cover
Contact Name
Abd Kholiq
Contact Email
kholiq@unesa.ac.id
Phone
+6285731570404
Journal Mail Official
jifi@unesa.ac.id
Editorial Address
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya Kampus Ketintang Unesa, Gedung C3 Lantai 1 Jl Ketintang, Surabaya 60321, Indonesia
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Inovasi Fisika Indonesia (IFI)
ISSN : 23024216     EISSN : 28301765     DOI : https://doi.org/10.26740/ifi
Jurnal Inovasi Fisika Indonesia(IFI) is a peer-reviewed journal, ISSN: 2302-4216, which is managed and published by the Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA) Universitas Negeri Surabaya (UNESA). This journal is accessible to all readers and covers developments and research in physics (Materials Physics, Earth Physics and Instrumentation Physics).
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 2 (2019)" : 10 Documents clear
IDENTIFIKASI SESAR-PALU KORO DENGAN CENTROID MOMENT TENSOR (CMT) MENGGUNAKAN INVERSI WAVEFORM TIGA KOMPONEN MUHAMMAD NURUL FAHMI; MADLAZIM
Inovasi Fisika Indonesia Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v8n2.p%p

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan menganalisis hasil estimasi Centroid Moment Tensor (CMT) gempa di sekitar Sesar Palu-Koro menggunakan inversi waveform tiga komponen yang di implementasikan dalam software MTINV. Daerah penelitian ini terletak di sekitar Sesar Palu-Koro, hal ini karena Sesar Palu-Koro merupakan sesar yang aktivitas kegempaannya cukup tinggi di Pulau Sulawesi. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder waveform tiga komponen pada tanggal 28 September 2018 dengan magnitudo 7.5 SR dan 1 Oktober 2018 dengan magnitudo di 4.7 SR yang diunduh dari WebDC3 BMKG. Estimasi CMT sebagai parameter gempa menggunakan metode inversi waveform dan fungsi Green tiga komponen yang sudah diimplementasikan ke dalam sebuah software MTINV. Estimasi CMT menghasilkan antara lain yaitu momen seismik (????o), magnitudo momen (????w), lattitude, longitude, kedalaman centroid, dan orientasi bidang sesar (nodal plane/NP) yang meliputi sudut strike, dip, dan rake. Selain itu estimasi CMT juga dapat memberikan informasi mengenai penyebab terjadinya gempa yang meliputi persentase ISO, DC, dan CLVD. Hasil dari penelitian ini yaitu kedua event gempa mempunyai nilai persentase DC yang lebih dominan daripada CLVD dengan nilai VR lebih dari 50%, hal ini menunjukkan bahwa kedua event gempa yang terjadi disekitar Sesar Palu-Koro ini disebabkan karena adanya aktivitas tektonik. Berdasarkan nilai VR, maka hasil dari penelitian ini bisa dikatakan reliable karena telah memenuhi syarat. Event gempa pada tanggal 28 September 2018 dan 1 Oktober 2018 keduanya disebabkan oleh tipe sesar strike-slip. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebab terjadinya kedua event gempa tersebut disebabkan oleh Sesar Palu-Koro. Kata Kunci : Centroid Moment Tensor, software MTINV, Sesar Palu-Koro, inversi waveform tiga komponen
ESTIMASI CENTROID MOMENT TENSOR (CMT) GEMPA DI SEKITAR SESAR CIMANDIRI MENGGUNAKAN SOFTWARE MTINV VICY ARISKA AMY INDRIYANTI; MADLAZIM
Inovasi Fisika Indonesia Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v8n2.p%p

