cover
Contact Name
Ali Rahmat
Contact Email
ali.rahmat@limnologi.go.id
Phone
+6282278231661
Journal Mail Official
opescitech@gmail.com
Editorial Address
Prenggan, Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55172, Indonesia
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Open Science and Technology
ISSN : 2776169X     EISSN : 27761681     DOI : http://dx.doi.org/10.33292/ost
Open Science and Technology diterbitkan oleh Research and Social Study Institute sebagai sarana untuk mempublikasikan hasil penelitian, artikel review dari peneliti-peneliti dibidang Ilmu alam, Ilmu pertanian, ilmu Kehutanan, Ilmu Keteknikan, Teknologi, dan Aplikasinya. Jurnal ini terbit dua kali setahun (April dan Oktober). Jurnal ini diterbitkan secara online dan cetak. Open Science and Teknologi memilki filosofi bahwa jurnal ini terbuka untuk siapa saja baik mahasiswa, dosen, peneneliti, konsultan, praktisi di bidang ilmu sains dan teknologi secara umum untuk menerbitkan hasil studi atau penenlitiannya di jurnal ini. Jurnal ini diharapkan pula dapat menjadi jurnal yang fast respone, fast review dan fast publication. Dan kedepan dapat terakreditasi secara nasional dan terindek secara global. Open Science and Technology telah ber P-ISSN 2776-169X dan E-ISSN 2776-1681
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 1 (2021): Open Science and Technology" : 13 Documents clear
Investigasi Awal Karakteristik Perpindahan Panas Rotary Dryer dengan Sistem Ruang Vakum Bersirip: Initial Investigation of Heat Transfer Characteristics of Rotary Dryer with Finned Vacuum Chamber System Hadi Prayitno; Angga Darma Prabowo; Angelia Eka Salsabillah; Rizal Khairudin
Open Science and Technology Vol. 1 No. 1 (2021): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol1no1.2021.14

Abstract

Salah satu upaya untuk mengurangi biaya penyediaan energi panas adalah menggunakan energi matahari. Namun, energi matahari sangat bergantung pada cuaca yang sulit dikontrol oleh manusia. Oven menjadi solusi utama dalam industri yang beroperasi secara kontinu.Salah satu perkembangan teknologi oven adalah sistem rotary dryer yang memiliki pengeringan lebih merata. Namun, sistem tersebut masih mengkonsumsi energi panas yang besar. Konsumsi energi yang besar dapat direduksi dengan mengurangi tekanan ruang pengering hingga lebih kecil dari tekanan atmosfer (tekanan vakum) yang berakibat pada penurunan titik didih air. Dengan demikian, kandungan air dalam produk dapat menguap pada temperatur yang lebih rendah. Densitas udara pada kondisi vakum lebih kecil dibanding kondisi atmosfer. Menurunnya densitas udara menyebabkan jumlah energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur udara lebih sedikit. Investigasi awal karakteristik laju perpindahan panas transien pada rotary dryer bersirip dilakukan dengan studi numerik. Hasil yang diperoleh menunjukkan waktu yang dibutuhkan sebesar 30.33 detik untuk menaikkan temperatur produk dari temperatur lingkungan hingga mendekati temperatur dinding ruang pengering pada tekanan 10 KPa, dan 47,67 detik pada tekanan 50 KPa, selanjutnya 81 detik pada tekanan 1 atmosfer. Dengan demikian, ruang vakum berputar dapat mempercepat waktu pemanasan dan layak dilanjutkan dengan studi eksperimental. One of the efforts to reduce the cost of providing heat energy is to use solar energy. However, solar energy is highly dependent on the weather, which is difficult for humans to control. Ovens are the leading solution in industries that operate continuously. One of the developments in oven technology is the rotary dryer system which has more even drying. However, the system still consumes a large amount of heat energy. Large energy consumption can be reduced by reducing the drying chamber pressure to less than atmospheric pressure (vacuum pressure), resulting in a decrease in the boiling point of water. Thus, the water content in the product can evaporate at lower temperatures. The density of air under vacuum conditions is smaller than atmospheric conditions. The decrease in air density causes the amount of heat energy needed to raise the air temperature less. Numerical studies carried out initial investigations of the transient heat transfer rate characteristics in fin rotary dryers. The results obtained show that the time needed is 30.33 seconds to raise the product temperature from ambient temperature to close to the drying room wall temperature at a pressure of 10 KPa, 47.67 seconds at a pressure of 50 KPa, and 81 seconds at a pressure of 1 atmosphere. Thus, a rotating vacuum chamber can speed up drying time and is worth continuing with experimental studies.
Analisis Perubahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Tanjung Karang Timur, Kota Bandar Lampung dengan Menggunakan Metode NDVI: Analysis of Land Use Change in Tanjung Karang Timur Subdistrict, Bandar Lampung City Using the NDVI Method Ahmad Rizal Muhaimin; Winih Sekaringtyas Ramadhani; Ali Rahmat
Open Science and Technology Vol. 1 No. 1 (2021): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol1no1.2021.17

