cover
Contact Name
Eko Walujodjati
Contact Email
eko.walujodjati@itg.ac.id
Phone
+6282124588750
Journal Mail Official
konstruksi@itg.ac.id
Editorial Address
Jl. Mayor Syamsu No.1, Jayaraga, Kec. Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44151
Location
Kab. garut,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Konstruksi
ISSN : 14123614     EISSN : 23027320     DOI : https://doi.org/10.33364/konstruksi
Core Subject : Engineering,
Jurnal Kosntruksi yang dapat menampung dan mempublikasikan hasil karya penelitian, karya tulis dan pengabdian masyarakat baik mahasiswa dan dosen-dosen intern maupun dari pihak luar. Jurnal Konstruksi memberikan informasi yang diperoleh dari laboratorium dan workshop penelitian maupun dari lapangan/ studi kasus di dunia nyata dengan cakupan (Scope of Journals) bidang meliputi struktur transportasi/ infrastruktur, air, geoteknik, manajemen konstruksi, dan lingkungan. Melalui jurnal konstruksi diharapkan dapat menampung semua inspirasi bidang teknik sipil sehingga didapatkan pemecahan masalah yang dihadapi dan mampu melahirkan inovasi baru dibidangnya.
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 19 No 2 (2021): Jurnal Konstruksi" : 20 Documents clear
Analisis Biaya Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Garut Trecy Tiara Elsa; Ida Farida
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 2 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.118 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-2.915

Abstract

Kecelakaan lalu lintas merupakan peristiwa terjadinya suatu pergerakan lalu lintas yang dapat mengakibatkan resiko kecelakaan, sehingga mempengaruhi pada manusia sebagai pengendara. Dengan kemajuan alat transportasi dan perkembangan penduduk yang semakin meningkat maka menyebabkan kebutuhan transportasi serta jumlah penduduk yang ikut meningkat di Kabupaten Garut yaitu pada tahun 2019 berjumlah 2.622.425 juta penduduk (Badan Pusat Statistik Kependudukan, 2019). Penelitian ini bertujuan untuk menghitung besarnya biaya kecelakaan lalu lintas, mengetahui karakteristik kecelakaan yang ditinjau dari jumlah kejadian, usia korban, jenis kelamin, profesi, pendidikan, waktu kejadian, lokasi kejadian, penyebab kecelakaan dan jenis kendaraan yang terlibat Sebagai tambahan menentukan daerah rawan kecelaka di ruas jalan yang sering terjadi kecelakaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa karakteristik yang paling dominan mengalami kecelakaan adalah sepeda motor (71%), usia 16-30 tahun (>48%), laki-laki (>77%), SLTA (60%), karyawan swasta (>40%), pukul 12.00-18.00 WIB (35%), jalan arteri (47%), jalan provinsi (62%), tabrakan depan-depan (43%). Daerah rawan kecelakaan menggunakan metode Z-Score yang paling dominan adalah terdapat di kecamatan Malangbong dan Cilawu. Menghitung biaya satuan korban kecelakaan lalu lintas digunakan metode The Gross, bahwa yang paling dominan adalah sepeda motor pada tahun 2015 – 2019 sebesar 86% sedangkan biaya santunan dari PT. Jasa Raharja yaitu sebesar 84% yang akan diberikan kepada korban kecelakaan lalu lintas.
Analisis Kestabilan Lereng Bendungan Akibat Fluktuasi Muka Air Rifan Rahayu; Sulwan Permana
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 2 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.402 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-2.916

