cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 19 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2021): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN" : 19 Documents clear
Analisis Distribusi Medan Listrik Pada Kabel Bawah Tanah N2XSY 1 x 630 mm2 Yang Mengandung Void Dengan Menggunakan Femm Greamaldy, Gheary; Kurnianto, Rudi; Gani, Usman A
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2021): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabel bawah tanah berperan penting dalam menyalurkan tenaga listrik ke sistem distribusi dari sistem pembangkit untuk melayani pelanggan. Isolasi kabel listrik merupakan bagian terpenting untuk mencerminkan kondisi kesehatan kabel. Peniliaian kondisi isolasi kabel dapat dicapai dengan menerapkan teknik diagnosis dan simulasi tingkat lanjut yang membantu pengukuran dan pemantauan material terkait dengan kegagalan isolasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi titik kritis serta mengetahui pengaruh penerapan tegangan terhadap karakteristik medan listrik dan Partial Discharge (PD) pada kabel N2XSY 1 x 630 mm2 yang mengandung void. Pada penelitian ini untuk mendapatkan besar medan listrik menggunakan teknik simulasi yang menggunakan perangkat lunak FEMM (Finite Element Method Magnetic) versi 4.2 dengan metode elemen hingga yang digunakan untuk mengevaluasi medan listrik di dalam kabel daya satu fasa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan diameter void akan meninggikan kuat medan listriknya pada ketiga isi void yaitu udara, air dan minyak. Kuat medan listrik yang tertinggi terjadi pada void yang berisi udara, disusul pada void yang berisi minyak dan kuat medan listrik yang paling rendah terjadi pada void yang berisi air. Peluahan sebagian akan lebih mudah terjadi pada void yang mengandung udara dibandingkan dengan void yang mengandung minyak dan air. Hal ini dikarenakan permitivitas relatif dari udara adalah nilai yang paling kecil, kemudian disusul dengan permitivitas relatif minyak dan yang paling besar adalah permitivitas relatif air.
EVALUASI KOORDINASI OVER CURRENT RELAY DAN FUSE CUT OUT PADA PENYULANG PANGSUMA Azizah, Nur Hidayatul; Arsyad, M. Iqbal; Sirait, Bonar
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2021): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan hubung singkat yang terjadi pada penyulang harus diatasi agar dapat berkoordinasi dengan baik antar zona dengan cara mengatur koordinasi pada peralatan proteksi. Agar dapat menganalisa koordinasi rele arus lebih yang berada di sepanjang Penyulang Pangsuma dengan Panjang 82,53 Kms, maka perhitungan arus gangguan hubung singkat dibagi menjadi lima titik gangguan berdasarkan persentase Panjang penyulang, yaitu 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%. Hasil perhitungan arus gangguan hubung singkat maksimum terjadi pada gangguan hubung singkat 3 fasa pada kilometer 0 sebesar 5399,0785 A. Setting rele OCR pada Penyulang pangsuma tms = 0,4711, t = 0,6 dengan setting kondisi eksisting tms = 0,1 dan t = 0,5 detik selanjutnya Recloser Anjungan tms = 0,0788, t = 0,35 dengan setting kondisi eksisting tms = 0,1 dan t = 0,1 detik selanjutnya pada CB Mandor tms = 0,0236 detik, t = 0,1 detik dengan setting kondisi eksisting t = 0,12 dan t =  0,1 detik. Dari hasil pengamatan data yang diperoleh dan dibandingkan dengan kondisi lapangan menunjukan bahwa masih terdapat kesalahan koordinasi di lapangan, yaitu pada setting rele arus lebih dimana kurva koordinasi setting waktu terdapat perpotongan antara CB Mandor dengan Recloser Anjungan, hal ini mengakibatkan jika terjadi gangguan hubung singkat pada CB Mandor maka Recloser Anjungan akan ikut merasakan dan lepas secara bersamaan yang mana menyebabkan pemadaman akibat gangguan menjadi meluas. Pemilihan sekring Fuse Cut Out (FCO) pada Percabangan Semboja dengan arus nominal sebesar 12,55 Ampere maka rekomendasi pemilihan fuselink sebesar 12 Ampere dan Percabangan Sekilap dengan arus nominal sebesar 17,32 Ampere maka rekomendasi pemilihan fuselink sebesar 20 Ampere dengan masing masing fuselink menggunakan tipe K (tipe cepat).
