
ISSN : 27762653     EISSN : 27762653     DOI : https://doi.org/10.52620/jeis
Core Subject : Religion, Education,
Aim and Scope Teaching and learning, education development and society, education management, philosophy of education, religious education. Learning of Islamic Education, which includes materials, curriculums, methods, strategies, media, design, psychology, and evaluation Learning content of Islamic Education includes learning of AlQuran Hadith, Aqidah Akhlak, Fiqh, and History of Islamic Culture Science integration in learning of Islamic Education. Fundamentals of Islamic education (philosophy, history and the nature of Islamic education), Development of Islamic educational institutions (development of Islamic education curriculum, Islamic learning method and Islamic education teacher and others) Studies of the concept of Islamic education (Islamic educational leading figure, Quran sunnah text, and others)
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 2: Oktober 2021" : 4 Documents clear
Menelisik Perbedaan Mekanisme Sistem Peer to Peer Lending pada Fintech Konvensional dan Fintech Syariah di Indonesia Septi Tri Wulandari; Khoirun Nasik
Nuris Journal of Education and Islamic Studies Vol. 1 No. 2: Oktober 2021
Publisher : Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam Pungging Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.414 KB) | DOI: 10.52620/jeis.v1i2.7

Abstract

Era digital membawa dampak yang besar terhadap berbagai sektor teknologi dan informasi, termasuk sektor industry, ekonomi dan keuangan. Pemanfaatan teknologi dalam inovasi lembaga keuangan non bank menyebabkan munculnya Financial Technology atau biasa dikenal Fintech, yang kini semakin beragam jenisnya seperti sistem layanan peer to peer financing yang sedang trend di Indonesia. Fokus masalah yang diuraikan dalam bahasan ini adalah bagaimana mekanisme sistem layanan peer to peer financing pada fintech di Indonesia dan bagaimana perbedaan mekanisme sistem peer to peer financing pada fintech konvensional dan fintech Syariah. Penelitian menggunakan metode deskriptif komparatif dengan sifat pendekatan literature review, yakni mendeskripsikan suatu teori atau temuan yang diperoleh dari berbagai sumber yang dijadikan atau digunakan sebagai dasar referensi dalam menyelesaikan suatu masalah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa selain adanya layanan fintech konvensional, juga terdapat layanan fintech berbasis Syariah, yakni dimana memberikan penawaran dan menggunakan mekanisme yang berdasarkan syariat Islam. Setiap transaksi yang melalui fintech Syariah tidak lepas dari prinsip-prinsip bisnis Syariah, yaitu berlandaskan kepada fondasi Ekonomi Syariah yang diatur dalam Fatwa DSN-MUI. Fintech Syariah dapat menjamin masyarakat akan halalnya produk yang ditawarkan. Memang secara teknis antara fintech Syariah dengan fintech konvensional masih sama, namun untuk fintech Syariah di Indonesia mengikuti aturan-aturan yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional. Selain itu, perlu juga mengetahui beberapa jenis perjanjian sesuai karakteristik fintech Syariah yang diterapkan. Perbedaan paling utama antara P2P financing konvensional dengan Syariah adalah terdapat pada produk pembiayaan yang tidak bertentangan dengan syariat Islam, khususnya bunga bank (riba). Produk Syariah sudah seharusnya sesuai dengan Fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia yang terdapat pada Fatwa DSN-MUI No. 117/DSN-MUI/II/2018 tentang Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi Berdasarkan Prinsip Syariah. Secara etika, Islam mengatur dengan asas keadilan agar tidak ada pihak yang dirugikan. Oleh karena itu, mari kita terlibat dalam memberikan akses keuangan Syariah yang lebih luas lagi demi meningkatkan daya saing, khususnya ketika berkompetisi dengan layanan jasa keuangan konvensional.
Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Sejarah Kelas VII melalui Penerapan Outdoor Learning berbasis Inkuiri di SMP Negeri 4 Mojokerto Yuddy Christiawan
Nuris Journal of Education and Islamic Studies Vol. 1 No. 2: Oktober 2021
Publisher : Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam Pungging Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.089 KB) | DOI: 10.52620/jeis.v1i2.8

