cover
Contact Name
Prof. Widiatmaka
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jtl_soilipb@yahoo.com
Editorial Address
Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Jl. Meranti Wing 12 Lt 4, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan (Journal of Soil Science and Environment)
ISSN : 14107333     EISSN : 25492853     DOI : -
Core Subject : Agriculture, Social,
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan merupakan media yang menyajikan artikel mengenai hasil penelitian dan telaah perkembangan mutakhir dalam bidang ilmu tanah, air, dan ilmu lingkungan sebagai bahan kajian utama.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 20 No 1 (2018): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan" : 8 Documents clear
Karakteristik Hidrologi Tanah di Bawah Tegakan Pinus (Pinus merkusii), Merawan (Hopea odorata Roxb) dan Mahoni Uganda (Khaya anthoteca): Soil Hydrological Characteristics Under Pine (Pinus merkusii), Merawan (Hopea odorata Roxb), and African Mahogany (Khaya anthoteca) Stands Andria Harfani Qalbi; Suria Darma Tarigan; Enni Dwi Wahjunie; Dwi Putro Tejo Baskoro
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 20 No 1 (2018): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.339 KB) | DOI: 10.29244/jitl.20.1.7-12

Abstract

Forest destruction may affect forest hydrological functions either as a water regulator, maintaining the timing and distribution of river water flows, maintaining microclimate, or being able to protect the underlying areas from disasters such as floods. Revegetation is considered as an effort to improve the condition of forest and environment. The objective of this study was to examine the hydrological characteristics of soil under stands of Pinus (Pinus merkusii), Ugandan Mahogany (Khaya anthoteca), and Merawan (Hopea odorata Roxb). The method used is periodic measurement of soil physical variables. Our investigation reveals that hydrological and physical properties of soil under the stands were different. Within the same depth of soil, water content changed from the highest to the lowest in Pine (3.05%), Merawan Siput Jantan (2.40%), and African Mahogany (1.89%), respectively. The highest infiltration was 116.25 cm hour-1 under Pine stand, while the lowest was 24 cm hour-1 under Merawan Siput Jantan stand. The highest permeability was 13.27 cm hour-1 under Pine stand, while the lowest was 2.72 cm hour-1 under Merawan Siput Jantan stand. Dominated by clay, the soil texture was relatively similar in each stand. Further, the soil under the three stands were categorized as the soil hydrological group B.
Penilaian Bahaya dan Arahan Mitigasi Banjir di Cekungan Bandung: Hazard Assessment and Mitigation Directives of Flood Disaster in Cekungan Bandung Area Muhammad Fitrah Irawan; Yayat Hidayat; Boedi Tjahjono
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 20 No 1 (2018): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.306 KB) | DOI: 10.29244/jitl.20.1.1-6

Abstract

Banjir di Cekungan Bandung terjadi setiap tahun di wilayah cekungan terendah seperti di Kecamatan Majalaya, Ciparay, Deyeuhkolot, Rancaekek, Bojongsoang, dan Baleendah, Kab. Bandung. Kajian analisis bahaya dan arahan mitigasi banjir merupakan salah satu upaya untuk mengurangi risiko dari bencana tersebut. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis bahaya dan menyusun arahan mitigasi banjir di wilayah Cekungan Bandung. Bahaya banjir diidentifikasi dengan menganalisis daerah bahaya banjir menggunakan Modification Topography Wetness Index (MTWI), sedangkan arahan mitigasi banjir dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan hasil analisis bahaya dengan data penggunaan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2.36% daerah Cekungan Bandung termasuk kelas bahaya tinggi, 7.15% termasuk bahaya sedang, dan 90.49% termasuk daerah bahaya rendah. Kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan yang rendah juga menjadi salah satu faktor penyebab banjir di Cekungan Bandung. Pada zona prioritas arahan mitigasi banjir dilakukan dengan pembuatan saluran drainase tambahan untuk mengalirkan air dari cekungan terendah. Selain itu, perlu dilakukan pengendalian penggunaan lahan dengan cara penegakan hukum terhadap penggunaan lahan yang tidak sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan dilakukan rehabilitasi hutan dan lahan pada lahan kritis di DAS Citarum Hulu.
SOIL CHEMICAL AND PHYSICAL CHARACTERISTICS IN PINEAPPLE PLANTATION WITH DIFFERENT RATE OF YIELD: KARAKTERISTIK KIMIA DAN FISIKA TANAH DI AREA PERTANAMAN NANAS DENGAN PERBEDAAN TINGKAT PRODUKSI Natalia, Rina; Anwar, Syaiful; Sutandi, Atang; Cahyono, Priyo
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 20 No 1 (2018): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.313 KB) | DOI: 10.29244/jitl.20.1.13-18

