cover
Contact Name
Siti Nurul Rofiqo Irwan
Contact Email
rofiqoirwan@ugm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
vegetalika.faperta@ugm.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Vegetalika
ISSN : 23024054     EISSN : 26227452     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Vegetalika ISSN (Cetak): 2302-4054 dan ISSN (Online): 2622-7452 adalah open access jurnal yang mempublikasikan artikel-artikel ilmiah berupa gagasan dan hasil penelitian. Topik publikasi berkaitan dengan disiplin ilmu Agronomi mencakup Manajemen dan Produksi Tanaman, Hortikultura, Ekologi Tanaman, Fisiologi Tanaman, Genetika dan Pemuliaan, Teknologi Benih, Bioteknologi Tanaman, dan Biostatistika.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 4 (2012)" : 15 Documents clear
Pertumbuhan dan Hasil Benih Kedelai Hitam (Glycine max (L.) Merr) Mallika yang Ditanam Secara Tumpangsari dengan Jagung Manis (Zea mays kelompok Saccharata) Ari Wibowo, Setyastuti Purwanti, Rohmanti Rabaniyah
Vegetalika Vol 1, No 4 (2012)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.1591

Abstract

Tumpangsari dapat dijadikan solusi dalam pengadaan benih kedelai hitam bermutu tinggi dengan tidak mengurangi kebutuhan petani dalam pemenuhan pakan ternaknya. Kedelai hitam yang ditanam tumpangsari dengan jagung manis akan lebih menguntungkan petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil benih kedelai hitam yang ditanam secara tumpangsari dengan jagung manis dibandingkan monokultur, serta mengetahui kombinasi jumlah baris efektif pada tanaman kedelai hitam yang ditanam secara tumpangsari dengan jagung manis. Penelitian ini dilakukan di Desa Niron, Pandowoharjo, Sleman, DIY, dan di Laboratorium Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada mulai bulan Mei sampai dengan September 2011. Penelitian ini menggunakan rancangan RAKL dengan 6 perlakuan masing-masing 3 ulangan. Perlakuan tersebut adalah kombinasi jumlah baris kedelai hitam : jagung manis, yaitu 3:1, 4:1, 5:1, dan 6:1. Pengamatan dilakukan terhadap komponen pertumbuhan tanaman kedelai hitam, komponen hasil benih kedelai hitam, Land Equivalent Ratio (LER), kualitas benih kedelai hitam, dan komponen pertumbuhan jagung manis. Penelitian ini menunjukkan bahwa tumpangsari kedelai hitam dan jagung manis memberikan pertumbuhan dan hasil benih kedelai hitam yang sama baik dengan monokultur. Tumpangsari 6 baris kedelai hitam dengan 1 baris jagung manis dapat dianjurkan karena memberikan keuntungan paling tinggi dengan nilai LER > 1.
Pengaruh Interval Penyiraman Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Empat Kultivar Jagung (Zea mays L.) Danti Sukmawati Ciptaningtyas, Didik Indradewa, dan Tohari
Vegetalika Vol 1, No 4 (2012)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.1592

Abstract

Di Indonesia jagung lebih banyak ditanam di lahan kering. Namun yang sering menjadi masalah adalah cekaman kekeringan. Pengujian kultivar unggul tahan kering dilakukan untuk mengetahui kultivar yang paling tahan kekeringan serta memiliki pertumbuhan dan produktivitas yang baik pada kondisi air terbatas. Penelitian pengaruh interval penyiraman terhadap pertumbuhan dan hasil empat kultivar jagung dilaksanakan di Banguntapan pada bulan Oktober 2010 sampai Februari 2011. Perlakuan disusun dalam rancangan petak belah dengan 3 blok sebagai ulangan, terdiri atas 2 faktor. Faktor pertama kultivar sebagai petak-utama: Lagaligo, Lamuru, Bima-2 Bantimurung, dan Bima-4 Bantimurung, sedang faktor kedua Interval penyiraman sebagai anak-petak: penyiraman setiap hari, 2 hari sekali, 4 hari sekali dan 8 hari sekali. Kultivar Bima-2 Bantimurung dan Bima-4 Bantimurung mempunyai pertumbuhan lebih baik yang dicirikan oleh bobot segar, bobot kering dan jumlah daun yang lebih besar, serta tanaman lebih tinggi dari kultivar Lamuru dan Lagaligo. Peningkatan interval penyiraman secara nyata menurunkan hasil tanaman jagung.
Pertumbuhan dan Hasil Sorgum Manis (Sorghum bicolor (L.) Moench) Tanam Baru dan Ratoon pada jarak Tanam Berbeda Galuh Puspitasari N. , Dody Kastono, Sriyanto Waluyo
Vegetalika Vol 1, No 4 (2012)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.1593

