cover
Contact Name
Tuti Meihartati
Contact Email
tuti@stikeswhs.ac.id
Phone
+6282148691336
Journal Mail Official
tuti@stikeswhs.ac.id
Editorial Address
Jl. Kadrie Oening Gang Monalisa No.77, Air Hitam, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75243
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Medika: Karya Ilmiah Kesehatan
ISSN : 25414615     EISSN : 2654945X     DOI : https://doi.org/10.35728/jmkik
Core Subject : Health,
Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan, provides a forum for publishing Development of Scientific-Based Research and Publication of Manuscripts in Reputable National and International Journals. Scientific articles dealing with the following topics in Nursing, Midwifery, medical laboratory technology
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 4 No 2 Tahun 2019" : 10 Documents clear
PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH NANAS MUDA (Ananas Comosus) DALAM MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PADA LUKA RADANG AMANDEL (Tonsilitis) chrisyen damanik
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 4 No 2 Tahun 2019
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.281 KB) | DOI: 10.35728/jmkik.v4i2.100

Abstract

Latar belakang: Respon inflamasi yang terjadi pada klien yang menderita tonsilitis adalah nyeri. Penilaian rasa sakit dalam intervensi keperawatan berdasarkan penggunaan bahan-bahan alami seperti nanas muda yang mengandung enzim bromeilin yang dapat mengatasi peradangan yang disebabkan oleh bakteri streptococcus. Tujuan: untuk mengetahui efektivitas pemberian jus nanas muda (Ananas Comosus) untuk mengurangi intensitas rasa sakit untuk klien yang menderita tonsilitis. Metode: penelitian ini menggunakan eksperimen semu dengan pendekatan time series. Itu dilakukan dari bulan Juli 2019 dengan total sampel 13 responden dengan pengambilan sampel berturut-turut jus dengan 90cc / hari tanpa gula dalam 7 hari. Hasil: analisis statistik ini menggunakan uji Friedman dan diperoleh nilai p 0,000 atau (p <0,05), artinya ada perbedaan hasil intensitas nyeri sebelum dan sesudah melakukan intervensi pada 1, 3, 5, 7 hari. Hasil analisis post hoc Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat perbedaan intensitas nyeri antara hari 1 dan hari 3 p 0,000 hari 3 dan hari 5 p 0,001, hari 5 dan hari 7 p 0,001, kemudian hari-ke-hari 1 dengan hari 5 p 0,001 dan hari 1 dengan hari 7 hal 0.001. Kesimpulan: penelitian ini menunjukkan ada perbedaan rerata intensitas skor nyeri sebelum dan sesudah pemberian jus nanas muda adalah hari pertama dengan hari ke 3, hari ke 3 dengan hari ke 5, hari ke 5 dengan hari ke 7, kemudian hari ke 1 dengan hari ke 5 dan hari ke 1 dengan hari ke 7
HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN TINGKAT STRES PADA TENAGA KESEHATAN Rusdi Rusdi
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 4 No 2 Tahun 2019
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.843 KB) | DOI: 10.35728/jmkik.v4i2.99

Abstract

Latar Belakang : Kondisi stres mengganggu pelaksanaan kerja tenaga kesehatan baik pada tenaga kesehatan di ruang rawat inap maupun rawat jalan. Puskesmas Handi Baru terdapat tenaga kesehatan sebanyak 43 orang. Berdasarkan observasi pada 10 orang tenaga kesehatan di Puskesmas Handil Baru diketahui 6 tenaga kesehatan (60%) mengalami stres kerja dan 4 tenaga kesehatan (40%) tidak mengalami stres kerja. Tujuan : Untuk mengetahui seberapa besar hubungan beban kerja dan gaya kepemimpinan dengan tingkat stres pada tenaga kesehatan di Puskesmas Handil Baru. Metode : Desain penelitian ini ialah deskriftif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas Handil Baru berjumlah 43 orang, berdasarkan rumus sampel penelitian diperoleh sampel sebanyak 39 orang. Analisis data menggunakan korelasi Spearman Rank. Hasil Penelitian : Ada korelasi antara hubungan beban kerja dengan tingkat stress pada tenaga kesehatan di Puskesmas Handil Baru diketahui signifikan = 0,000 < dari α 0,05 dimana nilai spearman rank 0,667 yang berarti korelasi yang terjadi kuat. Ada korelasi antara hubungan gaya kepemimpinan dengan tingkat stress pada tenaga kesehatan di Puskesmas Handil Baru diketahui signifikan = 0,000 < dari α 0,05 dimana nilai spearman rank 0,876 yang berarti korelasi yang terjadi sangat kuat. Kesimpulan : Ada hubungan beban kerja dan gaya kepemimpinan dengan tingkat stres pada tenaga kesehatan di Puskesmas Handil Baru.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN EFIKASI DIRI MAHASISWA SEMESTER AKHIR S1 KEPERAWATAN REGULER Nirwana Nirwana
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 4 No 2 Tahun 2019
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.333 KB) | DOI: 10.35728/jmkik.v4i2.96

