cover
Contact Name
Rahman
Contact Email
rahman.fkm@uho.ac.id
Phone
+6285222268124
Journal Mail Official
jakk-uho@uho.ac.id
Editorial Address
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo Jl. H.E.A. Mokodompit Kampus Bumi Tridharma Anduonohu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 27976831     DOI : http://dx.doi.org/10.37887/jakk
Core Subject : Health,
Artikel yang diterbitkan dalam Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Unversitas Halu Oleo berasal dari penelitian dalam bidang Administrasi dan Kebijakan Kesehatan.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2023):" : 8 Documents clear
IMPLEMENTASI PENGELOLAAN ALAT MEDIS DI PUSKESMAS WUA-WUA KOTA KENDARI TAHUN 2022 Irmawati, Dian; Yuniar, Nani; Rahman, Rahman
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 1 (2023):
Publisher : Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Pengelolaan alat medis adalah rangkaian kegiatan yang menyangkut aspek perencanaan kebutuhan alat medis, penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan, dan penghapusan yang dikelola secara optimal untuk menjamin terpenuhinya kriteria alat yang baik. Namun, pada pengelolaan alat medis di Puskesmas Wua-wua terdapat beberapa alat medis yang belum berfungsi secara maksimal, proses perencanaan peralatan belum terealisasikan, penerimaan tidak sesuai antara usulan dan pengadaan, masih dijumpai perlatan rusak yang disimpan disembarang tempat, kemudian pemeliharaan belum dilakukan oleh tenaga ahli, dan beberapa peralatan belum dilakukan penghapusan.Tujuan: Untuk mengetahui informasi tentang pengelolaan alat medis di Puskesmas Wua-wua Kota Kendari Tahun 2022. Berdasarkan dari perencanaan kebutuhan alat medis, penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan penghapusan di Puskesmas Wua-wua Kota Kendari.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan metode penelitian kualitatif deskriptif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 4 orang, yang terdiri dari 1 informan kunci dan 3 informan biasa.Hasil: Pengelolaan alat medis di Puskesmas Wua-wua, dalam   perencanaannya beberapa kebutuhan peralatan dilakukan tiap tahun dan hanya sekali dengan melihat permintaaan kebutuhan masing-masing ruangan kemudian dicantumkan kedalam RKBMD dan disesuaikan dengan anggaran yang ada, namun proses perencanaan  dilakukan berulang-ulang kali yang disebabkan kurangnya anggaran didapatkan, penerimaan peralatan belum sesuai dengan RKBMD yang telah diusulkan, namun peralatan yang diterima selalu dalam keadaan baik, penyimpanan peralatan belum efektif karena belum ada ruang penyimpanan khusus untuk peralatan sehingga peralatan disimpan diruang pelayanan, pemeliharaan kalibrasi peralatan berupa angka, yang dilakukan oleh tenknisi dalam satu tahun sekali, sedangkan pemeliharaan rutin dilakukan, oleh petugas Puskesmas dengan membersihkan peralatan medis, kemudian disterilkan, hal ini tentunya telah sesuai dengan SOP, Puskesmas Wua-wua belum melaksanakan program penghapusan dan belum ada petugas khusus untuk penghapusan.Kesimpulan: Pada pengelolaan peralatan medis di Puskesmas Wua-wua masih terdapat banyak kekurangan baik dari kurangnya peralatan, SDM, serta anggaran yang didapatkan dan hal ini dapat mempengaruhi segala aspek yang ada dalam pengelolaan alat medis. Sehingga perlu adanya peningkatan perlengkapan alat kesehatan dan mengadakan atau mengikuti pelatihan mengenai manajemen logistik agar pelayanan kesehatan menjadi efektif dan efisien. AbstractBackground: Medical device management is a series of activities related to aspects of medical device need planning, receipt, storage, maintenance and disposal that are optimally managed to ensure the fulfillment of the criteria for a good device. However, in the management of medical devices at the Wua-wua Health Center there are several medical devices that have not functioned optimally, the equipment planning process has not been realized, acceptance is not in accordance with the proposal and procurement, there are still damaged equipment stored in any place, then maintenance has not been carried out by the staff. experts, and some equipment has not been removed.Objectives: This