cover
Contact Name
Taufik Hidayat
Contact Email
besthd22@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
buletin_thpipb@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
ISSN : 23032111     EISSN : 2354886X     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
JPHPI publishes manuscripts in the field of marine post-harvest, aquatic biotechnology, aquatic biochemistry, aquatic product diversification, and characteristic of aquatic raw materials. In addition, JPHPI also publishes research about aquatic product quality, standardization, and other researches within the field of aquatic product technology.
Arjuna Subject : -
Articles 799 Documents
Kandungan Mineral dan Proksimat Kerang Darah (Anadara granosa) yang Diambil dari Kabupaten Boalemo, Gorontalo . Nurjanah; . Zulhamsyah; . Kustiyariyah
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 8 No 2 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.152 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v8i2.1012

Abstract

Mineral kalsium sebagai pembentuk tulang dan mineral (Cu, Fe, Zn, dan Se) yang berfungsi sebagai antioksidan serta proksimat dari kerang darah (Anadara granosa) yang diambil dari Teluk Tomini Boalemo Gorontalo telah diteliti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penanganan dan pengolahan kerang darah di Boalemo serta menentukan komposisi kimia (proksimat, mineral Cu, Ca, Fe, dan Zn). Penentuan mineral dilakukan dengan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry). Kerang darah di Boalemo hanya dipanen jika ada pesanan dan pada saat nelayan tidak melaut untuk menangkap ikan. Kerang darah hanya sebagai substitusi ikan. Bentuk produk yang diperjual belikan adalah segar hidup, kupas rebus, dan sate. Hasil analisis mineral untuk kerang segar adalah: Cu 3,17 ppm, Ca 698, 49 ppm, Fe 93,91 ppm dan Zn 13,91 ppm. Sedangkan untuk kerang darah rebus diperoleh nilai Cu 3,15 ppm, Ca 1320,76 ppm, Fe 52,38 ppm dan Zn 12,99 ppm. Hasil proksimat kerang segar adalah: protein 19,48 %, lemak 2,50 %, air 74,37 % dan abu 2,24 %. Untuk kerang darah rebus diperoleh nilai proksimat sebagai berikut: protein 23,23 %, lemak 7,01 %, air 65,69 % dan abu 2,57 %.Kata kunci: AAS, antioksidan, kerang darah, mineral, proksimat
Karakteristik Protease dari Bakteri Patogen Staphylococcus epidermidis Ace Baehaki; Tati Nurhayati; Maggy T. Suhartono
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 8 No 2 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.232 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v8i2.1013

Abstract

Beberapa bakteri patogen memproduksi enzim hidrolitik seperti protease dan hialuronidase yang berfungsi untuk mendegradasi komponen matrik ekstraseluler sehingga dapat merusak struktur jaringan inang. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan karakterisasi protease dari bakteri Staphylococcus epidermidis yang diisolasi dari koleksi Rumah Sakit Pertamina Jakarta. Bakteri ditumbuhkan pada media Luria broth (LB) yang mengandung tryptone 1 %, NaCl 1 % dan yeast extract 0,5 %. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa protease S. epidermidis ini memiliki pH dan suhu optimum 8 dan 50 oC. Ion logam Mn2+ (5 mM) dan Ba2+ (5 mM) merupakan aktivator kuat protease S. epidermidis yang dapat meningkatkan aktivitas protease masing-masing 3 dan 2 kali lipat dari protease kontrol, sedangkan Na+ (1 mM), K+ (1 mM), Fe3+ (1 dan 5 mM), Zn2+ (5 mM), dan Ca2+ (1 mM) merupakan inhibitor ion logam yang kuat. Protease S. epidermidis digolongkan ke dalam serin metaloprotease karena dapat dihambat secara sempurna oleh PMSF dan EDTA. Protease tersebut mempunyai berat molekul sekitar 35 kD.Kata Kunci: bakteri patogen, karakterisasi, protease, Staphylococcus epidermidis.
Pemanfaatan Filtrat Taoge untuk Mereduksi Kadar Urea Ikan Cucut (Carcharinus sp) Anna C. Erungan; Winarti Zahiruddin; . Diaseniari
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 8 No 2 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.309 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v8i2.1015