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menganalisis hasil kedalaman centroid dan momen tensor dengan estimasi Centroid Moment Tensor (CMT) untuk gempa yang terjadi di sekitar Sesar Cimandiri menggunakan software MTINV, menentukan tipe sesar yang menyebabkan gempa di sekitar Sesar Cimandiri menggunakan software MTINV, dan menganalisis focal mechanism di sekitar Sesar Cimandiri menggunakan software MTINV. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder waveform tiga komponen di sekitar Sesar Cimandiri pada tanggal 13 Desember 2016 dan 12 Desember 2017 yang diunduh dari WebDC3 at BMKG. Dalam mengestimasi CMT digunakan metode inversi waveform dan fungsi Green tiga komponen yang diimplementasikan kedalam software MTINV. Hasil dari estimasi CMT antara lain momen seisimik skalar (Mo), magnitudo momen (Mw), latitude, longitude, kedalaman centroid, serta orientasi bidang sesar (Nodal Plane/NP) yang meliputi sudut strike, dip dan rake. Selain itu juga memberikan informasi mengenai penyebab terjadinya gempa meliputi persentase ISO , DC, dan CLVD. Hasil dari kedua kejadian menunjukkan bahwa gempa terjadi akibat aktivitas tektonik yang dibuktikan dengan nilai persentase DC lebih besar daripada CLVD dengan nilai VR lebih dari 50%. Berdasarkan nilai VR, maka hasil yang diperoleh dalam penelitain ini dapat dikatakan reliabel karena telah memenuhi syarat. Kejadian gempa 13 Desember 2016 memiliki tipe sesar left lateral strike-slip dengan focal mechanism berupa nilai strike = 185, nilai dip = 51 dan nilai rake = 18, sedangkan untuk kejadian gempa tanggal 12 Desember 2017 memiliki tipe sesar reverse left-lateral oblique dengan focal mechanism berupa nilai strike = 19, nilai dip = 48 dan nilai rake = 50. Berdasarkan kedua kejadian gempa dapat disimpulkan bahwa terjadinya kedua kejadian gempa ini disebabkan oleh adanya aktivitas pergerakan di Sesar Cimandiri. Kata Kunci : Centroid Moment Tensor, Sesar Cimandiri, inversi waveform tiga komponen, fungsi Green, dan software MTINV
PENGARUH VARIASI MASSA AL(OH)3 PADA KARAKTERISASI KOMPOSIT PVDF-CA/AL(OH)3 SEBAGAI SEPARATOR BATERAI LITHIUM ION ROFIKA ILLIYANI NURUL KHANIF; ZAINUL ARIFIN IMAM SUPARDI
Inovasi Fisika Indonesia Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v8n2.p%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan menghasilkan membran separator PVDF-CA/Al(OH)3 dan menganalisis pengaruh penambahan massa Al(OH)3 pada separator PVDF-CA/Al(OH)3. Pembuatan lembaran separator baterai lithium ion ini di adaptasi dari penelitian yang dilakukan oleh Jinqiang Cui, polimer PVDF dan CA dicampurkan menggunakan metode NIPS yang kemudian di doping dengan Al(OH)3, memvariasikan massa Al(OH)3 0,175 gr sebagai separator standart dan 0,262 gr sebagai separator penambahan massa. Hasil pengujian BET pada separator standart menunjukkan rentang diameter antara 3,58–3,90 nm dengan luas permukaan total 25,514 m2/g, sedangkan separator dengan penambahan massa Al(OH)3 menunjukkan ukuran pori rentang 3,58 – 4,51 nm dengan luas permukaan total 49,371 m2/g. Berdasarkan rentang diameter pori tersebut kedua separator PVDF-CA/Al(OH)3 dikategorikan sebagai material mesopori. Loop yang terbentuk pada pengujian Cyclic Voltrametry dengan adanya penambahan massa Al(OH)3 menandakan bahwa sampel separator tidak dapat sepenuhnya melewatkan ion dari anoda ke katoda. Hal tersebut, mengakibatkan proses interkalasi terganggu sehingga separator tidak dapat digunakan untuk siklus yang lebih panjang. Kata Kunci: separator, luas permukaan, diameter pori
Analisis Struktur dan Mikrostruktur Fasa Tunggal (Mg1-xZnx)TiO3/Bi2O3 DWI IKA YULIANTI; FRIDA ULFAH ERMAWATI
Inovasi Fisika Indonesia Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v8n2.p%p

