cover
Contact Name
M Dian Hikmawan
Contact Email
m.dian.hikmawan@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
dian.hikmawan@untirta.ac.id
Editorial Address
Jl raya Pandeglang-Rangkas KM 2 Cilendu, Pandeglang-Banten
Location
Kab. pandeglang,
Banten
INDONESIA
Journal of Citizenship
Published by HK-Publishing
ISSN : -     EISSN : 28296028     DOI : https://doi.org/10.37950/joc
Core Subject : Social,
Journal of Citizenship (JOC) is an open-access journal and peer-reviewed journal. JOC try to disseminate current and original articles from researchers and practitioners on various contemporary social and Political issues in Asia: Democratization, citizenship, Comparative politics, environmental issues, digital society and disruption, community welfare, social development, public policy innovation, international politics & security, media, information & literacy, governance, human rights & democracy. (JOC) Invites researcher, academician, practitioners, and public to submit their critical writings and to contribute to the development of social and political sciences.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Volume 1 Issue 1, 2022" : 5 Documents clear
Analisis Polemik Disparitas Umat Nasrani Di Aceh Terhadap Regulasi Pendirian Tempat Ibadah Zelika Rif’at Febriawati; Riska Zalfa Herdiani
Journal of Citizenship Volume 1 Issue 1, 2022
Publisher : HK-Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/joc.v1i1.222

Abstract

AbstractThis study will raise the issue of religious conflicts that occurred in Aceh against the policies issued by the government in the construction of places of worship in Aceh. Where this is because they only see the majority without caring or paying attention to the minority. The number of rebellions is also based on the existence of people who are provoked by the inappropriateness of church construction related to the agreed policies. So that is the trigger why minority communities lack permits for the establishment of places of worship. So that later this writing also provides a view from the author's side that does not corner or pro and contra of the situation, but assesses the situation with what happened there so as not to over-interpret this conflict. The research method carried out in this paper uses descriptive qualitative methods, and literature studies of what we focus on in this research.Keywords:  Conflict, Religion, Development and Licensing AbstrakDalam penelitian ini akan mengangkat permasalahan konflik agama yang terjadi di Aceh terhadap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam pembangunan tempat ibadah di Aceh. Dimana hal ini dikarenakan mereka hanya melihat kaum mayoritas tanpa memperdulikan atau memperhatikan kaum minoritasnya. Banyaknya pemberontakan juga berdasarkan adanya masyarakat yang terprofokasi terhadap ketidaksesuaian pembangunan gereja terkait dengan kebijakan yang sudah di sepakati. Maka itulah yang menjadi pemicu kenapa masyarakat minoritas minim perizinan untuk pendirian tempat ibadah. Sehingga nantinya penulisan ini juga memberikan pandangan dari sisi penulis yang tidak menyudutkan atau pro dan kontra terhadap situasi tersebut, namun menilai situasi tersebut dengan apa yang terjadi disana agar tidak berlebihan dalam menafsirkan konflik ini. Pada metode penelitian yang lakukan dalam tulisan ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dan studi literature dari apa yang kami fokuskan dalam penelitian ini.Kata kunci: Konflik, Agama, Pembangunan, dan Perizinan
Keterlibatan Transpuan dalam Penyelenggaraan Kontestasi Politik (Pilkada Kabupaten Tangerang Tahun 2020) Nadia Malika Farhanah; Fahdah Fahrun Nissa
Journal of Citizenship Volume 1 Issue 1, 2022
Publisher : HK-Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/joc.v1i1.223