Abstract

Ikan cucut merupakan ikan yang potensi produksinya cukup tinggi namun pemanfaatannya belum optimal. Terbatasnya pemanfaatan daging ikan cucut karena adanya sejumlah urea pada daging yang mudah terurai menjadi amoniak dan menimbulkan bau pesing, sehingga ikan ini kurang disukai konsumen. Pengurangan kadar urea pada daging dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menggunakan bahan alami, antara lain taoge yang didalamnya terdapat kandungan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas filtrat taoge dalam mereduksi kadar urea ikan cucut. Perlakuan yang digunakan adalah perendaman potongan daging ikan cucut pada filtrat taoge 20 ml, 40 ml, 60 ml, 80 ml, dan 100 ml dengan waktu perendaman 1, 2 dan 3 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa filtrat taoge dapat digunakan untuk mereduksi kadar urea ikan cucut. Semakin tinggi volume perendam dan makin lama waktu perendaman kadar urea yang tereduksi semakin meningkat.Kata kunci: ikan cucut, saponin, taoge
Pengaruh Fermentasi Garam terhadap Karakteristik Jambal Roti Emma Rochima
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 8 No 2 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.912 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v8i2.1017

Abstract

Jambal roti merupakan salah satu jenis ikan asin yang cukup dikenal di Indonesia, khususnya Pulau Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi garam dan lama fermentasi yang terbaik pada pembuatan jambal roti dari ikan manyung (Arius thalassinus). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan acak kelompok yang terdiri dari dua faktor. Pengamatan dilakukan terhadap karakteristik jambal roti yang diolah menurut kombinasi perlakuan konsentrasi garam 25 %, 30 %, 35 % dengan lama fermentasi garam 24, 36, 48, 60, dan 72 jam. Karakteristik produk diuji secara organoleptik dengan skala hedonik. Hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang nyata dari konsentrasi garam dan lama fermentasi terhadap karakteristik organoleptik jambal roti. Karakteristik terbaik jambal roti diperoleh dengan fermentasi pada konsentrasi garam 30% selama 24 jam.Kata kunci: fermentasi, ikan manyung, jambal roti, organoleptik
Residual Catalatic Activity: a Rapid Screening Tool to Verify Cooking Temperature of Fish and Shellfish Meats Musleh Uddin; Emiko Okazaki; Mita Wahyuni; Munehiko Tanaka
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 8 No 2 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.182 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v8i2.1018

Abstract

Inadequate cooking and improper holding times of processed foods are common causes of food-borne disease outbreaks, therefore, proper cooking is necessary to keep them sate for consumers. Residual catalytic activity test was employed to verify cooking adequacy of fish and shellfish meats between 60 and 90 `C with 5, 15 and 30 min holding times. The catalytic activity defined as the decomposition of H2O2 into H202 and O2, The enzyme catalase retained its full activity up to 66 0C in both fish and shellfish meats. This sensitive test was able to detect cooking temperatures of fish and shellfish meats up to 74 and 72 oC respectively, which are the recommended safe temperatures (USDA-FSIS, 2001). The method provides a rapid and simple means for verifving adequacy of heat-processing of fish and shellfish meats.Key words:. catalatic activity, cooking adequacy. Fish. shellfish
Pengaruh Penambahan Bahan Pengikat terhadap Karakteristik Fisik Otak-Otak Ikan Sapu-Sapu . Nurjanah; RR Nitibaskara; E. Madiah
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 8 No 1 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.783 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v8i1.1021

