cover
Contact Name
Endah Mustikowati
Contact Email
endah.mustikowati@mercubuana.ac.id
Phone
+62215871335
Journal Mail Official
endah.mustikowati@mercubuana.ac.id
Editorial Address
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana, Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta 11650
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
TERAKOTA : Jurnal Poster Arsitektur, Interior dan Rancang Kota
ISSN : -     EISSN : 30316715     DOI : 10.22441/terakota
Core Subject : Engineering,
TERAKOTA is an architecture poster journal publication in collaboration with the Department of Architecture in Engineering Faculty at Universitas Mercu Buana and the TA committee. TERAKOTA is a scientific publication and communication media of Design Methods, Architecture Design, Human Settlement, Building Construction, History of Architecture, Environmental Design and Building Sciences, Architecture Education, Material and Behaviour in Architecture
Articles 76 Documents
Perancangan Gedung MICE KAI Corporate University Dengan Konsep Pendekatan Arsitektur Bioklimatik Aguesti, Prosia
TERAKOTA : Jurnal Poster Arsitektur, Interior dan Rancang Kota Vol 3, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Education and training center (PUSDIKLAT) Ir. H. Juanda, which is located in the city of Bandung, West Java, is currently focusing on developing the design of the MICE (Meeting, Incentives, Conferences, and Exhibitions) building and Front Plaza. The MICE building that will be designed will be able to accommodate various activities within it, including Office, Auditorium, Meeting Room, Gallery, Library, and Tennant Space / Retail. This is designed to meet the needs of HR activities during education. In development planning, this development has a land area of 27,669 M². The concept used in planning the design of this MICE building uses a Bioclimatic Architecture approach. Bioclimatic architecture according to (Krisdianto, Abadi, & Ekomadyo, 2011, p.23) is a synergistic approach to architectural design regarding climate, which integrates human psychology, climatology and integration of building physics in regional architecture. In essence, Bioclimatic architecture is a building created as a result of a response to the surrounding environment to create the expected thermal comfort that can be enjoyed by the human resources in the building for their activities.
PERANCANGAN MUSEUM GEOGRAFI INDONESIA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGI Fortuna, Dwiki Yoga
TERAKOTA : Jurnal Poster Arsitektur, Interior dan Rancang Kota Vol 3, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Museum Geografi Indonesia dirancang sebagai pusat edukasi dan penelitian tentang geografi dengan pendekatan arsitektur ekologi. Konsep ini bertujuan untuk menciptakan bangunan yang berkelanjutan, efisien energi, serta memberikan pengalaman edukatif yang interaktif bagi pengunjung. Pemilihan lokasi di kawasan Taman Pintar Yogyakarta didasarkan pada potensinya sebagai pusat edukasi dan wisata, sehingga museum ini dapat menjangkau berbagai kalangan, termasuk pelajar, akademisi, dan wisatawan.Pendekatan arsitektur ekologi diterapkan melalui penggunaan material ramah lingkungan, pencahayaan alami, ventilasi silang, serta sistem pengelolaan air hujan dan energi terbarukan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan. Konsep ini juga menekankan integrasi museum dengan lingkungan sekitarnya, menciptakan ruang terbuka hijau serta meminimalkan dampak negatif terhadap ekosistem.Selain itu, penerapan teknologi interaktif dalam museum ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran, sehingga pengunjung dapat memahami konsep geografi dengan cara yang lebih menarik dan mendalam. Dengan menerapkan prinsip arsitektur ekologi, Museum Geografi Indonesia diharapkan dapat menjadi model bagi pengembangan museum berkelanjutan di Indonesia serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya geografi dan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
PERANCANGAN MEXED-USE BUILDING BERBASIS TOD DENGAN KONSEP ARSITEKTUR BIOFILIK DI PORIS PLAWAD, KOTA TANGERANG Niko, Christoforus Feliks
TERAKOTA : Jurnal Poster Arsitektur, Interior dan Rancang Kota Vol 3, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perancangan Mixed-Use Building Berbasis TOD dengan Konsep Arsitektur Biofilik di Poris Plawad, Kota Tangerang. Dibimbing oleh Joni Hardi. Penelitian ini membahas perencanaan dan perancangan sebuah bangunan multifungsi di Kawasan Poris Plawad yang mengintegrasikan fungsi convention center dan hotel dengan aksesibilitas ke berbagai moda transportasi, termasuk kereta api, busway, dan taksi online. Kawasan ini terhubung dengan Stasiun Batu Ceper yang melayani KRL Commuterline Tangerang-Duri dan KAI Bandara Soekarno-Hatta yang menyediakan kemudahan akses ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Penelitian ini juga mempertimbangkan kurangnya ruang terbuka hijau dan kondisi alami di Kota Tangerang, sehingga perancangan bangunan ini mengintegrasikan konsep biofilik untuk memberikan manfaat tambahan berupa pengurangan stres, kecemasan, dan depresi, serta meningkatkan kualitas hidup penggunanya.Kata kunci: Arsitektur biofilik, mixed-use, transit oriented development
PERANCANGAN MIXED USE BUILDING (APARTEMEN & RETAIL) DENGAN PENDEKATAN PERILAKU Rose, Jessica Jannet
TERAKOTA : Jurnal Poster Arsitektur, Interior dan Rancang Kota Vol 3, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

DKI Jakarta is a bustling city and a residential hub for many people, including those in North Jakarta. One of the rapidly developing areas is Kelapa Gading, which has become a prime destination for workers seeking a place to live. However, Kelapa Gading is predominantly a high-end area, limiting housing options for the middle to lower-income population. To accommodate both migrant workers from other cities and native Jakarta residents, a strategic and comfortable living environment is essential—one that provides daily necessities within easy reach.Therefore, a mixed-use development with a behavioral approach is an ideal solution for workers in Jakarta. By integrating various functions, such as residential apartments and retail spaces, this type of development enables residents to meet their daily needs without relying on transportation to leave the premises. The application of architecture with a behavioral approach ensures that building functions align with user needs and lifestyles, fostering a dynamic yet comfortable living environment.