Abstract

Abstrak Telah dilakukan sintesis serbuk (Mg0,9Zn0,1)TiO3 (disingkat MZT01) dengan metode pencampuran larutan, dengan bahan awal berupa serbuk logam Mg, Zn, dan Ti (Merck). Serbuk MZT01 dikalsinasi pada suhu 550 °C selama 2 jam. Hasil uji XRD menunjukkan bahwa serbuk MZT01mempunyai struktur yang terdiri dari fasa MgTiO3 sebagai fasa utama dan MgO serta TiO2 sebagai fasa sekunder. Telah dilakukan penambahan 2 wt % Bi2O3 ke dalam sampel MZT01 kemudian kedua bahan tersebut dicampur menggunakan ball mill dengan kecepatan 500 rpm selama 2 jam dan disinter pada suhu 1000 oC selama 2 jam, sedangkan untuk MgTiO3 tanpa penambahan Bi2O3 disinter pada temperatur 1400 oC selama 4 jam. Analisis struktur dilakukan dengan uji XRD menggunakan alat Bragg-Brentano Philips X’pert Diffractometer dan hasilnya menunjukkan bahwa setelah ditambahkan 2 wt % Bi2O3, struktur sampel MZT01 tersebut dibangun oleh hanya fasa MgTiO3 saja. Dengan kata lain, telah dihasilkan fasa tunggal MgTiO3. Analisis mikrostruktur dilakukan pada sampel MZT01 + 2 wt % Bi2O3 dengan uji TEM menggunakan alat Hitachi 7700, diperoleh ukuran butir berkisar antara 25-40 nm. Dapat disimpulkan bahwa penambahan 2 wt % Bi2O3 dapat menurunkan suhu sinter dan tidak mempengaruhi struktur maupun mikrostruktur dari MgTiO3, sehingga menghasilkan fasa tunggal MgTiO3 dengan ukuran butir yang masih dalam orde nano. Kata Kunci : metode pencampuran larutan, Struktur, Mikrostruktur, MZT01, MgTiO3, Bi2O3. Abstract Synthesis of (Mg0,9Zn0,1)TiO3 (abbreviated MZT01) had been carried out by liquid mixing method from Mg, Zn, and Ti (Merck) metal powders. MZT0, MZT01 powders was calcined at 550 °C for 2 hours. The XRD results showed that MZT01 550 powders have the structure of MgTiO3 as the major phase and MgO and TiO2 as the minor phases. 2 wt % Bi2O3 was added into MZT01 sample and mixed using a ball mill with a speed of 500 rpm for 2 hours and sintered at a temperature of 1000 oC for 2 hours, while for MgTiO3 without Bi2O3 addition was sintered at 1400 oC for 4 hours. Structural analysis had been carried out by XRD using the Bragg-Brentano Philips X’pert Diffractometer and the results showed that after the addition of 2 wt % Bi2O3, the structure of the sample was built by the MgTiO3 phase. In other words, a single phase MgTiO3 has been produced. Microstructure analysis had been carried out on MZT01 + 2 wt % Bi2O3 samples using Transmission Electron Microscope (Hitachi 7700). It was obtained that the grain size in the range of 25-40 nm. It can be concluded that the addition of 2 wt % Bi2O3 reduced the sintered temperature, but at the same time Bi2O3 presence does not affect the structure or microstructure of the sample, resulting in a single phase MgTiO3 with grain size in the nano order. Key Words: liquid mixing method, structure, microstructure, MZT01, MgTiO3, Bi2O3.
