cover
Contact Name
Taufik Hidayat
Contact Email
besthd22@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
buletin_thpipb@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
ISSN : 23032111     EISSN : 2354886X     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
JPHPI publishes manuscripts in the field of marine post-harvest, aquatic biotechnology, aquatic biochemistry, aquatic product diversification, and characteristic of aquatic raw materials. In addition, JPHPI also publishes research about aquatic product quality, standardization, and other researches within the field of aquatic product technology.
Arjuna Subject : -
Articles 799 Documents
Teripang sebagai Sumber Pangan dan Bioaktif . Kustiariyah
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 10 No 1 (2007): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.811 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v10i1.963

Abstract

Sea cucumber (Holothurians) is one of fisheries commodities which has a high economic value. Generally sea cucumber is traded in the dried form (beche-de-mer). Then these holothurians are consumed as dried gonads (konoko) or dried gut (konowata), either holothurians crispy. Bioactive of sea cucumber, commonly known as holothurin, has drawn attention because of its wide spectrum of biological effects namely antibacterial, antifungal, anticancer or cytotoxic, haemolytic and anti-inflammation.Keywords : anticancer, anti-inflammation, Holothuria, natural products, sea cucumber1)Staf
Karakterisasi Kitin dan Kitosan Asal Limbah Rajungan Cirebon Jawa Barat Emma Rochima
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 10 No 1 (2007): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.244 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v10i1.965

Abstract

The aim of the research was to characterize chitin and chitosan from byproduct of meat crab’s Cirebon canning industry. The preliminary research included chitin flour production. Later on, production and characterization of chitin and chitosan. Characteristics of chitin and chitosan included solubility, degree of deacetylation, intrinsic viscosity and molecular weight. Degree of deacetylation was analyzed by First Derivative Ultra Violet Spektrofotometry, intrinsic viscosity by Ubbelohde viskometry, and molecular weight by Mark-Houwink equation. The result showed that characteristics of chitin and chitosan that included solubility, degree of deacetylation, intrinsic viscosity and molecular weight were 28 %, 39.02 %, 8.57 ml/g, 11 x 103 and 79.39 %, 70.70 %, 6.93 ml/g and 8.75 x 103 respectively. Characteristic of chitosan was suitable for food field application.
Karakteristik Hidrolisat Protein Ikan Selar (Caranx leptolepis) yang Diproses secara Enzimatis Tati Nurhayati; Ella Salamah; Taufik Hidayat
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 10 No 1 (2007): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.033 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v10i1.966

Abstract

Hidrolisat protein ikan mempunyai manfaat yang besar baik dalam bidang pangan termasuk pangan fungsional, maupun dalam bidang farmasi. Oleh karena itu dalam rangka diperolehnya produk pangan fungsional asal ikan yang memenuhi standar dan dalam rangka pemanfaatan ikan selar, maka dibuat produk hidrolisat ikan secara enzimatis melalui modifikasi proses. Penelitian ini diawali dengan penetapan konsentrasi enzim protease serta waktu dan pH hidrolisis enzim yang tepat dalam pembuatan produk. Kondisi terbaik digunakan untuk penelitian lanjutan guna melihat karakteristik produk yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi enzim yang tepat untuk pembuatan produk adalah 5 %(b/v) dengan pH 7 dan waktu hidrolisis 6 jam. Karakteristik hidrolisat protein ikan, yaitu kadar air 91,99 %, kadar abu 1,36 %, kadar protein sebesar 5,3 %, kadar lemak sebesar 0,43 %. Kandungan α-amino nitrogen bebasnya sebesar 0,06 g/100 g. Nilai perbandingan α-amino nitrogen bebas dan nitrogen total yang dihasilkan sebesar 0,07. Kandungan asam amino produk hidrolisat protein ini terdiri dari 17 macam asam amino, dan hampir semua asam amino esensial pada produk hidrolisat protein ini dihasilkan, kecuali triptofan.Kata kunci: enzimatis, hidrolisat protein ikan, pangan fungsional
Penggunaan Kitosan sebagai Pembentuk Gel pada Bakso Ikan Kurisi (Nemipterus nematophorus) Mala Nurilmala; Pipih Suptijah; Dini Nurfianti
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 10 No 1 (2007): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.852 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v10i1.968

