cover
Contact Name
Tuti Meihartati
Contact Email
tuti@stikeswhs.ac.id
Phone
+6282148691336
Journal Mail Official
tuti@stikeswhs.ac.id
Editorial Address
Jl. Kadrie Oening Gang Monalisa No.77, Air Hitam, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75243
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Medika: Karya Ilmiah Kesehatan
ISSN : 25414615     EISSN : 2654945X     DOI : https://doi.org/10.35728/jmkik
Core Subject : Health,
Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan, provides a forum for publishing Development of Scientific-Based Research and Publication of Manuscripts in Reputable National and International Journals. Scientific articles dealing with the following topics in Nursing, Midwifery, medical laboratory technology
Articles 193 Documents
PENDIDIKAN KESEHATAN (PERSONAL HYGIENE) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PERSONAL HYGIENE ANAK USIA SEKOLAH Siti Mukaromah
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 5 No 1 Tahun 2020
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.968 KB) | DOI: 10.35728/jmkik.v5i1.123

Abstract

Anak usia sekolah rentan terhadap infeksi yang timbul akibat kurangnya pemahaman dan respon maupun tindakan tentang personal hygiene. Masalah kesehatan yang sering muncul akibat tidak menjaga personal hygiene berupa karies gigi, kutu rambut, cacingan, diare, bahkan gangguan psikologis, sebagaimana yang terjadi pada siswa sekolah dasar negeri 016 Samarinda Ulu yang kurang memperhatikan personal hygiene baik kebersihan kulit rambut, kuku tangan dan kaki, kulit, pakaian, gigi dan mulut. Untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan personal hygiene anak usia sekolah sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan (personal hygiene). Rancangan penelitian kuantitatif menggunakan desain pre-eksperimental dengan pendekatan one-group pre-test-post-test design. Penelitian ini menggunakan 66 responden. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2018, dengan menggunakan skala guttmen dan likert serta uji Friedman dan uji Post Hoc Wilcoxon. Hasil penelitian diperoleh nilai p value = 0,000 dengan demikian value lebih kecil dari alpha 0,05 maka Ha diterima. Ada perbedaan tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan anak usia sekolah sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan (personal hygiene), maka pihak sekolah maupun orangtua dapat melakukan pendidikan kesehatan tentang personal hygiene kepada anak usia sekolah dengan berbagai metode dan dilakukan secara berkesinambungan agar dapat menjadi kebiasaan positif anak usia sekolah.
terapi autogenik PENGARUH AUTOGENIC TRAINING TERHADAP STRES PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS eva dwi ramayanti
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.526 KB) | DOI: 10.35728/jmkik.v6i2.742

Abstract

Stres merupakan faktor ekstrenal maupun internal yang membuat adaptasi menjadi sulit dan menyebabkan meningkatnya usaha seseorang untuk mempertahankan keseimbangan antara dirinya dan lingkungan. Stres pada orang dengan HIV/AIDS disebabkan karena kondisi fisik yang memburuk, ancaman kematian, serta adanya tekanan sosial yang begitu hebat. Survey awal menunjukkan prevalensi stres pada orang dengan HIV/AIDS tergolong tinggi, hal ini akan semakin memperburuk kondisinya. Penatalaksanaan pada stres tidak hanya dengan metode farmakologis saja, tetapi juga dapat dilakukan dengan pengobatan non-farmakologis. Salah satu teknik non farmakologis yang diduga bisa membantu dalam menurunkan stres pada orang dengan HIV/AIDS adalah Autogenic training. Autogenic training merupakan suatu metode manajemen stres dengan menggunakan pendekatan yang holistik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh autogenic training terhadap stres pada orang dengan HIV/AIDS di Kota Kediri tahun 2019. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pre eksperimen designs dengan menggunakan rancangan pre-post test design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 21 orang dan jumlah sampelnya adalah 20 orang yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pada responden dilakukan autogenic training sebanyak tiga kali dan diukur tingkat stres sebanyak dua kali. Uji statistik yang digunakan adalah uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan sebelum dilakukan terapi sebagian besar responden mengalami stres sedang, sedangkan sesudah terapi sebagian besar responden mengalami stres normal. Hasil uji statistik menunjukkan ada pengaruh pemberian Autogenic Training terhadap stres pada Orang dengan HIV/AIDS di Kota Kediri Tahun 2019 dengan p-value sebesar 0,00. Berdasarkan hasil ini diharapkan autogenic training dapat digunakan sebagai intervensi dalam program manajemen stres untuk Orang dengan HIV/AIDS.
DUKUNGAN TEMAN SEJAWAT DI JEJARING SOSIAL DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Linda Puji Astutik
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.949 KB) | DOI: 10.35728/jmkik.v3i2.44