Rancang Bangun Sistem Navigasi Mobile Robot Berbasis Sensor Rotary Encoder Menggunakan Metode Odometri ALFI NUR ALBAB; ENDAH RAHMAWATI
Inovasi Fisika Indonesia Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v8n2.p%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan prototype mobile robot yang menerapkan sistem navigasi metode odometri dan untuk menguji kontrol PID yang diterapkan pada sistem navigasi mobile robot dalam mencapai posisi yang telah ditentukan. Metode odometri yang digunakan membutuhkan dua masukan yaitu dari sensor rotary encoder yang terpasang pada motor kanan dan motor kiri. Sensor telah dikalibrasi dan dihasilkan akurasi sensor rotary encoder mencapai 99,9% untuk pembacaan jarak dan 99,7% untuk pembacaan heading. Terdapat dua tahap pengujian robot yaitu open loop dan close loop sesuai metode tuning Ziegler Nichols. Keseluruhan pengujian dilakukan pada bidang datar dengan empat heading tujuan yaitu 30°, 45°, 60°, dan lintasan dengan dua heading tujuan yaitu 45 dan 90°. Pada tahap open loop yang mana tidak ada kontrol PID, error yang dicapai sistem mencapai 269,3%; 164,9%; dan 285,5% untuk heading 30°,45°,60° berturut-turut. Sedangkan ketika diberi kontrol PID, akurasi sistem mencapai 99,3%; 99,8%; dan 100% untuk heading 30°, 45°, 60° berturut-turut. Analisis hasil pengujian sistem navigasi mobile robot yang telah dibuat dilakukan dengan menganalisis respon transien sistem saat sesudah diberi kontrol PID. kontrol PI saja membuat error posisi akhir kecil lebih kecil daripada sebelum ditambahkan kontrol PI, namun settling time dan overshoot maksimum besar. Peningkatan nilai Kd membuat respon sistem lebih stabil dan steady state error berkurang. Peningkatan nilai konstanta integral membuat overshoot sistem bertambah hingga waktu akhir dan stabilitas relatif sistem berkurang sehingga tidak ditemukan keadaan steady. Kata Kunci: Sistem navigasi, mobile robot, metode odometri, kotrol PID Ziegler Nichols.
RANCANG BANGUN VISKOMETER ROTASI SEBAGAI PENGUKUR KEKENTALAN FLUIDA CAIR RIZQI RINDRA FIRMANSYAH; IMAM SUCAHYO
Inovasi Fisika Indonesia Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v8n2.p%p