study aims to find out information about the management of medical devices at the Wua-wua Health Center inKendari City in 2022. Based on planning, receiving, storing, maintenance and removal at the Wua-wua Health Center in Kendari City.Methods: The type of research used is a case study with a descriptive qualitative research method. There were 4 informants in this study, consisting of 1 key informant and 3 casual informants.Results: The management of medical devices at the Wua-wua Health Center is planned, some equipment needs are carried out every year and only once by looking at requests for the needs of each room and then included in the RKBMD and adjusted to the existing budget, but the planning process is carried out repeatedly due to a lack of budget obtained, equipment acceptance is not in accordance with the RKBMD that has been proposed, but equipment received is always in good condition, equipment storage has not been effective because there is no special storage room for equipment so that equipment is stored in the service room, maintenance of equipment calibration in the form of numbers, which is carried out by technicians and once a year, while routine maintenance is carried out by Health Center staff by cleaning,and sterilized, of course this is in accordance with the SOP, the Wua-wua Health Center has not implemented a deletion program and there is no special officer for deletion.Conclusion: In the management of medical equipment at the Wuawua Health Center there are still many shortcomings, both from the lack of equipment, human resources, and the budget obtained and this can affect all aspects in the management of medical devices. So it is necessary to increase medical device equipment, and organize or attend training on logistics management so that health services become effective and efficient.
STUDI PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN DI PUSKESMAS LOMBAKASIH KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2022 Atirah, Tessa Putri; Fithria, Fithria; Rahman, Rahman
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 1 (2023):
Publisher : Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) adalah dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Kementrian Kesehatan dan merupakan bantuan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah yang disalurkan melalui mekanisme tugas pembantuan untuk percepatan pencapaian target program kesehatan prioritas nasional melalui peningkatan kinerja Puskesmas dan jaringannya, serta UKBM khususnya Poskedes/Polindes, Posyandu, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.  Pada pengelolaan dana BOK di Puskesmas Lombakasih masih terdapat beberapa kendala sehingga dalam pelaksanaannya belum optimal.Tujuan: Untuk mendapatkan informasi mengenai pengelolaan dana BOK di Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2022.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus melalui wawancara mendalam. Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang, yang terdiri dari 2 informan kunci dan 5 informan biasa.Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa perencanaan dilakukan pada awal tahun dalam mini lokakarya yang terdiri atas kegiatan, tujuan, waktu serta sasaran yang akan dilakukan. Pelaksanaan melibatkan Kepala Puskesmas, Bendahara BOK, KTU, dan para Programmer.  Pengawasan dilakukan secara internal meliputi pengawasan Kepala Puskesmas, PPK, PPTK dan eksternal yang dilakukan oleh inspektorat dan BPK. Pencatatan dan pelaporan meliputi hasil pencapaian target kegiatan yang dilakukan,  waktu pelaksanaan serta dilengkapi bukti penggunaan dana. Namun dalam pelaksanaannya masih ada keterlambatan Programmer dalam pembuatan pertanggungjawaban yang mengakibatkan dana BOK terlambat cair.Kesimpulan: Dalam perencanaan yang dilakukan masih terdapat kurangnya pemahaman tim pengelola BOK yaitu Programmer terhadap juknis. Adapun pelaksanaan, jalannya program yang kadang tidak sesuai jadwal dikarenakan faktor cuaca. Untuk Pengawasan yang dilakukan di Puskesmas Lombakasih sudah baik yang melibatkan Kepala Puskesmas, PPK, PPTK, serta Inspektorat dan BPK. Sedangkan, pencatatan dan pelaporan sering tidak tepat waktu