cover
Contact Name
Rahma Melati Amir
Contact Email
jasminerahma2218@gmail.com
Phone
+6281355508159
Journal Mail Official
jurnal-almubarak@uiad.ac.id
Editorial Address
Kampus UIAD Jl.Sultan Hasanuddin no.18 Kel.Balangnipa Kec.Sinjai Utara Kab.Sinjai Sulawesi Selatan
Location
Kab. sinjai,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir
ISSN : 25487248     EISSN : 27155692     DOI : https://doi.org/10.47435/al-mubarak.v8i2
Jurnal Al Mubarak memuat naskah penelitian dan kajian ilmiah yang membahas tentang Ilmu Al-Quran dan Tafsir, Kajian Kitab atau Tokoh Tafsir (Klasik, Modern, Indonesia, Lokal),Tafsir Tematik Kajian Living Quran, Metodologi Studi Al Quran dan Tafsir, Sejarah Kajian Islam, serta isu-isu lainnya yang berhubungan dengan Kajian Al Quran dan Tafsir.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Al-Mubarak" : 5 Documents clear
KAIDAH TAFSIR DAN APLIKASINYA PADA MASA NABI DAN SAHABAT Amir Hamzah; Asriadi Asriadi
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v5i2.373

Abstract

Kaidah tafsir dapat sebagai pedoman dasar yang digunakan secara umum guna mendapatkan pemahaman atas petunjuk-petunjuk al-Qur’an. Oleh karena penafsiran merupakan suatu aktivitas yang senantiasa berkembang, sesuai dengan perkembangan sosial, ilmu pengetahuan dan bahasa, kaidah-kaidah penafsiran akan lebih tepat jika dilihat sebagai suatu prosedur kerja. Dengan pengertian ini, kaidah tersebut tidak mengikat kepada mufasir lain agar menggunakan prosedur kerja yang sama. Setiap mufasir berhak menggunakan prosedur yang berbeda asalkan memiliki kerangka metodologi yang dapat dipertanggungjawabkan. Tafsir Nabi tetap diposisikan pada posisi utama dalam menafsirkan al-Qur’an dengan tetap memperhatikan hal-ihwal, peristiwa, kondisi, suasana dan masalah yang mengitari Nabi pada saat melakukan penafsiran terhadap al-Qur’an. Sedangkan tafsir sahabat dapat dipilah dan dipilih sesuai dengan kesesuaian dengan al-Qur’an dan sunnah. begitu juga kualitas status penafsirannya. Tafsir Nabi dan sahabat harus tetap dilibatkan dalam penafsiran ayat-ayat al-Qur’an, bahkan dijadikan sebagai salah satu sumber penafsiran. kalaupun terjadi perbedaan penafsiran ulama kontemporer atau cendekiawan Islam dengan tafsir Nabi dan sahabat maka hal itu tidak harus divonis salah atau menyimpang akan tetapi harus memperhatikan latar belakang, metodologi, subtansi, subjek dan objek yang berbeda sehingga tidak mudah saling menyalahkan dan saling mengklaim kebenaran
PEMIKIRAN ABRAHAM GEIGER PRESFEKTIF AL-QUR’AN Taufikurrahman
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v5i2.388

Abstract

Salah satu hasil penelitian orientalis yang cukup menarik untuk dikaji adalah masalah keimanan para sarjana Muslim saat ini adalah al-Qur’an yang dianggap sebagai imitasi ajaran agama Yahudi. Statemen ini muncul dari salah seorang orientalis beragama Yahudi yaitu Abraham Geiger. Berbagai ragam kajian orientelis tentang Islam sudah dimulai sejak permulaan abad ke-19, mulai dari kajian seputar al-Qur`an, hadis, fiqh, dan lain-lain. Salah satu tokoh orientalis yang mengkaji Islam dari aspek al-Qur`an adalah Abraham Geiger. Gaiger berpendapat ada beberapa aspek dari al-Qur’an yang diadopsidari tradisi Yahudi. Berdasakan alasan tersebut, maka penulis tertarik untuk mengkaji tema ini lebih jauh. Penelitian ini adalah kajian kepustakaan, dengan metode diskriptif-analisis.
TAFSIR AYAT – AYAT DAKWAH Kusnadi Kusnadi
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v5i2.434

Abstract

The word da'wah is a term that is quite popular in Islamic scholarship. Da'wah is also a word that has many synonym variants whose substance is generally the same but has different implications. In the study of da'wah science, the term "da'wah" is distinguished from "dakwah science". Da'wah is generally defined as an activity calling or inviting other people to do good. While the science of da'wah is defined as a science that studies the ins and outs of da'wah activities starting from the input, process to output or the results of the da'wah carried out as well as all studies related to the scientific development of da'wah. This paper is the scope of the ontology of da'wah, because the scope of its study is the aspect of what da'wah is, which will describe the various variants of the term da'wah in the al-Qur'an and attempt to explore several synonyms of da'wah, words that have correlation and substance with the term da'wah. Then at the end of the discussion will highlight the implications of preaching in the contemporary era, the digital era in which there are opportunities and challenges of preaching.
KONSEP MAKKIYAH DAN MADANIYAH DALAM AL-QUR’AN (Sebuah Kajian Historis-Sosiologis Perspektif Fazlur Rahman) Muhammad Misbahul Huda
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v5i2.459

Abstract

AbstrakAl-Qur’an sebagai kitab pedoman bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat, menjadikannya sebagai teks yang harus dikaji dengan serius. Sifat universalitas dan kompleksitas yang dikandung al-Qur’an menuntut para ulama untuk merumuskan teori, pendekatan, atau kaidah-kaidah yang perlu dijadikan landasan dalam memaknai al-Qur’an. Maka dari itu, para ulama mencoba untuk mengklasifikasikan dalam bentuk ilmu-ilmu al-Qur’an. Salah satu ilmu al-Qur’an yang digunakan dalam memahami makna dari al-Qur;an adalah ilmu tentang Makkiyah dan Madaniyah. Seiring berkembangnya zaman, dalam merumuskan teori, pendekatan, atau kaidah-kaidah dalam menentukan Makkiyah dan Madaniyah dituntut harus lebih elastis dan fleksibel. Maka dari itu, salah satu ulama yang bernama Fazlur Rahman menawarkan sebuah pendekatan yang nantinya akan terjalin pertautan antara teks (al-Qur’an), konteks (sejarah dan kondisi), dan kontekstual (situasi yang sedang dihadapi), pendekatan tersebut adalah pendekatan historis-sosiologis. Akan tetapi, satu hal yang perlu dipahami adalah al-Qur’an “wahyu” sampai kapan pun tidak akan berubah, yang berubah hanya cara dalam memaknai al-Qur’an itu sendiri.
PENAFSIRAN ALI ASH-SHABUNI TENTANG AYAT-AYAT ZINA Ridho Riyadi Riyadi
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v5i2.475

Abstract

In Islam, adultery is a very bad act and a big sin for the perpetrator. However, in modern times, it is not uncommon for Muslims to know about the prohibition of adultery but still do it. Therefore this paper tries to explore further the interpretation of adultery (zina) according to Ash-Shabuni in the Shafwatu Tafasir commentary book. This study uses a library research method, which is a research whose data collection method is based on literature from scientific books related to the problem of adultery. The results of the research according to Ash-Shabuni zina for unmarried adulterers (ghairu muhsan) were beaten a hundred times and exiled for a year while adultery for married offenders (muhsan) was stoned to death.

Page 1 of 1 | Total Record : 5