Abstract

Konsumsi daging ikan Indonesia tahun 2005 masih rendah sebesar 26 kg/kapita/tahun, karena masyarakat kurang menggemari ikan dalam bentuk penyajian utuh sehingga perlu adanya diversifikasi produk seperti bakso ikan. Bakso merupakan produk makanan yang banyak digemari masyarakat, tetapi adanya isu penggunaan bahan tambahan berbahaya menurunkan minat konsumen. Untuk itu penggunaan bahan alami seperti kitosan sangat diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kitosan yang dibuat serta memanfaatkannya sebagai pembentuk gel bakso ikan kurisi (Nemipterus nematophorus). Pada penelitian pendahuluan dibuat kitosan yang memenuhi standar. Konsentrasi kitosan yang digunakan ke dalam adonan dalam penelitian utama adalah 0% (tanpa kitosan); 0,1 %(v/b); 0,2 %(v/b); 0,3 %(v/b); 0,4 %(v/b); 0,5 %(v/b) yang diperoleh dari larutan kitosan 1,5 %(b/v) dan STPP 0,15 %(b/b) untuk pembanding. Konsentrasi kitosan terpilih untuk pengadonan adalah 0,2 %(v/b), bila dibandingkan dengan sodium tripoliposfat, kitosan lebih unggul dalam membentuk gel maupun organoleptik produk bakso ikan. Kitosan berpengaruh nyata terhadap organoleptik (penampakan dan tekstur), fisik (uji lipat uji gigit dan kekuatan gel.
Pengolahan Pasta Laor (Eunice viridis) dengan Berbagai Konsentrasi Garam Komariah Tampubolon; Djoko Purnomo; Masbantar Sangadji
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 10 No 1 (2007): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.873 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v10i1.970

Abstract

Di wilayah Maluku, cacing laut atau laor (Eunice viridis) oleh masyarakat diolah menjadi makanan dengan proses penggaraman dan dilanjutkan dengan penjemuran. Laor setelah ditangkap, diberi garam dan dijemur selama 3 hari. Laor yang telah dijemur tersebut akan berubah bentuknya seperti saos atau pasta dengan warna hijau kecoklatan dan mengkilat. Penelitian ini bertujuan untuk membuat pasta laor yang bermutu dan disukai dengan berbagai konsentrasi garam, yaitu 5, 10 dan 15 %. Setelah penggaraman laor dijemur selama 3 hari, kemudian disimpan pada suhu kamar selama 6 minggu. Untuk menilai mutu pasta laor selama penyimpanan, maka dilakukan analisa kandungan kimia, meliputi kadar air, lemak, protein, kadar abu, TVB, pH, TPC dan uji organoleptik meliputi warna, bau, rasa dan penampakan yang dilakukan setiap minggu sejak minggu ke 0. Penelitian pendahuluan bertujuan untuk mengetahui kandungan kimia laor segar. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh komposisi kimia laor segar sebagai berikut: kadar air 65,51 %; abu 4,43 %; protein 13,37 %; lemak 0,32 %; pH 6,50; TVB 7,84 mg N/100 g dan TPC 2,25x103 koloni/g, yang berarti dalam keadaan sangat segar. Selanjutnya pada penelitian utama, penggaraman 15 % merupakan perlakuan terbaik mutunya selama penyimpanan dengan kadar : lemak 1,54 %; protein 14,81 %; air 56,05 %; abu 21,78 %; pH 6,11; TVB 62,05 mg N/ 100 g dan TPC 3,69x105 koloni/g, sedangkan perlakuan 5 dan 10 %, kandungan proteinnya adalah 9,66% dan 13,65 %.Kata kunci : laor, pasta
Pembuatan Tepung Puding Instan Karaginan . Nurjanah; Pipih Suptijah; Lila Rani
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 10 No 1 (2007): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.467 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v10i1.971