Abstract

"> Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan viskometer rotasi berbasis mikrokontroler dan menganalisis nilaikoefisien dan taraf ketelitian viskositas cairan dari alat yang dirancang bila diandingkan dengan koefisien viskositasteoritisnya. Penelitian ini dilakukan dengan merancang suatu viskometer dengan model rotasi silinder sesumbu. Metodepengujian yang digunakan yaitu dengan mengukur kecepatan motor DC pada zat cair dan arus kemudian dimasukkan kedalam persamaan viskositas. Cairan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Oli dengan kode SAE 20, SAE 30 danSAE 40. Hasil percobaan diperoleh nilai koefisien viskositas cairan oli SAE 20, SAE 30 dan SAE 40 berturut- turutdengan nilai h = 20 mm, 30 mm, 40 mm, 50 mm, 56 mm nilai viskositasnya η = 124,49 cP ; 126,45 cP ; 125,42 cP ;125,46 cP ; 125,96 cP; untuk cairan oli SAE 30 nilai viskositasnya η = 205,08 cP ; 204,66 cP ; 203,92 cP ; 204,34 cP ;204,76 cP dan untuk cairan oli SAE 40 nilai viskositasnya η = 324,99 cP ; 325,77 cP ; 327,60 cP ; 327,95 cP ; 327,78 cP.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, viskometer rotasi ini dapat melakukan pengukuran dengan tingkatakurasi mencapai 99%.Kata Kunci : Viskometer, Viskositas, rotary encoder
RANCANG BANGUN KIT EKSPERIMEN GAYA SENTRIPETAL BERBASIS MIKROKONTROLER HABIB MARTIN NASUTION; ENDAH RAHMAWATI
Inovasi Fisika Indonesia Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v8n2.p%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat kit eksperimen untuk menentukan gaya sentripetal berbasis mikrokontroler. Dari hasil pengukuran kecepatan sudut, jari-jari dan massa. Kit eksperimen terdiri dari sistem mekanik dari hasil pengukuran dan elektronik. Sistem mekanik meliputi motor DC 12 volt sebagai sistem penggerak lengan massa. Sistem elektronik meliputi sensor Load cell untuk mengukur nilai gaya sentripetal, sensor TCRT5000 sebagai photogate untuk mengukur kecepatan sudut. Pengambilan data dilakukan dengan beberapa perubahan variabel diantaranya percobaan pertama untuk mengetahui hubungan gaya sentripetal terhadap perubahan massa dengan perubahan nilai massa dari 0.04 kg - 0.24 kg sehingga diperoleh ketidak pastian maksimal sebesar 0.83 %. Percobaan kedua untuk mengetahui hubungan gaya sentripetal terhadap kecepatan sudut dengan perubahan nilai kecepatan sudut dari 84.84 Rad/s – 460.30 Rad/s dan didapatkan ketidak pastian maksimal sebesear 0.63 %. Percobaan ke tiga untuk mengetahui hubungan gaya sentripetal terhadap jari-jari dengan perubahan nilai jari-jari dari 0.04 m – 0.12 m dan didapatkan ketidak pastian maksimal sebesar 0.83 %. Hasil pengukuran gaya sentripetal oleh sensor load cell diabndingkan dengan teori Kata Kunci : Kata Kunci : Gaya sentripetal, Kecepatan sudut, Photogate dan Mikrokontroler.
RANCANG BANGUN SISTEM PERCEPATAN PADA BIDANG DATAR DENGAN PRINSIP GERAK LURUS BERBASIS SENSOR ULTRASONIK MUHAMAD ARMANSYAH; IMAM SUCAHYO
Inovasi Fisika Indonesia Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v8n2.p%p

Abstract

Penelitian laboratorium ini bertujuan menghasilkan rancangan dan prototype sistem percepatan menggunakan prinsip gerak lurus yang diperoleh dari pengukuran perubahan jarak. Penelitian ini terdiri dari sistem perangkat keras dan sistem perangkat lunak maupun elektrik. Sistem perangkat keras terdiri atas benda sebagai pemantul dari gelombang ultrasonik, massa beban, tali sebagai penghubung antara benda dengan massa beban, lintasan, penahan benda agar tidak lepas, dan katrol. Sistem elektronik meliputi rangkaian sensor ultrasonik menggunakan HC-SR04 yang menghasilkan frekuensi sebesar 40 KHz. Pengambilan data dilakukan dengan pengulangan sebanyak 10 kali. Massa beban yang digunakan untuk menggerakan benda sebesar 3,11x10-3 kg, 3,46x10-3 kg, 3,82x10-3 kg, 4,18x10-3, dan 4,47x10-3 kg. Jarak awal benda sebesar 0,33 m dan jarak akhir benda sebesar 0,56 m, 0,65 m, dan 0,75 m. Sehingga didapatkan percepatan untuk nilai error terbesar pada masing-masing jarak akhir sebesar 23,08 %, 8,33 %, dan 13,04 %. Hasil dari error didapatkan dari selisih nilai yang terukur pada alat dengan nilai pada photogate timer dibagi nilai pada photogate timer. Pada penelitian ini sudah maksimal namun terdapat kendala, hal ini dikarenakan keterbatasan keakurasian dari sensor ultrasonik HC-SR04 dan faktor ruangan mulai dari keseimbangan meja alat praktikum sehingga alat mudah bergoyang dan tentunya mempengaruhi hasil yang didapat. Kata Kunci: Hukum II Newton, Gerak Lurus, Sensor Ultrasonik, Percepatan
ANALISIS RIETVELD SERBUK FeTiO3 HASIL PREPARASI DENGAN METODE PENCAMPURAN LARUTAN DHIMAS IRVAN ARDEANSYAH; FRIDA ULFAH ERMAWATI
Inovasi Fisika Indonesia Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v8n2.p%p

