Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KUALITAS AIR SUNGAI CILIWUNG DITINJAU DARI PARAMETER MINYAK DAN LEMAK Diana Hendrawan
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 15 No. 2 (2008): Desember 2008
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.832 KB)

Abstract

ABSTRAKSungai Ciliwung dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan seperti sumber baku air minum, industri, perikanan dan pertanian. Pengambilan contoh dilakukan pada 10 stasiun, yaitu Cisarua Bogor, Gadog Bogor, Kedung Halang dan Kelapa Dua (Srengseng Sawah), Kalibata, Kampung Melayu, Manggarai, Guntur, Jl.Kyai Haji Mas Masyur dan Jl. Teluk Gong. Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan baku mutu menurut SK Gub Jabar No. 38 Tahun 1991 dan SK Gub DKI Jakarta No. 582 Tahun 1995, diuji secara statistik dengan melihat keeratan hubungan antara parameter organik (COD) dan minyak-lemak pada seluruh stasiun dengan menggunakan regresi linier. Kandungan minyak dan lemak di Sungai Ciliwung berkisar antara 0 – 9.04 mg/l, di stasiun 3-10 dan telah melampaui baku mutu. Nilai R2 = 0.66 menunjukkan keeratan minyak dan lemak dengan COD serta rasio BOD/ COD 0.45 menandakan limbah tersebut bersifat persisten.Kata Kunci: minyak dan lemak, persisten. ABSTRACTThe Ciliwung River is utilized for many activities such as drinking water resources, industry, fishery and agriculture. The samples was collected at 10 stations, i.e., Cisarua Bogor, Gadog Bogor, Kedung Halang and Kelapa Dua (Srengseng Sawah), Kalibata, Kampung Melayu, Manggarai, Guntur, Jl. Kyai Haji Mas Masyur and Jl. Teluk Gong. The water quality of Ciliwung River was compared to standard water quality, referring to Governoor of West Java Decree No. 38 of 1991 and Governoor of Jakarta Decree No. 582 of 1995. The statistic test using linier regression is to describe the relationships between organic parameter (COD) and oil-grease parameters at all stations. The concentration of oil and grease in Ciliwung River range from 0 – 9.04 mg/l, at stations 3 to 10. Those values seemed to be higher than standard water quality. The R2 value = 0.66 showed the relationships between oil-grease and COD. The average ratio of BOD/COD 0.45, meaning that characteristic of waste water is persistent.Key words : oil and grease, persistent. 
KAJIAN KUALITAS AIR DAN KEANEKARAGAMAN JENIS FITOPLANKTON DI PERAIRAN WADUK PLUIT JAKARTA BARAT Melati Ferianita Fachrul; Astri Rinanti; Diana Hendrawan; Aidian Satriawan
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.464 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v1i2.1458

Abstract

Pluit reservoir located at Jl. Raya Pluit Selatan, Penjaringan West Jakarta in area of 80 hectares and water depth ranges ± 2-6 meters. This research aimed to analyze the water quality using the phytoplankton communities structure. To determine water quality condition of Pluit reservoir can be done by using phytoplankton as bioindicator of water pollution. The research was conducted in April up to July 2016 with 11 sampling points, that spread in inlet zone, the middle zone and the outlet zone of the reservoir. The physical and chemical parameters of water quality analysis will compared by Government Regulation No. 82 year 2001 of Water Quality and Water Pollution Control, the result show that DO (0.07-2.7 mg/l), BOD (5.59-67.11mg/l), COD (13.76-275.2mg/l), The values of diversity index H’=0.12 – 3.47, the value of Evenness (E) is 0.39– 0.95, that indicated the diversity of species is low and values of Dominace Index is tend to ~ 0. The water condition classified as moderate or indicate semi-polluted waters.
KAJIAN KUALITAS AIR DAN KEANEKARAGAMAN JENIS FITOPLANKTON DI PERAIRAN WADUK PLUIT JAKARTA BARAT Melati Ferianita Fachrul; Astri Rinanti; Diana Hendrawan; Aidian Satriawan
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v1i2.1458