Abstract

Bendungan Cipanas merupakan bendungan type urugan kombinasi antara tanah dan batuan dengan cara menimbun sejumlah material seperti batuan, kerikil, pasir maupun tanah kedap air yang dibangun dengan kemiringan berdasarkan ketinggian tertentu, sehingga dapat menahan dan menaikan elevasi muai air di sebelah hulu (upstream). Bendungan type urugan ini (embankment) sangat mudah mengalami keruntuhan (collaps) yang disebabkan oleh akibat tekanan air di lereng udik, air pori, dan’beban gempa yang didapat maupun dari struktur bendungan sendiri, sehingga perlu diukur dengan menggunakan suatu standar yaitu Angka Keamanan. Nilai angka keamanan merupakan perbandingan gaya yang ditahan’dengan gaya yang mendorong longsoran, serta mengetahui kondisi maupun daerah yang paling kritis dan riskan terhadap keruntuhan dengan cara perhitungan manual. Metode yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan metode Bishop dimana metode ini paling banyak dipakai dalam perhitungan manual dan mendapatkan nilai faktor aman yang mendekati hasil perhitungan dengan pendekatan berdasarkan pengamatan dilapangan. Hasil dari analisis perhitungan di dapat bahwa dari kondisi masa konstruksi sebesar 2,13 disebelah hulu dan 1,88 disebelah hilir dengan angka keamanan ijin 1,50. Kondisi muka air maksimum diperoleh sebesar 2,13 disebelah hulu dan 1,88 disebelah hilir dengan angka keamanan ijin 1,30 dan kondisi surut cepat nilai diperoleh sebesar 2,11 disebelah hulu dan 1,88 disebelah hilir dengan angka keamanan ijin 1,30. Berdasarkan hasil penelitian dari ketiga kondisi lereng, nilai factor keamanan yang stabil dan aman terhadap bahaya longsoran. Sedangkan potensi longsoran yang akan terjadi akan mengalami longsoran dengan tipe translasi dikarenakan perbedaan kuat geser dan perbedaan lapisan pada susunan timbunan pada bendungan utama.
Pengaruh Penggunaan FLY ASH sebagai Substitusi Semen dan Limbah Kaca Sebagai Substitusi Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan Beton Mohamad Fadli Muharram; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 2 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.093 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-2.917

Abstract

Beton kini menjadi salah satu komponen utama yang sering digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Penggunaan material tidak terpakai merupakan salah satu upaya untuk memanfaatkan daya limbah sekaligus untuk mengurangi bahan utama material penyusun beton yang berasal dari alam. Tujuan penelitian untuk mengetahui berapa kuat tekan beton yang dihasilkan dengan menggunakan fly ash sebagai susbtitusi semen dan limbah kaca sebagai substitusi agregat halus pada campuran untuk beton. Metode itu yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji eksperimen pembuatan beton. Perencanaan campuran beton menggunakan metode SNI 7656-2012. Jumlah banyak sampel dalam penelitian ini sebanyak 15 buah dengan benda uji yang silinder berukuran 150 mm x 300 mm dengan persentase fly ash 15% dan 25% sebagai subtitusi semen serta limbah kaca 5% dan 15% sebagai substitusi agregat halus. Pengujian untuk kuat tekan dilakukan pada umur 14 hari. Hasil pengujian memperoleh nilai kuat tekan beton normal sebesar 10,37 MPa, dan nilai kuat tekan beton berturut-turut pada campuran 1 yaitu fly ash 15% dan limbah kaca 5%, campuran 2 yaitu fly ash 15% dan limbah kaca 15%, campuran 3 yaitu fly ash 25% dan limbah kaca 5%, campuran 4 yaitu fly ash 25% dan limbah kaca 15% adalah sebesar 10,57 MPa, 11,61 MPa, 10,28 MPa, dan 9,53 MPa. Nilai kuat tekan maksimum terjadi pada susbtitusi fly ash 15% dan limbah kaca 15% yaitu sebesar 11,61 MPa dengan kenaikkan kuat tekan sebesar 11,95% terhadap beton normal.
Analisis Operasional Bendung Copong di Kabupaten Garut Silvi Aprilia; Sulwan Permana
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 2 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.625 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-2.918

Abstract

Bendung merupakan bangunan utama yang berfungsi untuk meninggikan elevasi muka air sungai dan membagi serta memberikan air agar dapat mengalir ke saluran pembawa dengan alternatif tertentu. Maka perlu diketahui berapa tinggi bukaan pintu bendung agar keseimbangan lingkungan dan kebutuhan daerah di hilir bendung tetap terjaga dari debit yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis operasional Bendung Copong, menganalisis bukaan pintu air. Pada bulan Juni sampai Agustus kebutuhan air rata-rata adalah 1,4 lt/det/ha dengan luas areal 5.313 ha maka debit yang harus dialirkan ke saluran adalah 7,438 m³/det. Debit yang terjadi untuk beda elevasi antara muka air dengan elevasi pintu pengambilan adalah 0,92 m adalah 13,94 m³/det. Sehingga sisa debit yang dialirkan ke hilir bendung sebesar 6,503 m³/det. Pada bulan November dengan tinggi muka air + 688,25 berada 0,5 m di atas mercu dengan debit sebesar dari penelitian ini, untuk bukaan pintu bendung dioperasionalkan dengan mengangkat ketiga pintu setinggi 11 cm untuk mengalirkan ke bagian hilir.
Analisis Perbandingan Kapasitas Kuat Dukung Pondasi Bore Pile Berdasarkan Hasil Pengujian SPT dan CPT Selly Suci Abadi; Roestaman Roestaman; Sulwan Permana
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 2 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (828.164 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-2.920