Abstract

AbstractRegional Head Elections (Pilkada) will be held simultaneously in Tangerang Regency in 2020. People's sovereignty is intended for the community to always give their voting rights, so that it is carried out by all levels of society, both from the majority and even minorities. The purpose of this study is to find out how the trans women group in Tangerang Regency itself as a minority group is involved in the election contestation in 2020. The theory used in this study is the subaltern theory, and the research method used is a research method with a descriptive qualitative approach, where qualitative This descriptive study seeks to understand social problems that occur in society based on data that has been taken as theoretical material for a phenomenon under study. The result of this research is that the involvement of Transwomen in Tangerang Regency is still very minimal in terms of political contestation. The participation of transwomen does not show the significance of equal rights in accessing and being involved in the Pilkada.Keywords: Pilkada, Transwomen, Political Participation AbstrakPemilihan Kepala Daerah (Pilkada) terselenggara secara serentak di Kabupaten Tangerang pada tahun 2020. Kedaulatan rakyat diperuntukkan kepada masyarakat untuk senantiasa memberikan hak pilihnya, sehingga hal tersebut dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat baik itu dari masyarakat mayoritas bahkan minoritas. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kelompok transpuan di Kabupaten Tangerang sendiri sebagai kelompok minoritas ikut terlibat dalam kontestasi Pilkada di tahun 2020. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori subaltern, dan metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif, di mana kualitatif deskriptif ini berusaha dapat memahami permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat berdasarkan data- data yang telah diambil sebagai bahan teoritis terhadap suatu fenomena yang diteliti. Hasil dari penelitian ini adalah  keterlibatan Transpuan di Kabupaten Tangerang masih sangat minim dalam hal kontestasi politik. Partisipasi transpuan pun tidak menunjukkan adanya signifikansi persamaan hak dalam mengakses dan terlibat Pilkada.Kata Kunci : Pilkada, Transpuan, Partisipasi Politik
Pengaruh Konflik Agama dalam Membentuk Politik Identitas Pada Pilkada di Kabupaten Poso Tahun 2020 Intan Intan; Rafita Ulfia Dilla
Journal of Citizenship Volume 1 Issue 1, 2022
Publisher : HK-Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/joc.v1i1.224

Abstract

AbstractThis article aims to determine the development of religious identity politics on the influence of religious conflicts that occurred in the Pilkada in Poso Regency. The theory used in this article is the theory of identity politics from Agnes Heller and the stages of development of identity politics from Klaus Von Beyme. This article uses a qualitative method with a descriptive approach. The data collection technique comes from secondary data in the form of literature studies. The conclusion of this article shows that the development of identity politics based on religious conflicts that have occurred in Poso Regency is entering a modern stage. Where this stage forms asystem power sharing or rotation of the division of office power in carrying out government administration in Poso Regency.Keywords: Religious Conflict; Identity Politics; Pilkada Poso. AbstrakArtikel ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan politik identitas agama atas pengaruh konflik agama yang terjadi pada Pilkada di Kabupaten Poso. Teori yang digunakan dalam artikel ini yaitu teori politik identitas dari Agnes Heller dan tahap perkembangan politik identitas dari Klaus Von Beyme. Artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan datanya berasal dari data sekunder berupa studi literatur. Kesimpulan dari artikel ini menunjukkan bahwa perkembangan politik identitas yang berdasar pada konflik agama yang pernah terjadi di Kabupaten Poso masuk tahap modern. Dimana tahap ini membentuk sistem power sharing atau rotasi pembagian kekuasaan jabatan dalam melakukan penyelenggaraan pemeritahan di Kabupaten Poso.Kata  kunci: Konflik Agama; Politik Identitas; Pilkada Poso.
Politik Identitas Dalam Pemilihan Gubernur Maluku Utara Tahun 2019 Fakhrunnisa Fakhrunnisa; Alma Nabila Yusuf
Journal of Citizenship Volume 1 Issue 1, 2022
Publisher : HK-Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/joc.v1i1.225