ANALISIS KECEPATAN PROSES DOWNLOAD PADA SINYAL HIGH SPEED DOWNLINK PACKET ACCESS (HSDPA) Pardani, Ari; Imansyah, Fitri; Pontia W, F. Trias
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2021): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In the use of a product, sometimes people do not really care whether the products are used in accordance with the advertising promotion of such products, one of which is advertising internet connection service. Internet service providers offer many advantages its products among which good data download speeds. This study describes the download speed of the signal HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) using Sim card (card 3) where the research itself was carried out to test the speed of file downloads from the Adobe Flash Player version 22.0.0.209 is by downloading data at the same place and with the same file size.Data taken in this study is the duration of the download process from start to finish downloading. Furthermore, do some tests to determine the download speed of at 00:00 pm, 08:00 pm, 11:00 pm, 13:00 pm. And also determine where the most rapid hours to download the file, to determine how fast the download speeds are obtained in pontianak more precisely on Jalan Imam Bonjol Gg. Bansir 1. After a test known that the fastest clock is at 00:00 pm and 08:00 pm which has good speed.
Desain Perencanaan Instalasi Listrik di Gedung Operasi dan Bersalin Rumah Sakit Umum Daerah dr. Agoesdjam Ketapang Sutrisno, M.; Arsyad, M. Iqbal; Pontia W, F. Trias
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2021): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah Sakit Umum Daerah dr.Agoesdjam Ketapang sedang merencanakan pembangunan gedung baru yaitu gedung operasi dan bersalin. Gedung operasi dan bersalin rumah sakit umum daerah dr. Agoesdjam Ketapang direncanakan dengan luas bangunan 2032 m2  yang terdiri dari  dua lantai. Agar terciptanya pelayanan yang baik, nyaman, tenang dan keamanan keselamatan jiwa manusia, perencanaan instalasi listrik pada bangunan rumah sakit ini harus sesuai dengan  Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu  berdasarkan Persyaratan Umum Instalasi Listrik dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2016 tentang persyaratan teknis bangunan dan prasarana rumah sakit. Penelitian pada perencanaan instalasi gedung ini menggunakan metode studi studi literatur dan metode diskriptif analitik. Dalam perencanaan gedung operasi dan bersalin rumah sakit umum daerah dr. Agoesdjam Ketapang ini ada melakukan beberapa perhitungan untuk mencari kebutuhan iluminasi penerangan, kapasitas AC (Air Conditioner), besar pengaman, luas penampang, beban total, dan jatuh tegangan serta membuat line diagram. Berdasarkan hasil perhitungan dan Analisa jumlah lampu yang akan digunakan adalah 433 buah lampu dan 41 buah Air Conditioner dengan total keseluruhan beban yang dibutuhkan di gedung operasi dan bersalin rumah sakit umum daerah dr.Agoesdjam Ketapang adalah 54,475 kW. 
RANCANG BANGUN ANTENA HELIX SEBAGAI PENGUAT JARINGAN INTERNET MODEM MIFI DI DESA SUNGAI AMBANGAH Badriansyah, M.; Suryadi, Dedy; Marpaung, Jannus; Imansyah, Fitri
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2021): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan tidak adanya sinyal internet di Desa Sungai Ambangah menjadi permasalahan bagi masyarakat pengguna internet, khususnya pelajar, mahasiswa, guru dan lain-lain. Sementara itu, kegiatan belajar mengajar harus dilakukan secara daring, sebab belum ada ijin dari pemerintah untuk kegiatan pembelajaran secara tatap muka (offline). Dengan antena Helix ini dapat memecahkan masalah di daerah blankspot (sinyal lemah), agar masyarakat setempat dapat mengikuti perkembangan ‘di dunia luar’ dengan mengakses konten-konten informatif. Dibidang pendidikan kegiatan belajar mengajar secara daring bisa terlaksana dengan baik. Dalam penelitian ini diuraikan tentang proses perancangan, perhitungan, pembuatan dan analisis antena Helix dengan tujuan untuk memperkuat daya tangkap sinyal GSM terhadap modem Mi-Fi. Antena Helix yang dirancang dengan spesifikasi panjang 50 cm, dengan lebar antena Helix dengan diameter 4,2 cm dengan 15 lilititan kawat email dan dengan groundplane berdiameter  15 cm. Berdasarkan hasil pengujian di desa sungai ambangah dusun karya sari dengan jarak 2,3 hingga 2,5 km pada saat pengujian kecepatan internet menggunakan aplikasi network cell info lite mendapatkan nilai kecepatan terbaik pada ketinggian 10 meter pada lokasi 1 dengan nilai signal strenght -50 dBm, RSSI -35 dBm, jitter 20 ms, kecepatan download 12,3 Mbps dan kecepatan upload 4,3 Mbps. Hasil analisis pengukuran antena Helix dapat bekerja pada ketinggian diatas 8 meter tanpa ada halangan pepohonan atau bangunan sehingga dapat menangkap sinyal internet dengan baik. Dengan kualitas sinyal yang baik tersebut maka dapat dilakukan aktifitas akses internet dan fitur-fiturnya seperti whatsapp, google dan youtube tanpa kendala.
