cover
Contact Name
fakrurradhi
Contact Email
fakrurradhi@iaialaziziyah.ac.id
Phone
+6285270075934
Journal Mail Official
alfikrah@iaialaziziyah.ac.id
Editorial Address
Jln. Mesjid Raya Km. 1.5 Samalanga Kab. Bireuen Nanggroe Aceh Darussalam 24264 Aceh, Indonesia
Location
Kab. bireuen,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Al-Fikrah
ISSN : 20858523     EISSN : 27462714     DOI : https://doi.org/1054621/jiaf.v7i2
Jurnal al-Fikrah merupakan jurnal ilmiah yang memuat naskah di bidang hukum, pendidikan dan dakwah Islam. Terbit Pertama Volume 1 Nomor 1 Bulan Juni Tahun 2012 secara cetak. Kemudian Tahun 2020 baru diterbitkan dalam versi Online. Ruang lingkup dari Jurnal al-Fikrah berupa hasil penelitian dan kajian analisis -kritis dengan tujuan sebagai wadah yang kredibel bagi akademisi dan peneliti untuk menyebarluaskan karya, studi, makalah, dan bentuk penelitian lainnya. Pembentukannya bertujuan untuk menjadi jurnal ilmiah dengan reputasi nasional serta mempromosikan kemajuan, pemahaman, dan hukum, pendidikan dan dakwah Islam. Pemuatan artikel di jurnal ini dialamatkan ke website https://ejournal.iaialaziziyah.ac.id/index.php/jiaf Informasi lengkap untuk pemuatan artikel dan petunjuk penulisan artikel tersedia di dalam setiap terbitan. Artikel yang masuk akan melalui proses seleksi mitra bestari (reviewer) atau editor. Jurnal al-Fikrah diterbitkan oleh institut Agama Islam al-Aziziyah Samalanga, Bireuen, Aceh, Indonesia. al-Fikrah adalah jurnal ilmiah dan referensi yang menyediakan sumber informasi resmi bagi para sarjana, akademisi, dan profesional di bidang hukum, pendidikan dan dakwah Islam. Jurnal ini diterbitkan dalam bentuk cetak dan online yang dapat di unduh secara gratis, yang mana akan diterbitkan secara berkala sebanyak dua kali dalam setahun.
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Al-Fikrah" : 4 Documents clear
Murtad Sebagai Alasan Perceraian Dalam Putusan Hakim Mahkamah Syar’iyah Bireuen: Putusan Nomor 181Pdt.G2018MS-Bir Fadhilah
Al-Fikrah Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Al-Fikrah
Publisher : Institut Agama Islam Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.901 KB) | DOI: 10.54621/jiaf.v9i1.17

Abstract

Murtad Sebagai Alasan Perceraian Dalam Putusan Hakim Mahkamah Syar’iyah Bireuen (Studi Kasus Putusan Mahkamah Syar’iyah Bireuen Nomor 181/Pdt.G/2018/MS-Bir)” dalam penelitian ini mengkaji tentang kepastian hukum mengenai ketentuan murtad di dalam Kompilasi Hukum Islam harus diperoleh agar benar-benar dapat menjadi pedoman bagi setiap subjek hukum dalam melakukan perbuatan hukum dan dapat pula menjadi pedoman bagi para Hakim Pengadilan Agama yang memutus perkara perceraian dengan alasan murtad. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan analisis data deskriptif analisis. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan pengamatan langsung, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yaitu: Ketentuan hukum dengan murtad sebagai alasan perceraian sebagaimana termaktub dalam Pasal 116 huruf (h) Kompilasi Hukum Islam, haruslah memenuhi ketiga unsur yang harus diperhatikan, yaitu: kepastian hukum, kemanfaatan dan keadilan, kepastian, keadilan dan kemanfaatan hukum. Selanjutnya pertimbangan hakim menerapkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa alasan perceraian yang diajukan pemohon/penggugat telah dapat dikwalifikasikan kedalam maksud penjelasan Pasal 39 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jis. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 dan Pasal 116 huruf (h) Kompilasi Hukum Islam Tahun 1991, dengan demikian gugatan pemohon/penggugat agar Majelis Hakim menjatuhkan talak satu ba’in sughra pemohon/penggugat terhadap termohon/tergugat telah beralasan menurut hukum.
METODE TARJῙH ULAMA SYᾹFI’IYYAH TERHADAP PERBEDAAN PENDAPAT IMAM SYᾹFI’Ῑ Helmi Helmi
Al-Fikrah Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Al-Fikrah
Publisher : Institut Agama Islam Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.507 KB) | DOI: 10.54621/jiaf.v1i1.18

