cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil" : 10 Documents clear
SISTEM DRAINASE ZONA V RENCANA INDUK DRAINASE KOTA KUPANG Kollawila, Aryanto A.; Bunganaen, Wilhelmus; Utomo, Sudiyo
Jurnal Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.875 KB)

Abstract

Kota Kupang sudah banyak terdapat jaringan drainase yang terbagi dalam IX zona. Zona V merupakan Daerah Pengaliran Sungai (DPS) dari sungai Liliba dan sungai Lasiana. Kawasan ini sering mengalami masalah genangan air di beberapa ruas jalan yang disebabkan oleh adanya pendangkalan pada saluran seperti endapan lumpur dan sampah yang terbawa air pada saat hujan, selain itu juga disebabkan oleh belum tersedianya jaringan drainase di beberapa titik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi saluran eksisting, faktor – faktor yang mempengaruhi luapan, dan memberikan solusi terhadap permasalahan drainase pada Zona V Rencana Induk Kota Kupang.Dalam penelitian ini perhitungan debit rencana menggunakan data curah hujan 27 tahun terakhir pada lokasi penelitian. Berdasarkan hasil analisa frekuensi dan uji kecocokan dengan metode Log Pearson Tipe III dengan nilai hujan rencana untuk kala ulang 2 tahun sebesar 118,154 mm. Kemudian dilakukan perencanaan saluran drainase dan menghitung debit saluran. Berdasarkanperhitungan dari hasil penelitian diperoleh saluran berbentuk persegi sebanyak 16 saluran dan berbentuk trapesium sebanyak 9 saluran. Terdapat 9 saluran yang lebar dasar saluran tetap diambil dari data saluran eksisting, sedangkan tinggi saluran eksisting diubah sesuai perencanaan berdasarkan perhitungan debit banjir rencana. Kupang city had alot of drainage networks that are divided into IX zones. Zone V is a river drainage area from Liliba River and Lasiana river. This area often experiences water puddle problems in some road segments caused by silting of channels such as mud sediments and water-borne debris, but also due to unavailability of drainage networks at some point. This study purpose is to figure out the condition of existing channels, overflowing factors, and give solution for that drainage problem at Zone V The Masterplan of Kupang City.Based on frequency analysis and fit test using Log Pearson type III method with rainfall of 2 year rework plan equal to 118,154 mm. Then do the planning of drainage canals and calculates the discharge canal. Rated discharge chute must be greater than the discharge plan in order to avoid flooding.Based on the calculation of the results obtained by the rectangular canal as many as 16 canals and a trapezoid shape as many as 9 canals. There are 9 canal base width of the canal remains were taken from the existing canal data, while existing canals steeper modified according to plan based on the calculation of flood discharge plan.
PERPINDAHAN MODA ANGKUTAN UMUM KE ANGKUTAN PRIBADI DI KOTA KUPANG Frans, John H.; Pah, Jusuf J. S.; Ikun, Maria G. A.
Jurnal Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.441 KB)