Abstract

Pluit reservoir located at Jl. Raya Pluit Selatan, Penjaringan West Jakarta in area of 80 hectares and water depth ranges ± 2-6 meters. This research aimed to analyze the water quality using the phytoplankton communities structure. To determine water quality condition of Pluit reservoir can be done by using phytoplankton as bioindicator of water pollution. The research was conducted in April up to July 2016 with 11 sampling points, that spread in inlet zone, the middle zone and the outlet zone of the reservoir. The physical and chemical parameters of water quality analysis will compared by Government Regulation No. 82 year 2001 of Water Quality and Water Pollution Control, the result show that DO (0.07-2.7 mg/l), BOD (5.59-67.11mg/l), COD (13.76-275.2mg/l), The values of diversity index H’=0.12 – 3.47, the value of Evenness (E) is 0.39– 0.95, that indicated the diversity of species is low and values of Dominace Index is tend to ~ 0. The water condition classified as moderate or indicate semi-polluted waters.
KAJIAN KUALITAS AIR DAN KEANEKARAGAMAN JENIS FITOPLANKTON DI PERAIRAN WADUK PLUIT JAKARTA BARAT Melati Ferianita Fachrul; Astri Rinanti; Diana Hendrawan; Aidian Satriawan
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.464 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v1i2.1458

Abstract

Pluit reservoir located at Jl. Raya Pluit Selatan, Penjaringan West Jakarta in area of 80 hectares and water depth ranges ± 2-6 meters. This research aimed to analyze the water quality using the phytoplankton communities structure. To determine water quality condition of Pluit reservoir can be done by using phytoplankton as bioindicator of water pollution. The research was conducted in April up to July 2016 with 11 sampling points, that spread in inlet zone, the middle zone and the outlet zone of the reservoir. The physical and chemical parameters of water quality analysis will compared by Government Regulation No. 82 year 2001 of Water Quality and Water Pollution Control, the result show that DO (0.07-2.7 mg/l), BOD (5.59-67.11mg/l), COD (13.76-275.2mg/l), The values of diversity index H’=0.12 – 3.47, the value of Evenness (E) is 0.39– 0.95, that indicated the diversity of species is low and values of Dominace Index is tend to ~ 0. The water condition classified as moderate or indicate semi-polluted waters.
KAJIAN LAJU PEMURNIAN SUNGAI CIPINANG BAGIAN HULU BERDASARKAN PARAMETER DO DAN BOD Melati Ferianita Fachrul; Diana Hendrawan; Freddy Prasetyo
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY Vol. 5 No. 6 (2011)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.833 KB) | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v5i6.696

Abstract

Sungai Cipinang adalah salah satu sungai yang mengalir di Kota Jakarta. Hulu sungai dari Situ Jatijajar, Kecamatan Cibinong, mengalir melalui Kotamadya Depok dan bermuara ke Teluk Jakarta. Penelitian ini dilakukan di segmen bagian Hulu Sungai Cipinang yaitu mulai dari Situ Jatijajar melalui Kotamadya Depok sampai dengan daerah Cibubur Jakarta Timur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik, kualitas dan laju pemurnian alami Sungai Cipinang berdasarkan nilai koefisien peluruhan beban pencemar (Kd), koefisien pengendapan beban pencemar (Ks), dan koefisien reaerasi oksigen (Ka), ditinjau berdasarkan parameter DO dan BOD. Metode pengambilan contoh air dilakukan pada titik-titik yang ditentukan berdasarkan kondisi lingkungan sekitarnya. Parameter yang diukur di lokasi penelitian adalah debit, temperatur, kecepatan arus, kedalaman sungai, lebar sungai, pH dan DO. Parameter yang diukur di laboratorium adalah BOD. Selanjutnya dilakukan perhitungan terhadap Koefisien Peluruhan (Kd), Koefisien Pengendapan (Ks) dan Koefisien reaerasi oksigen (Ka). Hasil pengukuran dan perhitungan kualitas air Sungai Cipinang diperoleh kisaran nilai DO 2,5 mg/l sampai 3,4 mg/l; dan kisaran nilai BOD 46,6 mg/l sampai 60,3 mg/l. Koefisien Peluruhan Kd) adalah 1,000 sampai 0,998, Koefisien Pengendapan (Ks) adalah 0,118 sampai 0,250; Koefisien reaerasi oksigen (Ka) adalah 2,531 sampai 9,781. Hasil dari penelitian ini simpulkan bahwa laju pemurnian Sungai Cipinang bagian Hulu termasuk dalam kategori kritis dimana mikroorganisme yang diperlukan untuk pemurnian perairan sungai tersedia namun pada tingkat yang tidak besar.
PENGARUH PENAMBAHAN BIOAKTIVATOR PADA PROSES DEKOMPOSISI SAMPAH ORGANIK SECARA ANAEROB Feby Puspita Sari; Diana Hendrawan; Dwi Indrawati
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY Vol. 7 No. 2 (2015)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.079 KB) | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v7i2.715