IDENTIFIKASI SEBARAN BLANK SPOT AREA JARINGAN GSM DI BEBERAPA RUAS JALAN KECAMATAN SUNGAI AMBAWANG MENGGUNAKAN METODE DRIVE TEST Maulana, Sadikin; Imansyah, Fitri; Pontia W, F. Trias
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2021): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk mengetahui area blank spot di Sungai Ambawang lebih tepatnya di sepanjang Jalan Tran Kalimantan Sungai Ambawang. maka dilakukan identifikasi area balnk spot dengan metode drive test untuk mengukur kualitas sinyal. menggunakan aplikasi G-NetTrack Lite berdasarkan parameter yaitu dengan KPI(Key Performance Indicator). Hasil penelitian telah diketahui nilai dari tinggi RSCP (Reference Signal Code Power) dengan drive test dengan 3 provider yaitu : telkomsel, indosat, dan H3I. yaitu :1.  Pada provider telkomsel dengan katagori sinyal yaitu: 1.(Sangat Baik) = 132 titik pada desa antara lain : korek 2.(Baik) = 108 titik. pada desa antara lain : Durian. 3.( Cukup Baik) = 56 titik. pada desa antara lain : Durian, Jawa Tengah dan Korek. 4.( Hampir Baik) 63 titik Pada desa antara lain :  Durian. 5.(Hampir Baik) = 428  titik. pada desa antara lain : Sungai Ambawang Kuala, dan Korek. 6.(Tidak Baik) = 348 titik.  pada desa antara lain : Jawa Tengah Sungai Ambawang Kuala  Teluk Belukang. 7.(Sangat Tidak Baik) 3811 titik pada desa antara lain :  Korek, Linga, Pancaroba, Jawa Tengah, Sungai Ambawang Kuala, Durian, dan  Teluk Belukang. 2. Pada provider indosat dengan katagori sinyal yaitu: 1.(Sangat Baik) = 113 titik.  Pada Durian, Sungai Ambawang Kuala, Jawa Tengah, Korek, Pancaroba dan Teluk Belukang. 2.(Baik) = 51 titik. pada desa antara lain Durian, Sungai Ambawang Kuala, Jawa Tengah, Korek, Desa Pancaroba dan Teluk Belukang. 3.(Cukup Baik) = 133 titik. pada desa antara lain : Durian,  Sungai Ambawang Kuala,  Jawa Tengah, Korek, Pancaroba dan  Teluk Belukang. 4.(Hampir Baik) = 134 titik. pada desa antara lain : Durian, Sungai Ambawang Kuala, Desa Jawa Tengah,  Korek,  Linga, Pancaroba dan Teluk Belukang. 5.(Hampir Baik) = 134 titik pada desa antara lain : Durian,  Sungai Ambawang Kuala, Jawa Tengah,  Korek,  Linga,   Pancaroba  Teluk Belukang. 6.(Tidak Baik) = 336 titik.  pada desa antara lain : Durian,  Sungai Ambawang Kuala,  Jawa Tengah,  Korek, Pancaroba dan  Teluk Belukang. 7.(Sangat Tidak Baik) 3425 titik pada desa antara lain : Durian, Sungai Ambawang Kuala, Jawa Tengah,  Korek,  Linga,  Pancaroba dan  Teluk Belukang. 3. Pada provider H3I dengan katagori sinyal yaitu: 1.(Sangat Baik) = 23 titik.  pada desa antara lain : Jawa Tengah. 2.(Baik) = 23titik. pada desa antara lain : Jawa Tengah. 3.(Tidak Baik) = 498 titik. pada desa antara lain : Teluk Belukang. 4.(Sangat Tidak Baik) 4586 titik. Pada desa antara lain :  Korek, Linga, Pancaroba, Jawa Tengah, Sungai Ambawang Kuala, Durian, dan  Teluk Belukang. Identifikasi sebaran Blank Spot Area jaringan GSM di beberapa ruas Jalan Kecamatan Sungai Ambawang menunjukan bahwa semakin jauh jarak pengukuran dari suatu BTS dengan metode drive test maka hasil yang di peroleh menunjukan nilai semakin kecil, dengan katagori sangat tidak baik