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan bagian telur ayam (utuh, putih, dan kuning) terhadap mutu puding instan karaginan dan menentukan jumlah air yang harus ditambahkan untuk memperoleh puding instan karaginan terbaik. Penelitian ini terdiri dari 3 tahap, tahap I adalah pembuatan tepung karaginan, tahap II penentuan bagian telur ayam (utuh, putih dan kuning) masing-masing 15 %. Tahap III adalah penentuan perbandingan tepung puding instan dengan air yang harus ditambahkan (1:4, 1:5, 1:6, dan 1:7). Tepung puding instan terpilih adalah perlakuan kuning telur dengan penambahan air 1:4. Karakteristik dari produk terpilih adalah dengan nilai sensori warna 4,87 (putih susu), tekstur 4,07 (ukuran partikel kurang seragam, agak halus), bau 3,83 (bau spesifik karaginan dan sedikit bau telur), penerimaan 4 (suka), rendemen 25,28 %, kekuatan gel 171,50 g/cm2, suhu pembentukan gel 34,50 oC, suhu pelelehan gel 66,00 oC dan derajat putih 77,30 %. Nilai proksimat dari puding instan adalah sebagai berikut: kadar protein 0,50 %; air 78,52 %; abu 0,45 %; lemak 0,33 %; karbohidrat 20,20 % dan serat pangan 5,23 %.Kata kunci : puding instan, nilai sensori, gel
Aplikasi Metode Akustik untuk Uji Kesegaran Ikan Indra Jaya; Dewi Kartika Ramadhan
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 9 No 2 (2006): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.165 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v9i2.973

Abstract

This paper describes an attempt to introduce acoustic method as an alternative for measuring fish freshness. The method was first tested and compared to the conventional and well accepted method, such as organoleptic, TVB, TPC and pH. The test was carried out by direct comparison between the acoustic measurements with the conventional one on Pangasius sp for the 24 hours period after the fish is killed. The test results show that there is a good qualitative agreement between the two methods, where the degradation of fish quality can be differentiated clearly as a function of time. Thus the attempt to introduce acoustic method as an alternative technique for measuring fish freshness is promising and encouraging.Keywords: fish freshness, acoustic method
Penambahan Hidrogen Peroksida (H2O2) dalam Mempertahankan Waktu Hidup Ikan Kerapu Lumpur . Nurjanah; . Komari; E. Susanto
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 9 No 2 (2006): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.143 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v9i2.976

Abstract

Penambahan hidrogen peroksida pada media air untuk mempertahankan hidup ikan kerapu lumpur (Epinephelus suillus) telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh hidrogen peroksida terhadap kualitas air media ikan kerapu lumpur. Penelitian ini terdiri atas 2 tahap. Tahap 1 yaitu penggunaan berbagai konsentrasi hidrogen peroksida dengan volume 0,5 ml. Pada penelitian tahap 2 menggunakan konsentrasi hidrogen peroksida terpilih dengan perlakuan volume hidrogen peroksida. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan konsentrasi hidrogen peroksida terpilih adalah 13,6 %. Untuk ikan ukuran 60-80 gram yang mampu mempertahankan ikan hidup lebih lama adalah 1ml selama 953 menit, sedangkan untuk ikan ukuran 100-150 gram yang paling lama hidupnya pada volume 1,5 ml yaitu 3107 menit. Penambahan hidrogen peroksida pada berbagai konsentrasi dan volume tidak menyebabkan perubahan kualitas air secara bermakna, kecuali untuk oksigen terlarut yang semakin meningkat.Kata kunci: hidrogen peroksida, kerapu lumpur, kualitas air
Perbaikan Nilai Tambah Limbah Tulang Ikan Tuna (Thunnus sp) menjadi Gelatin serta Analisis Fisika-Kimia Mala Nurilmala; Mita Wahyuni; Heidi Wiratmaja
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 9 No 2 (2006): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.394 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v9i2.980

Abstract

Tulang ikan tuna (Thunnus sp.) merupakan limbah yang belum termanfaatkan dengan baik dan didalamnya mengandung kolagen sehingga dapat dibuat gelatin. Pembuatan gelatin dari tulang ikan tuna dilakukan dengan metode asam klorida. Konsentrasi asam klorida yang digunakan berkisar antara 4 %-6 % v/v dengan lama perendaman 2 hari. Ekstraksi gelatin dilakukan dengan suhu berkisar antara 80-90 oC. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pembuatan gelatin dari tulang ikan tuna menggunakan asam klorida serta menganalisis sifat fisika kimia gelatin yang dihasilkan. Perlakuan terpilih adalah kombinasi konsentrasi HCl 6% dengan suhu ekstraksi 80oC. Kadar air gelatin tulang ikan tuna adalah 6,54 %, abu 1,93 %, lemak 0,42 % dan protein 91,01 %. Titik gel gelatin tulang ikan tuna adalah pada suhu 7,61 oC, titik leleh 19,84 oC, titik isoelektrik pada pH 7, derajat putih 10,7 % dan asam amino glisin merupakan asam amino yang utama pada gelatin tulang ikan tuna.Kata kunci : gelatin, ikan tuna, limbah, tulang
Pemanfaatan Limbah Tulang Ikan Tuna (Thunnus sp.) sebagai Sumber Kalsium dengan Metode Hidrolisis Protein Wini Trilaksani; Ella Salamah; Muhammad Nabil
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 9 No 2 (2006): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.608 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v9i2.983