Abstract

Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan ratoon terhadap pertumbuhan dan hasil sorgum manis. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang dilaksanakan di kebun Tridarma Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta mulai bulan Juli 2011 sampai Februari 2012. Rancangan Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap Faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor yang pertama adalah jarak tanam terdiri dari 2 aras yaitu: 60 cm x 25 cm dan 70 cm x 20 cm. Faktor yang kedua yaitu sitem ratoon, terdiri dari 2 aras, yaitu: tanpa ratoon dan ratoon satu kali. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi antara perlakuan jarak tanam dengan perlakuan ratoon terhadap semua parameter pertumbuhan dan hasil dari sorgum manis, kecuali pada jumlah daun pada 12 mst. Jarak tanam 70 cm x 20 cm memberikan hasil yang lebih tinggi pada diameter batang pada umur 4 mst, dan indeks luas daun pada umur 12 mst. Sistem ratoon meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, berat kering akar pada umur 4 mst, berat kering tajuk umur 4 mst, bobot 1000 biji, serta memberikan hasil bioetanol 87,66 % lebih besar dan pakan 59,89 % lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan tanpa ratoon.
Analisis Hubungan Antar Komponen Hasil dan Hasil Wijen (Sesamum indicum L.) pada Nitrogen yang Berbeda Hariyadi Hermawan, Taryono dan Supriyanta
Vegetalika Vol 1, No 4 (2012)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.1594

Abstract

Wijen (Sesamum indicum L.) merupakan tanaman penghasil minyak nabati, minyak makan dan bahan baku aneka industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sumber nitrogen terhadap hubungan sifat komponen hasil dan hasil wijen dan mengetahui lingkungan yang sesuai untuk merakit varietas wijen untuk pertanian organik. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2010 sampai Maret 2011 di Kebun Tridarma Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada yang terletak di Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dua faktor dengan enam ulangan. Faktor pertama yaitu nomor wijen (21 nomor wijen) dan faktor kedua yaitu media tanam terdiri dari kontrol (media pasir tanpa penambahan pupuk organik ataupun anorganik) (P0), media pasir ditambah pupuk anorganik sesuai dosis anjuran (P1), media pasir ditambah pupuk organik (P2) dan media pasir ditambah pupuk organik dan pupuk anorganik sesuai dosis anjuran (P3). Pada kondisi tanpa pupuk, karakter tinggi tanaman, volume akar, jumlah polong dan lebar polong mempengaruhi hasil biji secara nyata. Pada kondisi pupuk anorganik karakter jumlah polong, lebar biji dan berat 1000 biji mempengaruhi hasil biji secara nyata. Pada kondisi pupuk organik karakter jumlah polong, lebar biji dan berat 1000 biji mempengaruhi hasil biji secara nyata. Pada kondisi pupuk organik dan anorganik karakter berat segar akar, jumlah polong, panjang polong, lebar polong dan berat 1000 biji mempengaruhi hasil biji secara nyata. Usaha perakitan varietas wijen untuk pertanian organik dapat dilakukan pada kondisi anorganik sebagai kriteria seleksi menggunakan karakter jumlah polong dan lebar polong.
Pengaruh Kadar NaCl Terhadap Hasil dan Mutu Buah Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) Hindun Rahmawati, Endang Sulistyaningsih, Eka Tarwaca Susila Putra
Vegetalika Vol 1, No 4 (2012)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.1595

Abstract

Tomat merupakan tanaman hortikultura yang bersifat moderat sensitif terhadap salinitas dengan batas toleransi 1,3-6 dS/m. Akhir-akhir ini, kualitas air irigasi mengalami penurunan karena akumulasi mineral garam dari intrusi air laut dan residu pupuk. Namun, penyiraman dengan air salin dapat meningkatkanmutu buah tomat (Yin et al., 2010). Oleh karena itu, pengaruh penyiraman larutan NaCl terhadap pertumbuhan dan hasil dua varietas tomat menjadi tujuan dari penelitian ini.Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Lengkap, terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah kadar penyiraman larutan NaCl, yaitu 0, 2500, 5000, dan 7500 ppm. Faktor kedua adalah varietas tomat, yaitu ‘Warani’ dan ‘Permata’. Penyiraman NaCl dilakukan sejak tanaman berbunga sampai panen, dengan interval tiga hari sekali. Respon tanaman terhadap penyiraman NaCl dievaluasi dengan mengamati pertumbuhan tanaman, komponen hasil, dan kualitas hasil tomat.Hasil penelitian menunjukka n bahwa tidak ada interaksi antara kadar NaCl dengan varietas tomat. Pertumbuhan tanaman (bobot kering akar dan kandungan klorofil), hasil, dan mutu buah tomat (padatan terlarut total) meningkat pada pemberian NaCl sebesar 2500 ppm apabila dibandingkan dengan tanaman yang tidak diberi perlakuan NaCl (kontrol), tetapi pertumbuhan tanaman menurun ketika tanaman diberi perlakuan NaCl sebesar 5000 ppm dan 7500 ppm. Kadar NaCl yang optimum untuk meningkatkan mutu buah tomat adalah sebesar 2500 ppm. Pada umumnya, ‘Warani’ dan ‘Permata’ memiliki pertumbuhan, hasil, dan mutu buah yang sama.
Pengujian Kelayakan Penanda Genetik Mikrosatelit dan RAPD untuk Uji Keseragaman Empat Galur Tetua Hibrida Mentimun (Cucumis sativus L.) Ismatus Sa’diyah, Rudi Lukman, Aziz Purwantoro, Panjisakti Basunanda
Vegetalika Vol 1, No 4 (2012)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.1596