Abstract

Jumlah angkutan pribadi di Kota Kupang saat ini terus meningkat, sedangkan jumlah angkutan umum di beberapa trayek menurun. Hal ini terjadi karena saat ini banyak masyarakat telah berpindah moda dari angkutan umum ke angkutan pribadi. Beberapa faktor yang mempengaruhi masyarakat berpindah yaitu kinerja angkutan umum, kenyamanan, jarak, waktu dan faktor lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja angkutan umum dan dan penyebab masyarakat berpindah moda dari angkutan umum ke angkutan pribadi. Pengukuran kinerja angkutan dilakukan berdasarkan Standar Pelayanan Angkutan Umum Departemen Perhubungan dan pengukuran pendapat masyarakat menggunakan metode Importance Performance Analysis dan Analisis Mean. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui beberapa faktor dominan yang menjadi penyebab masyarakat berpindah moda yaitu kurangnya jumlah angkutan umum, faktor waktu seperti kurangnya waktu pelayanan dan waktu menunggu angkutan yang lama, rute pelayanan seperti rute angkutan umum yang terbatas dan angkutan umum tidak melayani hingga ke tujuan, faktor jarak seperti jarak berjalan kaki menuju tempat menunggu angkutan umum yang jauh dan faktor kenyaman penumpang seperti kurang ramahnya pengemudi dan kondektur serta suhu di dalam angkutan umum yang kurang baik. The number of private transports in Kupang City is currently increasing, while the number of public transport in some routes decreases. This happens because today many people have moved from public transport mode to private transportation. Several factors that influence public transportation are public transport performance, comfort, distance, time and other factors. This study aims to determine the performance of public transport and and the cause of the community move from public transport mode to private transportation. Measurement of transportation performance is done based on Transportation Service General Standard of Department of Transportation and measurement of public opinion using Importance Performance Analysis method and Mean Analysis. Based on the results of the research, it is known that some dominant factors are the cause of the shifting society, namely the lack of public transportation, time factor such as lack of service time and long waiting time, service routes such as limited public transport routes and public transport does not serve up to destination, distance factors such as walking distance to awaiting distant public transport and convenience factors such as the passengers lack of friendliness and conductor and the temperature in public transport is less good.
PENGARUH PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP KUAT TEKAN REACTIVE POWDER CONCRETE Simatupang, Partogi H.; Nasjono, Judi K.; Mite, Kresensia G.
Jurnal Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.274 KB)

