cover
Contact Name
Nurilam Harianja
Contact Email
nurilam@unimed.ac.id
Phone
+6281361631356
Journal Mail Official
Prancishexagon@gmail.com
Editorial Address
Jl. Williem Iskandar Pasar V Medan Estate. Medan, 20221, Sumatera Utara, Indonesia.
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Hexagone
ISSN : 23016582     EISSN : 27455386     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Cette revue contient des articles dans les domaines de l’enseignement du français, de la linguistique, de la culture et de la littérature. Jurnal ini memuat artikel dalam bidang Pengajaran, Linguistik, Budaya, dan Sastra bahasa Prancis. This journal contains articles in the field of French Teaching, Linguistics, Culture and Literature.
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2017): HEXAGONE" : 13 Documents clear
ANALYSE DES COMPARAISONS DANS LE ROMAN « LA GRAMMAIRE EST UNE CHANSON DOUCE » Loly Wandoro Manik; Balduin Pakpahan; Elvi Syahrin
HEXAGONE Jurnal Pendidikan, Linguistik, Budaya dan Sastra Perancis Vol 6, No 1 (2017): HEXAGONE
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/hxg.v6i1.7713

Abstract

ABSTRAKLoly Wandoro Manik. NIM. 2123131033. “Analisis Perbandingan dalam novel yang berjudul La Grammaire Est Une Chanson Douce ". Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis. Jurusan Bahasa Asing. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan. 2017.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis majas perbandingan dan alat perbandingan dari majas perbandingan yang ditemukan di dalam novel La Grammaire Est Une Chanson Douce oleh Erik Orsenna. Teori yang digunakan adalah teori Lundquist (1983) dan Ortony (dalam Reboul 1991 : 81)Metode ini menggunakan deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah novel La Grammaire Est Une Chanson Douce oleh Erik Orsenna. Metode menjelaskan kondisi kebenaran, dan memprioritaskan data yaitu teori.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 33 data majas perbandingan yang terdiri dari 2 majas perbandingan literal dan 31 majas perbandingan non literal. Novel biasanya menggunakan majas non literal supaya kalimat di dalam novel menarik dan kita dapat melihat bahwa terdapat banyak kosa-kata dan ekspresi yang baru. Hasil penelitian ini juga menunjukkan ada 3 alat pembanding digunakan dalam novel. Ketiganya ialah “comme, semblable à, tel”. Kita menemukan alat pembanding “comme” ada 30 kali digunakan, alat pembanding “tel” ada 2 kali digunakan dan mengenai alat pembanding “semblable à” hanya ditemukan 1 kali. Penggunaan alat pembanding “comme” lebih dominan. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan alat pembanding ini di dalam contoh teori diberikan dalam teori Lundquist (1983) dan Ortony (dalam Reboul 1991 :81).Kata kunci: gaya bahasa, perbandingan literal, perbandingan non literal, alat pembanding, novel.
ANALYSE SEMANTIQUE DES ONOMATOPÉES DANS LA BANDE DESSINÉE “LES AVENTURES DE TINTIN” Andri Syaputra Simbolon; Andi Wete Polili; Rabiah Adawi
HEXAGONE Jurnal Pendidikan, Linguistik, Budaya dan Sastra Perancis Vol 6, No 1 (2017): HEXAGONE
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/hxg.v6i1.7516

Abstract

ABSTRAKAndri Syaputra Simbolon, 2123131005 “Analyse Semantique Des Onomatopées Dans La Bande Dessinée Les Aventures de Tintin”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis, Jurusan Bahasa Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan. 2017.Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan tipe, fungsi, dan makna onomatope yang terdapat pada komik “Les Aventures de Tintin”.Metode penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian menggunakan komik “Les Aventures de Tintin”.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe onomatope yang terdapat dalam komik “Les Aventures de Tintin” sebagai berikut : (1) Suara Manusia : paling banyak ditemukan sekitar 33% dengan frekuensi sebanyak 56 dari 170 data yang telah di analisis, (2) Suara hewan, (3) Suara yang dihasilkan oleh benda, (4) Bunyi kehidupan sehari-hari, (5) Bunyi kehidupan sosial dan hobbi, (6) Kealamian bunyi, (7) Warna bunyi, (8) Abstraksi bunyi. Fungsi onomatope yang terdapat dalam komik “Les Aventures de Tintin” sebagai berikut : (1) Onomatope sebagai pembentuk nama benda dan tiruan bunyi, (2) Onomatope sebagai pembentuk nama perbuatan, (3) Onomatope sebagai penunjuk keadaan, (4) Onomatope sebagai pembentuk emosi tokoh, (5) Onomatope sebagai pemberi efek tertentu bagi pembaca. Makna onomatope yang terdapat dari 170 data dalam komik : a) setiap onomatope memiliki makna leksikal, b) Data dikaji menggunakan analisis komponensial yang menghasilkan komponen makna pada setiap kata. Makna onomatope dapat disimpulkan dari komponen makna setiap kata. Kata kunci : Onomatope, Komik, Semantik, Komponensial.
ANALYSE DE L’IDÉE PRINCIPALE DES FAITS DIVERS DU JOURNAL LE PARISIEN Gemina Juni Eka; Evi Eviyanti; Zulherman M.Pd.
HEXAGONE Jurnal Pendidikan, Linguistik, Budaya dan Sastra Perancis Vol 6, No 1 (2017): HEXAGONE
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/hxg.v6i1.7662

Abstract

ABSTRAKGemina Juni Eka, No du Rég 2123131020, Analyse de l’Idée Principale des Faits Divers du journal Le Parisien. Mémoire. Section Française du Département de la Langue Étrangère. Faculté de Lettres et d’Arts. Université de Medan. 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi ide pokok yang ditemukan di dalam artikel berita kecelakaan, pembunuhan dan kebakaran serta mengetahui  penempatan ide pokok berita di dalam artikel berita prancis le parisien. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Penulis menggunakan teori Jocelyne Giasson dan artikel berita prancis le parisien sebagai sumber penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 29 ide pokok implisit di dalam artikel berita dan 47 ide pokok eksplisit di dalam artikel berita prancis le parisien, yang terdiri dari jenis topik berita yaitu kecelakaan dan pembunuhan. 29 ide pokok adalah sont implisit karena informasi penting tidak disampaikan melalui paragraf yang ada di dalam teks berita. Sebagai contoh, paragraf pertama memberikan informasi tentang kecelakaan sebuah pesawat, paragraf kedua menmberikan informasi tentang pendapat dari keluarga para penumpang, paragraf ketiga memberikan informasi tentang kronologis kecelakaan. Sehingga ide pokok dari setiap paragraf harus disimpulkan sendiri oleh pembaca karena di dalam sebuah paragraf mengandung beberapa informasi penting tetapi tidak mengenai topik yang sama. Ide pokok dari 47 paragraf adalah eksplisit karena informasi penting diberikan oleh penulis di dalam paragraf secara langsung. Semua kalimat memberikan informasi penting di dalam sebuah paragraf dengan topik berita yang sama. Penempatan ide pokok yaitu, 22 ide pokok terletak di awal paragraf, 4 ide pokok terletak di pertengahan paragraf, 3 ide pokok terletak di akhir paragraf, dan sebuah ide pokok terletak di awal dan di akhir paragraf. Kata Kunci :ide pokok , artikel berita, surat kabar le parisien

Page 2 of 2 | Total Record : 13