cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Cerebellum" : 6 Documents clear
Pengaruh Penghentian Monosodium Glutamat terhadap Jumlah Sel Leydig Tikus Putih(Rattus novergicus) Jantan Dewasa ., Lodi Salim
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.338 KB)

Abstract

Latar Belakang. Monosodium glutamat (MSG) merupakan bahan tambahan makanan yang berguna sebagai penyedap rasa yang dapat merusak sel leydig dijaringan testis. Food and Drugs Administration pada tahun 1995 telah menetapkan batas keamanan untuk penggunaan MSG yaitu tidak lebih 120 mg/kgBB/hari. Kerusakan sel leydig ditandai dengan inti sel yang piknotik, menjadi padat, berwarna lebih gelap dan batas sel tidak teratur. Metodologi.  Penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan rancangan simple random sampling. Kelompok kontrol (K)  1,2,3 diberikan aquadest selama 28 hari; kelompok perlakuan satu (P1) 1,2,3 diberikan MSG dosis 4 g/kgBB/hari selama 28 hari; kelompok perlakuan (P2) 1,2,3 diberikan MSG dosis 6 g/kgBB/hari selama 28 hari kemudian dihentikan (regenerasi) selama 1 hari, 28 hari, 56 hari. Kemudian dilakukan pembedahan dan pembuatan preparat jaringan testis dengan pewarnaan hematoxylin-eosin. Variabel yang diukur adalah jumlah sel leydig dengan perbesaran lensa objektif  100 x dengan minyak emersi. Data dianalisa menggunakan uji one-way  anova dilanjutkan dengan post hoc test LSD. Hasil.  Analisis menunjukkan pada penghentian pajanan MSG hari ke-1 terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan satu (p=0,00) dan dua (p=0,00). Pada penghentian pajanan MSG hari ke-29 tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan satu (p=0,17) dan dua (p=0,17). Pada penghentian MSG hari ke 57 tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok satu (p=0,98) dan dua (p=0,257). Kesimpulan. Penghentian pemberian MSG menyebabkan terjadinya regenerasi sel leydig.
Gambaran pengetahuan, Sikap dan Perilaku Penduduk terhadap Filariasis di Desa Bata Lura Kecamatan tanah Pinoh Kabupaten Melawi Tahun 2015 ., Arifna Fitriyanti
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.766 KB)

Abstract

Latar Belakang. Kabupaten Melawi merupakan satu-satunya Kabupaten di Kalimantan Barat yang program eliminasi filariasisnya diakui oleh WHO. Berdasarkan program eliminasi filariasis yang telah diadakan dan banyaknya kasus filariasis setiap tahun di Kabupaten Melawi, maka perlu diadakan penilaian terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku penduduk terhadap filariasis. Metodologi. Penelitian ini bersifat observasional deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 81 orang diambil dengan menggunakan cara simple random sampling. Data diambil dengan menggunakan kuesioner. Hasil. Gambaran pengetahuan penduduk terhadap filariasis adalah kurang baik (61,7%). Gambaran sikap penduduk terhadap filariasis adalah baik (84,0%). Gambaran perilaku penduduk terhadap filariasis adalah baik (59,3%). Kesimpulan. Penduduk Desa Bata Luar memiliki pengetahuan yang kurang baik mengenai filariasis (61,7%), sikap yang baik mengenai filariasis (84,0%), dan perilaku yang baik mengenai filariasis (59,3%).
Daya Antelmintik Ekstrak Metanol Daun Kesum (Polygonum minus) terhadap Ascaridia galli secara In Vitro ., Fida Alawiyah
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.916 KB)

Abstract

Latar Belakang. Infeksi cacing merupakan salah satu infeksi yang sering terjadi pada sebagian besar populasi dunia dengan prevalensi lebih dari dua miliar manusia. Askariasis merupakan penyakit infeksi cacing usus Ascaris lumbricoides yang paling sering ditemui dengan prevalensi 25% populasi dunia (0,8-1,22 miliar manusia). Daun kesum merupakan tanaman endemik di Kalimantan Barat yang secara tradisional digunakan sebagai obat cacing namun belum ada penelitian yang membuktikannya. Metodologi. Penelitian ini tediri dari lima kelompok yaitu, kelompok kontrol negatif (NaCl 0,9%), kontrol positif (Albendazol) dan tiga kelompok uji ekstrak metanol daun kesum dengan konsentrasi 0,5 mg/mL, 1 mg/mL dan 2 mg/mL. Hewan uji yang digunakan yaitu Ascaridia galli. Waktu kematian cacing diamati setiap jam. Hasil. Waktu kematian cacing pada kelompok ekstrak metanol daun kesum konsentrasi 0,5 mg/mL, 1 mg/mL dan 2 mg/mL berturut-turut yaitu 32,8±5,12 jam, 31,2±5,17 jam dan 23,2±5,11 jam. Konsentrasi ekstrak 2 mg/mL tidak memiliki perbedaan yang signifikan terhadap kelompok kontrol positif (p=0,262). Kesimpulan. Ekstrak metanol daun kesum memiliki daya antelmintik. Senyawa-senyawa terkandung di dalam ekstrak metanol daun kesum yaitu fenol, flavonoid, tanin, saponin dan alkaloid. Konsentrasi efektif ekstrak metanol daun kesum sebagai antelmintik adalah 2 mg/mL.
Determinan Rendahnya Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Desa Simpang Empat Kecamatan Tangaran Kabupaten Sambas ., Nurul Atika Putri
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.396 KB)