Abstract

Reactive powder concrete merupakan campuran yang meniadakan agregat kasar. Dalam penelitian ini komposisi dari silica fume adalah 0%, 9%, 18%, 27%, 36% dan 45% dari masa semen. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kuat tekan reactive powder concrete akibat penambahan komposisi silica fume dan mengetahui presentase optimal silica fume terhadap kuat tekan beton. Benda uji yang digunakan adalah berbentuk silinder dengan ukuran 5 cm x 10 cm. Setiap variasi terdapat 5 benda uji, sehingga total pengujian adalah 30 benda uji. Dan umur rencana 14 hari.Hasil percobaan I kuat tekan rerata untuk semua variasi yang dihasilkan < 40 MPa, maka dilakukan percobaan II yaitu dengan ditambahkan volume dari superplasticitersebanyak 2 kali data awal. Terdapat 2 benda uji setiap variasi sehingga total keseluruhan adalah 12 benda uji. Hasil percobaan II kuat tekan rerata untuk variasi 0% = 42,02 MPa, 9% =43,29 MPa, 18% = 45,83 MPa, 27% = 48,38 MPa, 36% = 43,29 MPa dan 45% = 42,02 MPa. Presentase optimal silica fumeadalah 26,28%. Reactive powder concrete is a mixture of coarse aggregate negates. In this study the composition of silica fume are 0%, 9%, 18%, 27%, 36% and 45% from weight of the cement. The purpose of this study are knows reactive powder concrete compressive strength due to the addition of silica fume composition and know the optimal percentage of silica fume on compressive strength of concrete.Test object created is cylindrical with the size 5 cm x 10 cm. There are 5 specimen all of the variation. Total of the specimen is 30. And treatment time’s 14 days.The result of the first experiment a mean compressive strength for all of variationare smaller than 40 MPa then conducted second experiment. At the experiment added volume of superplasticiter 2 times first experiment.There are two specimen all of the variation so have 12 specimen’s. The result of the second experiment a mean compressive strength for a variation 0% = 42,02 MPa, 9% =43,29 MPa, 18% = 45,83 MPa, 27% = 48,38 MPa, 36% = 43,29 MPa and 45% = 42,02 MPa. Optimal percentage of silica fume are 26,28%.
PERBANDINGAN DESAIN CAMPURAN BETON NORMAL MENGGUNAKAN SNI 03-2834-2000 DAN SNI 7656:2012 Hunggurami, Elia; Bolla, Margareth E.; Messakh, Papy
Jurnal Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.988 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kebutuhan bahan dan kuat tekan beton normal antara metode SNI 03-2834-2000 dan SNI 7656: 2012 dengan menggunakan ukuran agregat kasar maksimum 20 mm dan 40 mm, yang diterapkan pada mutu rencana (fc') 15 MPa, 20 MPa dan 25 MPa. Metode penelitian yang digunakan adalah pengujian material dan uji tekan pada spesimen silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, pada hari ke 28. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebutuhan semen dengan metode SNI 03-2834-2000 lebih tinggi dari SNI 7656: 2012, kebutuhan agregat halus dengan metode SNI 03-2834-2000 kurang dari SNI 7656: 2012, kebutuhan agregat kasar maksimum 20 mm dengan nilai fc 'adalah 15 MPa dan 20 MPa lebih banyak pada SNI 03-2834-2000 dibandingkan SNI 7656: 2012, namun kebutuhan untuk fc '25 MPa pada metode SNI 03-2834-2000 kurang dari SNI 7656: 2012. Kebutuhan agregat kasar dengan ukuran maksimum 40 mm dengan metode SNI 03-2834-2000 kurang dari SNI 7656: 2012, dan kebutuhan air dengan metode SNI 03-2834-2000 lebih tinggi dari SNI 7656: 2012. Nilai kuat tekan pada kedua metode tersebut telah memenuhi mutu rencana, namun metode SNI 03-2834-2000 menghasilkan nilai kuat tekan yang lebih besar dari pada metode SNI 7656: 2012. This study aims to determine the comparison of material requirements and the comparative strength of normal concrete between the method of SNI 03-2834-2000 and SNI 7656: 2012 by using the maximum coarse aggregate size of 20 mm and 40 mm, which applied to the quality design (fc') of 15 MPa, 20 MPa and 25 MPa. The study method used is material testing and compressive test on cylindrical specimen with diameter size 15 cm and height 30 cm, at day 28. The analysis results show that the need of cement in SNI 03-2834-2000 method is more than SNI 7656: 2012 ones, the fine aggregate requirement in SNI 03-2834-2000 method is less than SNI 7656: 2012, the maximum coarse aggregate requirement of 20 mm with the value of fc' are 15 MPa and 20 MPa is more in SNI 03-2834-2000 method than SNI 7656: 2012, but for fc' of 25 MPa then SNI 03-2834-2000 method has a less requirement than SNI 7656: 2012 ones. The coarse aggregate requirement with maximum size 40 mm in SNI 03-2834-2000 method is less than SNI 7656: 2012, and water requirement in SNI 03-2834-2000 method is more than SNI 7656: 2012 ones. The compressive strength value in both methods has fulfilled the quality design, but the SNI 03-2834-2000 method produces a compressive strength value that is more than the method of SNI 7656: 2012.
ANALISIS DAERAH TERDAMPAK GENGANGAN AIR MENGGUNAAN PENGELOLAAN DATA BERBASIS GIS Bunganaen, Wilhelmus; Utomo, Sudiyo; Ratu Edo, Gallant B.
Jurnal Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.366 KB)