dalam melakukan pertanggungjawaban pelaporan pelaksanaan pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Sehingga Pihak Puskesmas diharapkan untuk memberikan pemahaman yang merata tentang mekanisme pelaksanaan dalam mengelola dana Bantuan Operasional Kesehatan agar lebih optimal.AbstractBackground:Health Operational Assistance (BOK) is the Ministry of Health's State Revenue and Expenditure Budget (APBN) funds and is central government assistance to local governments channeled through the co-administration mechanism to accelerate the achievement of national priority health program targets through improving the performance of the Puskesmas and its network, as well as UKBM in particular Poskesdes/Polindes, Posyandu, School Health Enterprises (UKS) in providing promotive and preventive health services. In the management of BOK funds at the Lombakasih Health Center there are still several obstacles so that the implementation is not optimal.Objectives: this study aims to obtain information about the management of BOK funds at the Lombakasih Health Center in Bombana Regency in 2022. Method:The type of research used is qualitative research with an approach case studies through in-depth interviews. There were 7 informants in this study, consisting of 2 key informants and 5 casual informants.Results:. The results showed that planning was carried out at the beginning of the year in a mini workshop consisting of activities, goals, time and objectives to be carried out. The implementation involved the Head of the Health Center, BOK Treasurer, KTU, and Programmers.  Supervision is carried out internally including supervision of the Head of the Puskesmas, PPK, PPTK and externally which is carried out by the inspectorate and BPK. Recording and reporting includes the results of achieving the target of the activities carried out, the time of implementation and is accompanied by evidence of the use of funds. However, in practice there are still programmer delays in making accountability which results in late disbursement of BOK funds.Conclusion:In the planning that was carried out there was still a lack of understanding of the BOK management team, namely Programmers, towards technical guidelines. As for the implementation, the program sometimes does not go according to schedule due to weather factors. The supervision carried out at the Lombakasih Health Center has been good, involving the Head of the Health Center, PPK, PPTK, as well as the Inspectorate and BPK. Meanwhile, recording and reportingoften not timely in carrying out accountability reporting on the implementation of health services as a whole. So that the Puskesmas is expected to provide an even understanding of the implementation mechanism in managing Health Operational Assistance funds so that it is more optimal.
HUBUNGAN MOTIVASI, PELATIHAN, DAN STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DEWISARTIKA KENDARI TAHUN 2022 Ismail, Nurul Islafiah; Suhadi, Suhadi; Pratiwi, Arum Dian
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 1 (2023):
Publisher : Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Prestasi kerja merupakan alat dari manajemen untuk mengontrol prestasi serta merumuskan berbagai kebijkan personalia. Di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kendari masih ada perawat yang sering datang terlambat hal tersebut menunjukan kedisiplinan perawat terhadap pekerjaannya masih rendah, selain itu kegiatan pelatihan masih jarang dilakukan, dan beban kerja yang dibebankan kepada perawat dapat membuat perawat menjadi stres. Tujuan: mengetahui hubungan motivasi, pelatihan dan stres kerja dengan prestasi kerja perawat di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kendari Tahun 2022. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cros sectional, analisis data menggunakan uji Chi Square sampel dalam penelitian yaitu seluruh perawat di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika dengan jumlah sampel sebanyak 43 orang. Hasil: hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara motivasi dengan nilai p= 0,001 (p
ANALISIS PELAKSANAAN VAKSIN COVID-19 DI PUSKESMAS NAMBO KOTA KENDARI TAHUN 2022 Suardi, Armitha Cahyani; Muchtar, Febriana; Hartoyo, Agnes Mersatika