Abstract

Latar Belakang: Mahasiswa dapat mengalami stres dalam menjalankan kegiatan perkuliahan, tingkat stres yang dimiliki mahasiswa tingkat akhir berdampak pada tinggi rendahnya efikasi diri yang dimilki mahasiswa. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan efikasi diri mahasiswa semester akhir S1 keperawatan regular sekolah tinggi ilmu kesehatan wiyata husada Samarinda. Metode: Penelitian deskriptif analitik tidak berpasangan dengan pendekatan croos sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 68 responden dengan teknik consecutive sampling dengan kriteria inklusi mahasiswa S1 keperawatan yang sedang menyusun skripsi bulan Mei-Juli 2019. Dengan menggunakan kuesioner DASS untuk tingkat stres dan GSE untuk efikasi diri. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan efikasi diri dengan nilai p value = 0,046 (< α 0,05). Simpulan: Ada hubungan antara tingkat stres dengan efikasi diri mahasiswa semester akhir S1 keperawatan regular sekolah tinggi ilmu kesehatan wiyata husada Samarinda Saran: Bagi mahasiswa diharapakan dapat mengurangi tingkat stres akademik selama mengerjakan skripsi dengan meningkatkan efikasi diri dengan cara strategi coping, sehingga bisa menyelesaikan tugas akhir dengan semaksimal mungkin.
PENGUKURAN FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM TINDAKAN IMUNISASI DASAR LENGKAP (IDL) Suci Ridmadhanti
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 4 No 2 Tahun 2019
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.554 KB) | DOI: 10.35728/jmkik.v4i2.98

Abstract

Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak seseorang tersebut terpajan pada antigen serupa, tidak terjadi penyakit.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung serta besarannya promosi kesehatan, ketersediaan fasilitas, peran bidan dan peran keluarga terhadap motivasi ibu dalam tindakan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) di wilayahkerja Puskesmas Patamuan Sumatera Barat tahun 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang menggunakan desain cross-setional (potong lintang). Sampel yang digunakan sebanyak 90 ibu yang memiliki bayi 0-12 bulan sebagai responden. Metode analisis yang digunakan adalah Structural Equation Model (SEM) mengunakan SmartPLS 2.0 dan SPSS 20. Hasil IDL di pengaruhi oleh promosi kesehatan (15,87%), ketersediaan fasilitas (20,84%), peran bidan (18,04%) dan peran keluarga (20,65%). Pengaruh langsung motivasi ibu sebesar 75,4% dan pengaruh tidak langsung sebesar 1,25% serta total pengaruh langsung dan tidak langusng sebesar 76,7%. Ketersediaan fasalitas merupakan faktor yang dominan yang sangat mempengaruhi motivasi ibu dalam tindakan IDL di Puskesmas. Semakin baik ketersediaan fasilitas di Puskesmas maka semakin tinggi motivasi ibu melakukan tindakan IDL begitujuga sebaliknya. Saran penelitian bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Patamuan, terutama bidan sebaiknyadapat lebih meningkatkan pelayanan posyandu, Puskesmas dan memberikan Promosi kesehatan mengenai tindakan IDL pada bayi usia 0-12 bulan, sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi dan balita.
PENGARUH TERAPI PIJAT BAYI TERHADAP BERAT BADAN BAYI USIA 6 – 12 BULAN Desy Ayu Wardani
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 4 No 2 Tahun 2019
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.936 KB) | DOI: 10.35728/jmkik.v4i2.95