Abstract

Dalam ranah bermazhab, pendapat yang boleh dijadikan pegangan di saat berfatwa atau beramal bukanlah diambil secara sembarangan dengan tanpa melihat keabsahannya dari segi keaslian dan kesesuaiannya dengan metode ijtihad yang ditetapkan oleh imam mazhab. Tetapi untuk keperluan tersebut telah ditetapkan aturan yang berbentuk hirarki dalam berfatwa dan beramal. Artinya, jika seseorang ingin mengetahui fatwa atau jawaban dari sebuah mazhab yang dianggap merepresentasikan mazhab tertentu, maka mesti ia melihat pendapat yang telah diakui kalangan mazhab tersebut sebagai pendapat yang muktabar/mu’tamad (diakui) dalam mazhab. Sebab, faktanya imam mazhab bisa saja mempunyai beberapa pandangan dalam sebuah masalah, seperti halnya Imam Syāfi’ī (w. 204 H)  yang memiliki dua pendapat, baik yang dikenal dengan istilah qawl qadīm (pendapat lama), dan qawl jadīd (pendapat baru), qawl azhhar dan muqābil-nya, (lawannya), maupun qawl masyhūr dan muqābi-nyal. Bahkan para mujtahid dalam mazhab ini kadangkala memiliki pendapat lain yang berbeda dengan pendapat imam mazhabnya. Oleh sebab itu, ulama yang hidup pada abad VI H lebih mengarahkan perhatian mereka untuk berijtihad dalam upaya men-tarjīh berbagai pendapat imam mazhabnya maupun pendapat para mujtahid dalam mazhabnya yang saling bertentangan, hingga pendapat tersebut dianggap pendapat yang mewakili mazhab secara keseluruhan. Atau setidaknya menjadi pendapat yang dianggap sebagai pendapat terkuat yang diakui oleh mazhab. Para ulama yang menulis tentang thabaqāth a-l fuqahā` menyebut ulama jenis ini dengan sebutan mujtahid tarjīh, mujtahid tanqīh dan mujtahid fatwā. Dalam mazhab Syāfi’ī, ulama yang dianggap telah memberikan kontribusi sangat besar dalam men-tarjīh pendapat-pendapat yang saling bertentangan adalah al-Rāfi’ī (w. 623 H) dan al-Nawawī (w. 676 H) karena keduanya sangat selektif dalam menyaring pendapat yang sah dinisbatkan kepada al-Syāfi’ī dan memiliki metode tarjīh yang paling kuat, ilmiah, sistematis, integratif, serta lebih sesuai dengan kaidah-kaidah mazhab Syāfi‘ī. Dengan tidak bermaksud mengurangi kontribusi para ulama Syāfi’iyyah sebelum masa keduanya, namun kenyataan menunjukkan bahwa para ulama Syāfi’iyyah sebelum masa keduanya lebih banyak mengarahkan perhatian mereka kepada pengembangan pendapat al-Syāfi’ī dan metodologinya, sedangkan kedua mujtahid tarjīh ini lebih memfokuskan kepada aspek pen-tarjīh-an pendapat-pendapat yang saling bertentangan. Hal itu dilakukan keduanya karena tuntutan normatif dalam mengikuti pendapat ulama mazhab. Oleh karenanya, kedua mujtahid tarjīh ini merumuskan metode-metode yang dipakai dalam menguatkan salah satu pendapat yang saling berseberangan, sehingga hasil pen-tarjīh-an keduanya dipandang paling kuat dalam mazhab Syāfi’ī.
Manajemen Literasi Terhadap Pembudayaan Membaca di Dayah Putri Muslimat Samalanga Ruslan Razali
Al-Fikrah Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Al-Fikrah
Publisher : Institut Agama Islam Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54621/jiaf.v9i1.385

Abstract

Dayah Putri Muslimat Samalanga dalam menerapkan kultur literasi ini sudah berjalan dengan baik, baik dalam kegiatan pra pembelajaran, pemanfaatan perpustakaan dan masih banyak lagi upaya dalam meningkatkan minat membaca. Peneliti ingin melihat bagaimana manajemen literasi yang diterapkan dayah Putri Muslimat Samalanga terhadap pembudayaan membaca. Metode penelitian dalam skripsi ini penelitian ini yang merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan normatif dan sifatnya deskriptif. Dalam pengumpulan data peneliti melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen Literasi Yang Diterapkan Dayah Putri Muslimat Samalanga Terhadap Pembudayaan Membaca: perencanaan, peorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Faktor Keberhasilan dan Kendala Dalam Manajemen Literasi Terhadap Pembudayaan Membaca di Dayah Putri Muslimat Samalanga adalah penyedian buku yang memadai, antusias santri dalam mengikuti kegiatan menulis dan dukungan public dan lingkungan literasi.
Strategi Guru PAI dalam Melaksanakan Pembelajaran Sesuai Standar Proses di MAN 4 Bireuen Amiruddin
Al-Fikrah Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Al-Fikrah
Publisher : Institut Agama Islam Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54621/jiaf.v9i1.386

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi guru PAI dalam melaksanakan pembelajaran sesuai standar proses di MAN 4 Bireuen, dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat strategi guru PAI dalam melaksanakan pembelajaran sesuai standar proses di MAN 4 Bireuen. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menujukkan adalah, bahwa strategi yang digunakan guru MAN 4 Bireuen dalam melaksanakan pembelajaran sesuai standar proses yaitu keterampilan bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi kelompok kecil, mengelola kelas, serta mengajar kelompok kecil dan perorangan. Sedangkan faktor pendukung adalah adanya koordinasi yang baik dengan kepala sekolah, guru kelas dalam menyusun perencanaan pembelajaran. Lokasi yang cukup tenang, jauh dari keramaian kota, sekalipun sedikit dekat dengan kota, sehingga dapat membantu siswa belajar dengan tenang. Sedangkan faktor penghambat yaitu terbatasnya waktu, waktu yang disediakan dalam pembelajaran PAI cuma dua jam dalam satu minggu, sedangkan Pembelajran sesuai standar proses itu memerlukan waktu yang sangt lama.

Page 1 of 1 | Total Record : 4