Evaluasi Perencanaan Sistem Penerangan Hotel Q Kubu Raya Kalimantan Barat Fauzi, Ahmad; Arsyad, M. Iqbal; Pontia W, F. Trias
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2021): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem penerangan atau pencahayaan menjadi salah satu fasilitas pendukung sebuah bangunan. Penerangan yang baik haruslah mengacu pada peraturan dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan standar bangunan yang dipilih. Hotel merupakan   suatu   badan usaha  yang bergerak   dibidang   jasa   dengan   fokus kegiatannya adalah untuk melayani tamu yang datang dengan pelayanan yang terbaik. Hotel Q Kubu Raya Kalimantan Barat adalah Hotel yang dibangun diarea komplek Qubu Resort Kubu Raya Kalimantan Barat yang memiliki ketinggian sekitar 17,34 m dengan luas 697,5 m2 dan memiliki  4 laintai. Mengevaluasi perencanaan sistem penerangan pada Hotel Q  ini diharapkan mampu membantu mengetahui kekurangan yang ada pada Perencanaan sistem penerangan, dengan tidak mengurangi kenyamanan dan  fungsi ruang pada hotel itu sendiri. Setelah dilakukan perhitungan jumlah lampu yang dibutuhkan dan kemudian dibandingkan dengan perencanaan yang sudah ditentukan, terdapat banyak selisih antara perencanaan dengan perhitungan yang telah dilakukan yakni sebanyak 79 ruangan hasil perbandingannya negatif (-) yang menunjukan bahwa terdapat perencanaan jumlah lampu yang lebih kecil dari perhitungan jumlah lampu yang dibutuhkan.  Sedangkan untuk hasil positif (+) sebanyak 5 ruangan yang menunjukan bahwa terdapat perencanaan jumlah lampu yang lebih besar dari perhitungan jumlah lampu yang dibutuhkan, dan 34 ruangan lainnya hasilnya nol (0) yang menunjukan bahwa perencanaan jumlah lampu yang sudah ditentukan sama dengan perhitungan jumlah lampu yang dibutuhkan. Dari hasil pembahasan menunjukan bahwa perencanaan sistem penerangan pada masing-masing ruangan pada Hotel Q Kubu Raya Kalimantan Barat tidak memenuhi standar PUIL 2000 (SNI 03-6197-2000), hal ini dibuktikan dari banyaknyaknya perencanaan jumlah lampu yang sudah ditentukan hasilnya negatif (-) yakni sebanyak 79 ruangan dan hasil positif sebanyak 5 ruangan dari total seluruh ruangan sebanyak 118 ruangan, dan jika dipersentasikan ruangan yang tidak memenuhi standar mencapai 71,18%. Dari hasil rekapitulasi perhitungan kebutuhan daya dan kepadatan daya, menunjukan bahwa hasil perhitungan jumlah lampu yang dibutuhkan masing-masing ruangan pada Hotel Q Kubu Raya Kalimantan Barat nilai kepadatan dayanya masih dibawah batas standar yang telah ditetapkan, sehingga perhitungan ulang yang dilakukan berdasarkan standar BSN PUIL 2000 terhadap jumlah lampu yang dibutuhkan sudah memenuhi standar dan sangat direkomendasikan untuk digunakan sebagai acuan jika nantinya akan dilakukan perbaikan terhadap sitem perencanaan penerangan yang telah terpasang (existing).