Perancangan Asrama Haji Embarkasi dengan pendekatan Arsitektur Tropis Herawati, Yuni
TERAKOTA : Jurnal Poster Arsitektur, Interior dan Rancang Kota Vol 3, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mayoritas penduduk Indonesia merupakan penganut agama Islam. Berdasarkan hasil sensus Badan Pusat Statistik pada tahun 2010, 87,18% dari 237.641.326 penduduk Indonesia menganut agama Islam sehingga Indonesia tergolong sebagai salah satu negara dengan penganut agama Islam terbesar di dunia. Bagi umat Islam ibadah haji yang dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah merupakan salah satu syarat sempurnanya keimanan mereka. Laporan Kementerian Agama (Kemenag) menunjukkan, kuota haji Indonesia pada 2022 mencapai 100.051 orang. Tema yang diambil pada perancangan Asrama Haji Embarkasi adalah Arsitektur Tropis. Kondisi iklim yang mempengaruhi desain bangunan seperti temperature udara, radiasi matahari, angin, kelembaban, serta curah hujan.
PERANCANGAN APARTEMEN SOHO DI KEBAYORAN BARU, JAKARTA SELATAN TEMA : ARSITEKTUR MODERN Fauzi, Farhan Miftah
TERAKOTA : Jurnal Poster Arsitektur, Interior dan Rancang Kota Vol 3, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SOHO, atau Small Office Home Office, merupakan konsep kerja yang kian diminati di era digital saat ini. Istilah SOHO merujuk pada kantor berukuran kecil yang beroperasi dari rumah atau area terbatas, dirancang untuk mendukung aktivitas profesional, usaha kecil, maupun kewirausahaan. Konsep ini berkembang sebagai hasil dari kemajuan teknologi yang memberikan fleksibilitas bagi individu untuk bekerja dari lokasi mana pun tanpa perlu berada di kantor tradisional. Lokasi SITE terletak di Jalan Panglima Polim No. 2, RT. 2/RW. 1, Kelurahan Pulo, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dengan kode pos 12160.Proyek berikut merupakan SOHO (Small Office Home Office) yang berada di kawasan strategis Jakarta Selatan, mengusung konsep arsitektur modern. SOHO ini tersedia dalam tiga tipe ukuran, yaitu 98 meter persegi, 104 meter persegi, dan 154 meter persegi. Setiap unit dirancang dengan lantai mezzanine sebagai area kamar tidur serta lantai dasar yang berfungsi sebagai ruang kantor.
Perancnagan Gedung Pusat Kebudayaan Sunda Kabupaten Bogor Dengan Pendekatan Arsitektur Regionalisme, Jawa Barat Ilyas, Muhamad
TERAKOTA : Jurnal Poster Arsitektur, Interior dan Rancang Kota Vol 3, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Budaya memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, mencerminkan cara hidup, perilaku, dan aktivitas suatu komunitas. Indonesia, dengan 38 provinsi dan 1.340 suku bangsa, memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Namun, perkembangan zaman menyebabkan banyak budaya mulai ditinggalkan. Oleh karena itu, penting untuk merawat dan melestarikan budaya melalui pembangunan Gedung Pusat Kebudayaan di berbagai daerah. Kabupaten Bogor, dengan kekayaan budayanya yang khas sebagai bagian dari suku Sunda, memerlukan Gedung Pusat Kebudayaan untuk menjaga dan memperkenalkan kembali budaya lokal kepada masyarakatnya. Gedung ini akan dirancang dengan pendekatan Arsitektur Regionalisme, yang menggabungkan elemen-elemen arsitektur kontemporer dan tradisional, mencerminkan identitas budaya daerah. Dengan demikian, Gedung Pusat Kebudayaan dapat menjadi simbol identitas dan kebanggaan masyarakat serta memastikan kelestarian budaya untuk generasi mendatang.Kata kunci : Gedung Pusat Kebudayaan, Arsitektur Regionalisme
PERANCANGAN OCEANARIUM SEBAGAI EDUWISATA DAN KONSERVASI BIOTA LAUT DENGAN METODE ARSITEKTUR BIOMIMETIK BERTEMA “WINDOWS OF THE WORLD” DI PANTAI INDAH KAPUK 2 (PIK2) gunawan, hendra gunawan