Abstract

Abstract :This study discusses the existence of identity politics in the 2019 North Maluku gubernatorial election. In the 2019 North Maluku gubernatorial election, the couple successfully won with the help of identity politics so that they won the trust of the citizens. In this study, the research method used by the researcher is a qualitative research method. The data used in this study is in the form of secondary data, namely from books, journals, articles, social media and so on. The results of this study are that it can be seen that ethnic identity politics in the 2019 North Maluku gubernatorial election is a political reality that is consciously built by informal organizations and the main party structure, government, and government bureaucratic structures to strengthen nationalist groups in winning political support from the community. or ethnicity. The reconstruction of the national identity politics that prevailed in the PILKADA of North Maluku has also become a dominant political force in. Likewise, the role of informal actors outside the structure of political parties and the bureaucracy has also developed into a political machine that replaces it by supporting its existence and boldly appearing as supporters of candidates who are fighting for the life of the PILKADA.Keywords: identity politics, ethnic groups, multiculturalism. AbstrakPenelitian ini membahas tentang adanya politik identitas dalam pemilihan Gubernur Maluku Utara tahun 2019. Pada pilgub Maluku Utara tahun 2019, berhasil dimennagkan oleh pasangan dengan bantuan politik identitas sehingga mendapat kepercayaan dari warga. Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu metode penelitian kualitatif. Datayang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa data sekunder yaitu dari buku, jurnal, artikel, media sosial dan lain sebagainya. Hasil dari penelitian ini yaitu dapat diketahui bahwa Politik identitas pada etnik dalam pemilihan gubernur Maluku Utara tahun 2019 merupakan realitas politik yang secara sadar dibangun oleh organisasi informal dan struktur partai utama, pemerintahan, serta struktur birokrasi pemerintah untuk memperkuat kelompok nasionalis pada memenangkan dukungan politik dari masyarakat atau suku bangsa. Rekonstruksi politik identitas nasional yang berlaku dalam PILKADA Maluku Utara juga menjadi kekuatan politik yang dominan pada. Demikian pula peran actor informal di luar struktur partai politik dan birokrasi juga berkembang menjadi mesin politik yang menggantikan dengan mendukung keberadaan dan dengan berani muncul sebagai pendukung calon yang berjuang hidup PILKADA.Kata kunci:  politik identitas, kelompok etnis, multikulturalisme.
Simbol dan Identitas: Kebijakan Penggunaan Jilbab Pemerintah Kota Padang terhadap Siswi Muslim dan Non-Muslim Putri Mega Meilani; Ira Fatmawati
Journal of Citizenship Volume 1 Issue 1, 2022
Publisher : HK-Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/joc.v1i1.226

Abstract

Abstract                                                                                           This journal paper aims to analyze how the policy of using the headscarf is enforced by the Padang City Government towards Muslim and non-Muslim students. The Padang City Government has the power to enter Islamic identity which is applied to students in schools from PAUD to SMA. The theory used as an analytical knife is Michael Foucalt's power relation theory. The method of this research journal is a qualitative case study approach, which aims to make a study and the phenomenon to be studied get a complete and in-depth picture of thought. The technique used is the study of literature from various scientific journals and indirect interviews with two research informants who are natives of the city of Padang. The focus of this study is to comprehensively analyze the mandatory hijab policy imposed by all Muslim and non-Muslim students which gave rise to polemics in the form of protests from Christian students' parents against the policies implemented which gave birth to a Joint Decree initiated by three ministers.Keywords: Identity, power relations, mandatory hijab obligations AbstrakTulisan jurnal ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana kebijakan penggunaan jilbab yang diberlakukan oleh Pemerintah Kota Padang terhadap siswi muslim dan non muslim. Pemerintah Kota Padang yang memiliki kekuasaan yang dapat memasukkan identitas keislaman yang diberlakukan kepada siswi di sekolah dari PAUD hingga SMA. Teori yang digunakan sebagai pisau analisa adalah teori relasi kuasa Michel Foucault. Metode jurnal penelitian ini adalah kualitatif pendekatan studi kasus bertujuan agar suatu kajian dan fenomena yang akan diteliti mendapatkan gambaran pemikiran secara utuh dan mendalam. Teknik yang digunakan yakni menggunakan studi literatur yang berasal dari berbagai jurnal ilmiah dan wawancara tidak langsung kepada dua orang informan penelitian yang merupakan penduduk asli Kota Padang. Fokus penelitian ini adalah menganalisis secara komprehensif kebijakan wajib jilbab yang diberlakukan oleh seluruh siswi muslim dan non-muslim yang melahirkan polemik berupa protes orangtua siswi yang beragama Kristen terhadap kebijakan yang diberlakukan yang melahirkan Surat Keputusan Bersama yang diinisiasi oleh tiga menteri.Kata Kunci: Identitas, relasi kuasa, kewajiban wajib jilbab

Page 1 of 1 | Total Record : 5