cover
Contact Name
Nathanail Sitepu
Contact Email
psnail21@gmail.com
Phone
+6281321151320
Journal Mail Official
psnail21@gmail.com
Editorial Address
Rukan Mutiara Marina No.40 Semarang - Jawa Tengah
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Harvester: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen
ISSN : 23029498     EISSN : 26850834     DOI : 10.52104
Aim dan Scope HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen mencakup sbb: 1. Teologi Biblikal 2. Teologi Sistematika 3. Teologi Praktika 4. Kepemimpinan Kristen
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2019): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Desember 2019" : 5 Documents clear
Tanggapan Etika Kristen terhadap Terorisme Agustina Pasang
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 4, No 2 (2019): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Desember 2019
Publisher : STTI Harvest Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.14 KB) | DOI: 10.52104/harvester.v4i2.15

Abstract

The problems that occur in various cities in Indonesia are not only caused by public dissatisfaction with the economic, political, social, cultural and so on, because often the problems spread to most sensitive problems to SARA (ethnic, religious, racial and intergroup). If the problems arise only because of economic problems it certainly will not have an impact on the burning of churches or acts of anarchist actions that discredit certain ethnic or religious groups that lead to the crime of terror or terrorism. The article is a literature review using reference books that contain a discussion about terror and terrorism in the Christian ethical perspective by applying descriptive methods. The conclusion is that the church and believers need to be aware of and increase their social sensitivity and concern about the problems that surround them that it is part of the Christian faith.Abstrak: Persoalan-persoalan yang terjadi di berbagai kota di Indonesia ternyata bukan saja disebabkan oleh ketidakpuasan masyarakat terhadap soal ekonomi, sosial, politik, budaya dan sebagainya, karena seringkali persoalan itu justru merembet ke masalah yang paling sensitif yakni SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan). Artikel ini merupakan kajian literatur atau kajian pustaka dengan menggunakan buku-buku referensi yang memuat bahasan mengenai teror, teroris dan terorisme dalam pandangan etika Kristen dengan menerapkan metode deskriptif. Kesimpulannya, Gereja dan orang percaya perlu menyadari dan meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosialnya akan masalah-masalah yang ada di sekitarnya, bahwa masalah adalah bagian dari iman Kristen. Itu sebabnya gereja perlu mengadakan seminar yang membahas teror, teroris dan terorisme secara utuh sehingga jemaat memiliki pemahaman yang benar mengenai hal ini. Demikian halnya dalam khotbah dan pembinaan jemaat mau tidak mau menyinggung masalah-masalah teroris secara terbuka. Di samping itu perlu bersikap bijaksana dalam menyikapi masalah terorisme. 
Menerapkan Prinsip Rekonsiliasi Menurut Roma 5:10-11 Septerianus Waruwu; Mangiringtua Togatorop
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 4, No 2 (2019): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Desember 2019
Publisher : STTI Harvest Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.796 KB) | DOI: 10.52104/harvester.v4i2.18

Abstract

Reconciliation in the New Testament is an important and interesting topic to discuss. Reconciliation is one of the important doctrines that Christians should understand, how God reconciles humans with Himself. This is believed by many people to lack understanding, due to the lack of books that specifically discuss reconciliation. In the Old Testament man reconciles himself to God, by offering atonement sacrifices to God. Thus humans are at peace with God. While the concept of reconciliation in the New Testament, God provides the atoning sacrifice through Jesus Christ. The importance of reconciliation for believers is to restore their relationship with the creator after being separated by sin, and to enjoy a beautiful fellowship with God without having to offer burnt sacrifices again. Abstrak: Rekonsiliasi dalam Perjanjian Baru merupakan topik yang penting dan menarik untuk dibahas. Rekonsiliasi  merupakan salah satu doktrin  penting yang semestinya dimengerti oleh  orang Kristen, bagaimana Allah merekonsiliasi manusia dengan diriNya. Hal ini banyak orang percaya kurang memahami, disebabkan karena  kurangnya buku yang membahas secara khusus tentang rekonsiliasi.  Dalam Perjanjian Lama manusia merekonsiliasi dirinya  dengan Allah, dengan mempersembahkan korban pendamaian  kepada Tuhan. Dengan demikian manusia berdamai dengan Allah. Sedangkan konsep rekonsiliasi dalam Perjanjian Baru, Allah yang menyediakan korban pendamaian melalui Yesus Kristus.  Pentingnya rekonsiliasi bagi orang percaya adalah memulihkan relasinya dengan sang pencipta setelah dipisahkan oleh dosa, dan menikmati kembali persekutuan yang indah bersama Tuhan tanpa harus mempersembahkan korban bakaran lagi.  
Gembala Sidang Yang Baik menurut Yohanes 10:1-18 Asih Rachmani Endang Sumiwi
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 4, No 2 (2019): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Desember 2019
Publisher : STTI Harvest Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.187 KB) | DOI: 10.52104/harvester.v4i2.16