Abstract

The health benefits of breastfeeding are enhanced when exclusive breastfeeding is maintained for six months. Discontinuing with breastfeeding over the early weeks make unsuccessfull exclusive breastfeeding so that the baby does not get benefit from exclusive breastfeeding. Many factors influence exclusive breastfeeding, one of which is support from peers. Mother's busyness makes mothers limited in socializing so it needs support from network partners. This study aims to find a network of peer relations with the success of exclusive breastfeeding. this study uses cross sectional methods with online survey for mother who have baby between 6-12 month who are member of AIMI JATIM grup in social network. This research will produce findings of relation between peer support in social networh with exclusve breastfeeding. This study is expected to find correlation between network peer support and exclusive breastfeeding.
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR Anik Puji Rahayu
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.383 KB) | DOI: 10.35728/jmkik.v3i1.79

Abstract

Background: Contraception services are one of the types of family planning services available. Most family planning acceptors choose and pay for themselves various types of contraception available.Objective: The purpose of this study was to determine the relationship of husband's support to the use of contraception in couples of childbearing age in the Air Putih Sub-District of Samarinda Ulu District.Method: The method of this research is Descriptive Correlation, with a cross sectional design. The sampling technique used in this study is Non Probability Sampling with a sample of 49 respondents data collected using a questionnaire measuring instrument.Results: Fisher test results obtained a value of P = 1,000> alpha = 0.05, it can be concluded that there was no relationship between husband's support and the use of contraception in couples of childbearing age in the Air Putih Sub-District of Samarinda Ulu District.Conclusion: There is no relationship between husband's support and the use of contraceptives in couples of childbearing age in the Air Putih Sub-District of Samarinda Ulu District
Telehealth Fisioterapi untuk Musculoskeletal Disorder Sebagai Dampak Work From Home Akibat Pandemi Covid-19 Mu’jizatillah Mu’jizatillah
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.094 KB) | DOI: 10.35728/jmkik.v6i1.691

Abstract

Pandemi COVID-19 telah memaksa dunia untuk berubah dalam segala aspek. Masyarakat dituntut untuk isolasi sosial dan melaksanakan segala kegiatan di rumah serta banyak bekerja di depan layar gadget. Hal ini menjadi salah satu faktor yang berkontribusi meningkatkan gangguan muskuloskeletal (musculoskeletal disorder/MSD). Meningkatnya kejadian MSD ini menjadi suatu tantangan bagi fisioterapi dalam menyediakan telekonsultasi untuk menangani gangguan gerak dan fungsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana telekonsultasi fisioterapi yang dapat dilaksanakan untuk menangani MSD sebagai dampak dari work from home (WFH) akibat pandemi covid-19. Metode penelitian yang digunakan yaitu literature review dengan menganalisa artikel dan jurnal terkait yang diakses melalui google scholar, pubmed, NCBI, elsevier, research gate, dan sciencedirect. Hasil terdapat 19 sumber literatur yang digunakan dan terdapat 6 literatur yang merupakan sumber utama untuk menganalisa mengenai MSD di masa pandemi covid-19 dan peran fisioterapi dalam telekonsultasi untuk menangani gangguan gerak dan fungsi gerak yang diakibatkan oleh hal tersebut. WFH membuat individu bekerja lebih lama di depan layar sehingga tubuh berada dalam posisi statis selama berjam-jam yang akan memicu terjadinya MSD. Untuk menangani hal tersebut maka telekonsultasi dan telerehabilitasi menjadi salah satu alternatif layanan fisioterapi yang dapat dilakukan dan terbukti valid dan reliabel pada kondisi gangguan muskuloskeletal kecuali untuk pemeriksaan postur lumbal, tes orthopedik khusus, tes neurodynamic, dan scar assessment. Selain untuk assessmen, layanan ini juga dapat dilaksanakan untuk proses monitoring dan rehabilitasi pasien.
HUBUNGAN KEPATUHAN PERAWAT MENCUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN HAIs (FLEBITIS) DI RUMAH SAKIT DIRGAHAYU SAMARINDA Sholichin .; Annisa Ain; Margaretha Siulina
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.255 KB)