Abstract

Differences in productivity were observed in various land units on pineapple plantation in Central Lampung even with the same land and fertilization management. The nature of soil chemical and physical variability were thought to be the cause of these differences. The study was aimed to compare chemical and physical soil properties in land units with different pineapple productivity. Soil samples were taken from 6 units of land with low and 3 units of land with high productivity. The soil chemical properties meazured include available P and K, potential P and K, total N, pH, organic C, exchangeable cations, and available micro nutrients. The soil physical properties determined include bulk density, soil texture, and penetration resistance. The data was analyzed using T-test and correlation. The T-test revealed that the high productivity soils were significantly lower in available P, potential P, total N, and available Zn compared to the productivity soils. Furthermore, the high productivity soils were significantly lower in bulk density and penetration resistances both vertically and horizontally. There were significantly negative correlations between pineapple yields with potential P, available Zn, bulk density, and penetration resistance both vertically and horizontally. Overall analyses indicating that the physical properties were more as productivity determinant, particularly bulk density and penetration resistance, compared to the chemical properties. The chemical properties were more as residual conditions after nutrient absorption process to support pineapple productivity. In order to increase the productivity, it is necessary to manage the soil to lower bulk density and penetration resistance. Keywords: Crop management, nutrient management, penetration
Seleksi dan Identifikasi Endofit Pemacu Pertumbuhan dari Lima Varietas Tebu di PT Gunung Madu Plantations Lampung: Screening and Identification of Plant Growth Promotion Endophyte from Five Sugarcane Varieties in PT Gunung Madu Plantations Lampung Remaja Sitepu; Suryo Wiyono; Dwi Andreas Santosa
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 20 No 1 (2018): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.944 KB) | DOI: 10.29244/jitl.20.1.19-24

Abstract

Endofit adalah bakteri atau cendawan yang secara alami berasosiasi dan mengolonisasi jaringan internal tumbuhan tanpa menimbulkan dampak negatif pada inangnya. Sejumlah endofit bermanfaat bagi tanaman karena berperan sebagai pemacu pertumbuhan ataupun sebagai pengendali hayati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyeleksi dan mengidentifikasi endofit yang berpotensi sebagai pemacu pertumbuhan dari lima varietas tebu PT Gunung Madu Plantations Lampung. Sebanyak 82 isolat yang telah lolos dalam uji reaksi hipersensitif dan hemolisis diskrining dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan di laboratorium dengan menginokulasikan endofit pada benih padi dan mengevaluasi kecambahnya setelah umur tujuh hari. Isolat yang lolos pada tahap pertama dilanjutkan ke tahap kedua dengan menginokulasikannya pada bibit tebu dalam skala semi lapangan. Pertumbuhannnya tanaman tebu dievaluasi hingga 6 minggu setelah tanam. Sebanyak 9 isolat bakteri dan 9 isolat cendawan terindikasi sebagai pemacu pertumbuhan pada tahap pertama, tetapi hanya dua isolat bakteri dan satu isolat cendawan yang konsisten pada pengujian tahap kedua. Identifikasi molekuler ketiga isolat tersebut dan pencocokan sekuens pada BLAST menunjukkan bahwa isolat N12 yang terisolasi dari akar GMP3 mirip dengan Bacillus safensis 100%, L16 yang terisolasi dari daun GMP3 mirip dengan Domibacillus robiginosus 99%, dan C78 yang terisolasi dari batang PS48 mirip dengan Cladosporium cladosporioides 99%. Ketiga isolat tersebut mampu menghasilkan auksin, sitokinin, and giberelin dengan kecenderungan B. safensis lebih tinggi dibanding dua lainnya.
Penggunaan Biochar dan Dekomposer dalam Proses Pengomposan Limbah Kulit Buah Kakao serta Pengkayaan Mikrob Pelarut Fosfat (MPF) untuk Meningkatkan Kualitas Pupuk Organik: Application of Biochar and Decomposers to the Composting Process of Cocoa Husk and Enrichment Using Phosphate Solubilizing Microbe to Improve the Quality Organic Fertilizer Haryanti Haryanti; Iswandi Anas; Dwi Andreas Santosa; Kurnia Dewi Sasmita
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 20 No 1 (2018): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.487 KB) | DOI: 10.29244/jitl.20.1.25-32

