Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Zina Menurut Ali Ash-Shabuni dalam Tafsir Shafwatu Tafasir Ridho Riyadi
Studia Quranika Vol 5, No 2 (2021): Tafsir Studies
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/studiquran.v5i2.5035

Abstract

Adultery is a very bad deed and a big sin for the Adulterer in Islam. However,   In this modern era, many muslims still do it. Nevertheles, Muslims know about the prohibition of adultery.  This paper is aimed to explore further the interpretation of adultery according to Ash-Shabuni in the tafsir book of  Shafwatu Tafasir. This study used a library research method.  The data collection method is based on literature from scientific books related to the problem of adultery. The results of the research according to Ash-Shabuni revealed that Adultery for unmarried adulterers (ghairu muhsan) were beaten a hundred times and exiled for a year while adultery for married offenders (muhsan) was stoned to death.
PENAFSIRAN ALI ASH-SHABUNI TENTANG AYAT-AYAT ZINA Ridho Riyadi Riyadi
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v5i2.475

Abstract

In Islam, adultery is a very bad act and a big sin for the perpetrator. However, in modern times, it is not uncommon for Muslims to know about the prohibition of adultery but still do it. Therefore this paper tries to explore further the interpretation of adultery (zina) according to Ash-Shabuni in the Shafwatu Tafasir commentary book. This study uses a library research method, which is a research whose data collection method is based on literature from scientific books related to the problem of adultery. The results of the research according to Ash-Shabuni zina for unmarried adulterers (ghairu muhsan) were beaten a hundred times and exiled for a year while adultery for married offenders (muhsan) was stoned to death.
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN SYUKUR MENURUT PSIKOLOGI BARAT, ISLAM, DAN BUDAYA JAWA M Adin Setyawan; Ridho Riyadi
Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman Vol 5, No 2 (2020): Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Keislaman
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/muaddib.v5i2.272-281

Abstract

Syukur menjadi salah satu variabel yang banyak diteliti di dunia psikologi barat. Begitupula syukur menjadi bahan penelitian di Indonesia. Pada budaya jawa juga terdapat istilah syukur. Namun demikian ternyata gambaran syukur menurut psikologi barat, islam, dan jawa memiliki kesamaan dan perbedaan. Penelitian ini mengambarkan persamaan dan perbedaan syukur dilihat dari definisi, objek, aspek, dan alat ukur. Makna syukur menurut psikologi barat, islam, dan budaya jawa memiliki kesamaan makna positif seperti berterimakaasih, memuji. Pada objek syukur terdapat perbedaan kentara bahwa psikologi barat, dan budaya jawa memiliki beberapa objek syukur, sedangkan islam hanya memiliki satu objek syukur yaitu Allah. Penjelasan lain dapat ditemukan dalam penelitian ini.
LEGALIATAS AZAN DI AL-QURAN (Studi Tafsir Maudhui) Ridho Riyadi; M. Adin Setyawan
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v6i2.621

Abstract

Azan sebagai syiar Islam dengan tujuan untuk mengajak umat muslim melaksanakan ibadah shalat lima waktu sesuai dengan perintah Allah di Al-Quran. Dakwah Islam dalam azan merupakan suatu kegiatan menyampaikan pesan yang terkandung dalam lafaz-lafal azan. Lafal-lafal azan sendiri telah ditetapkan oleh syariat melalui hadits-hadits Nabi, sehingga lafal azan tidak boleh seorangpun di dunia ini menggantinya dengan lafal lain walaupun mengandung makna yang baik. Artinya lafal-lafal azan tidak ada ruang untuk berijtihad di dalamnya. Lafal azan-pun harus dikumandangkan dengan bahasa arab sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh syariat.
Tinjauan Maqasid Syari’ah Terkait Efektifitas dan Efesiensi Hukum Dalam Pelaksanaan Progam Keluarga Berencana Ridho - Riyadi; Yusril Bariki; Saiful Bahri; Alifia Afiani
El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : IAI Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.169 KB) | DOI: 10.47467/elmujtama.v2i2.1042

Abstract

Kemajuan semakin berkembang dan juga peradaban semakin maju, seperti halnya pada Keluarga Berencana (KB) merupakan program skala nasional untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk di suatu Negara. Program KB juga secara khusus dirancang demi menciptakan kemajuan, kestabilan, dan kesejahteraan ekonomi, sosial, spiritual setiap penduduknya. penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih dalam mengenai bagaimana Impelentasi Program Keluarga Berencana (KB) di Kelurahan Songgodadi Kecamatan Petungkriyono. Tingginya jumlah penduduk dan Pasangan Usia Subur (PUS) di Kelurahan ini merupakan permasalahan utama yang sedang dihadapi saat ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teori Maqasid Syar’ah dan juga efektifitas hukum menurut Soerjono Soekanto.. Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti dilapangan di temukan bahwa Implementasi Program Keluarga Berencana (KB) di Kelurahan Songgodadi Kecamatan Petungkriyono belum sepenuhnya berjalan baik dan efektif. Seperti masih banyaknya masyarakat yang menolak menggunakan alat kontrasepsi dengan alasan haram atau bertentangan dengan agama (Islam), rendahnya tingkat pendidikan yang mempengaruhi kurangnya partisipasi masyarakat dilapangan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara pendekatan yang dilakukan pemerintah dengan tingkat kepatuhan masyarakat dalam melakukan progam Keluarga berencana serta memberikan telaah terhadap pendekatan socio-cultural dalam pelaksanaan progam Keluarga berencana.
Hak dan Kebutuhan Dasar Penyandang Disabilitas di dalam Al-Quran Ridho Riyadi
Studia Quranika Vol 7, No 1 (2022): Studi Quran
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/studiquran.v7i1.6620