STUDI TEKNIS DAN EKONOMIS SISTEM ENERGI HIBRIDA DIESEL-SURYA-ANGIN DI PULAU LEMUKUTAN KABUPATEN BENGKAYANG Humaidi, -; -, Yandri; Arsyad, M. Iqbal
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2021): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada umumnya, mayoritas pasokan energi listrik di Indonesia disuplai dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Pemanfaatan sumber energi fosil sebagai penghasil energi listrik secara masif memberikan efek yang tidak ramah terhadap lingkungan dan kesehatan serta tingginya biaya operasional generator diesel, sehingga diperlukan pengembangan energi terbarukan secara hibrida yang lebih bersih dan ekonomis dalam menggantikan peran energi fosil sebagai penyuplai energi listrik.  Penelitian ini mengkaji tentang potensi energi hibrida yang dapat digunakan sebagai penyokong kebutuhan listrik di Pulau Lemukutan baik dari sisi teknis dan juga ekonomisnya. Piranti perangkat lunak HOMER digunakan untuk menganalisis potensi energi hibrida tersebut . Potensi energi baru terbarukan yang dapat dimanfaatkan di Pulau Lemukutan yang paling optimal adalah energi surya. Kebutuhan energi listrik di Pulau Lemukutan selama 24 jam atau satu hari sebesar 1.186,17 kWh/hari. Sehingga kebutuhan energi listrik selama satu tahun adalah 432.953 kWh/tahun. Dalam aspek teknis pemenuhan kebutuhan energi listrik dilakukan dengan skenario konfigurasi paling optimal, yaitu sistem energi hibrida diesel-surya. Dari hasil simulasi didapat kapasitas generator diesel yang terpasang sebesar 140 kW, panel surya sebesar    85,4 kW, baterai memiliki kemampuan menyalurkan 12.376 kWh/tahun dengan susut energi sebesar 2.476 kWh/tahun, dan kapasitas sistem konverter untuk inverter dan rectifier  berturut-turut adalah sebesar 57,1 kW dan 57,1 kW. Sistem mampu menghasilkan energi listrik sebesar 368.989  kWh/tahun dari sistem pembangkit tenaga diesel dan 130.142 kWh/tahun dari sistem pembangkit tenaga surya. Total energi yang dihasilkan dari keseluruhan sistem energi hibrida diesel-surya adalah sebesar 499.131 kWh/tahun. Dalam aspek ekonomis, pada skenario sistem energi hibrida yang paling optimal yaitu sistem energi diesel-surya dengan total net present cost ­­­(NPC) dihasilkan sebesar Rp38.545.108.000,00, dengan total biaya tahunan (annualized cost) sebesar Rp1.743.914.200,00, biaya operasional (operational cost) sebesar Rp1.508.131.660,00 dan levelized cost of energy (LCOE) sebesar Rp4.031,00/kWh. Berbeda hal dengan skenario sistem energi menggunakan pembangkit tenaga diesel saja, dimana besar daya dari name plate sebesar 175 kVA dengan faktor daya 0,8 sehingga besar daya diesel 140 kW, dan hasil simulasi didapat total net present cost (NPC) sebesar Rp45.710.648.620,00,  total biaya tahunan sebesar Rp2.068.108.280,00, total levelized cost of energy (LCOE) sebesar Rp4.399,00/kWh dan biaya operasional terhitung sebesar Rp2.023.770.000,00. Secara keseluruhan, diketahui bahwa sistem energi hibrida diesel-surya lebih ekonomis dibanding dengan sistem energi diesel saja dengan persentase penghematan mencapai 16,30%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem energi hibrida diesel-surya yang lebih direkomendasikan untuk diterapkan dalam memenuhi kebutuhan energi listrik di Pulau Lemukutan.