Abstract

Meningkatnya jumlah penduduk dengan segala aktivitasnya telah meningkatkan jumlah sampah dari hari ke hari. Sampah yang dihasilkan 80% berupa sampah organik. Salah satu sumber sampah organik yaitu berasal dari pasar. Sampah organik pasar merupakan sampah yang cepat membusuk dan dapat menimbulkan bau, oleh karena itu diperlukan teknologi terbarukan agar sampah organik dapat lebih bermanfaat. Seiring berjalannya waktu, timbul perhatian dalam pencarian dan penggunaan energi alternatif. Dengan melihat permasalahan sampah dan penyediaan energi maka dapat dipertimbangkan usaha pengolahan sampah menjadi biogas. Gas metana (CH4) yang terkandung dalam biogas dapat dijadikan sebagai bahan bakar. Dalam penelitian ini dilakukan penambahan bioaktivator untuk mempercepat proses dekomposisi sampah secara anaerob dengan tiga varisasi perlakuan. Variasi perlakuan berupa penambahan bioativator sebanyak 1 l (RA1), 1,5 l (RA2), dan 2 l (RA3). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik sampah organik pasar, menganalisis pengaruh penambahan bioaktivator terhadap parameter dekomposisi dan terbentuknya gas CH4, dan untuk menganalisis karakteristik kompos yang dihasilkan. Penentuan kadar air menggunakan metode gravimetri, penentuan kadar volatie solid (VS) dengan pembakaran pada suhu 550°C, untuk analisis C/N rasio dan densitas sampah menggunakan perhitungan secara matematis. Parameter berupa pH, suhu, dan kelembaban dilihat dari indikator parameter yang terdapat dalam rangkaian reaktor, dan untuk analisis biogas menggunakan metode Gas Chromatography. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa karakteristik sampah organik pasar untuk nilai kadar air sebesar 78,2%, kadar VS sebesar 33%, nilai C/N rasio sebesar 24, dan densitas sampah 230 kg/m3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi RA2 lebih cepat mendekomposisi sampah organik pasar dibandingkan dengan perlakuan lainnya dan reaktor kontrol, yaitu pada hari ke-14 telah memasuki fase metanogenesis. Pada hari ke-14, pH pada variasi RA2 sebesar 6,5, suhu sebesar 36°C, dan kelembaban sebesar 75%. Hal ini didukung juga dengan analisis gas, yaitu kandungan gas CH4 pada variasi RA2 lebih tinggi dibandingkan dengan variasi lainnya yakni mencapai 17,46%. Karakteristik kompos berupa nilai kadar air pada variasi perlakuan dengan penambahan bioaktivator dan perlakuan kontrol sebesar 19% – 33,6%, kadar VS sebesar 19,7% – 28,4%, dan pH dalam kisaran 7,0 – 7,25. Keywords: Anaerobic decomposition, traditional market waste, bioactivator, biogas. 
KAJIAN KUALITAS AIR WADUK KEBON MELATI, JAKARTA PUSAT Kartika Marisi; Diana Hendrawan; Widyo Astono
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY Vol. 8 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.273 KB) | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v8i2.1423