Abstract

Penelitian tentang pemanfaatan limbah tulang ikan tuna (Thunnus sp.) dimaksudkan untuk menghasilkan tepung tulang ikan tuna berkalsium tinggi dan mengetahui karakteristik mutu tepung tulang yang dihasilkan dengan waktu autoklafing dan frekuensi perebusan yang berbeda pada proses hidrolisis protein dalam pembuatan tepung tulang. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah kadar kalsium, fosfor, air, abu, protein, lemak, pH, derajat putih, daya serap air, kemudahan melarut, densitas kamba dan bioavailabilitas kalsium. Tepung tulang ikan yang dihasilkan dalam penelitian ini mengandung kalsium tertinggi 39,24 % dan fosfor 13,66 % yang diperoleh dari kombinasi perlakuan autoclaving 2 (dua) jam dan perebusan 3 (tiga) kali. Kadar air pada tepung tulang sebesar 5,60 %, abu 81,13 %bb, protein 0,76 %bb dan lemak 3,05 %bb. Nilai beberapa parameter fisik tepung yaitu derajat putih 64,7 %, densitas kamba 8,14 g/ml, pH 7,13, daya serap air 14,5 % dan kemudahan melarut sebesar 4,45 % pada menit ke 15, 29,20 % pada menit ke 180. Nilai bioavailabilitas kalsium tepung sebesar 0,86 %. Nilai ini diperoleh dari hasil pengukuran tepung dengan kadar kalsium tertinggi.Kata kunci: autoclaving , hidrolisis, kalsium, perebusan tulang, dan tuna.

Page 4 of 80 | Total Record : 799


Filter by Year

2004 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 28 No. 9 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(9) Vol. 28 No. 8 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(8) Vol 28 No 7 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(7) Vol 28 No 6 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(6) Vol 28 No 5 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(5) Vol 28 No 4 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(4) Vol 28 No 3 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(3) Vol. 28 No. 3 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(3) Vol 28 No 2 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(2) Vol 28 No 1 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(1) Vol 27 No 12 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(12) Vol 27 No 11 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(11) Vol 27 No 10 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(10) Vol 27 No 9 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(9) Vol 27 No 8 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(8) Vol 27 No 7 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(7) Vol 27 No 6 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(6) Vol 27 No 5 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(5) Vol 27 No 4 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(4) Vol 27 No 3 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(3) Vol 27 No 2 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(2) Vol 27 No 1 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(1) Vol 26 No 3 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26 (3) Vol 26 No 2 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26(2) Vol 26 No 1 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26(1) Vol 25 No 3 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(3) Vol 25 No 2 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(2) Vol 25 No 1 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(1) Vol 24 No 3 (2021): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 24(3) Vol 24 No 2 (2021): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 24(2) Vol 24 No 1 (2021): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 23 No 3 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(3) Vol 23 No 2 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(2) Vol 23 No 1 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(1) Vol 22 No 3 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 22 No 2 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 22 No 1 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Vol 21 No 2 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21(2) Vol 21 No 1 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21(1) Vol 21 No 3 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 20 No 3 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 20(3) Vol 20 No 2 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 20 No 1 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 19 No 3 (2016): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 19 No 2 (2016): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 19 No 1 (2016): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 18 No 3 (2015): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 18 No 2 (2015): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 18 No 1 (2015): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 17 No 3 (2014): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 17 No 2 (2014): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 17 No 1 (2014): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 16 No 3 (2013): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 16 No 2 (2013): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 16 No 1 (2013): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 15 No 3 (2012): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 15 (3) Vol 15 No 2 (2012): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 15 No 1 (2012): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 14 No 2 (2011): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 14 No 1 (2011): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 13 No 2 (2010): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 13 No 1 (2010): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 12 No 2 (2009): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 12 No 1 (2009): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 11 No 2 (2008): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 11 No 1 (2008): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 10 No 2 (2007): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 10 No 1 (2007): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 9 No 2 (2006): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 9 No 1 (2006): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 8 No 2 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 8 No 1 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 7 No 2 (2004): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 7 No 1 (2004): Buletin Teknologi Hasil Perikanan More Issue