Abstract

God wants someone who can keep, care, and maintain His people with full responsibility. In the context of today's Christians, this responsibility rests with the pastor. However, not all pastors meet the criteria of a good pastor, so it is necessary to examine how the criteria of a good pastor. This study aims to find out how a good pastor according to John 10: 1-18. With the exegetical method the researcher draws the following conclusions: First in spirituality a good pastor knows God properly based on the written revelation of God, namely the Bible. Second in terms of character, a good pastor is the person who is responsible for the tasks they carry. He is willing to sacrifice as a form of responsibility. Third, in terms of the relationship between the pastor and the congregation, a good pastor knows the congregation he is pastoring. Fourth, in terms of service, the pastor understands and carries out procedures correctly. Abstrak: Tuhan menghendaki adanya orang yang dapat menjaga, memedulikan, dan memelihara umat-Nya dengan penuh tanggung jawab. Dalam konteks umat Kristen masa kini, tanggung jawab ini ada pada gembala sidang. Namun demikian tidak semua gembala sidang memenuhi kriteria gembala yang baik, maka perlu diteliti bagaimanakah kriteria gembala yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gembala sidang yang baik menurut Yohanes 10:1-18. Dengan metode eksegesis peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut:Pertama dalam kerohanian seorang gembala sidangyang baik mengenal Tuhan secara benar berdasarkan penyataan Allah yang tertulis, yaitu Alkitab.Kedua dalam hal karakter, gembala sidang yang baik adalah orang yang bertanggung jawab atas tugas yang diembannya. Ia rela berkorban sebagai wujud tanggung jawabnya.Ketigadalam hal relasi gembala sidang dengan warga jemaat, gembala sidang yang baik mengenal jemaat yang digembalakannya. Keempat dalam hal pelayanan, gembala sidang mengerti dan menjalankan prosedur secara benar.
Pragmatisme Kepemimpinan Debora bagi Kepemimpinan Wanita Kristen di Masa Kini Elkana Chrisna Wijaya
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 4, No 2 (2019): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Desember 2019
Publisher : STTI Harvest Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.004 KB) | DOI: 10.52104/harvester.v4i2.17

Abstract

Deborah's Leadership Pragmatism for Today's Christian Women's Leadership. The discussion on women's leadership is a contemporary issue that always brings polemic almost in various fields. The pros and cons of this matter from the beginning until the present remain a hot issue, while the freedom and involvement of women in the world of leadership, both in the spiritual and non-spiritual realms, is increasingly widespread and growing. Conditions and situations, of course, need to get a solution in the form of the contribution of thought, both theological and pragmatic. Conducting research on the subject, using a qualitative methodology, so that not only refers to the biblical texts that are directly related, but also refers to other texts relating to the research subjects, as well as using literature that is closely related to leadership. Thus, it is hoped that the results of this study will enlighten various parties and can be accounted for. Abstrak: Pragmatisme Kepemimpinan Debora bagi Kepemimpinan Wanita Kristen di Masa Kini. Pembahasan mengenai kepemimpinan wanita merupakan isu kontemporer yang senantiasa mendatangkan polemik hampir di berbagai bidang. Pro dan kontra mengenai hal tersebut dari dulu hingga kekinian tetap menjadi isu hangat, sementara kebebasan dan keterlibatan kaum wanita dalam dunia kepemimpinan, baik itu di dunia keagamaan maupun sekular semakin luas dan terus berkembang. Kondisi itu, tentunya perlu mendapatkan solusi dalam bentuk sebut penelitian teologis yang dapat menjadi acuan dalam menyelesaikan masalah tersebut. Pelaksanaan penelitian terhadap subyek tersebut, menggunakan metodologi penelitian kualitatif, sehingga tidak hanya mengacu pada teks Alkitab yang berkaitan langsung, namun juga mengacu pada teks-teks lainnya yang berkaitan dengan subyek penelitian, di samping juga menggunakan literatur-literatur yang berkaitan erat dengan kepemimpinan. Dengan demikian, diharapkan hasil penelitian ini berupa sebuah penelitian Alkitabiah yang dapat memberikan pemecahan masalah dan dapat diaplikasikan dalam kepemimpinan wanita Kristen di masa kini.
Memahami Pekerjaan Roh Kudus dalam Pelayanan Gereja Berdasarkan 1 dan 2 Timotius Gidion Gidion
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 4, No 2 (2019): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Desember 2019
Publisher : STTI Harvest Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.569 KB) | DOI: 10.52104/harvester.v4i2.14

Abstract

The importance of the work of the Holy Spirit in the Church's history over time becomes a basic need for researching understanding of the role of the Holy Spirit in the church service. So the goal of this research is to analyze the letter of 1 and 2 Timothy regarding the doctrine of the Holy Spirit's role in church services. Specifically, the study using the exegesis principles to approach texts, while among historical analysis, context analysis, syntax analysis, analysis morphology, and lexical analysis of the text. So the results of this study explained that the role of the Spirit is the Holy provide an affirmation that Jesus is Lord, lead servants of God in the time of trouble, equipping servant of the Lord with the gift of ministry (2 Tim. 1: 6), stating prophecy (1 Tim. 4: 1), giving the power airport (1 Tim. 4:14), guiding people believe, teach, reveals the mind of God, inspired preaching of the word of God. Abstrak: Pentingnya memahami pekerjaan Roh Kudus dalam sejarah gereja dari waktu ke waktu menjadi kebutuhan dasar untuk meneliti pemahaman tentang peran Roh Kudus dalam pelayanan gereja. Jadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis surat 1 dan 2 Timotius mengenai doktrin peran Roh Kudus dalam pelayanan gereja. Secara khusus, penelitian ini menggunakan prinsip-prinsip penafsiran untuk mendekati teks, sedangkan di antara analisis historis, analisis konteks, analisis sintaksis, analisis morfologi, dan analisis leksikal teks. Jadi hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa peran Roh adalah yang Kudus memberikan penegasan bahwa Yesus adalah Tuhan, memimpin hamba-hamba Allah di masa kesusahan, memperlengkapi hamba Tuhan dengan karunia pelayanan (2 Tim. 1: 6), yang menyatakan nubuat (1 Tim. 4: 1), memberikan kekuatan bandara (1 Tim. 4:14), membimbing orang-orang percaya, mengajar, mengungkapkan pikiran Allah, mengilhami pemberitaan firman Allah. 

Page 1 of 1 | Total Record : 5