Abstract

Penelitian ini berfokus pada penyelesaian masalah kualitas pembelajaran sejarah Indonesia di kelas VII SMPN 4 Mojokerto. Permasalahan kualitas pembelajaran di kelas ini mencakup rendahnya proses pembelajaran dalam hal keaktifan dan hasil belajar peserta didik. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dilakukan dengan menerapkan outdoor learning berbasis inkuiri. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kualitas pembelajaran setelah dua kali siklus pemberian tindakan.
Kreativitas Siswa dalam Menyelesaikan Soal Open-Eded menggunakan Pendekatan Ethnomatematika Dimasa Pandemi Nisak Nirmala Rosy
Nuris Journal of Education and Islamic Studies Vol. 1 No. 2: Oktober 2021
Publisher : Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam Pungging Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.759 KB) | DOI: 10.52620/jeis.v1i2.9

Abstract

Masa pandemi ini pemeritah membuat kebijakan untuk melakukan pembelajaran dirumah masing-masing siswa. Pembelajaran ini terkenal dengan pembelajaran sistem daring. Salah satu efek dari pembelajaran daring yaitu menurunkan minat siswa dalam belajar. Sehingga peneliti menggunakan soal yang menarik siswa yaitu dengan pendekatan ethnomatematika. Ethnomatematika mengandung soal yang berkaitan dengan budaya sekitar. Soal open-ended dengan pendekatan ethnomatematika berhasil menarik minat siswa untuk mengerjakan dan lebih memahami konsep lingkaran. Dari uji soal dan wawancara keseluruhan siswa dapat memahami soal dengan baik dan menghubungkan jawaban kedalam konsep lingkaran dengan tepat. Secara keseluruhan siswa dapat menyelesaikan persamaan lingkaran dan garis singgung lingkaran. Hanya satu siswa yang tidak meragukan dalam menyelesaikan garis singgung lingkaran dengan pusat (a,b). Jawaban yang diberikan dihubungkan dengan konsep ingkaran dengan sangat baik. Siswa juga dapat memunculkan ide-ide baru untuk mendaatkan jawaban lebih banyak.
Pemanfaatan Film Animasi 3D dalam Pembelajaran Menggambar Ilustrasi di Kelas VIIIC SMP Negeri 9 Kota Mojokerto Tahun Pelajaran 2017-2018 Sriati Sriati
Nuris Journal of Education and Islamic Studies Vol. 1 No. 2: Oktober 2021
Publisher : Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam Pungging Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.705 KB) | DOI: 10.52620/jeis.v1i2.10

Abstract

Keterampilan menggambar ilustrasi siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Kota Mojokerto masih rendah. Peneliti merumuskan pembelajaran menggambar ilustrasi dengan pemanfaatan film animasi 3D sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menggambar ilustrasi. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana proses pembelajaran menggambar ilustrasi melalui pemanfaatan film animasi 3D pada siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Kota Mojokerto? (2) Apakah pembelajaran menggambar ilustrasi melalui pemanfaatan film animasi 3D dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Kota Mojokerto? Desain penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tindakan yang dilakukan dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Kota Mojokerto. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, tes praktik dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan dalam menggambar ilustrasi melalui pemanfaatan film animasi 3D. Peningkatan tersebut diperoleh berdasarkan tiga aspek penilaian menggambar ilustrasi, yaitu aspek: (1) proses terdiri dari Pembuatan sket dan pewarnaan, (2) Teknik terdiri dari penggunaan alat dan bahan serta pendekatan, (3) hasil terdiri dari Kelancaran dan keluwesan garis, mengembangkan imajinasi, kualitas visual karya serta keaslian dan kebaruan ide. Hasilnya dapat diketahui bahwa rata-rata nilai siswa pada kondisi prasiklus sebesar 68 meningkat menjadi 69 pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi 78 pada siklus II. Adapun besarnya selisih peningkatan dari kondisi awal ke siklus I sebesar 1, dari siklus I ke siklus II sebesar 9, dan dari kondisi awal ke siklus II sebesar 10. Saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut: guru hendaknya dapat memanfaatkan dan menggunakan media seperti film animasi 3D dalam pembelajaran, yang dikembangkan sesuai dengan karakteristik dan kemampuan siswa dalam belajar. Selain itu praktisi pendidikan seni perlu melakukan penelitian serupa dengan mengembangkan pemanfaatan media lain yang lebih menarik, untuk memperkaya inovasi dalam pembelajaran.

Page 1 of 1 | Total Record : 4