Abstract

Penggunaan penanda mikrosatelit (SSR) dan RAPD diuji coba kemungkinannya dalam pengujian keseragaman. Keseragaman dalam pola penanda SSR dan RAPD diperbandingkan dengan keseragaman karakter morfologi pada empat galur tetua mentimun (Cucumis sativus) yang masing-masing diberi kode 1002-A, 1002-B, 1007-A, dan 1007-B. Dua puluh individu dari setiap galur diamati 26 karakter morfologinya. Profil penanda RAPD dilihat terhadap 18 primer acak dan sebelas pasang primer penanda mikrosatelit.Keseragaman karakter morfologi sangat tinggi untuk keempat kelompok tetua dan hanya dua karakter yang menunjukkan keseragaman 95%. Di sisi lain, penanda-penanda mikrosatelit menunjukkan keragaman yang agak tinggi sampai sangat rendah. Dapat disimpulkan bahwa penanda mikrosatelit yang berkeragaman rendah, sehingga relevan bagi pengujian keseragaman material ini, adalah CSJCT14, CSJCT252, SSR16301, SSR20354, dan SSR23148. Pengujian menggunakan penanda RAPD menghasilkan lokus-lokus yang relevan bagi pengujian keseragaman adalah OPP14, OPP15, OPQ09, OPR19, OPS13, , dan OPT12 .Sebagai simpulan umum, tidak ada perbedaan nyata yang ditemukan antara lokus SSR yang terpilih dan karakter morfologi. Penanda SSR yang telah diverifikasi dapat digunakan untuk menguji keseragaman pada mentimun. Penanda RAPD perlu dikaji ulang penggunaannya dalam pengujian keseragaman karena menunjukkan hasil yang berbeda dengan penanda morfologi.
Pertumbuhan dan Hasil Selada (Lactuca sativa L.) Hidroponik Diperkaya Fe Laila Zuhaida, Erlina Ambarwati, Endang Sulistyaningsih
Vegetalika Vol 1, No 4 (2012)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.1597

Abstract

Zat besi (Fe) merupakan salah satu mineral yang penting bagi manusia, terutama bagi perempuan. Manusia perlu mengkonsumsi pangan dengan kandungan Fe yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan manusia terhadap zat besi. Peningkatan kandungan Fe dapat dilakukan melaui biofortifikasi Fe secara agronomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Fe pada larutan nutrisi terhadap pertumbuhan, hasil, dan kandungan Fe pada tanaman selada (Lactuca sativa L.). Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada mulai bulan September-November 2011. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap yang disusun dalam Oversites design dengan empat perlakuan dosis Fe serta tiga ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah Fe 1,5 ppm; Fe 3,0 ppm; Fe 4,5 ppm; dan Fe 6,0 ppm. Sumber senyawa Fe yang digunakan yaitu Fe-EDTA.Penambahan Fe pada larutan nutrisi hingga 6,0 ppm tidak menghambat pertumbuhan serta hasil pada tanaman selada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selada memiliki tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, lamanya luas daun, bobot segar akar, bobot segar tajuk, dan bobot segar total tanaman paling besar jika ditumbuhkan pada larutan nutrisi dengan Fe 6,0 ppm. Konsentrasi Fe 6,0 ppm mampu menghasilkan kandungan Fe paling tinggi yaitu sebesar 0,198 mg Fe/bobot kering daun.
Pertumbuhan, Hasil dan Kualitas Pucuk Teh (Camellia sinensis (L.) Kuntze) di Berbagai Tinggi Tempat Lintang Ayu, Didik Indradewa, Erlina Ambarwati
Vegetalika Vol 1, No 4 (2012)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.1598

