cover
Contact Name
Mhd. Halkis
Contact Email
jurnalfakultas@idu.ac.id
Phone
+6281288951380
Journal Mail Official
jurnalfakultas@idu.ac.id
Editorial Address
Universitas Pertahanan Salemba, Jl. Salemba Raya No.3, RT.1/RW.3, Paseban, Jakarta, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Strategi Pertahanan Udara
ISSN : -     EISSN : 28303490     DOI : https://doi.org/10.33172/jspu.v10i1.14808
Core Subject : Social,
Menyajikan analisis kebijakan pertahanan, perencanaan pertahanan, serta strategi pertahanan nasional dan regional.
Articles 131 Documents
PENGUATAN PERAN SISTEM KOMUNIKASI SATELIT DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN OPERASI DAN LATIHAN TNI
Strategi Pertahanan Udara Vol. 6 No. 1 (2020): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v6i1.508

Abstract

Sistem komunikasi satelit oleh TNI Angkatan Udara sangat berperan penting dalam pelaksanaan tugas-tugas TNI Angkatan Udara, baik dalam kegiatan operasi maupun latihan. Diantaranya mendukung kelancaran kodal ops Mabes TNI dengan Mabes TNI dan Kotamaops TNI AU, sistem komunikasi ini juga digunakan untuk menunjang kesiapan operasional, diantaranya untuk memonitor kegiatan penerbangan pada aspek operasi dan latihan TNI AU. Itu sebabnya penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penguatan peran, kendala serta upaya peningkatan sistem komunikasi satelit TNI Angkatan Udara salah satunya di Satkomplek Diskomlekau. Guna mencapai tujuan terebut maka, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, data dikumpulkan dengan metode wawancara dengan narasumber di jajaran Diskomlekau dan dianalisa menggunakan teori Pertahanan Negara, Doktrin Pertahanan Udara, Teori Penguatan, Teori Peran, Teori Sistem Komunikasi dan Konsep Satelit. Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa penguatan peran sistem komunikasi satelit berperan sebagai backbone dari jaringan komunikasi TNI secara umum untuk mendukung sistem Komando dan Kendali. Salah satunya menjadi backbone komunikasi dalam Latihan Angkasa Yudha. Sedangkan kendala dalam penguatan sistem komunikasi satelit TNI AU Satkomplek Diskomlekau yakni sumber daya manusia yang belum mumpuni dalam penanganan pengembangan sistem komunikasi satelit serta belum adanya petunjuk teknis yang mengatur sistem komunikasi satelit. Adapun upaya peningkatan sistem komunikasi satelit TNI AU yaitu mendorong modernisasi peralatan serta mendorong evaluasi sumber daya manusia melalui regenerasi dan diklat (training) bagi personel yang mengoperasikan sistem komunikasi satelit.Kata kunci : Peran,  Sistem Komunikasi, Satelit, TNI AU
PENGARUH KEMAMPUAN PERSONEL DAN KELENGKAPAN ALAT KERJA TERHADAP KESIAPAN SATUAN PEMELIHARAAN PANGKALAN DINAS FASILITAS DAN KONSTRUKSI ANGKATAN UDARA DI JAKARTA Dian Shintani Nayar; Hipidizah Hipidizah; Anton Iman Santosa
Strategi Pertahanan Udara Vol. 6 No. 1 (2020): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v6i1.509