Abstract

Rumah sakit adalah sistem pelayanan kesehatan yang didalamnya terdapat sistem surveilens sebagai upaya pengendalian dan pencegahan infeksi karena rumah sakit merupakan salah satu sumber infeksi seperti kejadian flebitis. Tindakan dalam pengendalian dan pencegahan infeksi ini yaitu melakukan cuci tangan sesuai standar prosedur operasional dengan menggunakan metode handwash atau handscrub. Tujuan peneliti adalah untuk mengetahui hubungan kepatuhan mencuci tangan perawat dengan kejadian HAIs (Flebitis) di Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda. Jenis penelitian menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 23 perawat IGD dan 23 pasien yang terpasang infus oleh perawat di IGD. Pengumpulan data dengan menggunakan observasi dan analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square. Sebanyak 56,5% perawat yang kurang patuh dalam melaksanakan cuci tangan sesuai prosedur, angka kejadian flebitis 44%. Sedangkan perawat patuh mencuci tangan 43,5%, tidak terjadi flebitis 56%. Hasil analisis menunjukan ada hubungan antara kepatuhan perawat mencuci tangan dengan kejadian HAIs (flebitis) (p=0,000), (p < 0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan kepatuhan perawat mencuci tangan dengan kejadian HAIs (Flebitis). Diharapakan semua perawat dapat melakukan cuci tangan sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO) dengan baik dan benar sebelum dan sesudah melakukan tindakan sehingga angka kejadian HAIs (Flebitis) tidak terjadi.
HUBUNGAN PERILAKU DIET DENGAN STATUS BERAT BADAN PADA WANITA PASCA MENIKAH Edy Mulyono
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.925 KB) | DOI: 10.35728/jmkik.v4i1.71

Abstract

Background: In adulthood definitely want to have a healthy body, because with a healthy body will support life, but if the body is in an unhealthy state doing everything will be constrained. In addition to a healthy body, individuals also want to have an ideal body shape. Generally women assume that the ideal body is identical to a thin and slim body. Objective: To determine the relationship between dietary behavior and nutritional status in post-married women. Method: The research design in this study was a descriptive analytic design used to find the relationship between dietary behavior and nutritional status in post-married women. This type of research is quantitative with aapproach cross sectional, which was conducted in December 2018 with a sample of 88 people selected using thetechnique Convinience Sampling. Variable measurements were carried out using a questionnaire, hunting for height and weight. Results: No relationship between diet behavior with nutritional status in post-married women with ρ-value = 0.321. Conclusion: Diet behavior in this study suggests that unhealthy diet behavior is more dominant because dietary behavior can be influenced by intention and social support factors. The weight status in this study is more dominant with excess nutritional status (fat) because the incoming energy intake is more than the energy released.
GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN HIV/AIDS YANG MENDAPAT ANTIRETROVIRAL THERAPY (ART) Andi Juhaefah Andi Juhaefah
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 5 No 1 Tahun 2020
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.575 KB) | DOI: 10.35728/jmkik.v5i1.114

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyebabkan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS). Kondisi AIDS adalah suatu kumpulan gejala berkurangnya kemampuan pertahanan diri yang disebabkan oleh masuknya HIV dalam tubuh seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien HIV/AIDS yang mendapat Antiretroviral Therapy (ART) di 9 Puskesmas di Kota Samarinda. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan penelusuran data bersifat retrospektif. Penelitian ini dilakukan di 9 fasilitas layanan kesehatan yang merupakan satelit ART di Kota Samarinda yaitu Puskesmas Temindung, Sempaja, Bengkuring, Sidomulyo, Palaran, Bantuas, Trauma Center, Sungai Siring dan Karang Asam. Sampel adalah 333 pasien HIV/AIDS yang mendapatkan ART dalam kurun waktu Januari 2016-Desember 2018, data diambil dari data pasien berbasis komputer. Hasil penelitian menujukkan pasien HIV/AIDS paling banyak berusia antara 20-29 tahun (47,7%), didominasi oleh laki-laki (70,9%), berpendidikan SMA (52,3%), pasien dengan status belum menikah (47,1%) dan bertempat tinggal di Kota Samarinda (88,0%). Penyakit ini sebagian besar diperoleh dari laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL) sebagai faktor risiko yang paling dominan (39,0%). Pasien sebagian besar melakukan pengobatan di Puskesmas Temindung, dimana obat antiretroviral yang digunakan merupakan terapi lini I dengan rejimen Tenofovir + Emtricitabine + Evafirenz (85,3%). Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat untuk program pencegahan dan tatalaksana HIV/AIDS di masa yang akan datang.
HUBUNGAN PENGGUNAAN GADGET TERHADAP KEJADIAN MIOPIA PADA ANAK USIA SEKOLAH Ni Made Dwipayanti; Ni Made Nopita Wati; Ni Luh Putu Thrisna Dewi
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.693 KB) | DOI: 10.35728/jmkik.v5i2.128