Abstract

Dalam suatu proyek kontruksi pondasi memiliki peranan yang sangat penting, ini dikarenakan pondasi adalah elemen pertama yang harus didirikan sebelum elemen lain terbentuk. Selain itu juga beban-beban bangunan yang ada diatasnya akan dipikul untuk selanjutnya diteruskan ke dasar tanah. Dalam pelaksanaanya perencana harus menghitung kapasitas kuat dukung tiang terlebih dahulu, supaya dapat menghasilkan bangunan yang kuat dan kokoh. Pada pelaksanaan proyek IPAL PT. United Tractors menggunakan jenis pondasi Bore Pile. Penulisan skripsi ini bermaksud untuk menghitung dan membandingkan kapasitas kuat dukung pondasi Bore Pile berdasarkan data SPT dan CPT. Metode perhitungan data SPT menggunakan metode Reese & O’Neil (1989), Reese & Wright (1977) dan Skempton dan data CPT menggunakan metode Bagemann dan deRuiter & Beringen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode yang bersifat analisis kuantitatif. Data-data tersebut meliputi data uji tanah sondir, data SPT pada proyek IPAL PT. United Tractors, setelah data sekunder terkumpul maka akan dilakukan analisa perhitungan kapasitas kuat dukung pondasi Bore Pile (Qu) dengan cara statis dari hasil uji sondir dan SPT dengan berbagai metode dan berbagai ukuran diameter tiang sampai mendapat hasil. Hasil yang diperoleh dari analisa ini yaitu pada hasil perhitungan dari data CPT dengan diameter tiang 60 cm, perhitungan menggunakan metode Bagemann Qu = 738,77 kN lebih optimis dibandingkan dengan menggunakan metode deRuiter dan Beringen Qu = 587,9 kN. Sedangkan hasil perhitungan dari data SPT dengan menggunakan diameter tiang 60 cm metode Reese & Wright (1977) Qu = 1044,6 kN lebih optimis dibandingkan dengan menggunakan metode Reese & O’Neil (1989) Qu =749,98 kN dan Skempton Qu = 610,04 kN. Dari dua data tersebut perhitungan dengan menggunakan data SPT lebih baik dan juga lebih optimis dibandingkan dengan data CPT.
Analisis Kolom Beton Bertulang Baja Ringan Zakiah Nursyifa; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 2 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.524 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-2.922

Abstract

Beton dengan tulangan profil baja ringan merupakan alternatif pengganti tulangan baja konvensional yang umumnya digunakan pada beton bertulang. Penggantian tulangan ini dimaksudkan untuk dapat mampu menerima perilaku bolak-baliknya struktur yang ditimbulkan dari beban gempa. Salah satu elemen penyusun pada struktur yang paling penting yaitu struktur kolom. Karena kolom merupakan elemen penghubung dari struktur atas ke struktur bawah sampai ke tanah. Mengingat baja ringan memiliki ketebalan yang cukup tipis, maka baja ringan ini rentan terhadap tekuk. Dengan menggunakan baja ringan tipe C, baja ringan ini disusun secara double profil dan diikat dengan tulangan geser pelat kopel dengan mengambil gedung rumah 1 lantai sebagai objek penelitian. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode kuantitatif, sehingga penelitian ini banyak membahas mengenai angka-angka. Penelitian yang dilakukan yaitu dengan menganalisis struktur 3D dari beban-beban luar sebagai beban aksial yang akan menumpu pada kolom, kemampuan kolom beserta perencanaan tulangan gesernya, serta evaluasi-evaluasi terhadap material penyusun kolom struktur. Hasil dari penelitian bahwa kolom berukuran 23 x 23 cm dengan menggunakan beton bertulang baja ringan tipe C 150.50.12 dapat mampu menahan beban sebesar 32529,654 Kg dengan fc’ 7,4 MPa dan 87554,4 Kg dengan fc’ 31,2 MPa sehingga beton bertulang ini dapat dikatakan layak dalam mengganti tulangan baja konvensional untuk kondisi desain bangunan tersebut. Beton bertulang baja ringan ini juga dipasang dengan 10 pelat kopel berdimensi 1,1 x 70 mm dan 12 sambungan screw per pelat dalam menahan gaya geser yang terjadi pada kolom. Selain itu, untuk evalusi terhadap komponen material penyusun beton bertulang baja ringan tersebut dapat dikatakan aman untuk digunakan. Namun perlu untuk hati-hati terhadap keruntuhan tekan yang akan terjadi jika struktur mengalami kegagalan material.
Analisis Manajemen Risiko Pelaksanaan Proyek Konstruksi Bangunan Gedung di Kabupaten Garut Ganjar Jojon Johari; Restha Rizky Fazriani
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 2 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.139 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-2.923