Abstract

Genangan air ada sebagai akibat dari keadaan topografi dan tata guna lahan yang tidak mendukung air untuk terserap. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui daerah terdampak dari genangan air yang dianalisis menggunakan aplikasi pengolahan data berbasis GIS (Geographic Information System) terhadap jalan dan bangunan di Kota Kupang dan kondisi daerah genangan air tahun 2017.Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan berdasarkan data pekerjaan review desain master plan dan DEDtahun 2011 yang diketahui terdapat 19 daerah genangan air. Berdasarkan hasil analisis pengolahan data Quantum GIS-InaSAFE diketahui hasil daerah terdampak genangan air di Kota Kupang terhadap bangunan dan jalan dengan total jalan sepanjang 13.672 m dan bangunan berjumlah 245 bangunan. Kondisi daerah genangan air (G) tahun 2017 berdasarkan hasil observasi di lapangan diketahuidaerah genangan air (G) yang tidak tergenang lagi berjumlah 5 daerah genangan air (G) karena sudah ditangani oleh pemerintah. Daerah yang masih tergenangan air berjumlah 9 daerah genangan air (G) karena belum ditangani oleh pemerintah. Daerah genangan air (G) yang sudah ditangani oleh pemerintah tetapi masih tergenangan sebagai akibat dari topografi yang landai berjumlah 5 daerah genangan air (G). Puddle exists as a result of the topography and land use that does not support the water to be absorbed. The purpose of this study to Know the affected areas of puddle were analyzed using data processing applications based on GIS (Geographic Information System) to roads and buildings in Kota Kupang and condition of puddle area of 2017.In this study, performed data analysis based on data from job data master plan and design review DED in 2011 known there are 19 flood areas. Based on the analysis of data processing Quantum GIS-InaSAFE known the results affected areas puddle in Kota Kupang to buildings and roads with a total road along 13672 m and total of buildings 245 buildings.The condition of the puddle area (G) of 2017 based on observations in field is known thatarea of puddle (G) that is not inundated again amounts to 5 puddle areas (G) as already handled by the government. There are 9 puddle areas (G) as they have not been handled by the government. The area of puddle (G) already handled by the government but still inundated as a result of the gentle topography amounted to 5 areas of puddle (G).
BIAYA TRANSPORTASI AKIBAT ADANYA PARKIR DI BADAN JALAN Bolla, Margareth E.; Bella, Rosmiyati A.; Hale Kore, Desri M.
Jurnal Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.204 KB)