Abstract

Otak-otak merupakan modifikasi produk olahan antara baso dan kamaboko yang sudah populer di Indonesia, khususnya Pulau Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi maizena dan formula yang terbaik pada pembuatan otak-otak dari ikan sapu-sapu. Jenis bahan pengikat yang digunakan adalah tepung terigu, tapioka, dan campuran dengan maizena dengan konsentrasi total 2,5 %. Karakteristik produk diuji secara indrawi dengan skala hedonik dan komposisi gizi. Konsentrasi maizena yang paling disukai adalah ΒΌ bagian dan formula yang dipilih adalah bahan pengikat tapioka yang dicampur maizena. Nilai uji proksimat formula terpilih adalah kadar protein 15,49 %; abu 3,11 %; lemak 0,34 % dan karbohidrat 10,665 %.Kata Kunci: ikan sapu-sapu, maizena, organoleptik, otak-otak, proksimat.
Penerapan Teknik Imotilisasi Menggunakan Ekstrak Alga Laut (Caulerpa sertularioides) dalam Transportasi Ikan Kerapu (Epinephelus suillus) Hidup tanpa Media Air Dadi Sukarsa
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 8 No 1 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.782 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v8i1.1023

Abstract

Ekstrak Caulerpa sertularioides dapat memingsankan maupun mematikan ikan kerapu lumpur (Ephinephelus suillus) tergantung dari konsentrasi yang digunakan. Pada media air laut, konsentrasi yang dapat mematikan 50 % ikan selama waktu dedah 24 dan 48 jam berturut-turut adalah 0,646% dan 0,485%. Pada konsentrasi 0,295 %, 0,642 %, 0,946 % dan 1,346 % dapat memingsankan 50 % populasi kerapu masing-masing dalam waktu 18,27; 18,01; 15,19; 11,81 menit dan kerapu dapat pulih sadar setelah 20-30 menit. Penggunaan ekstrak ganggang laut untuk transportasi tanpa media air selama 12 jam memperlihatkan bahwa pada konsentrasi 0,946% kelangsungan hidup ikan kerapu dapat mencapai 100%.Kata kunci : Caulerpa sertularioides, Ikan kerapu lumpur, Waktu dedah
Konsentrasi Hambatan Minimum Ekstrak Chlorella sp. terhadap Bakteri dan Kapang Iriani Setyaningsih; . Desniar; Tresna Sriwardani
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 8 No 1 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.353 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v8i1.1024

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengekstrak antimikroba intraseluler dari mikroalga jenis Chlorella sp. dan menentukan konsentrasi hambatan minimumnya pada bakteri Salmonella typhi dan Escherichia coli serta kapang Aspergillus niger dan Penicillium sp. Tahapan penelitian meliputi kultivasi, ekstraksi antimikroba dan uji aktivitasnya terhadap bakteri dan kapang serta penentuan konsentrasi hambatan minimum. Chlorella sp. dikultur dalam medium PHM, yang dilengkapi dengan aerator dan lampu neon sebagai sumber cahaya. Ekstraksi antimikroba dilakukan terhadap sel biomassa yang dipanen pada hari ke-40. Biomassa yang diperoleh sebesar 53,85 gram. Konsentrasi hambatan minimum dari esktrak intraseluler Chlorella sp. dalam menhambat Salmonella typhi adalah 500 ppm dan potensi hambatan terhadap streptomycin sebesar 40 %, konsentrasi hambatan minimum ekstrak terhapad E. coli adalah 250 ppm dan potensi hambatan terhadap streptomycin adalah 46,2 %. Akan tetapi ekstrak yang dihasilkan tidak dapat menghambat pertumbuhan kapang Aspergillus niger dan Penicillium sp.sampai pada konsentrasi 3000 ppm.Key words : Bakteri, chlorella, hambatan minimum.
Kualitas Agarosa Hasil Isolasi dari Rhodymenia ciliata Menggunakan Deae-Selulosa Ella Salamah; Dyah Susanti; Thamrin Wikanta
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 8 No 1 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.868 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v8i1.1026