Abstract

Satharlan adalah satuan pelaksana dibawah pembinaan Disfaskonau dalam rangka memelihara kesiapan operasional fasilitas dan konstruksi pangkalan TNI AU, bertugas melaksanakan pekerjaan pembangunan, rehabilitasi/ renovasi/ rekonstruksi fasilitas dan instalasi khususnya landasan pacu, taxiway, apron, jalan dan jembatan. Satharlan Disfaskonau dituntut memiliki kesiapan yang tinggi agar tupoksinya dapat terlaksana sesuai yang diharapkan, terutama pada kondisi darurat. Namun keterlibatan Satharlan pada saat penanggulangan bencana di Lombok dan Palu, masih terbatas pada penggelaran Portable Airfield Lighting System (PALS) dan belum banyak terlibat dalam perbaikan fasilitas dan konstruksi yang rusak. Hal tersebut dipengaruhi antara lain oleh kemampuan personel dan kelengkapan alat kerja Satharlan Disfaskonau. Itu sebabnya penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh kemampuan personel dan kelengkapan alat kerja secara parsial dan simultan terhadap kesiapan Satharlan Disfaskonau. Guna mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif asosiatif kausalitas dengan desain penelitian cross sectional survei menggunakan kuesioner dengan skala Likert. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling, diperoleh 84 sampel. Teknik analisis data dengan melakukan statistik deskriptif dan statistik inferensial, menggunakan simple regresi dan multiple regresi, dengan signifikansi 5% (0,05). Hasil penelitian ditemukan bahwa kemampuan personel berpengaruh signifikan, positif terhadap kesiapan Satharlan Disfaskonau, sebesar 18,3%. Adapun kelengkapan alat kerja berpengaruh signifikan, positif terhadap kesiapan Satharlan Disfaskonau, sebesar 25,4% dan secara bersama-sama kemampuan personel dan kelengkapan alat kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap kesiapan Satharlan Disfaskonau, sebesar 35,1% dengan model regresi berganda yaitu Y= 30,687+ 0,527X1 + 0,766X2. Dengan demikian, disarankan untuk meningkatkan kesiapan Satharlan Disfaskonau agar memperhatikan kelengkapan alat kerja disamping dengan meningkatkan kemampuan personel.Kata kunci : Kemampuan, Kelengkapan, Kesiapan, Personel, Alat Kerja, Satuan.
ANALISIS DUKUNGAN LOGISTIK WILAYAH OPERASI UDARA DI PANGKALAN TNI ANGKATAN UDARA ROESMIN NURJADIN PEKANBARU
Strategi Pertahanan Udara Vol. 6 No. 1 (2020): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v6i1.510

Abstract

Sebagai organisasi perang dalam menerapkan strategi pertahanan udara, TNI AU membutuhkan dukungan logistik sebagaimana dijelaskan dalam Perkasau/86/X/2010.  Dukungan logistik meliputi perbekalan, pemeliharaan, fasilitas dan konstruksi, angkutan serta kesehatan.  Salah satu sumber dukungan logistik wilayah yaitu berupa materil, fasilitas dan jasa yang berasal dari sumber daya alam dan sumber daya buatan, sarana dan prasarana serta cadangan material strategis yang ada di wilayah serta dapat dimanfaatkan untuk mendukung sistem pertahanan semesta (perang berlarut). Oleh karena besarnya peluang dan manfaat dukungan logistik dalam wilayah operasi udara ini, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis manajemen dukungan logistik wilayah pada operasi udara, dalam hal ini dukungan logistik yang dilaksanakan di wilayah operasi udara Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru (Lanud RSN). Guna mencapai tujuan tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif melalui teknik wawancara mendalam di berbagai instansi terkait dengan teknik purposive sampling, melakukan observasi pasif, penelaahan dokumen dan triangulasi. Hasil penelitian ditemukan bahwa dukungan logistik wilayah meliputi pembekalan, fasilitas dan konstruksi, angkutan serta kesehatan.  Dukungan logistik wilayah diselenggarakan dalam pelaksanaan operasi dan latihan rutin di Lanud RSN.Kata kunci : Logistik, Logistik operasi, Logistik wilayah, Lanud RSN
PENINGKATAN KEMAMPUAN PASUKAN KHAS TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN UDARA DALAM PENANGGULANGAN BENCANA ALAM (STUDI DI DETASEMEN MATRA 1 PASUKAN KHAS HALIM PERDANA KUSUMA) Radik Yuda Kanigara; Bastari Bastari; Helda Risman
Strategi Pertahanan Udara Vol. 6 No. 1 (2020): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v6i1.511