Abstract

Berdasarkan berat badan bayi usia 6-12 bulan sering kali mengalami penurunan berat badan tersebut, perlu adanya stimulasi tambahan berupa pemijatan untuk pertumbuhan dan tumbuh kembang anak menjadi optimal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat Pengaruh Terapi Pijat Bayi Terhadap Berat Badan Bayi Usia 6-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Air Putih Samarinda Tahun 2019. Metode Jenis penelitian ini menggunakan Pre-Eksperiment dengan pendekatan one group pretest and postes without control dengan sampel 20 responden. Tehnik sampilng penelitian ini adalah non probability sampling dengan tehnik purposiv sampling serta, menggunakan Uji paired t-test. Berdasarkan hasil yang di peroleh didapatkan hasil p value = 0,000 (ρ<0,005), dimana berat badan bayi rata-rata sebelum pijat 7510 gram dan sesudah di pijat 8310 gram. Kesimpulan yang di dapat bahwa bayi yang memiliki berat badan yang kurang dapat diberikan intervensi pendamping dengan memberikan stimulasi berupa pemijatan untuk merangsang proses pertumbuhannya, sebab dari hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh dari terapi pijat bayi yang dilakukan seminggu 2 kali selama 4 minggu. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti mengenai terapi pijat dengan menggunakan tambahan kelompok pembanding dan juga melakukan pengukuran perbandingan terhadap berat badan bayi yang asupan nutrisinya ASI & MPASI dan SUFOR & MPASI.
PENURUNAN NYERI PADA Ca SERVIKS DENGAN KOMBINASI TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY DENGAN AROMATERAPI LAVENDER Tuti Meihartati
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 4 No 2 Tahun 2019
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.269 KB) | DOI: 10.35728/jmkik.v4i2.93

Abstract

Nyeri ca serviks pada pasien yang sedang menjalani proses kemoterapi atau pun tidak sering kali merasakan nyeri hebat dan membutuhkan intervensi yang membuat pasien nyaman. Tujuan penelitian ini untuk melihat Pengaruh Kombinasi Teknik Rekalsasi Guided Imagery dengan aromaterapi lavender Terhadap Nyeri Pada Pasien Ca Serviks. Metode Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dalam satu kelompok pre and pos test without control dengan Uji paired t-test. pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling dengan sampel 20 responden. Hasil penelitian ini menunjukan ada Pengaruh Kombinasi Teknik Rekalsasi Guided Imagery dengan aromaterapi lavender Terhadap Nyeri Pada Pasien Ca Serviks , dari hasil uji paired t-test diperoleh p value 0,000, dimana skala nyeri sebelum intervensi 6.30 dan sesudah diberikan intervensi 3.75. Semakin sering dilakukan Kombinasi Teknik Rekalsasi Guided Imagery dengan aromaterapi lavender maka memberikan Pengaruh Kombinasi Teknik Rekalsasi Guided Imagery dengan aromaterapi lavender Terhadap Nyeri Pada Pasien Ca Serviks yang dialami oleh responden. Disarankan tempat penelitian ini hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan untuk penerapan tindakan dalam asuhan keperawatan berupa kombinasi teknik relaksasi guided imagery dengan aromaterapi lavender.
Gambaran Faktor Risiko Intauterine Fetal Death di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Periode 2017-2018 Nursaci Mardania
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 4 No 2 Tahun 2019
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.406 KB) | DOI: 10.35728/jmkik.v4i2.92

Abstract

ABSTRACT Intrauterine Fetal Death (IUFD) is fetal death after 20 weeks gestation, classified as early IUFD, if it occurs before 24 weeks gestation, and advanced IUFD, if it occurs after 24 weeks of gestation. This study aimed to determine the description of risk factors for IUFD in Abdul Wahab Sjahranie Hospital Period 2017 - 2018. The method used descriptive observational with cross sectional design. Samples were pregnant women diagnosed with IUFD at Abdul Wahab Sjahranie Hospital Samarinda in 2017 - 2018. Data analyse used univariate analysis. The results showed that preterm gestational age was 72,8%, aterm 27,2%, postterm 0%; maternal age <20 years 11,1%, 20 - 35 years 63%,> 35 years 25,9%; nulliparous parity 32,1%, primipara 24,7%, multipara 43,2%; Normal Body Mass Index 46,9%, overweight 30,9%, obesity 22,2%; gestational hypertension 1,2%, chronic hypertension 0%, preeclampsia 17,3%, eclampsia 0%, anemia 27,2%, diabetes mellitus 6,3%, non-diseased mothers 48,1%; mothers with amusement 1,2%, who are not amused 98,8%; umbilical prolapse abnormalities of 1,2%, umbilical cord twist 0%, and do not have umbilical cord abnormalities 98,8%; placental abruption 4,9%, and no placental abruption 95,1%. It was concluded that the frequency of IUFD was most common in preterm mothers, ages 20-35 years, multiparous, normal BMI, mothers who were not diseased, not amused, had no umbilical prolapse, and had no placental abruption. Keyword : Pregnant Women, IUFD, Risk Factors
HUBUNGAN POLA MAKAN TERHADAP KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELLITUS Ridha Wahyuni
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 4 No 2 Tahun 2019
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.378 KB) | DOI: 10.35728/jmkik.v4i2.102

