cover
Contact Name
Teguh Ansori
Contact Email
teguhanshory586@gmail.com
Phone
+6281231445793
Journal Mail Official
jcd@insuriponorogo.ac.id
Editorial Address
Jl. Batara Katong No 32 Ponorogo
Location
Kab. ponorogo,
Jawa timur
INDONESIA
Journal of Community Development and Disaster Management
ISSN : -     EISSN : 28081390     DOI : https://doi.org/10.37680/jcd
Core Subject : Economy, Social,
Journal of Community Development and Disaster Management menerbitkan artikel dari hasil kajian literatur dan penelitian lapangan yang berkaitan dengan pengembangan masyarakat dan penanggulangan bencana. Jurnal ini bertujuan untuk menyediakan tempat bagi akademisi, peneliti, dan praktisi untuk menerbitkan karya asli tentang penelitian dan pelibatan komunitas. Ruang lingkup artikel yang diterbitkan dalam jurnal ini membahas berbagai topik kajian sosial dan kebencanaan: Pemberdayaan Masyarakat Pembangunan dan Kebijakan Sosial Kesejahteraan Sosial Sosial Budaya dan Lingkungan Hidu Manajemen Kebencanaan Pembangunan Pasca Bencana Teknologi Tepat Guna Kewirausahaan
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 2 (2021): JCD: Journal of Community Development and Disaster Management" : 5 Documents clear
Peran Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Rumah Harapan Mulya dalam Membentuk Keluarga Sakinah para Tunagrahita Qomariah, Siti; Ansori, Teguh
Journal of Community Development and Disaster Management Vol 3 No 2 (2021): JCD: Journal of Community Development and Disaster Management
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.381 KB) | DOI: 10.37680/jcd.v3i2.1031

Abstract

Abstrak Desa merupakan unit pemerintahan terkecil yang mewujudkan pembangunan melalui pemberdayaan yang memiliki konsep dan tahapan yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dapat dimulai dari komponen terkecil yaitu keluarga. Dalam kehidupan berkeluarga terdapat setiap fungsi dan tanggung jawab setiap anggota keluarga untuk mencapai kehidupan yang harmonis. Keluarga memiliki karakteristik yang berbeda-beda dengan perjalanan kehidupan yang berbeda pula. Maka dari itu penelitian ini membahas tentang fenomena yang ada di Dusun Tanggungrejo Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo tentang masyarakat tunagrahita yang diberdayakan melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Rumah Harapan Mulya. Pemberdayaan ini memiliki peran dalam membentuk keluarga sakinah para tunagrahita. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan memperhatikan teori Fungsinalisme Struktural oleh Talcott Parson yang menganalogikan bahwa masyarakat seperti halnya makhuk hidup yang terus tumbuh dan melihat empat fungsi imperatif AGIL dalam menganalisis tatanan sosial. Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Rumah Harapan Mulya di Dusun Tanggungrejo Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo merupakan tempat pemberdayaan masyarakat tunagrahita dan masyarakat miskin. Kegiatan yang dilakukan melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Rumah Harapan Mulya adalah pemberdayaan di bidang keterampilan dan bidang peternakan. Masyarakat tunagrahita merupakan masyarakat yang memiliki keterbatasan intelektual yang menyebabkan mereka berada pada kondisi dibawah normal. Masyarakat tunagrahita yang ada di Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Rumah Harapan Mulya merupakan tunagrahita dengan kategori ringan dan sedang. Keluarga tunagrahita dapat memenuhi kebutuhan pokok anggota keluarga dengan penghasilan dari pemberdayaan di Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Rumah Harapan Mulya. Keluarga sakinah para tunagrahita dapat terwujud melalui pembinaan dari Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Rumah Harapan Mulya. Kata Kunci: Peran, Lembaga Kesejahteraan Sosial, Keluarga sakinah Abstract The village is the smallest government unit that realizes development through empowerment which has concepts and stages aimed at the welfare of the community. In realizing the welfare of society, it can be started from the smallest component, namely the family. In family life there are every function and responsibility of each family member to achieve a harmonious life. Families have different characteristics with different life journeys. Therefore, this study discusses the phenomena that exist in the Hamlet of Responsibilities, Karangpatihan Village, Balong District, Ponorogo Regency about the mentally retarded community who are empowered through the Social Welfare Institution (LKS) Rumah Harapan Mulya. This empowerment has a role in forming a sakinah family for the mentally retarded. This research is a qualitative research by paying attention to the theory of Structural Functionalism by Talcott Parson which makes an analogy that society is like a living being that continues to grow and sees the four imperative functions of AGIL in analyzing social order. The Social Welfare Institution (LKS) Rumah Harapan Mulya in the Hamlet of Responsibilities, Karangpatihan Village, Balong District, Ponorogo Regency is a place for empowering mentally retarded and poor communities. Activities carried out through the Social Welfare Institution (LKS) Rumah Harapan Mulya are empowerment in the field of skills and the field of animal husbandry. The mentally retarded community is a society that has intellectual limitations that cause them to be in a below normal condition. The mentally retarded community in the Rumah Harapan Mulya Social Welfare Institution (LKS) is mentally retarded with mild and moderate categories. Mentally retarded families can meet the basic needs of family members with income from empowerment at the Rumah Harapan Mulya Social Welfare Institution (LKS). The sakinah family of the mentally retarded can be realized through guidance from the Rumah Harapan Mulya Social Welfare Institution (LKS). Keywords: Role, Social Welfare Institution, Sakinah Family
PERAN PESANTREN AL-BUKHORI PONOROGO DALAM MENINGKATKAN RELIGIUSITAS MASYARAKAT MUSLIM PEDESAAN MELALUI PENCAK SILAT NAHDLATUL ULAMA' PAGAR NUSA GASMI Muslih, Ahmad
Journal of Community Development and Disaster Management Vol 3 No 2 (2021): JCD: Journal of Community Development and Disaster Management
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.86 KB) | DOI: 10.37680/jcd.v3i2.1032