Abstract

Latar belakang. Antenatal Care (ANC) merupakan salah satu faktor penunjang untuk menurunkan angka kematian ibu. Antenatal Care yang baik dan sedini mungkin akan mencegah kematian ibu dan bayi serta dapat meningkatkan kualitas ibu hamil. Persentase cakupan ANC di Indonesia yaitu sebesar 90,18% dan cakupan ANC di Kalimantan Barat yaitu 86,20%. Kabupaten Sambas cakupan ANC pada tahun 2014 adalah 91,10%, sedikit lebih menurun dari tahun 2013 sebesar 96%. Cakupan terendah berada di wilayah Simpang Empat yaitu sebesar 71,5%. Metodologi. Penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai dengan April 2016. Subjek penelitian adalah ibu hamil sebanyak 60 responden yang memenuhi kriteria sampel. Analisis data dengan teknik chi square. Hasil. Sebanyak 80% responden dengan kelompok umur tidak beresiko, 76,7% responden dengan pendidikan rendah, 75% sudah memiliki anak, 75% responden memiliki pengetahuan kurang, 78,3% responden jumlah penghasilan dibawah UMR, 80% responden menggunakan motor. Tidak terdapat hubungan bermakna antara umur (p=0,422), tingkat pendidikan (p=0,145), paritas (p=0,856), penghasilan (p=0,097) akses (p=0,170) dengan jumlah kunjungan ANC. Terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan jumlah kunjungan ANC (p=0,002). Kesimpulan. Determinan rendahnya tingkat kunjungan ANC dipengaruhi oleh faktor pengetahuan.
Efek Paparan Formaldehid Oral Akut pada Histologi Hati Tikus Wistar Jantan ., Siti Hani Amiralevi
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.976 KB)

Abstract

Latar Belakang. Formalin merupakan bentuk cair dari formaldehid. Pajanan formaldehid yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan stres oksidatif yang menyebabkan kerusakan di sel tubuh, termasuk hepatosit. Metodologi. Penelitian ini merupakan eksperimental murni selama 14 hari perlakuan dengan rancangan acak menggunakan 25 tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol normal (N) dipajan akuades 1,5 ml; kelompok perlakuan 1 (P1) dipajan formaldehid sebanyak 0,01 ml; kelompok perlakuan 2 (P2) diberikan formaldehid sebanyak 0,03 ml; kelompok perlakuan 3 (P3) diberikan formaldehid sebanyak 0,05 ml; dan kelompok perlakuan 4 (P4) diberikan formaldehid sebanyak 0,1 ml. Kemudian organ hati diambil untuk dianalisis secara histopatologis dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE) pada perbesaran lensa objektif 40x. Hasil analisis kerusakan hepatosit kemudian dianalisis dengan One-Way ANOVA yang dilanjutkan dengan Post hoc LSD dengan program SPSS v23. Hasil. Pajanan oral formaldehid menunjukkan gambaran kerusakan hepatosit berupa degenerasi parenkimatosa, degenerasi hidropik, dan nekrosis. Nilai kerusakan histopatologis meningkat sesuai dengan peningkatan dosis formaldehid yang dipajankan. Kerusakan hepatosit tertinggi terdapat pada kelompok perlakuan 4 (P4) dengan dosis 200 mg/kgBB. Kesimpulan. Pajanan formaldehid per oral menyebabkan perubahan gambaran histologis hepatosit.
Hubungan antara Lama Terapi terhadap Tingkat Gejala Depresi pada Pasien TB Paru di Unit pengobatan Penyakit Paru-Paru Pontianak ., Reni Marselia
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang. Tuberkulosis (TB) Paru merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan  oleh  Mycobacterium Tuberculosis. Sampai  sekarang, TB paru  masih menjadi  masalah  kesehatan  didunia  begitu  pun  juga  di  Indonesia. Banyaknya angka kejadian penyakit TB paru di dunia khususnya Indonesia, menimbulkan permasalahan seperti terapi  yang lama dan kompleks, komplikasi penyakit serta banyak kekhawatiran lain yang dapat memicu munculnya  depresi. TB Paru memerlukan  pengobatan selama  6-8  bulan. Pengobatan tersebut  memerlukan  waktu  yang  lama maka penderita TB paru sangat mungkin mengalami depresi. Metodologi. Jenis penelitian ini adalah metode studi analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, dilakukan Unit Pengobatan Penyakit Paru-Paru (UP4) Pontianak pada bulan April 2016. Instrumen data yang digunakan yaitu Hasil Penilaian Kuesioner Tingkat Depresi Menggunakan Beck

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 5, No 3a (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 3b (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 2b (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 2a (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 4, No 4 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 3 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 3, No 4 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 2, No 4 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 3 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Mahasiswa PSPD FK UNTAN Tahun 2014 Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Publikasi Mahasiswa PSPD FK UNTAN Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura More Issue