Abstract

Latar belakang : Anak usia sekolah yang lebih sering menatap layar gadget akan berisiko mengalami miopia dikarenakan gaya hidup yang buruk dalam menggunakan gadget yang tidak memperhatikan durasi dan frekuensi ketika menggunakan gadget. Penggunaan gadget yang tidak memperhatikan durasi dan frekuensi saat menggunakannya dan kurangnya pengawasan dari orang tua akan semakin meningkatnya penggunaan gadget dengan intensitas tinggi terhadap kejadian miopia. Tujuan : Untuk menganalisa hubungan penggunaan gadget terhadap kejadian miopia pada anak usia sekolah kelas V dan VI di SD Negeri 5 Penatih. Metode : Menggunakan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan terhadap 64 sampel yang menggunakan teknik sampling yaitu non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Hasil : Hasil uji koefisien kontingensi didapatkan hasil p=0,000 (<0,05) dengan nilai koefisien kolerasi = 0,631 yang berarti terdapat hubungan yang kuat antara penggunaan gadget terhadap kejadian miopia pada anak usia sekolah kelas V dan VI di SD Negeri 5 Penatih. Kesimpulan : Kejadian miopia pada anak usia sekolah tergantung pada penggunaan gadget yang tidak memperhatikan durasi dan frekuensinya, upaya yang harus dilakukan seharusnya dengan memberikan pengawasan dan membatasi anak dalam menggunakan gadget sehingga durasi dan frekuensi anak dalam menggunakan gadget tidak berlebihan.
EFEKTIVITAS MUSCLE RELAXATION TECHNIQUE DAN KONSUMSI YOGHURT SEBAGAI TERAPI UNTUK MENGURANGI NYERI PADA PENDERITA MYOFASCIAL PAIN SYNDROME AKIBAT PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI COVID-19 Mu'jizatillah Mu'jizatillah
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 7 No 1 (2022): JURNAL MEDIKA KARYA ILMIAH KESEHATAN
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.158 KB) | DOI: 10.35728/jmkik.v7i1.786

Abstract

Myofascial pain syndrome (MPS) adalah salah satu gangguan nyeri pada jaringan lunak yang disebabkan oleh adanya trigger points pada otot yang mengalami stress mekanis akibat beban kerja yang berlebihan. MPS akan membuat kondisi tubuh menjadi tidak bugar dan mudah lelah sehingga menurunkan performa belajar. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas muscle relaxation technique (MRT) dan konsumsi yoghurt sebagai terapi dalam menurunkan nyeri pada penderita MPS di masa pandemi covid-19. Metode penelitian menggunakan metode quasi experimental. Jumlah sampel yaitu 20 orang yang dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan yang dibagi secara acak. Kelompok 1 diberikan MRT dan yoghurt. Kelompok 2 diberikan yoghurt. Kelompok 3 diberikan MRT. Sedangkan kelompok 4 merupakan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Penelitian ini dilakukan selama 7 hari. Dosis MRT yaitu 1 kali sehari selama 5 menit dan dosis pemberian yoghurt yaitu 1 kali sehari sebanyak 250 ml. Pengukuran intensitas nyeri menggunakan numeric pain rating scale pada semua sampel dilakukan sebelum terapi dan setelah terapi. Uji significancy ANOVA menunjukkan angka 0.08 (p>0.05) sehingga dapat ditarik kesimpulan tidak terdapat perbedaan bermakna antara keempat kelompok. Adapun hasil uji hipotesis komparatif berpasangan antara pre dan post test setiap kelompok di peroleh p<0.05 pada kelompok 1 dan kelompok 2 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat nyeri yang bermakna sebelum dan setelah dilakukan terapi pada kelompok MRT dan yoghurt dan kelompok yoghurt saja. Adapun pemberian MRT saja walaupun hasil signifikansi statistiknya tidak bermakna tetapi terdapat penurunan nyeri yang bermakna secara klinis.

Page 1 of 20 | Total Record : 193