Abstract

Abstrak Fenomena perubahan sosial-keagamaan yang terjadi di dukuh Pilang, desa Tulung, kecamatan Sampung kabupaten Ponorogo karena adanya peran pesantren Al-Bukhori Ponorogo dalam meningkatkan religiusitas dan spirirualitas masyarakat muslim melalui pencak silat NU Pagar Nusa Gasmi. Perubahan tersebut tidak merubah kondisi fisik di lingkungan sekitar tetapi karena ada keterkaitan kegiatan-kegiatan Pencak Silat NU Pagar Nusa GASMI dengan masyarakat muslim yang berpengaruh terhadap kehidupan religiusitas dan spiritualitas yang secara langsung atau tidak langsung membawa dampak tersendiri dalam kehidupan bermasyarakat. Analisis penelitian menggunakan teori strukturasi Anthony Giddens yang menjelaskan konsep agen dan struktur, ruang dan waktu serta hubungan struktur dengan praktik sosial. Metodologi peneltian menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan pengumpulan data menggunakan observasi yakni mengamati kondisi lingkungan sekitar pesantren Al-Bukhori Ponorogo dan berbagai praktik sosial-keagamaan agen yang berkaitan dengan konteks penelitian, wawancara terhadap informan utama dan tambahan serta berbagai dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat tiga orang agen dari masyarakat di dukuh Pilang yang mengawali perubahan dengan kesadaran diskursifnya. Perannya dalam perubahan sosial dengan sosialisasi, pemberian materi dan berkoordinasi. Struktur berasal dari masyarakat tersebut beserta praktik sosial-keagamaan sesuai kesadaran praktis dan diskursifnya, peran Pemda Ponorogo dan pemerintah desa Tulung melalui kebijakan strukturalnya. Hubungan antara agen dengan struktur terjadi melalui skema dominasi (penguasaan agen terhadap struktur), signifikansi (ajakan agen pada struktur) dan legitimasi (pembenaran atas upaya agen oleh struktur). Kata kunci: peran pesantren, pagar nusa gasmi, religiusitas, strukturisasi perubahan sosial. Abstract The phenomenon of socio-religious change that occurred in Pilang hamlet, Tulung village, Sampung sub-district, Ponorogo district was due to the role of the Al-Bukhori Ponorogo Islamic boarding school in increasing the religiosity and spirituality of the Muslim community through the NU Pagar Nusa Gasmi pencak silat. These changes do not change the physical conditions in the surrounding environment, but because there is a connection between NU Pagar Nusa GASMI's Pencak Silat activities with the Muslim community which has an effect on religious life and spirituality which directly or indirectly brings its own impact in social life. The research analysis uses Anthony Giddens' structuration theory which explains the concept of agency and structure, space and time and the relationship of structure to social practice. The research methodology uses a descriptive qualitative approach and data collection uses observation, namely observing environmental conditions around the Al-Bukhori Ponorogo Islamic boarding school and various socio-religious practices of agents related to the research context, interviews with key and additional informants and various documentations. Based on the results of data analysis, it shows that there are three agents from the community in Pilang hamlet who initiated the change with their discursive awareness. Its role in social change is by socializing, providing materials and coordinating. The structure comes from the community along with socio-religious practices according to their practical and discursive awareness, the role of the Ponorogo Regional Government and the Tulung village government through their structural policies. The relationship between the agent and the structure occurs through the scheme of domination (the agent's control over the structure), significance (the agent's invitation to the structure) and legitimacy (justification for the agent's efforts by the structure). Keywords: the role of pesantren, the fence of Nusa Gasmi, religiosity, structuring social change.
Peran Pondok Pesantren Dalam Melestarikan Tradisi Barzanji (Studi Kasus Pondok Pesantren Darussalam Pucang Kradinan Dolopo Madiun) Ibrahim, Ahmad; Wathoni, Syamsul
Journal of Community Development and Disaster Management Vol 3 No 2 (2021): JCD: Journal of Community Development and Disaster Management
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.989 KB) | DOI: 10.37680/jcd.v3i2.1033