Abstract

Denmatra Paskhas 1 adalah sebuah satuan di bawah Wing 1 Korpaskhasau yang memiliki kemampuan parakomando dengan beberapa kemampuan khusus seperti pengendalian tempur, pengendalian pangkalan, SAR tempur dan jumping master. Sebagai bagian integral dari TNI dan di bawah TNI AU, Denmatra 1 Paskhasau memiliki tugas OMSP yang di dalamnya adalah misi SAR. Namun terdapat perbedaan dalam hal pengerahan Tim SAR Tempur dan SAR pada umumnya, dimana perbedaan antara kemampuan dasar Search And Rescue Denmatra Paskhas yang dikondisikan sebagai Combat SAR dapat digunakan dalam operasi Search And Rescue dalam penanggulangan Bencana yang kemudian menjadi langkah dalam mengisi gap perbedaan oleh karena itu, agar didapatkan efektifitas pengerahan SAR Tempur Denmatra 1 Korpaskhasau di dalam sebuah operasi SAR bencana atau operasi lainnya, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis peningkatan kemampuan Detasemen Matra 1 Paskhas dalam menanggulangi bencana alam. Guna mencapai tujuan tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif melalui teknik wawancara mendalam di berbagai instansi terkait dengan teknik purposive sampling, melakukan observasi pasif dan penelaahan dokumen. Hasil penelitian ditemukan bahwa peningkatan kemampuan Detasemen Matra 1 Paskhas dalam menanggulangi bencana alam yaitu melakukan pembinaan latihan para personil baik secara mandiri maupun bersinergi dengan satuan/instansi lain pada berbagai medan dan cara agar personil dapat menguasai segala medan; melakukan persiapan dan pengecekan terhadap alat-alat dan dukungan-dukungan alutsista untuk menunjang operasi SAR; melakukan sharing ilmu dengan lembaga-lembaga SAR dan lembaga kemanusiaan lainnya serta selalu up-date terhadap informasi dan perkembangan situasi terkini.Kata kunci : SAR, Denmatra 1 Korpaskhasau, TNI AU, Manajemen Bencana, OMSP
PERANCANGAN APLIKASI SISTEM OLAH YUDHA GUNA MENDUKUNG PROSES PEMBELAJARAN SEKOLAH KOMANDO KESATUAN ANGKATAN UDARA (SEKKAU) Dedy Permana; Supriabu Supriabu; H.M. Kemalsyah
Strategi Pertahanan Udara Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v6i2.1010

Abstract

Abstrak – Latihan Olah Yudha Sekkau merupakan materi praktek dalam proses pembelajaran Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (Sekkau). Latihan Olah Yudha tersebut menggunakan sistem tactical floor game (TFG) untuk menganalisa cara bertindak dan pengujian konsep rencana operasi secara manual sehingga hasilnya tidak optimal, serta sistem Aplikasi Telegram untuk pendistribusian Rencana Informasi Latihan dari pengawas dan pengendali yang diperankan oleh Lembaga Sekkau ke para pelaku yang diperankan oleh para perwira siswa Sekkau. Tujuan penelitian untuk mengetahui kondisi sistem Olah Yudha Sekkau, menganalisanya dan membuat rancangan aplikasi sistem Olah Yudha Sekkau yang dapat mendukung proses pembelajaran Sekkau. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem TFG belum dapat mendukung kegiatan Latihan Olah Yudha Sekkau dengan optimal namun untuk sistem Aplikasi Telegram sudah dapat optimal mendukung Latihan Olah Yudha Sekkau. Hal ini berarti bahwa perlu adanya rancangan aplikasi sistem Olah Yudha yang dapat mendukung proses pembelajaran Sekkau. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti telah membuat rancangan aplikasi sistem Olah Yudha Sekkau yang disampaikan secara naratif. Rancangan ini meliputi data development dan scenario processing yang ditampilkan pada sebuah display, kemudian hasil dari pemrosesan skenario dapat dianalisa dengan analysis tools dan semua bagian tersebut dihubungkan atau dikendalikan menggunakan user interface. Kesimpulan bahwa sistem TFG tidak dapat mendukung Latihan Olah Yudha Sekkau sehingga diperlukan sistem Olah Yudha yang baru sesuai dengan rancangan yang telah disampaikan oleh peneliti guna mendukung proses pembelajaran Sekkau.Kata Kunci: perancangan, aplikasi, sistem, olah yudha, dan proses pembelajaraan.
PENGARUH KOMPETENSI DARI PENGGUNAAN AIR COMBAT MANEUVERING INSTRUMENTATION DAN LATIHAN SIMULATOR TERHADAP KEMAMPUAN PENERBANG TEMPUR DI WING 3 PANGKALAN TNI AU ISWAHJUDI
Strategi Pertahanan Udara Vol. 7 No. 1 (2021): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v7i1.1011