TERAKOTA : Jurnal Poster Arsitektur, Interior dan Rancang Kota Vol 3, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah laut yang lebih luas dibandingkan luas daratannya. Hal ini menjadikan perairan Indonesia memiliki beraneka ragam jenis biota laut di dalamnya. Potensi ini tidak begitu banyak diketahui manfaat serta kelestariannya oleh masyarakat Indonesia, yang mengakibatkan semakin lama jumlah populasi biota laut semakin menurun. Wisata Edukasi Biota Laut dengan penerapan Konsep Arsitektur Biomimetik diharapkan dapat menjadi sebuah wadah aktivitas masyarakat yang memberikan fasilitas wisata rekreasi bersifat edukatif dengan memberikan pengetahuan mengenai kehidupan biota laut. Penerapan konsep arsitektur Biomimetik pada bangunan dan Kawasan merupakan bagian dari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungan. Gedung Wisata Edukasi Biota Laut akan memberikan wisata yang bersifat edukasi, di dalam gedung ini nantinya akan memberikan pengetahuan mengenai biota laut dan menjaga kelangsungan hidup ekosistem laut, serta dapat menarik minat pengunjung terhadap objek wisata. Gedung ini akan memberikan wisata indoor yang terdapat dalam gedung utama dan wisata outdoor sebagai penunjang dari edukasi.
Perancangan Stadion Monumental Kanjuruhan dengan Pendekatan Arsitektur Biophilic: Merefleksikan Tragedi Kanjuruhan Melalui Ruang Alami Sumantri, Fajar Aji
TERAKOTA : Jurnal Poster Arsitektur, Interior dan Rancang Kota Vol 3, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stadion merupakan infrastruktur vital untuk olahraga, terutama sepak bola, serta acara politik dan konser, yang harus memenuhi standar kenyamanan dan keamanan seperti yang ditetapkan oleh FIFA (Fédération Internationale de Football Association). Indonesia memiliki delapan stadion berstandar FIFA, tetapi hanya tiga stadion yang memiliki spesifikasi layak untuk menggelar Piala Dunia, yaitu Stadion Gelora Bung Karno, Stadion Gelora Bung Tomo, dan Jakarta International Stadium. Sepak bola, sebagai olahraga paling populer di dunia, dimainkan oleh semua kalangan. Di Indonesia, suporter sepak bola sangat fanatik, yang dapat membawa dampak positif dan negatif. Bentrokan antar suporter, seperti tragedi di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022, mengakibatkan 134 korban jiwa, dengan penyebab utama adalah ketidakpatuhan terhadap standar keamanan FIFA.Setelah sukses menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 pada 2023, Indonesia memiliki peluang untuk menggelar Piala Dunia FIFA yang memerlukan stadion berstandar internasional. Laporan perancangan ini bertujuan untuk mendesain sebuah stadion berstandar FIFA untuk persiapan Piala Dunia dan menciptakan monumen refleksi atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan.Kata kuci: Stadion, Sepak bola, Piala Dunia, Tragedi kanjuruhan, Monumen Refleksi
PERANCANGAN UNIVERSITAS PROF. AGUNG PUTRA DENGAN PENDEKATAN MIXED USE BUILDING DI SEMARANG ariyanto, ariyanto
TERAKOTA : Jurnal Poster Arsitektur, Interior dan Rancang Kota Vol 3, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan formal memiliki peran penting dalam pengembangan potensi manusia. Di bidang kedokteran, pendidikan ini meliputi berbagai disiplin ilmu yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Dengan berkembangnya Stem Cell and Cancer Reasearch (SSCR) di Semarang, diharapkan dapat menciptakan dokter yang mendukung kegiatan akademis di bidang Stem Cell. Dr. Agung Putra, seorang profesional di bidang kedokteran, yang berfokus pada penelitian stem cell untuk menciptakan metode terapi inovatif. Perancangan ini mengambil konsep pendekatan Mixed use yang memiliki makna mengintegrasikan pendidikan dengan komersil. Konsep ini bertujuan menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan, di mana kebutuhan mahasiswa dan masyarakat dapat terpenuhi dengan lebih baik, sambil mendukung pertumbuhan ekonomi di Semarang secara keseluruhan. Penerapan Mixed Use diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan lahan dan meningkatkan kualitas kehidupan di sekitar kampus, serta menciptakan keseimbangan antara aktivitas pendidikan dan bisnis di daerah Semarang. Gedung pendidikan mengambil konsep biophilic yang mewakili fungsional, efisien dan keberlanjutan dengan penggunaan material alami dan penciptaan nuansa ruang yang berbeda. Kajian perancangan ini bertujuan untuk merancang bangunan sebagai pusat pendidikan dan bisnis yang terintegrasi dengan berbagai pelaku eknomi di Semarang dan nasional.Kata Kunci: Universitas, Mixed use, Bisnis, Arsitektur Biophilic