Abstract

Ketinggian tempat merupakan faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan, hasil dan kualitas pucuk teh. Terdapat hubungan erat antara tinggi tempat dengan suhu udara. Suhu udara menurun seiring dengan bertambahnya tinggi tempat. Sebuah percobaan lapangan telah dijalankan dengan tujuan untuk menentukan pengaruh tinggi tempat terhadap pertumbuhan, hasil dan kualitas pucuk teh serta menentukan tinggi tempat yang optimal bagi budidaya teh. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Oktober - Desember 2010 di Kebun Teh PT. Pagilaran, Desa Keteleng, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang. Penelitian dijalankan menggunakan teh tipe Assamica asal biji dengan umur pangkas 3 tahun. Percobaan lapangan disusun dalam rancangan multilokasi dengan tiga blok sebagai ulangan. Perlakuan yang diuji adalah 5 ketinggian tempat, yaitu 735, 896, 980, 1.023 dan 1.254 m dari permukaan laut (dpl). Pengamatan dilakukan terhadap variabel pertumbuhan, hasil dan kualitas pucuk teh. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis varian (ANOVA) pada taraf 5% dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (LSD). Ketinggian tempat yang optimal bagi pertumbuhan, hasil dan kualitas pucuk teh ditentukan menggunakan analisis regresi. Penelitian memberikan informasi bahwa pertumbuhan, hasil dan kualitas pucuk teh yang dipetik pada ketinggian 980 m dpl nilainya lebih tinggi daripada pucuk yang berasal dari ketinggian 735, 896, 1.023 dan 1.254 m dpl. Oleh karena itu, ketinggian tempat yang optimal bagi pertumbuhan, hasil dan kualitas pucuk teh berada pada 980 m dpl. Ketinggian tersebut termasuk ke dalam zona medium yaitu 800 – 1.200 m dpl.
Pengaruh Kadar Atonik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Dua Jenis Jahe (Zingiber officinale Roscoe) Pikri Anada, Sri Muhartini, Sriyanto Waluyo
Vegetalika Vol 1, No 4 (2012)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.1599

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar atonik, mendapatkan kadar atonik yang paling baik dan mengetahui interaksi kadar atonik terhadap pertumbuhan dan hasil dua jenis jahe (Zingiber officinale Roscoe). Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Tridharma Banguntapan, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, pada bulan April - Agustus 2011. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu jenis jahe terdiri dari jahe putih besar/gajah/badak (Z1) dan jahe merah (Z2), faktor kedua yaitu kadar atonik terdiri dari tanpa atonik (A0), kadar atonik 0,5 ml/l (A1), kadar aonik 1 ml/l (A2), kadar atonik 1,5 ml/l (A3), dan kadar atonik 2 ml/l (A4). Variabel pengamatan meliputi pengamatan lingkungan, tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, luas daun, berat segar (tajuk, akar, dan rimpang), berat kering (tajuk, akar, dan rimpang), volume rimpang dan warna rimpang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jahe merah berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil kecuali pada variabel indeks panen. Pemberian berbagai kadar atonik belum mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil dua jenis jahe. Terdapat interaksi antara jenis jahe dengan kadar atonik pada berat segar rimpang, berat segar total, dan berat kering rimpang pada umur 8 mst.
Pertumbuhan Tanaman dan Hasil Umbi Daun Dewa (Gynura procumbens Back.) pada Berbagai Intensitas Cahaya dan Pemangkasan Daun Ikhsanah Ratri Astuti, Rohlan Rogomulyo, Sri Muhartini
Vegetalika Vol 1, No 4 (2012)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.1600

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya dan pemangkasan daun terhadap pertumbuhan dan hasil umbi daun dewa (Gynura procumbens Back.) serta mendapatkan interaksi yang paling baik antara intensitas cahaya dan pemangkasan daun terhadap pertumbuhan dan hasil umbi daun dewa. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan milik Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, di Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, pada bulan Agustus sampai Desember 2011.Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok lengkap split plot dengan 3 ulangan sebagai blok. Perlakuan utama adalah intensitas cahaya yaitu 4 minggu tanpa naungan, 11 minggu naungan 50%; intensitas cahaya 75%; dan intensitas cahaya 50%. Anak perlakuan adalah pemangkasan daun yaitu tidak dipangkas, pemangkasan 25% daun dari total daun, dan pemangkasan 50% daun dari total daun.Tidak terdapat interaksi antara intensitas cahaya dan pemangkasan daun pada semua variabel pengamatan. Intensitas cahaya 50% secara nyata dapat meningkatkan jumlah anakan dan intensitas cahaya 75% secara nyata meningkatkan berat daun khas. Pemangkasan 25% daun meningkatkan rasio akar tajuk daun dewa. Intensitas cahaya ataupun pemangkasan daun tidak berpengaruh nyata terhadap hasil umbi daun dewa.

Page 1 of 2 | Total Record : 15