Abstract

The use of cocoa husk waste by farmers is not optimal. In general, farmers only dispose of or immerse cocoa husk waste without processing it into quality organic fertilizer. This study aims to determine the influence of biochar and decomposers in accelerating the process of composting cocoa husk waste and improving the quality of organic fertilizers, and the effect of adding Phosphate Solubilizing Bacteria (BPF) to organic fertilizer derived from cocoa husk waste on the growth of cocoa seedlings (Theobroma cacao L.). The first phase of the research was carried out a factorial 2 factor design in the Completely Randomized Design i.e. Biochar (without biochar and 10% biochar from the dry weight of organic fertilizer materials), and Decomposers (without decomposers and decomposers of 100 g kg-1 of organic fertilizer). The second phase of the study used a 3-factor factorial design in a Completely Randomized Design i.e. type of organic fertilizer (without organic fertilizer, organic fertilizer, organic fertilizer and biochar), inoculant Phosphate Solubilizing Bacteria (BPF), (without BPF inoculants, BPF A inoculants and BPF B inoculants), and dose of P fertilizer (without P fertilizer, SP-36 fertilizer 1 g P2O5, SP-36 fertilizer 2 g P2O5, and natural phosphate fertilizer 2 g P2O5). The results showed that the administration of biochar and decomposers did not accelerate the composting process. Provision of biochar and decomposers increases levels of humic acid. Giving natural phosphate 2 g P2O5 / 2.2 kg BKM increases the height growth of cocoa seedlings. Application of organic fertilizer with biochar or without biochar on the inoculant treatment factors of BPF A and BPF B significantly increased the diameter of the cocoa seedling stem. Application of organic fertilizer increases the stem diameter, plant height, number of leaves of cocoa seedlings, root dry weight and dry weight of stem of cocoa seedlings.
Alternatif Teknik Konservasi Tanah dan Air untuk DAS Cilemer, Banten: Alternative of Soil and Water Conservation Techniques in Cilemer Watershed, Banten Evi Nursari; Latief Mahir Rachman; Dwi Putro Tejo Baskoro
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 20 No 1 (2018): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.815 KB) | DOI: 10.29244/jitl.20.1.33-39

Abstract

Banjir dan kekeringan merupakan persoalan rutin yang terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cilemer karena kualitasnya menurun. Penerapan Konservasi Tanah dan Air (KTA) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas DAS Cilemer. Studi ini bertujuan untuk mensimulasikan beberapa teknik KTA, mendapatkan alternatif teknologi KTA, dan menyusun arahan pengelolaan DAS yang baik. Penelitian dilaksanakan kedalam beberapa tahap yaitu: (i) pengumpulan data sekunder, (ii) survei lapang (pengumpulan data primer), (iii) analisis data, (iv) running model SWAT, (v) simulasi KTA dengan model SWAT, (vi) skenario pengelolaan DAS, serta (vii) penyusunan arahan pengelolaan DAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan KTA dapat memperbaiki kualitas DAS yang ditandai dengan menurunnya rasio Qmax/Qmin dan aliran permukaan langsung serta meningkatnya aliran dasar dan water yield. Strip cropping, agroforestry dan embung dapat dijadikan alternatif teknologi KTA yang dapat diimplementasikan secara simultan di DAS Cilemer pada sub agroekosistem dimana teknologi tersebut sesuai untuk diterapkan. Embung adalah skenario pengelolaan DAS terbaik, yang mampu menurunkan aliran permukaan langsung sebesar 29.24%, koefisien aliran tahunan menurun dari 0.25 menjadi 0.17, meningkatkan aliran dasar sebesar 46.00% dan hasil air sebesar 3.99%.
Mitigasi Banjir DAS Citarum Hulu Berbasis Model HEC-HMS: Flood Mitigation of Upper Citarum Base on HEC-HMS Model Diah Listyarini; Yayat Hidayat; Boedi Tjahjono
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 20 No 1 (2018): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.19 KB) | DOI: 10.29244/jitl.20.1.40-48

