cover
Contact Name
Astri Rinanti
Contact Email
astririnanti@trisakti.ac.id
Phone
+6221-5663232
Journal Mail Official
urbanenvirotech@trisakti.ac.id
Editorial Address
Department of Environmental Engineering Faculty of Landscape Architecture and Environmental Technology Universitas Trisakti, Jakarta Gedung K, Kampus A Jl. Kyai Tapa Grogol Jakarta 11440, Indonesia
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY
Published by Universitas Trisakti
ISSN : 25799150     EISSN : 25799207     DOI : https://dx.doi.org/10.25105
The scope of the journal emphasis not limited to urban environmental management and environmental technology for case study in Indonesia and for other region in the world as well. Urban Environmental Management: environmental modeling, cleaner production, waste minimization and management, energy management and policies, water resources management, water supply and sanitation, industrial safety and health, water recovery and management, urban environmental pollution-diseases and health status, eco-drainage, flood risk management, risk mitigation, climate change and water resource adaptation. Environmental Technology: energy efficiency, renewable energy technologies (bio-energy), environmental biotechnology, pollution control technologies (wastewater treatment and technology), water treatment and technology, indigenous technology for climate change mitigation and adaptation, solid waste treatment and technology
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol. 8 No. 2 (2016)" : 4 Documents clear
STUDI KOMPAKSI BATUAN PENUTUP UNTUK PENCEGAHAN TERBENTUKNYA AIR ASAM TAMBANG PADA METODE ENKAPSULASI Edy Jamal Tuheteru; Rudy Sayoga Gautama; Ginting Jalu Kusuma
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY Vol. 8 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2311.343 KB) | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v8i2.1420

Abstract

Pertambangan batubara sering dikaitkan dengan Air Asam Tambang (AAT) yang dihasilkan oleh penimbunan material overburden yang mengandung mineral sulfida. Sebuah alternatif praktis untuk meminimalkan pembentukan AAT adalah menghindari kontak antara air, udara dan mineral sulfida menggunakan bahan yang tidak permeabel atau mineral lempung yang dipadatkan sebagai bahan penutup. Metode ini dikenal sebagai metode enkapsulasi, dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi porositas dan menjadikan batuan bersifat tidak permeabel sehingga mengurangi laju difusi oksigen dan infiltrasi air ke dalam timbunan batuan yang mengandung mineral sulfida. Penelitian ini bertujuan untuk memahami karakteristik pemadatan beberapa jenis batuan overburden batubara yang akan digunakan sebagai material penudung (capping material). Pengujian kompaksi dilakukan delapan buah sampel batuan yang diambil dari tambang batubara Wara Blok I, PT. Adaro Indonesia, di Kalimantan Selatan. Analisis laboratorium, meliputi analisis fisik, batas-batas Atterberg, dan dilakukan uji pemadatan serta uji permeabilitas. Uji pemadatan dilakukan dengan menggunakan uji proctor standar sedangkan uji konduktivitas menggunakan uji tinggi jatuh (falling head test). Hasil uji konduktivitas hidrolik pada delapan sampel menunjukan ada hubungan antara karakteristik fisik tanah yang diperoleh dari hasil uji pemadatan dengan nilai konduktivitas hidrolik. Beberapa peneliti sebelumnya menyatakan bahwa material yang akan dijadikan sebagai material penudung harus memiliki nilai konduktivitas hidrolik sebesar 1x10-9 m/s. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sampel yang mendekati nilai konduktivitas hidrolik yang disarankan adalah W112, W122, W123, W123, dan W1DP, sedangkan sampel yang memiliki nilai konduktivitas hidrolik di bawah yang disarankan adalah sampel W121. Kata-Kata Kunci: Air asam tambang, enkapsulasi, pemadatan, konduktivitas hidrolik.
UPAYA MENGURANGI TIMBULAN SAMPAH PLASTIK DI LINGKUNGAN Pramiati Purwaningrum
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY Vol. 8 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.804 KB) | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v8i2.1421

Abstract

Pengelolaan sampah di Indonesia masih merupakan permasalahan yang belum dapat ditangani dengan baik. Kegiatan pengurangan sampah baik di masyarakat sebagai penghasil sampah maupun di tingkat kawasan masih sekitar 5% sehingga sampah tersebut dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sementara lahan TPA tersebut sangat terbatas. Komposisi sampah terbesar di TPA selain sampah organik (70%) terdapat sampah non organik yaitu sampah plastik (14%). Berdasarkan data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bahwa total jumlah sampah Indonesia di 2019 akan mencapai 68 juta ton, dan sampah plastik diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton dan hasil penelitian Jeena Jambeck 2015 menyatakan bahwa Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai sebesar 187,2 juta ton, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menargetkan pengurangan sampah plastik lebih dari 1,9 juta ton hingga tahun 2019. Penanganan sampah plastik yang sudah banyak diterapkan adalah dengan Konsep 3R (Reuse, Reduce dan Recycle) dan alternatif lain yang sudah banyak diteliti adalah daur ulang sampah plastik dijadikan bahan bakar minyak. Kata kunci: sampah plastik, daur ulang, bahan bakar minyak,
EFISIENSI PENYISIHAN SENYAWA KARBON PADA EFLUEN IPAL BOJONGSOANG DENGAN CONSTRUCTED WETLAND TIPE SUBSURFACE HORIZONTAL FLOW : STUDI POTENSI DAUR ULANG AIR LIMBAH Tazkiaturrizki .
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY Vol. 8 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.398 KB) | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v8i2.1422