Abstract

Dalam setiap pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi faktor-faktor risiko yang berasal dari dalam atau dari luar bisa saja terjadi. Dimana risiko-risiko yang terjadi kemungkinan besar akan menimbulkan dampak yang berpengaruh pada produktifitas proyek, biaya dan keterlambatan pelaksanaan poyek. Penyusunan penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi risiko-risiko yang muncul, menganalisis faktor-faktor risiko mana yang paling dominan terjadi dan juga cara melakukan suatu cara pengendalian terhadap risiko yang dominan terjadi pada pada proyek konstruksi bangunan gedung di Kab Garut. Tahap dalam penelitian ini dimulai dengan mengindentifikasi risiko-risiko yang relevan atau yang mungkin terjadi dengan cara studi literatur dari penelitian-penelitian yang telah ada sebelumnya. Hasil dari mengidentifikasi risiko-risiko dari studi litertur tersebut didapatkan 5 variabel risiko dengan 46 sub variabelnya. variabel tersebut dimasukan kedalam sebuah kuisioner untuk mana yang paling dominan terjadi dengan analisis data menggunakan metode AHP. Hasil dari Analisa data tersebut didapat risiko yang paling dominan terjadi adalah Risiko Teknis dengan sub variabelnya yaitu Rendahnya kualitas material, Kerusakan material pada saat pengiriman material, Kerusakan Peralatan mesin dan perlengkapan proyek, Ketepatan pengadaan material dan peralatan (Volume, jadwal, harga dan kualitas ), Cuaca Buruk, Rendahnya produktifitas material dan alat, Kenaikan harga material dan Kekurangan tempat penyimpanan material.
Penggunaan Agregat Halus Ex Paving Block untuk Campuran Beton Aceng Nurkholis Majid; Roestaman Roestaman; Sulwan Permana
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 2 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.839 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-2.924

Abstract

Paving block merupakan salah satu diantara bahan konstruksi yang termasuk kedalam beton nonstruktural yang digunakan untuk menutupi permukaan tanah. Dalam pengaplikasiannya paving block banyak digunakan dalam berbagai infrastruktur nonstruktural seperti jalan setapak, trotoar, tempat parkir dan sebagainya. Limbah paving block bekas banyak dijumpai diberbagai tempat dan sebagian besar di buang begitu saja di lahan terbuka dan beberapa digunakan sebagai bahan urugan. Dalam penelitian ini limbah paving block akan dijadikan sebagai bahan perubah sebahagian agregat bubuk pada racikan beton. Riset ini memiliki tujuan yakni untuk mendapati pengaruh penggunaan limbah paving block sebagai material pengganti sebahagian agregat bubuk terhadap kuat tekan beton. Kuat tekan yang direncanakan adalah 16,4 Mpa pada umur beton mencapai 14 hari. Limbah bongkahan paving block yang ada sebelumnya dikondisikan terlebih dahululu menjadi butiran agregat halus. Variasi campuran dalam penelitian ini diantaranya 5 %, 10 %, 15 % dan 20 % dari agregat utama. Tiap-tiap campuran dibuat berjumlah 3 sampel uji. Selanjutnya dibuat pula sampel uji beton normal sebanyak 3 sampel sehingga total sampel uji yang dibuat sebanyak 15 sampel. Proses pencampuran menggunakan mesin pengaduk beton dilakukan sebanyak lima kali sesuai dengan jumlah variasi campuran yang direncanakan. Pada penelitian ini kuat tekan yang dihasilkan beton normal maupun beton dengan bahan substitusi agregat ex paving block diambil rata-ratanya. Kemudian hasil tersebut dievaluasi dengan pembatasan maksimal 5% dari kuat tekan rata-rata sehingga nilai powerfull untuk beton biasa didapat sebesar 10.67 MPa. Selanjutnya untuk beton dengan bahan substitusi agregat ex paving block dengan variasi campuran 5 %, 10%, 15% dan 20% nilai kuat tekan rata-rata yang didapat diantaranya 9.24 MPa, 11.04 MPa, 9.05 MPa dan 10.19 MPa. Nilai kuat tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode trendline dan menghasilkan persamaan regreasi. Dari hasil analisis tersebut didapat kuat tekan dari semua variasi campuran berturut-turut yaitu 10.26 MPa, 10.153 MPa, 10.03 MPa, 9.92 MPa dan 9.80 MPa. Nilai tersbeut menunjukan penuruan kuat tekan dengan selisih sebesar 1,1%. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan agregat ex paving block untuk substitusi bahan racikan beton mampu menurunkan powerfull beton.
Pengaruh Simpang Bersinyal Terhadap Kinerja Lalu Lintas Eva Detria Milenia; Ida Farida
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 2 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.582 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-2.997