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 1 (2023):
Publisher : Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Corona Virus Disease 19 (COVID-19) sebuah virus yang muncul di Kota Wuhan, Ibukota Provinsi Hubei, Tiongkok pada penghujung tahun 2019 yang penyebarannya telah dinyatakan oleh WHO sebagai pandemi global pada 11 Maret 2020 dan ditetapkan sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat. Solusi yang dapat diberikan melalui program vaksinasi COVID-19 agar tercapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity). Tujuan: Mengetahui aspek input, aspek proses dan aspek output dalam pelaksanaan vaksin COVID-19 di Puskesmas Nambo. Metode: menggunakan metode Kualitatif dengan pendekatan studi kasus secara intensif, terinci dan mendalam untuk mengetahui secara jelas dan lebih mendalam melalui wawancara mendalam, rekaman suara, dokumentasi, observasi dan arsip dokumen dan Teknik snowball sampling. Hasil: Aspek Input meliputi: petugas telah di sahkan melalui SK dengan ketersediaan yang telah sesuai standar yaitu bidan dan perawat dengan kompetensi yang cukup baik karena adanya pelatihan, sumber pendanaan berasal dari APBN dan APBD dan sumber lainnya yang sah serta telah tersedianya sarana vaksinasi berupa logistik vaksin, logistik pendukung dan APD yang memadai. Aspek proses meliputi perencanaan dan pelaksanaan yang telah dilaksanakan dengan baik sesuai standar petunjuk teknis Kemenkes RI Nomor HK.01.07/MENKES/4638/2021 dan SOP. Adapun monitoring dan evaluasi dilakukan sebelum, saat pelaksanaan dan setelah kegiatan vaksinasi COVID-19. Aspek output meliputi capaian sasaran vaksinasi lengkap yang belum mencapai 70%, serta faktor pendukung dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Nambo. Kesimpulan: Aspek input telah dipersiapkan dan dimanfaatkan dengan baik dalam program vaksinasi COVID-19, aspek proses telah dilaksanakan sesuai dengan aturan yang merujuk pada SOP dan petunjuk teknis agar tidak terjadi kesalahan kerja, serta aspek output merupakan keluaran yang diharapkan dapat menjadi acuan untuk Puskesmas Nambo dalam menjalankan program vaksinasi COVID-19 dengan lebih optimal. Abstract Background: Corona Virus Disease 19 (COVID-19) is a virus that appeared in Wuhan City, the Capital of Hubei Province, China at the end of 2019 whose spread was declared by WHO as a global pandemic on March 11 2020 and was declared a public health emergency. Solutions that can be provided through the COVID-19 vaccination program to achieve herd immunity. Purpose: Knowing the input aspects, process aspects and output aspects in the implementation of the COVID-19 vaccine at the Nambo Health Center. Method: Qualitative method with a case study approach through in-depth interviews, observation, archival data and documentation. Result: Input Aspects include: officers have been authorized through SK with availability that is in accordance with standards, namely midwives and nurses with fairly good competence due to training, sources of funding come from the APBN and APBD and other legitimate sources and availability of vaccination facilities in the form of logistics adequate vaccines, supporting logistics and PPE. Process aspects include planning and implementation which have been carried out properly according to the technical guidelines of the Republic of Indonesia Ministry of Health Number HK.01.07/MENKES/4638/2021 and SOP. Monitoring and evaluation is carried out before, during and after the COVID-19 vaccination activities. The output aspect includes achieving the complete vaccination target which has not yet reached 70%, as well as supporting factors in the implementation of the COVID-19 vaccination at the Nambo Health Center. Conclusion: The input aspect has been well prepared and utilized in the COVID-19 vaccination program, the process aspect has been carried out in accordance with the rules that refer to SOPs and technical instructions so that work errors do not occur, and the output aspect is the output that is expected to be a reference for the Nambo Health Center in running the COVID-19 vaccination program more optimally.