Abstract

Banjir yang terjadi hampir setiap tahun di DAS Citarum Hulu menyebabkan DAS ini menjadi sorotan oleh berbagai pihak. Pemodelan hidrologi merupakan salah satu teknik mitigasi banjir untuk memprediksi debit banjir di daerah aliran sungai. Model HEC-HMS dapat digunakan sebagai dasar untuk prediksi debit banjir di suatu DAS, terutama untuk menghitung hujan-runoff yang tidak terukur. Model HEC-HMS terdiri dari curah hujan dan karakteristik sebagai input serta debit aliran dan volume runoff sebagai output. Tujuan dari penelitian ini adalah: (i) untuk memprediksi debit puncak di DAS Citarum Hulu; (ii) melakukan analisis terhadap debit banjir menggunakan simulasi model HEC-HMS; dan (iii) memberi rekomendasi skenario mitigasi banjir untuk mengurangi debit puncak di DAS Citarum Hulu. Persiapan parameter utama untuk input model HEC-HMS dihitung dengan menggunakan extention HEC-GeoHMS dengan metode SCS. Debit banjir yang dihitung pada model HEC-HMS menggunakan metode SCS-UH pada komponen transform, metode recession pada komponen baseflow, dan metode lag pada komponen routing. Hasil analisis menunjukkan bahwa model HEC-HMS memiliki performance yang baik dalam memprediksi debit banjir dengan nilai R2 dan NSE pada proses kalibrasi berturut-turut sebesar 0.81-0.96 dan 0.56-0.87. Pada proses validasi dalam memprediksi debit banjir menghasilkan nilai R2 dan NSE masing-masing sebesar 0.81-0.94 dan 0.45-0.76. Skenario 4 merupakan skenario mitigasi banjir yang dapat diimplementasikan dalam penurunan debit banjir hingga 61.96%, meningkatkan time to peak hingga 3.75 jam dan mengurangi volume debit aliran hingga 49.58%.
Karakteristik Kimia dan Fisika Tanah di Area Pertanaman Nanas dengan Perbedaan Tingkat Produksi: Soil Chemical and Physical Characteristics in Pineapple Plantation with Different Rate of Yield Rina Natalia; Syaiful Anwar; Atang Sutandi; Budi Nugroho; Priyo Cahyono
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 20 No 1 (2018): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.335 KB) | DOI: 10.29244/jitl.20.1.13-18

Abstract

Differences in productivity were observed in various land units on pineapple plantation in Central Lampung even with the same land and fertilization management. The nature of soil chemical and physical variability were thought to be the cause of these differences. The study was aimed to compare chemical and physical soil properties in land units with different pineapple productivity. Soil samples were taken from 6 units of land with low and 3 units of land with high productivity. The soil chemical properties measured include available P and K, potential P and K, total N, pH, organic C, exchangeable cations, and available micro nutrients. The soil physical properties determined include bulk density, soil texture, and penetration resistance. The data was analyzed using T-test and correlation. The T-test revealed that the high productivity soils were significantly lower in available P, potential P, total N, and available Zn compared to the productivity soils. Furthermore, the high productivity soils were significantly lower in bulk density and penetration resistances both vertically and horizontally. There were significantly negative correlations between pineapple yields with potential P, available Zn, bulk density, and penetration resistance both vertically and horizontally. Overall analyses indicating that the physical properties were more as productivity determinant, particularly bulk density and penetration resistance, compared to the chemical properties. The chemical properties were more as residual conditions after nutrient absorption process to support pineapple productivity. In order to increase the productivity, it is necessary to manage the soil to lower bulk density and penetration resistance.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 27 No 2 (2025): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 27 No 1 (2025): Journal of Soil Science and Environment Vol 26 No 2 (2024): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 26 No 1 (2024): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 25 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 25 No 1 (2023): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 24 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 24 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 23 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 23 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 22 No 2 (2020): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 22 No 1 (2020): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 21 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 21 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 11 No 2 (2009): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 11 No 1 (2009): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 20 No 2 (2018): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 20 No 1 (2018): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 19 No 2 (2017): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 19 No 1 (2017): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 18 No 1 (2016): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 17 No 2 (2015): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 17 No 1 (2015): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 16 No 2 (2014): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 16 No 1 (2014): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 15 No 2 (2013): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 15 No 1 (2013): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 14 No 2 (2012): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 14 No 1 (2012): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 13 No 2 (2011): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 13 No 1 (2011): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 12 No 2 (2010): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 12 No 1 (2010): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 10 No 2 (2008): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 10 No 1 (2008): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 9 No 2 (2007): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 9 No 1 (2007): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 7 No 2 (2005): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 7 No 1 (2005): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 6 No 2 (2004): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 6 No 1 (2004): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 5 No 1 (2003): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 3 No 2 (2000): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 2 No 2 (1999): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 2 No 1 (1999): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan More Issue