Abstract

Teknologi daur ulang limbah merupakan solusi tepat dalam menangani kelangkaan air bersih saat ini. Efluen IPAL Bojongsoang di Bandung merupakan salah satu potensi daur ulang air limbah jika ditambahkan pengolahan lebih lanjut dengan menggunakan lahan basah buatan (constructed wetland). Dengan menggunakan media seperti tanah, pasir, kerikil dan menambahkan tanaman Typha latifolia dan Scirpus grossus serta sistem aerasi parameter seperti BOD/COD dapat tersisihkan dengan sangat baik dengan efisiensi 80-90%. Modifikasi dilakukan dengan tiga tahapan pengolahan yaitu tahap I untuk penyisihan BOD/COD dengan Typha latifolia ditambah aerasi dan tahap II untuk penyisihan fosfat dengan Scirpus grossus dengan dan tanpa aerasi dan tahap III ditujukan untuk melengkapi penyisihan nitrogen melalui proses denitrifikasi dengan Glycine max dan tanpa aerasi. Didapatkan hasil bahwa terjadi peningkatan efisiensi penyisihan fosfat hingga mencapai 80-99%. Proses aerasi dan kombinasi tanaman (T.latifolia, S.grossus, G.max) serta pengolahan bertahap terbukti memberikan pengaruh dalam penyisihan nitrogen dan fosfat. Diperoleh hasil bahwa konsentrasi efluen yaitu COD berada pada rentang 6 – 17 mg/L; BOD berada pada rentang 1 – 4 mg/L telah memenuhi standar kualitas air kelas 2 berdasarkan baku mutu PP 82/2001 dan berpotensi untuk digunakan sebagai daur ulang air limbah.Kata kunci: daur ulang, air limbah, lahan basah buatan, karbon
KAJIAN KUALITAS AIR WADUK KEBON MELATI, JAKARTA PUSAT Kartika Marisi; Diana Hendrawan; Widyo Astono
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY Vol. 8 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.273 KB) | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v8i2.1423

Abstract

Waduk Kebon Melati di Jakarta Pusat memiliki luas 4,9 Ha dan berfungsi sebagai pengendali banjir. Pembangunan dan pertumbuhan penduduk di sekitar waduk memberikan tekanan pada kondisi waduk Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis kualitas air dan status mutu air Waduk Kebon Melati dan(2) Menganalisis pengaruh dari aktivitas sekitar waduk terhadap kualitas airnya. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Agustus 2016 dengan melakukan pengambilan sampel pada 11 titik sampel.Pengambilan sampel air dilakukan sebanyak 6 kali. Data kualitas air yang didapat dibandingkan dengan baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No 82 Tahun 2001. Sedangkan status mutu air dihitung dengan menggunakan Indeks Kualitas Air (IKA-NSF). Untuk mengetahui pengaruh aktivitas sekitarnya, dilakukan survey identifikasi kegiatan dan data sekunder. Hasil memperlihatkan bahwa parameter yang melebihi baku mutu di Waduk Kebon Melati adalah BOD, COD, deterjen, minyak dan lemak, dan E. coli.Konsentrasi BOD di Waduk Kebon Melati berkisar antara 5,64-83,39 mg/l sedangkan baku mutu 6 mg/l, COD antara 28,35 mg/l-283,5 mg/l sedangkan baku mutu 50 mg/l, deterjen antara 0,07 mg/l sampai 0,67mg/l, minyak dan lemak antara 0,16 sampai 9,54 mg/l sedangkan baku mutu 1 mg/l dan E.coli antara 2200 MPN/100 ml sampai 5100 MPN/100 ml sedangkan baku mutu 2000 MPN/100 ml. Indeks Kualitas Air (IKA) Waduk Kebon Melati sebesar 41,27 yang berarti kondisi waduk termasuk dalam kondisi buruk(tercemar). Kegiatan di sekitar Waduk Kebon Melati memberikan kontribusi yang cukup besar padapencemaran yang terjadi. Sedangkan masukan dari Kali Cideng membawa pencemar dari tempat-tempat yang dilewatinya. Sumber pencemar umumnya adalah non point source yang berasal dari permukiman, rumah makan, pusat perbelanjaan, perkantoran, usaha madiri (warung makan, laundry, salon danbengkel). Karakteristik air limbah yang dihasilkan berupa limbah organik, anorganik dan B3.

Page 1 of 1 | Total Record : 4