Abstract

Parkir di badan jalan (on-street parking) merupakan salah satu permasalahan lalulintas perkotaan yang juga terjadi pada kawasan pertokoan di Kota Kupang yakni di ruas jalan Siliwangi. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui berapa besar Biaya Operasional Kendaraan (BOK) yang ditanggungoleh setiap pengendara yang melintasi ruas jalan ini dan berapa besar retribusi parkir akibat adanyakegiatan on-street parking. Survei dilakukan sepanjang 13 jam yaitu dari jam 08.00-21.00 Witaselama 12 hari, pada 2 segmen pengamatan. Perhitungan BOK didasarkan pada metode Manual BOK1995, selanjutnya besaran biaya kemacetan dihitung dengan persamaan Tzedakiz, serta dihitung jugabesarnya biaya yang ditanggung dari retribusi parkir untuk mengetahui besar selisihnya. Dari hasilanalisis, diperoleh nilai BOK terbesar terjadi pada pukul 18.00-19.00 Wita, yaitu sebesar Rp.26,11/jam untuk jenis kendaraan sepeda motor (MC), Rp. 61,85/jam untuk jenis kendaraan mobilpenumpang (LV) dan Rp. 28,24/jam untuk jenis kendaraan berat (HV). Biaya kemacetan yang harusditanggung pengendara setiap melintas ruas jalan Siliwangi adalah sebesar Rp.319,29/kendaraan/jam/puncak/perjalanan dan sebesar Rp. 472.296,06 untuk total jumlah kendaraan/13 jam pengamatan,sementara total biaya retribusi dari on-street parking-nya/13 jam pengamatan adalah sebesar Rp.224.541,67, sehingga selisih antara biaya kemacetan dan biaya retribusi parkir yaitu sebesar Rp.247.754,39. On-street parking is one of the urban traffic problems that occurs in the shopping area in Kupang City which is on Siliwangi road. This study aims to analyze the Vehicle-Operating-Cost (VOC) that is borne by every rider passing through the road and the amount of parking fees due to on-street parking activities. The survey was conducted in 13 hours observation that is from 08.00-21.00 Wita for 12 days, on 2 segment of observation. The calculation of VOC is based on BOK Manual 1995, while the congestion cost is calculated by Tzedakiz equation. The calculation of on-street parking’s retribution is done to know the difference to congestion cost. The analysis showed that the biggest VOC occurred at 18.00-19.00 Wita, that is Rp. 26,11/hour for motorcycle (MC), Rp. 61,85/hour for light vehicle (LV) and Rp. 28.24/hour for heavy vehicle (HV). The congestion cost that must be borne by the rider every pass through Siliwangi road is Rp. 319.29/vehicle/peak hour/ journey, and Rp. 472,296.06 for the entire number of vehicles during 13 hours of observation, while the total cost of retribution from its onstreet parking/13 hours of observation is Rp. 224,541.67, so the difference between congestion cost and parking fees is Rp. 247.754,39.
PERKUATAN TEBING MENGGUNAKAN BRONJONG DI SUNGAI MANIKIN Benyamin, Elshinta A.; Udiana, I Made; Utomo, Sudiyo
Jurnal Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.323 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan: untuk mengetahui debit puncak banjir dengan kala ulang 50 tahun, dan besarnya momen yang mampu menahan stabilitas krib bronjong pada Sungai Manikin. Kemudian, akan dihitung debit banjir rencana 50 tahun menggunakan Metode Tahapan Langsung dimana didapat curah hujan rencana (Q50) berdasarkan Metode Log-Pearson Type-III adalah 573,410 m3/dtk, dan hasil dari debit banjir rencana tersebut dipakai untuk perhitungan debit banjir maximum (Q50) pada Potongan I–I = 1.253,300 m3/dtk, pada Potongan II–II = 1.281,300 m3/dtk dan pada Potongan III–III = 1.285,200 m3/dtk. Berdasarkan hasil perhitungan debit banjir dengan kala ulang 50 tahun yang didapat, maka dihitung stabilitas kekuatan krib bronjong terhadap debit yang terjadi, dan diadakan analisis kontrol terhadap stabilitas krib bronjong pada potongan I-I diperoleh momen tahan sebesar 67,100 ton meter dan momen guling 8,487 ton meter, besarnya gaya vertikal = 37,400 ton dan gaya horizontal = 5,004 ton. Pada potongan II-II diperoleh momen tahan sebesar 62,700 ton meter dan momen guling 8,926 ton meter. Besarnya gaya vertikal = 35,200 ton dan gaya horizontal = 5,579 ton. Pada potongan III-III diperoleh momen tahan sebesar 50,325 ton meter dan momen guling 12,621 ton meter. Besarnya gaya vertikal = 29,700 ton dan gaya horizontal = 5,513 ton. This research aimed at knowing flooding top discharge with re- period 50 years, to know level of moment capable to arrest, and detain stability line bronjong groyn on the Manikin Rivers. Based on the result used to calculate plan flooding discharge 50 years by using method direct phase where gotten [by] Plan Rainfall ( Q50) based on method Log-Pearson Type-III is 573,410 m3/dtk, and result from the plan flooding debit used for calculation flooding discharge maximum (Q50) at devaluation I - I = 1,253,300 m3/dtk, at devaluation II - II = 1,281,300 m3/dtk and at devaluation III - III = 1,285,200 m3/dtk. Based on result of calculation flooding discharge with re- period 50 years got hence calculated [by] strength stability line of discharge bronjong groyn happened, and performed [a] [by] control analysis to stability of bronjong groyn at cross section I-I is obtained [by] resistant moment 67,100 ton meter and moment of rolling 8,487 ton meter, level of vertical force = 37,40, ton and horizontal style = 5,004 ton. At cross section II-II is obtained [by] resistant moment 62,700 ton meter and moment of rolling 8,926 ton meter. level of vertical force = 35,20, ton and horizontal style = 5,579 ton. At cross section III-III is obtained [by] resistant moment 50,325 ton meter and moment of rolling 12,621 ton meter. level of vertical force = 29,700 ton and horizontal style = 5,513 ton.
EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KAPASITAS TERMINAL BUS KOTA KUPANG Frans, John H.; Hunggurami, Elia; Ndoen, Pretty M. C.
Jurnal Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.035 KB)