Abstract

Abstrak Pesantren adalah sebuah pendidikan tradisional yang para santrinya tinggal secara bersama dan belajar di bawah asuhan dan bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kyai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya pemeluk agama islam. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya tradisi dan budaya islam nusantara yang ada dalam masyarakat kita saat ini. Terdapat bermacam-macam tradisi, salah satunya yaitu pembacaan kitab Maulid Al-Barzanji. Berdasarkan hasil analisa data diperoleh simpulan bahwa Pelaksanaan pembacaan kitab Maulid Al-Barzanji tidak hanya di lingkup pondok, tetapi juga bersama dengan warga masyarakat sekitar pondok pesantren. Peran pembaacaan Maulid Al-Barzanji sebagai media untuk mengimitasi dan menauladani akhlak dan sifat-sifat Nabi Muhammad SAW. Dimana Nabi Muhammad SAW yang mempunyai sifat shiddiq, amanah, tabligh, fathonah. Kemudian media kultural barzanji memiliki peran untuk menyatukan dan mempererat masyarakat, baik nasionalisme, rasa persatuan, dan juga ukhuwah islamiyah sehingga terjadi persatuan antara pondok pesantren dengan masyarakat dan juga antara pondok peantren dengan organisasi Nahdlatul Ulama beserta Banomnya. Kata Kunci : Pesantren, Tradisi, Al-Barzanji Abstract Pesantren is a traditional education in which the students live together and study under the care and guidance of a teacher who is better known as a kyai and has a dormitory for students to stay. Indonesia is a country where the majority of the population is Muslim. This can be seen from the many Islamic traditions and cultures of the archipelago that exist in our society today. There are various traditions, one of which is the reading of the book of Maulid Al-Barzanji. Based on the results of data analysis, it was concluded that the implementation of reading the book of Maulid Al-Barzanji was not only in the scope of the boarding school, but also with the community around the Islamic boarding school. The role of reading Maulid Al-Barzanji as a medium for imitating and imitating the morals and characteristics of the Prophet Muhammad. Where is the Prophet Muhammad SAW who has the characteristics of Siddiq, Amanah, Tabligh, Fathonah. Then the Barzanji cultural media has a role to unite and strengthen the community, both nationalism, a sense of unity, and also ukhuwah Islamiyah so that there is unity between Islamic boarding schools and the community and also between Islamic boarding schools and the Nahdlatul Ulama organization and its Banom. Keywords: Islamic Boarding School, Tradition, Al-Barzanji
Peran Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Mukti Wibawa Ponorogo dalam Membentuk Life Skill Anak Asuh Melalui Pelatihan Kewirausahaan Sungkono, Sungkono; Khotimah, Khusnul
Journal of Community Development and Disaster Management Vol 3 No 2 (2021): JCD: Journal of Community Development and Disaster Management
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.465 KB) | DOI: 10.37680/jcd.v3i2.1050