Abstract

Abstrak- Kemampuan penerbang tempur TNI AU sebagai ujung tombak penjaga kedaulatan wilayah udara NKRI tidak lepas dari faktor kesiapan satuan tempur yang dimiliki TNI, Target kemampuan penerbang tempur TNI AU hasil dari kegiatan latihan yang dapat dilaksanakan berdasarkan kesiapan satuan belum optimal. Kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain kesiapan fasilitas Air Combat Maneuvering Instrumentation (ACMI) dan simulator yang dipunyai TNI AU. Kurangnya kekuatan dan kemampuan fasilitas ACMI serta kurang meratanya kesempatan mendapatkan latihan simulator mempengaruhi kompetensi maupun kualitas kemampuan penerbang tempur TNI AU. Penelitian ini diharapkan mampu mendukung peningkatan kemampuan penerbang tempur TNI AU yang optimal, sehingga peneliti bermaksud untuk menguji dan menganalisis pengaruh kompetensi dari penggunaan ACMI serta latihan simulator terhadap kemampuan penerbang tempur TNI AU. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisa regresi linear berganda. Data dikumpulkan dari 30 penerbang tempur Lanud Iswahjudi sebagai sampelnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kompetensi dari penggunaan ACMI berpengaruh langsung positif terhadap kemampuan penerbang tempur TNI AU. (2) Latihan simulator berpengaruh langsung positif terhadap kemampuan penerbang tempur TNI AU. (3) Kompetensi dari penggunaan ACMI dan latihan simulator secara bersama sama berpengaruh langsung positif terhadap kemampuan penerbang tempur TNI AU. Kesimpulan yang dapat diambil adalah kompetensi dari penggunaan ACMI dan latihan simulator berpengaruh langsung positif terhadap kemampuan penerbang tempur TNI AU, sehingga kompetensi dari penggunaan ACMI dan latihan simulator perlu untuk ditingkatkan.Kata Kunci: Air Combat Maneuvering Instrumentation (ACMI), Latihan Simulator Dan Kemampuan Penerbang Tempur, Wing 3Pangkalan Tni Au Iswahjudi, Kesiapan Satuan Tempur TNI, Kedaulatan Wilayah Udara NKRI.
STRATEGI PELIBATAN PESAWAT C-130 HERCULES TNI AU PADA PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DALAM RANGKA OPERASI MILITER SELAIN PERANG (OMSP) Teddy Saputra; H. M. Kemalsyah; Yusnaldi Yusnaldi
Strategi Pertahanan Udara Vol. 7 No. 2 (2021): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v7i2.1012

Abstract

Abstrak – Indonesia secara geografis dan geologis merupakan daerah yang sangat rawan terhadap bencana alam. Tugas pokok TNI melindungi segenap bangsa dan negara dalam operasi operasi militer untuk perang (OMP) dan operasi militer selain perang (OMSP). Permasalahan saat ini adalah pesawat C-130 Hercules yang belum optimal dilibatkan dalam penanggulangan bencana. Penelitian ini menganalisis strategi peibatan pesawat C-130 hercules TNI AU dalam penanggulangan bencana. Analisis data penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Mekanisme pelibatan pesawat C-130 Hercules TNI AU dalam operasi OMSP penyelenggaraan penanggulangan bencana sampai saat ini masih mengalami keterlambatan dalam hal birokrasi. Hal ini dikarenakan TMC bisa dioperasikan apabila sudah terjadinya bencana dan pernyataan darurat bencana sehingga tidak adanya upaya preventif. Strategi dijabarkan menjadi tiga aspek Ends (Tujuan yang diharapkan) adalah TNI AU berperan aktif dalam penanggulangan bencana, Means (Sumber Daya yang Dimiliki) yaitu TNI AU memiliki Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dalam upaya pencegahan banjir, Sumber daya yang lain Kontainer Medis Udara (KMU) untuk evakuasi korban luka akibat bencana, dan Cargo Delivery System (CDS) untuk mendistribusikan barang bantuan sosial ke daerah terisolir akibat bencana. Ways (Cara yang dilakukan) adalah membuat posko bersama dalam pengambil keputusan ketika terjadi bencana sehingga langsung koordinasi antar pimpinan. Adanya sosialisasi penggunaan KMU dan CDS dalam penanggulangan bencana kepada instansi-instansi terkait. Pelibatan pesawat C-130 Hercules TNI AU dalam penanggulangan bencana masih kurang sehingga perlu adanya optimalisasi melalui pelatihan bersama dan sosialisasi dengan beberapa stakeholder.Kata Kunci: Pesawat C-130 TNI AU, Pelibatan, Penanggulangan, Bencana dan OMSP
THE AIR DEFENSE IDENTIFICATION ZONE (ADIZ) INDONESIA IN ORDER TO ENSURE SECURITY IN THE AIR REGION JURISDICTION OF NATIONAL JURISDICTION
Strategi Pertahanan Udara Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v8i1.1047