Abstract

Simpang tiga Jalan Otista-Jalan Raya Samarang Garut merupakan jalan dengan lingkungan komersial di Kota Garut, sehingga volume kendaraan yang melewati persimpangan tersebut cukup padat terutama pada lengan barat. Pada persimpangan tersebut telah terpasang APILL maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh simpang bersinyal di Jl. Otista – Jl. Raya Samarang Garut. Data dari penelitian ini diperoleh dari observasi lapangan, pengolahan data menggunakan PKJI 2014 dan Software Simulasi Lalu Lintas Vissim. Hasil penelitian didapat Dj tertinggi senilai 0,858 hari Senin siang pada lengan Barat dan terendah hari Minggu pagi dengan nilai 0,701 di lengan Selatan. Dengan nilai tundaan rata-rata tertinggi senilai 29,55 det/skr hari Senin di lengan Selatan, dan nilai tundaan rata-rata terendah hari Minggu di lengan Barat senilai 19,37 det/skr, dengan nilai ITP berdasarkan tundaan rata-rata simpang adalah C, dimana arus lalu lintas hampir tidak stabil. Untuk meningkatkan kinerja lalu lintas, diberikan alternatif yakni memodifikasi APILL yang mampu menurunkan nilai panjang antrian sebesar 19% dan tundaan 59% dari sebelumnya.
Analisis Kondisi Geometrik Jalan Terhadap Potensi Kecelakaan Lalu Lintas Kendaraan Roda Empat Ida Farida; Faisal Tanjung
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 2 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.046 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-2.998

Abstract

Kecelakaan lalu lintas merupakan peristiwa terjadinya suatu pergerakan lalu lintas yang dapat mengakibatkan resiko kecelakaan, sehingga mempengaruhi pada manusia sebagai pengendara. Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini yaitu mengetahui lokasi dimana ruas rawan kecelakaan (black site), mengetahui adakah hubungan antara kondisi geometrik jalan terhadap terjadinya kecelakaan dan mengetahui faktor-faktor dominan penyebab kecelakaan. Hasil analisis yang didapat menunjukkan bahwa korban kecelakaan selama tiga tahun dengan lima kasus dan 16 orang korban kecelakaan pada tahun 2018 didapat 93,75%, pada tahun 2019 0%, tahun 2020 tiga kasus dan satu orang luka berat sehingga didapat persentase korban kecelakaan sebesar 6,25%. Hasil perhitungan lalu lintas harian rata-rata tahun 2021 sebesar 291,6 kend/jam. Dari hasil perhitungan alinyemen horizontal di dapatkan Tc 69,37 m dilapangan 58 m, Ec 32 m dilapangan 28 m, Lc 138,75 m dilapangan 84,17 m dari hasil perhitungan terdapat perbedaan yang signifikan. Perlengkapan jalan yang terdapat di tikungan Tanjakan Panganten belum terdapat rambu lalu lintas perhatian untuk tikungan serta belum terdapatnya penerangan jalan umum (PJU). Keadaan Geometri untuk Tanjakan Panganten cenderung memiliki tikungan tajam dan berbukit karena berada di daerah pegunungan Halimun sehingga menjadi faktor penyebab terjadinya kecelakaan. Langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kecelakaan diantaranya perbaikan kondisi perbaikan jalan, memperbaiki kondisi perlengkapan jalan, pagar pengaman, dan rutin cek kendaraan.

Page 2 of 2 | Total Record : 20