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penambahan DEAE-selulosa terhadap kualitas agarosa dari bahan baku Rhodymenia ciliata. Penelitian terdiri dari dua tahap yaitu penelitian pendahuluan yang bertujuan untuk menentukan konsentrasi NaOH optimum pada pra-ekstraksi agar dan penelitian utama yang bertujuan untuk menguji pengaruh perbandingan DEAE-selulosa dengan rumput laut Rhodymenia ciliata terhadap kualitas agarosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan pemberian DEAE-selulosa 27% terhadap berat rumput laut kering menghasilkan agarosa optimum dengan sifat-sifat fisik yang terbaik.Kata Kunci : Agarosa, DEAE-selulosa
Kaji Ulang Sistem Pengolahan Limbah Cair Industri Hasil Perikanan secara Biologis dengan Lumpur Aktif Bustami Ibrahim
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 8 No 1 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.2 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v8i1.1028

Abstract

Industri pengolahan hasil perikanan mengkonsumsi air mencapai 20m3/ton produk yang dihasilkan tergantung pada teknologi yang digunakan, jenis ikan yang diproses dan produk yang dihasilkan. Limbah cair yang dihasilkannya mengandung bahan organik yang tinggi dengan beban mencapai 20 kg BOD/ ton. Beban limbah yang tertinggi berasal dari industri pengalengan dan pembuatan tepung ikan (fishmeal). Limbah yang baru diolah bertujuan untuk menyisihkan beban organik, belum mencapai penyisihan total nitrogen yang terkandung didalamnya. Kandungan nitrit dan nitrat yang masih tinggi akan menurunkan kualitas badan air penerima. Teknologi pengolahan limbah cair perikanan dengan kombinasi proses aerobik dan anoksik menjadi pilihan yang baik dikembangkan untuk penyisihan nitrogen yang ada di dalam limbah.Keyword: Industri perikanan, limbah cair, lumpur aktif.

Page 6 of 80 | Total Record : 799


Filter by Year

2004 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 28 No. 9 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(9) Vol. 28 No. 8 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(8) Vol 28 No 7 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(7) Vol 28 No 6 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(6) Vol 28 No 5 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(5) Vol 28 No 4 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(4) Vol 28 No 3 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(3) Vol. 28 No. 3 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(3) Vol 28 No 2 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(2) Vol 28 No 1 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(1) Vol 27 No 12 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(12) Vol 27 No 11 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(11) Vol 27 No 10 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(10) Vol 27 No 9 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(9) Vol 27 No 8 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(8) Vol 27 No 7 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(7) Vol 27 No 6 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(6) Vol 27 No 5 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(5) Vol 27 No 4 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(4) Vol 27 No 3 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(3) Vol 27 No 2 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(2) Vol 27 No 1 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(1) Vol 26 No 3 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26 (3) Vol 26 No 2 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26(2) Vol 26 No 1 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26(1) Vol 25 No 3 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(3) Vol 25 No 2 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(2) Vol 25 No 1 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(1) Vol 24 No 3 (2021): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 24(3) Vol 24 No 2 (2021): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 24(2) Vol 24 No 1 (2021): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 23 No 3 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(3) Vol 23 No 2 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(2) Vol 23 No 1 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(1) Vol 22 No 3 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 22 No 2 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 22 No 1 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Vol 21 No 2 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21(2) Vol 21 No 1 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21(1) Vol 21 No 3 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 20 No 3 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 20(3) Vol 20 No 2 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 20 No 1 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 19 No 3 (2016): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 19 No 2 (2016): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 19 No 1 (2016): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 18 No 3 (2015): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 18 No 2 (2015): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 18 No 1 (2015): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 17 No 3 (2014): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 17 No 2 (2014): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 17 No 1 (2014): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 16 No 3 (2013): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 16 No 2 (2013): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 16 No 1 (2013): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 15 No 3 (2012): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 15 (3) Vol 15 No 2 (2012): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 15 No 1 (2012): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 14 No 2 (2011): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 14 No 1 (2011): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 13 No 2 (2010): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 13 No 1 (2010): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 12 No 2 (2009): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 12 No 1 (2009): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 11 No 2 (2008): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 11 No 1 (2008): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 10 No 2 (2007): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 10 No 1 (2007): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 9 No 2 (2006): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 9 No 1 (2006): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 8 No 2 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 8 No 1 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 7 No 2 (2004): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 7 No 1 (2004): Buletin Teknologi Hasil Perikanan More Issue