Abstract

Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit degeneratif dengan jumlah penderita meningkat tiap tahun dan menyumbang angka kematian 3% pertahun. Pengaturan pola makan penderita Diabetes mellitus yang tidak tepat dapat mengakibatkan peningkatan kadar glukosa dalam darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola makan dengan kadar gula darah penderita diabetes mellitus. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik komparatif. Responden pada penelitian ini adalah 50 penderita Diabetes mellitus tipe II yang bertempat tinggal di wilayah Bukit Pinang dan data diambil menggunakan kuesioner dan alat pengukur glukosa darah digital. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai p dengan uji mann-whitney adalah 0.016 < 0.05 yang bermakna ada hubungan kadar gula darah penderita diabetes mellitus dengan pola makan. Kesimpulan penelitian ini adalah semakin baik pola makan penderita diabetes mellitus maka semakin rendah kadar glukosa dalam darah.
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS AIR PUTIH SAMARINDA Aries Abiyoga
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 4 No 2 Tahun 2019
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.692 KB) | DOI: 10.35728/jmkik.v4i2.94

Abstract

Latar Belakang : Ibu berperan sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan dan perkembangan anak dimulai dari saat kehamilan hingga pasca kelahiran. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Ekslusif sangatlah penting, karena ASI mempunyai nilai yang paling tinggi dibandingkan dengan makanan bayi ataupun susu hewan. ASI Ekslusif pada bayi baru lahir hingga enam bulan adalah cara terbaik untuk memenuhi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Banyaknya bayi yang tidak mendapatkan ASI Eksklusifdi Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya dukungan dariberbagai pihak yang masih kurang, salah satunya dukungan suami. Keberhasilan ASI Ekslusif akan lebih mudah bila dukungan dari suamiturut berperan di dalamanya. Saat ibu dalam masa menyusui memerlukan kondisi emosional yang stabil,mengingat faktor psikologis ibu sangat mempengaruhi produksi ASI.Tujuan :Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungandukungan suami dalam pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Air Putih Samarinda Tahun 2019. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan metode cross sectional, yang dilakukan pada bulan Mei 2019. Jumlah populasi 182 ibu menyusui yang memiliki anak usia 6-24 bulan dan sampel yang diambil sebanyak 125 orang, yang dipilih menggunakan tehnik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Analisa data menggunakan uji Chi Square. Hasil : Setelah dilakukan uji analisis didapatkan bahwa nilai P value 0.037< dari nilai α 0.05. Kesimpulan :Terdapat hubungan antara dukungan suami dalam pemberian ASI Ekslusif. Ibu yang mendapatkan dukungan dari suami berpeluang lebih besar untuk memberikan ASI Eksklusif.
Faktor – faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Plebitis Rahmawati Rahmawati
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 4 No 2 Tahun 2019
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.443 KB) | DOI: 10.35728/jmkik.v4i2.97

Abstract

Latar Belakang : Terapi intravena merupakan salah satu tindakan invasif yang dapat menyebabkan resiko terjadinya plebitis yaitu peradangan pada dinding pembuluh darah balik atau vena yang dapat menyebabkan beberapa faktor. Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian plebitis pada anak yang dirawat inap diruang anak. Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif analitik, dengan populasi pasien anak yang terpasang infus diruang rawat inap anak. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 48 responden dengan menggunakan tekhnik consecutive sampling dan pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisa data univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisa bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan 56,3 % responden berusia kanak – kanak, kemudian 77,1 % responden terpasang infus < 72 jam, dan 64,6 % menggunakan cairan infus isotonik. Berdasarkan hasil analisis didapatkan ada hubungan antara usia, lama infus terpasang, dan jenis cairan infus dengan kejadian plebitis dengan nilai p value < 0,05 (0,000). Kesimpulan : Semakin muda usia anak, semakin lama infus terpasang, semakin pekat cairan infus, semakin beresiko untuk terjadinya plebitis, sehingga diharapkan perawat dapat meningkatkan pengawasan.

Page 1 of 1 | Total Record : 10