IDENTIFIKASI IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DI PUSKESMAS MORAMO KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2022 Tonga, Wulandi; Jumakil, Jumakil; Kalza, Lade Albar
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 1 (2023):
Publisher : Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Implementasi Sistem Informasi Puskesmas sebagai sarana penyedia informasi dalam mendukung pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan kegiatan Puskesmas. Namun, pada penyelenggaraan sistem informasi di Puskesmas Moramo ditemukan masalah, seperti perangkat komputer yang tidak memadai berdasarkan data sarana di Puskesmas Moramo hanya tersedia satu komputer bagi petugas dan berdasarkan data prasarana tidak tersedia ruangan khusus sistem informasi serta petugas tidak memiliki pendidikan dibidang sistem informasi berdasarkan Profil Puskesmas Moramo tahun 2022 dari 69 orang tenaga kesehatan PNS dan non PNS tidak terdapat tenaga kesehatan yang memiliki latar belakang pendidikan dibidang sistem informasi. Tujuan: Mengetahui bagaimana implementasi sistem informasi di Puskesmas Moramo Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2022. Metode: Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan indepth interview (wawancara mendalam). Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukan bahwa kekuatan yaitu menggunakan sistem online/elektronik, melakukan pengarsipan dokumen, laporan yang lengkap dan rutin secara berkala melakukan pelaporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan. Kelemahan yaitu perangkat komputer yang tidak memadai, tidak ada ruangan khusus bagi petugas sistem informasi, petugas tidak latarbelakang pendidikan pada bidang sistem informasi dan keterlambatan penanggung jawab program dalam membuat laporan. Peluang yaitu mendapatkan bantuan akses internet berupa jaringan WiFi dari Kominfo dan setiap bulannya mendapatkan format pelaporan data dari Dinas Kesehatan. Ancaman yaitu mendapatkan sanksi teguran dari Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan jika terlambat dalam melaporkan data puskesmas, pengamanan sistem informasi belum cukup untuk menjaga keamanan data dan informasi puskesmas serta tidak adanya pelatihan khusus bagi petugas sistem informasi. Kesimpulan: Implementasi sistem informasi di Puskesmas Moramo belum terlaksana dengan baik. Sehingga diharapkan Puskesmas Moramo dapat mengupayakan penyediaan perangkat komputer dan ruangan bagi petugas, mengikuti pelatihan sistem informasi, penanggungjawab program tepat waktu dalam mengumpulkan laporan serta meningkatkan keamanan data dan informasi Puskesmas Moramo. Abstract Background: Implementation of the Health Center Information System as a means of providing information in supporting decision making to achieve the objectives of PHC activities. However, the implementation of information systems at the Moramo Health Center found problems, such as inadequate computer equipment based on data on facilities at the Moramo Health Center, only one computer is available for officers and based on infrastructure data there is no special room for information systems and officers do not have education in the field of information systems based on the Moramo Health Center Profile in 2022 from 69 civil servant and non-civil servant health workers there are no health workers who have an educational background in the field of information systems. Objectives: Knowing how the implementation of information systems at the Moramo Public Health Center of South Konawe Regency in 2022. Methods: The type of research is descriptive qualitative research with indepth interviews. Results: The results showed that the strengths are using an online / electronic system, archiving documents, complete reports and regularly reporting to the South Konawe District Health Office. Weaknesses are inadequate computer equipment, no special room for information system officers, officers do not have an educational background in the field of information systems and delays in the person in charge of the program in making reports. Opportunities are getting internet access assistance in the form of a WiFi network from Kominfo and every month getting a data reporting format from the Health Office. Threats are getting a reprimand from the South Konawe Regency Health Office if it is late in reporting health center data, information system security is not sufficient to maintain the security of health center data and information and there is no special training for information system officers. Conclusion: Implementation of information systems at Moramo Health Center has not been implemented properly. So, it is hoped that the Moramo Health Center can strive to provide computer equipment and rooms for officers, attend information system training, program managers are on time in submitting reports and improve the security of Moramo Health Center data and information.
HUBUNGAN MUTU PELAYANAN PUSKESMAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS SE-KOTA KENDARI TAHUN 2022 Kalsum Azis, Ince Ummi; Sety, La Ode Muhamad; Kalza, Lade Albar
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 1 (2023):