Abstract

Terminal bus Oebobo sebagai salah satu prasarana transportasi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan angkutan umum masyarakat Kota Kupang dan sekitarnya.Namun yang terjadi saat ini, terminal tidak menjalankan perannya dengan baik sehingga perlu dilakukan evaluasi berdasarkan standar dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Tahun 1993. Selain itu, mengingat akan dibangunnya terminal bus tipe A di Kota Kupang, maka perlu dilakukan prediksi kebutuhan luas untuk pengembangan terminal.Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi peningkatan pertumbuhan kendaraan dan penumpang.Berdasarkan hasil evaluasi pada terminal bus Oebobo, diketahui bahwa kondisi eksisting terminal saat ini belum memenuhi standar luasan serta ketersediaan fasilitas yang minim sehingga perlu dilakukan kajian ulang terkait lokasi, luasan serta fasilitas terminal.Berdasarkan hasil prediksi kebutuhan luas untuk pengembangan terminal bus tipe A, total kebutuhan luas untuk seluruh kelompok ruang sebesar 17.663,01 m2, kebutuhan luas standar taman sebesar 5.298,90 m2, serta cadangan pengembangan sebesar 24.038,08 m2. Untuk rekomendasi strategi agar dapat mengoptimalkan terminal bus Oebobo dengan analisis SWOT diperoleh beberapa strategi yaitu dengan meningkatkan fasilitas, memanfaatkan investasi dalam rencana pembuatan terminal, meningkatkan komitmen pelayanan dan penegakan peraturan serta meningkatkan akses menuju terminal. The Oebobo bus terminal has been functioned as one of the public transportation infrastructure for the Area of Kupang City and Surrounding communities. Currently, the terminal does not perform its role well, due to it's current capacity. Based on the standards of the Directorate General of Land and Transportation in 1993, in conjunction with the plan to build the new bus terminal type A in the Area, an evaluation is necessary. This is to predict the needs of the terminal area to anticipate the growth vehicles and passengers. The current evaluation results showed that the condition of the existing terminal has not meet the standard requirement and need further review of the area, location and the availability of the minimal facilities. The current of prediction results of the overall need for bus terminal type A, the total requirement for the whole group of space of 17.663,01 m2, the need of park standard area is 5.298,90 m2, and development reserve equal to 24.038,08 m2. Strategies needed to optimize the Oebobo bus terminal with SWOT analysis, such as by improving facilities, utilizing investment in terminal building plan, increasing service commitment and enforcing regulations and increasing access to terminal.
PERBANDINGAN PERSENTASE PENAMBAHAN FLYASH TERHADAP KUAT TEKAN BATA RINGAN JENIS CLC Bella, Rosmiyati A.; Pah, Jusuf J. S.; Ratu, Ariansyah G.
Jurnal Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.962 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui densitas, kuat tekan dan serapan pada bata ringan dengan menggunakan fly ash sebagai pengganti semen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggantikan semen dengan fly ash dengan variasi penambahannya sebesar 10% hingga 90% dari berat semen dengan kenaikan 10%. Pengujian kuat tekan dan densitas dilakukan pada masa perawatan bata ringan berumur 7, 21, dan 28 hari sedangkan pengujian serapan air dilakukan pada umur 28 hari. Kuat tekan maksimum berada pada variasi fly ash 10%, selama masa perawatan berturut-turut sebesar 0,633 MPa, 0,781 MPa, 0,819 Mpa dengan densitas selama masa perawatan berturut-turut sebesar 750,741 kg/m3, 664,444 kg/m3, 588,519 kg/m3 serta serapan air sebesar 26,256%. Untuk kuat tekan minimum bata ringan dihasilkan pada variasi fly ash 40% berturut-turut sebesar 0,485 MPa, 0,633 MPa, 0,670 MPa, dengan densitas selama masa perawatan berturut-turut sebesar 585,556 kg/m3, 566,296 kg/m3, 549,259 kg/m3 serta serapan air sebesar 38,184%. Variasi fly ash pengganti semen dengan kadar 50% ke atas mengalami gagal/pecah. Berdasarkan penelitian tersebut variasi fly ash sebesar 40% merupakan batas maksimum penambahan fly ash pada bata ringan CLC dikarenakan penambahan fly ash dapat berpengaruh terhadap kekuatan bata ringan itu sendiri akibat tidak adanya ikatan antar agregat. The objective of this research was to find out the density, compressive strength and absorption of lightweight brick by using fly ash as the substitute of cement. The method used in this research was experimental method by substituting cement with fly ash. The variations were 10% to 90% of cement weight with 10% increment. The compressive strength test was conducted when the lightweight brick was 7,21 and 28 days for the water absorption. The maximum compressive strength was achieved in the 10% of fly ash variation, during the treatment of 0,633 MPa, 0,781 MPa, 0,819 MPa with the density of 750,741 kg/m3, 664,444 kg/m3, 588,519 kg/m3 and 38,184% of water absorption. Whereas, the variation of 50% fly ash as the substitution of cement was failed or cracked. This research indicated that the 40% variation of fly ash was the maximum limit to be added to the CLC lightweight brick for the reason that the addition of fly ash could affect the strength of the brick as the consequence of the non-existent aggregate bonds.
KELAYAKAN PASIR KALI MAS SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN BETON DAN MORTAR Resi, Aristofel R.; Hunggurami, Elia; Utomo, Sudiyo
Jurnal Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1167.849 KB)