Abstract

Waduk Kebon Melati di Jakarta Pusat memiliki luas 4,9 Ha dan berfungsi sebagai pengendali banjir. Pembangunan dan pertumbuhan penduduk di sekitar waduk memberikan tekanan pada kondisi waduk Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis kualitas air dan status mutu air Waduk Kebon Melati dan(2) Menganalisis pengaruh dari aktivitas sekitar waduk terhadap kualitas airnya. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Agustus 2016 dengan melakukan pengambilan sampel pada 11 titik sampel.Pengambilan sampel air dilakukan sebanyak 6 kali. Data kualitas air yang didapat dibandingkan dengan baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No 82 Tahun 2001. Sedangkan status mutu air dihitung dengan menggunakan Indeks Kualitas Air (IKA-NSF). Untuk mengetahui pengaruh aktivitas sekitarnya, dilakukan survey identifikasi kegiatan dan data sekunder. Hasil memperlihatkan bahwa parameter yang melebihi baku mutu di Waduk Kebon Melati adalah BOD, COD, deterjen, minyak dan lemak, dan E. coli.Konsentrasi BOD di Waduk Kebon Melati berkisar antara 5,64-83,39 mg/l sedangkan baku mutu 6 mg/l, COD antara 28,35 mg/l-283,5 mg/l sedangkan baku mutu 50 mg/l, deterjen antara 0,07 mg/l sampai 0,67mg/l, minyak dan lemak antara 0,16 sampai 9,54 mg/l sedangkan baku mutu 1 mg/l dan E.coli antara 2200 MPN/100 ml sampai 5100 MPN/100 ml sedangkan baku mutu 2000 MPN/100 ml. Indeks Kualitas Air (IKA) Waduk Kebon Melati sebesar 41,27 yang berarti kondisi waduk termasuk dalam kondisi buruk(tercemar). Kegiatan di sekitar Waduk Kebon Melati memberikan kontribusi yang cukup besar padapencemaran yang terjadi. Sedangkan masukan dari Kali Cideng membawa pencemar dari tempat-tempat yang dilewatinya. Sumber pencemar umumnya adalah non point source yang berasal dari permukiman, rumah makan, pusat perbelanjaan, perkantoran, usaha madiri (warung makan, laundry, salon danbengkel). Karakteristik air limbah yang dihasilkan berupa limbah organik, anorganik dan B3.
Analisis Kualitas Air Situ Citayam dan Situ Pladen di Kota Depok Menggunakan Indeks Pencemar Satria Mandala Widya Sakti; Diana Hendrawan; Rositayanti Hadisoebroto
Jurnal Lingkungan dan Kota VOLUME 1, NUMBER 1, MEI 2021
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.392 KB) | DOI: 10.25105/bhuwana.v1i1.9273

Abstract

The research objective is to determine the potential activities that cause pollution, to analyze the water quality and to determine the quality status of Citayam and Pladen lake. From the data ini 2017-2019, water quality of Citayam lake had pH ranging from 8.18 to 8.52, BOD ranging from 20.2-12.5 mg/L, COD ranging from 46.9-48.56 mg/L, DO ranging from 2.21 to 4.78 mg/L, Phosphate ranging from 0.0088-0.51 mg/L, Nitrate ranging from <0.1-2.55 mg/L, Fecal Coliform ranging from 79-160,000 MPN/100 ml, Total Coliform ranging from 240-300,000 MPN/100 ml, fatty oils ranging from <1,000-500 µg/liter, detergents ranging from <0.14-37.3 µg/liter. As for the water quality Pladen lake in 2017-2019, pH ranges from 7.17-9.00 mg/L, BOD ranges from 11.7-150 mg/L, COD ranges from 27.3-361.1 mg/L, DO ranges from 2 , 1-3.51 mg/L, Phosphate ranges from 0.25 to 0.95 mg/L, Nitrates ranges from 0.5-2.54 mg/L, Fecal Coliform, ranges from 210-220,000 MPN/100 ml, Total Coliform ranges 1,600-160,000 MPN/100 ml, oils and fats ranges from 300-2,000 µg/liter, detergents ranges from <0.014-70.3 µg/liter. The parameters which exceed the quality standard is caused by the activities around it. The value of the Citayam lake Pollutant Index in 2017 was 3,850, in 2018 was 3,763, in 2019 was 8,761. The quality status of Citayam Lake in 2018 is in the lightly polluted category, meanwhile, it is moderately polluted in 2017 and 2019. The Pladen lake Pollutant Index value was 7,888 in 2017, 6,948 in 2018, and 9,902 in 2019. The quality status of Pladen lake is moderate.