Publisher : Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak  Latar Belakang: Mutu  pelayanan  kesehatan sangat dipengaruhi oleh kualitas secara fisik, sarana dan prasarana yang mendukung, proses pelayanan itu sendiri, serta kompensasi yang diterima oleh masyarakat yang memanfaatkan pelayanan kesehatan tersebut, Masyarakat menyakini bahwa sesuatu yang bermutu  memiliki nilai yang tinggi, mewah dan bersifat abstrak sehingga upaya peningkatan mutu memerlukan biaya yang mahal. Standar Pelayanan Minimal untuk kepuasan pasien yaitu harus 100%. Bila ditemukan pelayanan kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien berada di bawah 100%, maka dianggap pelayanan kesehatan yang diberikan tidak memenuhi standar minimal atau tidak berkualitas. Kepuasan pasien di Kota Kendari masih belum memenuhi minimal standar pelayanan Rendahnya angka kepuasan pasien akan berdampak terhadap perkembangan puskesmas.Tujuan: Mengetahui hubungan mutu pelayanan puskesmas dengan tingkat kepuasan pasien di Puskesmas Se-Kota Kendari Tahun 2022.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik menggunakan pendekatan  cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini yaitu pasien pada Puskesmas Benu-benua, Puskesmas Mata, Puskesmas Nambo, dan Puskesmas Poasia yang berjumlah 151 respondenHasil: Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan dimensi tangibles (p Value sebesar 0,004), Reliability (p Value  sebesar 0,031), Responsiveness (p Value sebesar 0,000), Assurance ( p Value  sebesar 0,043), Emphaty ( p Value  sebesar 0,005) dengan kepuasan pasien di Puskesmas Se-Kota Kendari Tahun 2022.Kesimpulan: Ada hubungan dimensi tangibles, reliability, responsiveness, assurance, emphaty  dengan kepuasan pasien di Puskesmas Se-Kota Kendari Tahun 2022. Sehingga Puskesmas tersebut lebih meningkatkan lagi mutu pelayanan kesehatannya agar pasien yang berkunjung di Puskesmas tersebut merasa puas atas pelayanan kesehatan yang diterimanya. AbstractBackground: The quality of health services is strongly influenced by physical quality, supporting facilities and infrastructure, the service process itself, and the compensation received by the people who use these health services. quality improvement is expensive. The minimum service standard for patient satisfaction is to be 100%. If a health service is found with a patient satisfaction level below 100%, it is considered that the health service provided does not meet the minimum standard or is not of good quality. Patient satisfaction in the city of Kendari still does not meet the minimum service standards. The low patient satisfaction rate will have an impact on the development of the public health center.Objectives: To find out the relationship between the quality of public health center services and the level of patient satisfaction at public health center throughout  in Kendari 2022Methods: The type of research used is an analytic survey using a cross sectional study approach. The population in this study were patients at the Benu-Benua Health Center, Mata Health Center, Nambo Health Center, and Poasia Health Center, totaling 151 respondents.Results: There is a relationship between the dimensions of tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy and patient satisfaction at Public health center throughout Kendari City in 2022. So that these Public health center further improve the quality of their health services so that patients visiting the Public health center are satisfied with the health services they receive.
ANALISIS TREN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) SEBELUM DAN SESUDAH COVID-19 DI PUSKESMAS NAMBO KOTA KENDARI Kurdiyanto Hasariy; La Ode Ali Imran Ahmad; Lade Albar Kalza
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 1 (2023): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v4i1.43177

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan merupakan ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan kesehatan dasar yang berhak diterima setiap warga negara secara minimal. SPM merupakan ketentuan minimal yang harus dilaksanakan oleh Pemmerintah Daerah untuk rakyatnya, maka target SPM adalah 100% setiap tahunnya Tujuan: untuk mengetahui analisis tren pada standar pelayanan minimal (SPM) sebelum dan sesudah covid-19 di Puskesmas Nambo kota kendari. Metode: Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kuntitatif yang berguna untuk menganalisa data dan mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Hasil: Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Standar pelayanan Minimal (SPM) ibu hamil mengalami kenaiakan setelah adanya covid-19, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Ibu Bersalin mengalami penurunan setelah adanya covid-19, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bayi Baru Lahir bersifat fluktuatif setelah adanya covid-19, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Balita bersifat fluktuatif setelah adanya covid-19, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Usia Pendidikan Dasar bersifat fluktuatif setelah adanya covid-19, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Usia