IDENTIFIKASI PENGGUNAAN FREKUENSI RADIO FM MENGGUNAKAN SOFTWARE ARGUS PADA DAERAH LAYANAN KOTA PONTIANAK DAN KABUPATEN KUBU RAYA Andi, Supratman; Imansyah, Fitri; Suryadi, Dedy
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2021): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia pengelolaan dan pengawasan spektrum radio dan orbit satelit diatur dalam undang-undang nomor 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi dan Peraturan Pemerintah nomor 53 tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit. Radio FM masih menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu media penyedia dan penyiar informasi bagi masyarakat luas, dimana sifat komunikasi ini termasuk sistem komunikasi tidak bergerak. Oleh karena itu, sumber daya alam ini perlu dikelola dan diatur pengalokasian spektrumnya. Banyaknya jumlah stasiun radio FM dan keterbatasan alokasi frekuensi radio FM mengharuskan penggunaan alokasi frekuensi radio FM haruslah sesuai dengan aturan yang berlaku. Diprediksi adanya penggunaan frekuensi radio FM yang tidak memiliki Izin Siaran Radio sehingga mengakibatkan interferensi dan gangguan komunikasi bagi pengguna frekeunsi radio FM lainnya, untuk itu diperlukan identifikasi supaya penggunaan frekuensi radio FM lebih tertata dan terdata. Dari hasil pengukuran dan identifikasi frekuensi radio FM menggunakan software argus pada daerah layanan didapat sebanyak 10 frekuensi radio FM legal pada daerah layanan Kota Pontianak dan 3 frekuensi radio FM legal pada daerah layanan Kabupaten Kubu Raya. Semua frekuensi radio FM tersebut tidak ada yang berdiri illegal, kadaluarsa atau tidak sesuai dengan database Sistem Informasi Manajemen  Spektrum (SIMS) wilayah Kota Pontianak.Sinyal tertinggi yang diterima pada saat melakukan pengukuran pada daerah layanan Kota Pontianak adalah 38,9 dBµV/m dengan hasil identifikasi 104,200 MHz radio FM RRI Pro 1 dan sinyal terendah adalah 13,6 dBµV/m dengan hasil identifikasi 105,800 MHz radio FM PT. Radio Swara Mas Mujahidin Madani sedangkan, sinyal tertinggi yang diterima pada saat melakukan pengukuran pada daerah layanan Kabupaten Kubu Raya adalah 80,1 dBµV/m dengan hasil identifikasi 97,900 MHz radio FM PT. Radio Samaria dan sinyal terendah adalah 41,1 dBµV/m dengan hasil identifikasi 94,700 MHz radio FM PT. Radio Swara Rodja dan pada pengukuran spektrum frekuensi radio FM pada daerah layanan Kabupaten Kubu Raya terdapat 3 frekuensi radio FM yang tidak sesuai dengan database SIMS dan tidak dapat diidentifikasi, yaitu 97.000 MHz, 100.700 MHz, 105.500 MHz.
RANCANG BANGUN SENTRAL TELEPON PORTABLE BERBASIS VOIP (VOICE OVER INTERNET PROTOCOL) MENGGUNAKAN RASPBERRY PI 4 Fahmi, M. Agil; Imansyah, Fitri; Marpaung, Jannus; Yacoub, Redi Ratiandi
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2021): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan teknologi VoIP dalam komunikasi suara memberikan manfaat yang luas bagi suatu komunitas yang menggunakan telepon, sebab dalam aktifitas berkomunikasi tidak lagi dikenakan biaya selama berbicara. Teknologi VoIP yang dibangun menggunakan Raspberry Pi sebagai komputer yang berfungsi memanage aktifitas komunikasi dan menyimpan data-data nomor telepon yang diaftarkan dan sebuah Router sebagai access point bagi perangkat yang sudah terdaftar dalam database Raspberry Pi. Raspberry Pi diprogram menggunakan software Kamailio sedangkan database menggunakan MySQL, sedangkan pada smartphome menggunakan aplikasi Zoiper. Pengujian yang dilakukan dengan variasi jarak antar router dan dua smartphone yang terhubung dengan metoda LOS dan NLOS. Saat smartphone sedang terhubung, parameter QoS diamati pada smartphone. Jarak efektif terbaik antara setiap smartphone terhadap router adalah 40 meter sehingga jarak antar smartphone menjadi 80 meter. Pada kondisi pengujian tersebut kualitas komunikasi tidak mengalami kendala atau berjalan dengan baik. Dari hasil yang diperoleh tersebut dilakukan peniliain persepsi atau subjektif yang disebut dengan MOS, dari 5 (lima) responden yang diinterview menyatakan VoIP yang dirancang telah bekerja dengan baik tanpa kendala dan merasa puas saat berkomunikasi.

Page 1 of 2 | Total Record : 19