Abstract

Anak sebagai pejuang masa depan bangsa serta turut menentukan kelangsungan hidup dan kejayaan suatu bangsa dimasa yang akan datang, sebagai generasi muda penerus cita-cita, perjuangan bangsa dan juga insan pembangunan nasional. Anak merupakan aset utama dan tumbuh kembang anak sejak dini adalah tanggung jawab keluarga, masyarakat dan negara. Namun dalam proses tumbuh kembang anak banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor baik biologis, psikis, sosial, ekonomi maupun kultural yang menyebabkan tidak terpenuhinya hak-hak anak tersebut. Perjalanan hidup seorang anak tidak selamanya berjalan dengan mulus. Beberapa anak dihadapkan pada pilihan yang sulit bahwa individu harus berpisah dari keluarga karena suatu alasan, menjadi yatim, piatu atau yatim-piatu bahkan mungkin menjadi anak terlantar. Oleh sebab itu, Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Mukti Wibawa memiliki peranan yang sangat penting dalam menyiapkan anak asuh (yatim dan dhuafa) untuk dibekali dengan pendidikan kecakapan hidup (life skills) dengan harapan setelah beranjak dewasa mereka dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Hal tersebut menjadi alasan peneliti untuk melakukan penelitian dengan cara yaitu pengumpulan data menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Pada Subjek penelitian menggunakan teknik analisis data melalui ketua, pengasuh dan pengajar di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Mukti Wibawa Ponorogo. Dalam menganalisa data peneliti menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yang didapat adalah LKSA Mukti Wibawa Ponorogo memberikan pelatihan kewirausahaan kepada anak asuh (yatim dan dhuafa) dalam membentuk life skill-nya. Dalam menyukseskan tujuannya tersebut LKSA Mukti Wibawa Ponorogo memberikan program life skill yang berbentuk soft skill (nilai-nilai keagamaan, kedisiplinan dan pengembangan kepribadian) dan hard skill (menjahit, pembuatan roti/kue dan pembuatan tas berbahan baku plastik). Dengan adanya kegiatan-kegiatan life skill tersebut diharapkan dapat memberikan efek positif pada masa depan mereka
Peran Kelompok Sadar Wisata Sri Sentono Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Plalangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo Novengging, Nuzhul Dwy
Journal of Community Development and Disaster Management Vol 3 No 2 (2021): JCD: Journal of Community Development and Disaster Management
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (39.215 KB) | DOI: 10.37680/jcd.v3i2.1051

Abstract

Dalam Peraturan Menteri Kepariwisataan PM.04/UM.001/MKP/2008 Pasal 1 dijelaskan bahwa Sadar Wisata adalah suatu kondisi yang menggambarkan partisipasi dan dukungan segenap komponen masyarakat dalam mendorong terwujudnya iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan di suatu destinasi atau wilayah. Kegiatan sadar wisata ini muncul dengan harapan pembangunan nasional dapat optimal dengan peran dan partisipasi masyarakat dalam mengelola pariwisata. Dalam Buku Pedoman Pokdarwis dijelaskan bahwa Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) adalah salah satu bentuk kelembagaan informal yang dibentuk anggota masyarakat (khususnya yang memiliki kepedulian dalam mengembangkan kepariwisataan di daerahnya. Tujuan pembentukan pokdarwis adalah sebagai mitra pemerintah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat di bidang pariwisata, meningkatkan sumber daya manusia, mendorong terwujudnya Sapta Pesona (keamanan, ketertiban, keindahan, kesejukan, kebersihan, keramah-tamahan dan kenangan) meningkatkan mutu produk wisata dalam rangka meningkatkan daya saing serta memulihkan pariwisata secara keseluruhan, sehingga kedepannya kelompok sadar wisata diharapkan mampu mengelola dan ikut serta berperan dalam pemberdayaan masyarakat. Kelompok Sadar Wisata Sri Sentono yang berada di Desa Plalangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo adalah salah pokdarwis yang di bentuk dalam rangka untuk mendukung konsep desa wisata yang di gagas oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo pada masa kepemimpinan Bupati Ipong Muchlisoni. Kelompok Sadar Wisata Sri Sentono di hadapakan dengan berbagai Potensi yang ada di desa plalangan juga beragai faktor pendukung maupun faktor penghambat dalam menjalankan tugasnya yang pada akhirnya pokdarwis tidak hanya bergerak dalam menjalankan wisata saja namun juga mampu berperan dalam memberdayakan masyarakat desa plalangan.

Page 1 of 1 | Total Record : 5