Abstract

Perkembangan daerah yang sejalan dengan perkembangan pembangunanterus meningkat sehingga kebutuhan material untuk pembangunan juga meningkat. Pembangunan di daerah – daerah berkembang masih menggunakan beton sebagai bahan konstruksi. Kebutuhan akan material beton sangatlah tinggi sehingga perlu adanya eksplorasi tempat baru.Masyarakat pada kecamatan Fatuleu Barat mengambil pasir pada Kali Mas untuk dijadikan sebagai material pembangunan konstruksi beton karena jarak pengambilan pasir lebih dekat dibandingkan dengan pengambilan dari quarry Takari. Tujuan penelitian untuk mengetahui kuat tekan beton dan mortar menggunakan pasir Kali Mas dibandingkan dengan pasir Takari. Benda uji beton yang dipakai berbentuk silinder 15 x 30 cm dengan mutu rencana 15 MPa dan 25 MPa dengan durasi curing 7, 14dan 28 hari. Sedangkan mortar berbentuk kubus berukuran 5 x 5 x 5 cm dengan komposisi campuran 1Pcc : 2Psr, 1Pcc : 4Psr, 1Pcc : 6Psr dan 1Pcc : 8Psr dengan durasi curing 3,7, 21 dan 28 hari. Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan beton dan mortar yang menggunakan pasir Kali Mas lebih besar dari pada menggunakan pasir Takari. The growth of regions which is in step with the establishment progress continuous to increase so material requirements for construction has also been increasing. Development in developing areas still uses concrete as a construction material. The need for concrete material is so high same needing for exploration of new places. Communities in Fatuleu Barat Subdistrict took sand from Kali Mas serve as construction concrete material because the distance was closer than taking from quarry Takari. The purpose of this research is to find out compressive strength of concrete and mortar using Kali Mas sand compared with Takari sand. The object that used for the manufacture of concrete cylinder measuring 15 x 30 cm with a quality planned is 15 MPa and 25 MPa with 7, 14 and 28 days of curing duration. While the object which is used to make manufacture of mortar cube measuring 5 x 5 x 5 cm with a mixed composition 1 pcc: 2 psr, 1 pcc: 4 psr, 1 pcc: 6 psr and 1 pcc: 8 psr with duration of curing 3, 7, 21 and 28 days. Based on concrete strength test result with mortar that use Kali Mas sand greater than using Takari sand.

Page 1 of 1 | Total Record : 10