Abstract

FeTiO3 dikenal sebagai kandidat bahan dielektrik keramik untuk aplikasi telekomunikasi pada daerah gelombang mikro. Serbuk FeTiO3 dilaporkan dapat disintesis dengan metode sol-gel, solid state reaction dan microwave-assisted. Namun sintesis serbuk FeTiO3 tersebut seringkali menyisakan problem, diantaranya suhu pembentukan fasa FeTiO3 yang masih tinggi, yaitu > 1200 °C ditahan selama 24 jam dengan metode solid state reaction dan 600 C selama 2 jam dengan metode sol-gel . Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis serbuk FeTiO3 dengan metode pencampuran larutan dari bahan awal berupa serbuk logam Fe dan Ti (Merck) serta HCl 12 M sebagai pelarut. Dengan metode tersebut, fasa FeTiO3 dapat terbentuk pada suhu serendah 340 °C selama 2 jam. Analisis komposisi fasa dilakukan kepada serbuk yang telah dikalsinasi pada suhu di atas dengan menggunakan metode Rietveld dan perangkat lunak Rietica. Diperoleh hasil bahwa fasa FeTiO3 terbentuk sebagai fasa utama sebesar 83.37 % molar dan sisanya sebesar 16.63 % molar untuk fasa TiO2 (rutile). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode pencampuran larutan dapat membentuk fasa FeTiO3 pada suhu yang jauh lebih rendah dari yang sudah dilaporan, meski masih menyisakan fasa TiO2.
RANCANG BANGUN PROTOTIPE DETEKSI DINI TANAH LONGSOR BERBASIS DOUBLE SENSOR Perro Nika Fitriani; Kusumawati Dwi Lestari; Handyesa Dika Pratama; Madlazim Madlazim
Inovasi Fisika Indonesia Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v8n2.p%p

Abstract

ABSTRAK Tingginya bencana tanah longsor di Indonesia menimbulkan kerugian materi dan korban jiwa dalam jumlah besar. Oleh karena itu, diperlukan instrumen mitigasi dini tanah longsor yang memadai untuk memonitoring kondisi daerah rawan longsor. Metode yang digunakan dalam rancang bangun instrumen mitigasi tanah longsor yaitu dengan mendesain prototipe dan sistem kerjanya. Prototipe ini terdiri atas sensor soil moisture sebagai pengukur kelembaban tanah dan sensor potensiometer sebagai pengukur pergeseran tanah yang dikontrol oleh mikrokontroler Arduino Uno serta modul HC12 sebagai transmisi wireless. Selanjutnya, sistem sensor dan transmitter dipasang pada lereng bidang tanah. Ketika terjadi pergeseran pada bidang gelinciran tanah, sensor secara otomatis mengukur jarak pergeseran yang terjadi sekaligus nilai kelembaban tanahnya. Sinyal ini kemudian diproses oleh mikrokontroler dan ditransmisikan secara wireless. Kemudian sinyal modulasi akan diolah oleh program pada mikrokontroler dan ditampilkan pada papan informasi digital sebagai warning system. Prototipe ini mampu memberikan warning system untuk status aman, siaga, dan bahaya pada kemiringan ≥40% dengan ketelitian rata-rata 96,68% dalam menghitung pergeseran tanah. Kata kunci : tanah longsor, instrumen,  pergeseran tanah, kelembaban tanah, warning system

Page 1 of 1 | Total Record : 10