Abstract

Tanjung Karang Timur merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kota Bandar Lampung, yang telah mengalami pemekaran dari wilayah Tanjung Karang. Kebutuhan lahan akan semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Lahan di Tanjung Karang Timur didominasi dengan dimanfaatkan sebagai tempat pemungkiman. Perubahan penggunaan lahan ini mampu mempengaruhi tutupan hijau di kawasan Tanjung Karang Timur. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis perubahan penggunaan lahan dari tingkat kerapatan vegetasi pada Kecamatan Tanjung Karang Timur pada tahun 2001 dan tahun 2019 dengan menggunakan metode NDVI. Data yang digunakan menggunakan data landsat 7 dan lansat 8. Setelah dilakukannya pengolahan data kemudian dilakukan grouncek lapangan terhadap 30 titik pengamatan yang telah diacak pada peta tahun 2019. Pada tahun 2001 luas lahan terbuka yaitu 129 Ha-1 dengan luas semak 31 Ha-1, luas vegetasi rendah 18 Ha-1 dan luas vegetasi sedang 11 Ha-1. Pada tahun 2019 luas lahan terbuka yaitu 145 Ha-1 dengan luas semak 18 Ha-1, luas vegetasi rendah 10 Ha-1 dan luas vegetasi sedang 7 Ha-1. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan lahan terbuka pada Kecamatan Tanjung Karang Timur. Hal ini mengakibatkan perubahan penggunaan lahan hijau menjadi lahan pemungkiman. Hasil pengamatan groundcek dan hasil olah data menunjukkan tingkat keakuratan sebesar 100%. Tanjung Karang Timur is one of the subdistricts in Bandar Lampung City, which has experienced expansion from the Tanjung Karang area. The land need will increase following with the population growth. The land in Tanjung Karang Timur is dominated by being used as a place of settlement. Changes in land use can affect green cover in the Tanjung Karang Timur area. Therefore, it is necessary to analyze land use changes from the density level of vegetation in the Tanjung Karang Timur subdistrict in 2001 and 2019 using the NDVI method. The data used to use the data of Landsat 7 and Landsat 8. A field survey was carried out on 30 observation points that had been randomized on the 2019 map after processing the data. In 2001, the area of open land was 129 Ha-1 with an area of 31 Ha-1 bush, 18 Ha-1 of low vegetation and 11 Ha-1 of medium vegetation. This shows that an increase in open fields in the Tanjung Karang Timur subdistrict. This has resulted in changing the use of green land to open land. The results of ground check observations and data processing results show an accuracy level of 100%.
Karakteristik Kolektor Surya Pelat Datar Aliran Spiral Menggunakan Metode Simulasi CFD: Characteristics a Spiral Flat Plate Solar Collectors Using CFD Simulation Method Ahmad Yonanda; Amrizal
Open Science and Technology Vol. 1 No. 1 (2021): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol1no1.2021.20

Abstract

Kolektor surya pelat datar sering digunakan dalam memanfaatkan energi surya. Kolektor ini memiliki keuntungan yaitu dapat menyerap dengan baik radiasi matahari. Untuk mengkarakteristik unjuk kerja kolektor surya dapat digunakan metode Computational Fluid Dynamic (CFD). CFD memberikan kemudahan untuk menganalisis karakterisrik aliran fluida. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat karakteristik unjuk kerja termal dan pressure drop kolektor surya pelat datar aliran spiral dan serpentine menggunakan CFD. Langkah-langkah yang dibutuhkan dalam proses simulasi CFD meliputi: desain dan name selection geometri. meshing. pemilihan metode radiasi. pemilihan jenis material dan input kondisi batas. Kemudian proses validitas dilakukan terhadap hasil simulasi dengan cara membandingkan dengan data eksperimen aliran serpentine. Langkah selanjutnya mensimulasikan kolektor surya pelat datar aliran spiral dengan metode CFD kemudian hasilnya dibandingkan dengan hasil data simulasi aliran serpentine. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa untuk jenis aliran spiral setiap kenaikan laju aliran massa sebesar 0.005 kg/s maka temperatur maksimal fluida kerja akan mengalami penurunan sebesar 2°C. Kemudian pada laju aliran massa terbesar yaitu 0.02 kg/s. pressure drop maksimal fluida kerja (air) ialah 1339 Pa. Penggunaan jenis aliran spiral pada kolektor surya pelat datar akan meningkatkan nilai temperatur keluar fluida kerja (Tout) sebesar 3.14 % dan menurunkan temperatur permukaan kolektor sebesar 6.4 %   serta   pressure drop fluida sebesar 15.08 %. Flat plate solar collectors are often used in harnessing solar energy. This collector has the advantage of being able to absorb solar radiation well. To characterize the performance of the solar collector. the Computational Fluid Dynamic (CFD) method can be used in the present study. CFD provides benefits for analyzing fluid flow characteristics. The purpose of this research is to characterize the thermal performance and pressure drop of spiral and serpentine tube solar collectors using the CFD method. The steps required in the CFD simulation process include the design and selection of geometry names. meshing. radiation planning. selection of material types and input conditions of boundary conditions. Then the validity process is carried out and compared to those obtained from experimental data. The next step is to simulate for both the thermal performance and pressure drop of spiral and serpentine flow solar collectors flat using the CFD method. In comparison with the serpentine flow type. the use of the spiral flow type on the flat plate solar collector will increase the value of the outlet working fluid temperature (Tout) by 3.14%. Otherwise. the use of the spiral flow type will reduce collector surface temperature by about 6.4 % respectively and the pressure drop of working fluid by about 15.08%.

Page 2 of 2 | Total Record : 13