Abstract

For the purpose of tracking down and identifying aircraft detected by radar, the Air Defense Identification Zone (ADIZ) was established as a support facility for the national air defense system.Airspace above the high seas, which borders other countries' sovereignty, usually extends from the territorial area of the founding country. Analysis of ADIZ Indonesia's role in supporting Indonesia Air Force airspace security was a primary goal of the study. Qualitative methods are employed in this study. Data was gathered through a combination of direct observation, in-depth interviews, and documentationAccording to the findings of the study, the identification zone for ADIZ should be outside of national airspace sovereignty in order to identify foreign aircraft entering national airspace sovereignty. ADIZ Indonesia developed will be adhered to by countries if supported by adequate defense equipment. ADIZ Indonesia, which is supported by adequate defense equipment, will be obeyed by other countries. If inforcement is carried out firmly and continuously accompanied by diplomatic efforts by the Minister of Foreign Affairs and software synchronization that regulates the airspace above the Indonesian Archipelagic Sea Lane. The suggestion of this research is that efforts are needed to optimize the implementation of ADIZ Indonesia, which can be implemented and adhered to by other countries if the government of Indonesia can support the needs of the Indonesian Air Force weapon system. For this reason, commitment from government and relevant stakeholders is needed in overcoming the existing problems.Keywords: implementation, identification zone, air defense, national jurisdiction, regional security
2nd AIR SCADRON STRATEGY INCREASING SUPPORT OF AIR DEFENSE OPERATIONS THROUGH WEATHER MODIFICATION TECHNOLOGY Fitrianto Ali Ngimron; TS Lumban Toruan; Dohar Sianturi
Strategi Pertahanan Udara Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v8i1.1048

Abstract

The involvement of the Indonesian Air Force in Weather Modification Technology Operations is part of Military Operations Other than War. Along with the rapid development of technology in the field of Weather Modification which makes the use of this technology easier. One of the benefits of Operation Weather Modification Technology is to support Air Defense Operations. However, in several implementations there are several obstacles encountered, the Air Squadron is not yet equipped with a sophisticated weather radar. Today's weather radar requires a technology upgrade. The 2nd Air Squadron had problems carrying out TMC Operations at night. In order for the use of Weather Modification Technology to be used optimally for military operations and able to support air defense operations, an effective and efficient strategy is needed. The purpose of this study is to analyze the main obstacles, the implementation of Air Defense Operations, possible air threats and strategies to increase support for air defense operations through the use of Weather Modification Technology by the Air Squadron 2. The research method used is a qualitative case study design. Theories used include strategy, air power, weather manipulation and air defense operations. The results of this study are the main obstacles encountered related to the use of Air Squadron TMC are weather conditions, lack of raw materials and inadequate equipment. The conditions for the implementation of air defense operations are not optimal and there are several threats that can arise in the Indonesian air sovereignty area. The strategy used to achieve the goal is to overcome existing obstacles and improve the ability of the Air Squadron 2 through existing instruments. The conclusion of this study is that threats to air sovereignty can be anticipated by optimizing the Air Squadron 2's weather modification capabilities.Keywords : 2nd Air Squadron Ability, Air Defense Operations, Utilization, Strategy, Weather Modification Technology
52 INTEROPERABILITY OF COMMAND TROOPS WITH COMBAT AIRCRAFT AND HELICOPTER PERSONNEL IN SUPPORTING COMBAT S EARCH AND RESCUE OPERATIONS
Strategi Pertahanan Udara Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v8i1.1049

Abstract

The interoperability of the Paskhas (Indonesian Airforce Special Troops) Combat SAR (CSAR) Team with elements of RESCAP and RESCORT combat aircraft and CSAR helicopters is very much needed in the implementation of Combat SAR Operations. However, exercises are rarely carried out with the dynamics of actual and complex Combat SAR operation scenarios, at this time the exercises are only limited to demonstrations of Combat SAR operations. The current problems are the lack of Ground Forward Air Control (GFAC) capability of the Combat SAR (CSAR) team, the lack of training with aircraft elements, special equipment and limited infrastructure, and the absence of software to support the creation of Interoperability of the Paskhas Combat SAR (CSAR) Team with elements of fighter aircraft and helicopters. The purpose of this study was to analyze the existing and ideal conditions of interoperability of the Combat SAR Paskhas team with the crew of RESCAP, RESCORT and CSAR helicopters to support Combat SAR operations and the efforts made to overcome these interoperability constraints. The method used is qualitative. The results of the discussion of this study are that the interoperability of the Paskhas Combat SAR (CSAR) Team with elements of RESCAP fighter aircraft, RESCORT fighter elements, and CSAR helicopter elements is not optimally.Keywords: Interoperability, Capability, Paskhas (Indonesian Airforce Special Troops), Combat SAR Operations

Page 4 of 14 | Total Record : 131