Produktif mengalami penurunan setelah adanya covid-19, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pada Usia Lanjut mengalami penurunan setelah adanya covid-19, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Penderita Hipertensi mengalami penurunan setelah adanya covid-19, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Penderita Diabetes Melitus bersifat fluktuatif setelah adanya covid-19, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Orang Dengan Gangguan Jiwa berat relatif sama sebelum dan sesudah adanya covid-19, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Orang Terduga Tuberculosis mengalami penurunan, setelah adanya covid-19 dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Terduga HIV relatif sama. Kesimpulan: Terdapat beberapa standar pelayanan minimal (SPM) yang berubah akibat covid-19. Seperti SPM ibu bersalin, SPM Bayi Baru Lahir, SPM Balita, SPM Usia Pendidikan Dasar, SPM Usia Produktif, SPM Usia Lanjut, SPM Penderita Hipertensi, SPM Penderita DM, dan SPM Terduga TB. Sehingga perlu adanya peningkatan pada Standar Pelayanan minimal indikator yang berdampak pada Covid-19. Abstract Background: Minimum Service Standards (Standar Pelayanan Minimum or SPM) in the health sector are provisions regarding the type and quality of basic health services that every citizen is entitled to receive at a minimum. SPM is a minimum provision that must be implemented by the regional government (Pemerintah Daerah) for its people, so the SPM target is 100% annually. Purpose: The purpose of this research was to find out trend analysis on Minimum Service Standards (SPM) before and after Covid-19 at the Nambo Health Center (Puskesmas) in Kendari City. Method: The research method is useful using a descriptive quantitative method to analyze data and describe the data that has been collected as it is without intending to make general conclusions. Result: The results of this study indicate that the Minimum Service Standards (SPM) for pregnant women have increased after Covid-19, the minimum service standards (SPM) for maternity mothers have decreased after Covid-19, the Minimum Service Standards (SPM) for newborns have fluctuated after Covid-19, Minimum Service Standards (SPM) for toddlers is fluctuated after Covid-19, basic education age’s Minimum Service Standards (SPM) fluctuated after Covid-19, Minimum Standards (SPM) for productive age is decreased after Covid-19 , Minimum Service Standards (SPM) for the elderly have decreased after Covid-19, Minimum Service Standards (SPM) for hypertension sufferers have decreased after Covid-19, Minimum Service Standards (SPM) for diabetics mellitus is fluctuating after Covid-19 , Minimum Service Standards (SPM) for People with severe mental disorders is relatively the same before and after Covid -19, Minimum Service Standards (SPM) for people suspected of having tuberculosis have decreased after the arrival of Covid-19 and the Minimum Service Standards (SPM) for people suspected of having HIV is relatively the same. Conclusion: There are several minimum service standards (SPM) that have changed due to Covid-19. Such as the the minimum service standards (SPM) for maternity mothers, the Minimum Service Standards (SPM) for newborns, Minimum Service Standards (SPM) for toddlers, basic education age’s Minimum Service Standards (SPM), Minimum Standards (SPM) for productive age, Minimum Service Standards (SPM) for the elderly, Minimum Service Standards (SPM) for hypertension sufferers, Minimum Service Standards (SPM) for diabetics mellitus, Minimum Service Standards (SPM) for people suspected of having tuberculosis. So it is necessary to increase the minimum Service Standards for indicators that have an impact on Covid-19.
ANALISIS HUBUNGAN HUMAN RELATION DAN ETOS KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI PUSKESMAS MABODO, KECAMATAN KONTUNAGA KABUPATEN MUNA TAHUN 2022 One, Cicit Dwi; Ahmad, La Ode Ali Imran; Handayani, Listy
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 1 (2023):
Publisher : Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Kinerja pegawai adalah kemampuan, keterampilan, dan hasil kerja yang ditunjukkan oleh seorang pegawai. Di Puskesmas Mabodo, Kecamatan Kontunaga, Kabupaten Muna konflik antar pegawai masih sering terjadi hal tersebut menunjukan human relation pegawai masih rendah, selain itu masih ada pegawai yang datang terlambat hal tersebut menunjukan etos kerja pegawai masih rendah. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan cross-sectional. Peneltiaan cross-sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasional, atau pengumpulan data. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan human relation dan etos kerja dengan kinerja pegawai Puskesmas Mabodo, Kecamatan Kontunaga, Kabupaten Muna Tahun 2022. Metode: Metode penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional, dengan sampel berjumlah sebanyak 50. Hasil: Ada antara hubungan human relation dengan kinerja pegawai Puskesmas Mabodo, Kecamatan Kontunaga, Kabupaten Muna Tahun 2022 dengan nilai p value 0,003 (p-value

Page 1 of 1 | Total Record : 8