Abstract

The purpose of this study is to investigate the Qur'anic concept of disabled people's rights and needs. By returning to the Qur'anic writings that explain their existence, It can be shown that these texts actually pertain to the notion of protection as in the letter Abasa: 1-2, rather than oppression and bullying. From this, it is clear that the Qur'an considers all human degrees to be equal before God, with the sole difference between a person's degree with Allah being on the side of piety. This is a library study that employs a Descriptive-analytical technique. According to the findings According to the findings, the rights and needs of people with disabilities in the In the Qur’an; The first, acknowledging their existence; second, equal treatment of people with disabilities; The third access to services for people with disabilities; fourth, empowering people with disabilities who have the same potential and abilities as normal people; fifth, equal justice under the law; sixth, religious; and seventh, communication and information.
Revitalisasi Peran Guru Agama dalam Membangun Kampung Keluarga Sakinah di Kuripan Yosorejo Pekalongan Selatan Kota Pekalongan Ridho Riyadi; Setyawan M Adin; Pratama Ilham Wahyu; Jayanti Dwi
Janaka, Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2 (2022): May 2022
Publisher : LP3M STAI Darussalam Krempyang Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29062/janaka.v4i1.554

Abstract

The Sakinah family is the goal of marriage. To build a family that ends in sakinah requires many roles, including the role of a religious teacher in the community who becomes a reference in dealing with problems in the household. However, in the midst of the COVID-19 pandemic, many family strengthening activities did not run because they did not allow face-to-face meetings. This service activity aims to strengthen the motivation of religious teachers in building a sakinah family in Pekalongan City. BP4 (Advisory Board for the Guidance and Preservation of Marriage) Pekalongan City has tutors who become extension workers at the kelurahan level consisting of religious teachers, community leaders. The main problem experienced by BP4 Pekalongan City is the lack of enthusiasm for tutors in building a sakinah family in the midst of the covid 19 pandemic and the vacuum of pre-marital briefing activities for prospective husband and wife during the covid 19 pandemic. The solution to the first problem is to organize a revitalization of the role of religious teachers, while the solution to the second problem is pre-marital debriefing for prospective husband-wife couples online using the Google Meet and Messenger platforms.
PENAFSIRAN ALI ASH-SHABUNI TENTANG AYAT-AYAT ZINA Ridho Riyadi Riyadi
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v5i2.475

Abstract

In Islam, adultery is a very bad act and a big sin for the perpetrator. However, in modern times, it is not uncommon for Muslims to know about the prohibition of adultery but still do it. Therefore this paper tries to explore further the interpretation of adultery (zina) according to Ash-Shabuni in the Shafwatu Tafasir commentary book. This study uses a library research method, which is a research whose data collection method is based on literature from scientific books related to the problem of adultery. The results of the research according to Ash-Shabuni zina for unmarried adulterers (ghairu muhsan) were beaten a hundred times and exiled for a year while adultery for married offenders (muhsan) was stoned to death.
LEGALIATAS AZAN DI AL-QURAN (Studi Tafsir Maudhui) Ridho Riyadi; M. Adin Setyawan
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v6i2.621

Abstract

Azan sebagai syiar Islam dengan tujuan untuk mengajak umat muslim melaksanakan ibadah shalat lima waktu sesuai dengan perintah Allah di Al-Quran. Dakwah Islam dalam azan merupakan suatu kegiatan menyampaikan pesan yang terkandung dalam lafaz-lafal azan. Lafal-lafal azan sendiri telah ditetapkan oleh syariat melalui hadits-hadits Nabi, sehingga lafal azan tidak boleh seorangpun di dunia ini menggantinya dengan lafal lain walaupun mengandung makna yang baik. Artinya lafal-lafal azan tidak ada ruang untuk berijtihad di dalamnya. Lafal azan-pun harus dikumandangkan dengan bahasa arab sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh syariat.
ISLAM DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN: SUATU TELAAH M. Arsyad Alkadafi; M. Akmal Fatkhan Rifqi; Tiara Ananda Maulidia; Arditya Prayogi; Ridho Riyadi; Imam Prayogo Pujiono; Riki Nasrullah
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 5 (2024): OKTOBER-NOVEMBER 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas kontribusi Islam dalam perkembangan ilmu pengetahuan dengan menelusuri pandangan Islam tentang ilmu serta peran para ilmuwan Muslim dalam membentuk fondasi berbagai disiplin ilmu. Rumusan masalah yang diangkat meliputi: (1) Bagaimana pandangan Islam tentang ilmu pengetahuan? Islam menganggap ilmu sebagai elemen esensial dalam kehidupan, menghubungkan pencarian ilmu dengan ibadah dan peningkatan spiritual. (2) Bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan? Dalam sejarah, ilmu pengetahuan berkembang pesat di dunia Islam, terutama pada masa Keemasan Islam, di mana berbagai ilmu seperti matematika, kedokteran, astronomi, dan filsafat mengalami kemajuan signifikan. (3) Bagaimana kontribusi Islam dan ilmuwan Islam dalam ilmu pengetahuan? Ilmuwan seperti Al-Khwarizmi, Ibn Sina, dan Al-Razi memberikan kontribusi besar yang menjadi dasar bagi kemajuan ilmu pengetahuan modern. Artikel ini menyimpulkan bahwa peradaban Islam memiliki peran penting dalam perkembangan ilmu yang masih relevan hingga saat ini.