cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Saintia Fisika
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 59 Documents
PEMBUATAN MAGNETIK BARIUM M-HEKSAFERIT YANG DIDOPING ION Cu seri dermayu siregar
Saintia Fisika Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Saintia Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.141 KB)

Abstract

Permanent magnet of Barium M-Heksaferit doped by Cu ions were synthetized with formula BaFe12-x Cux O19, where (x = 0.1, 0.2, 0.3, 0.4, 0.5, and 0.6 % mol). Preparation process of raw materials ranging from mixing and milling Barium Carbonate (BaCO3), Hematite (Fe2O3) and copper oxide (CuO) by wet milling in distilled water medium have done during 20 hours. Material was then dried at a temperature of 1000C for 24 h, calcined at a temperature of 10000C by using electric furnace for 2 hours. The crystallinite size was determined to be 400 mesh (38 µm). Sintering process was carried out by using electric furnace Thermolyn at temperature 11000C. Characterization include SEM / EDX, physical properties (density and porosity by Archimedes method), using permagraph magnetic properties and crystal structure by XRD. Elemental analysis on testing SEM / EDX showed that Fe element has the greatest wt% (52.61%). The sample detected  element Al as an impurity. The hysteresis curve can be seen the value of magnetic BaFe12-x Cux O19 who have made ​​bulk density produces approximately 3.8 to 5.2 g/cm3, porosity of 1.6 to 10.7%, a strong magnet from 43.36 to 100.42 G , remanent magnetic induction (Br) 20-320 G, koercivitas (HcJ) 1, 07 to 9.22 kOe and enenrgy production (BH) max from 0.05 to 0.92 kGOe. Effect of Cu doping tends to increase the value of density, lower porosity, and improve the magnetic properties.
PEMBUATAN MAGNET BONDED PERMANEN PrFeB DENGAN BINDER POLYESTER DAN SILICONE RUBBER Hilda Ayu Marlina
Saintia Fisika Vol 5, No 1 (2013): Saintia Fisika
Publisher : Saintia Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.386 KB)

Abstract

Research on fabrications of bonded magnets PrFeB type MQEP 16-7 with polyester and silicone rubber binder has been done. The purpose of this study is determination of the effect of polyester and silicone rubber matrix on the mechanical and magnetic properties in the manufacture of bonded magnets PrFeB. The process of fabrications bonded magnets PrFeB made by mixing powder and magnets PrFeB respectively - each with variations binder composition (wt%) are 2, 4, 6, and 8. For each sample takes 8 grams total mass of bonded magnets PrFeB. The samples were made by using compression molding method with a sample pressure of 5 tons. Curing temperature of 150° C for samples bonded magnet with polyester binder and room temperature for samples bonded magnet with silicone rubber binder. The results showed that the best magnetic field derived from the manufacture of bonded magnets with the addition of 2% silicone rubber binder at 1156.9 G and energy product (BH)max 9.15 MGOe, with a value of 10.4 BHN Brinell hardness and compressive strength of 22.3 MPa.Keywords: Bonded magnet, PrFeB, polyester, silicone rubber, magnetic properties, mechanical properties
PENGARUH KOMPOSISI BAHAN BAKU SECARA STOIKIOMETRI DAN NON STOIKIOMETRI TERHADAP SIFAT FISIS DAN MAGNET PADA PEMBUATAN MAGNET PERMANEN BaO.6Fe2O3 kharismayanti Ritonga
Saintia Fisika Vol 5, No 1 (2013): Saintia Fisika
Publisher : Saintia Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.392 KB)

Abstract

ABSTRACTWe have made hard magnetic Barium Heksaferit from BaCO3 and Fe2O3 technical with varying composition of BaCO3 and Fe2O3 in Stoichiometric ratio (1:6) and Non Stoichiometric ratio (1:6,5). Preparation process by wet mixing and grinding by using Plenatery Ball Milling (PBM) and dried, The testing of Analyze Temperature Differential (DTA) to determine the calcination temperature. The powder then calcined at 10000C and held for 2 hours. Subsequently analyzed using X-Ray Diffractometer (XRD) and the results indicate that the structure has been formed BaO.6Fe2O3. The powder was then sieved to pass 400 mesh (38μm) by adding 3 %wt seluna as adhesives. Printing was done using a magnetic anisotropy field press and pressurized at 5 tons. Then sintered with temperature 11500C, and held for 2 hours. Characterization includes: XRD analysis, flux density measurements with a gaussmeter, measure the density, porosity, BaO.6Fe2O3 morphology with SEM andmeasurement BH curve with permagraf. From the research that has a magnetic Barium Heksaferit the highest magnetic field strength magnets are made with Non-Stoichiometric, is 506,3 Gauss, density = 3,9 g/cm3, porosity = 5,96%, shrinkage = 21.37%, Remanensi (Br) = 1,27 kG, Coercivity (HcJ) = 3,88 kOe, Energy product (BH max) = 0.36 MGOe.Key Word : Hard Megnetic, BaO.6Fe2O3, Stoichiometric and Non stoichiometric ratio, density, BH curve.
SINTESIS DAN KARAKTERISASI BARIUM M-HEKSAFERIT DENGAN DOPING ION Mn DAN TEMPERATUR SINTERING silvi ana simbolon
Saintia Fisika Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Saintia Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.304 KB)

Abstract

Telah diakukan pembuatan magnet permanen Barium M-Heksaferit yang didoping ion Mn dengan variasi x = 0,1-1,5 (%mol) menggunakan metoda mechanical alloying. Proses preparasi bahan dasar Barium Karbonat (BaCO3), Hematit (Fe2O3) dan Mangan Oksida (MnO) dicampur dengan cara wet milling (ball mill) dengan media aquades selama 20 jam. Selanjutnya dikeringkan pada temperatur 1000C selama 24 jam, dikalsinasi pada temperatur 10000C selama 2 jam, dan dianalisa dengan XRD. Dari hasil analisa XRD menunjukkan bahwa telah terbentuk struktur kristal Barium M-Heksaferit (BaFe12-xMnxO19) dengan parameter kisi a = b =5,865Å , c = 23,099 Å dan  V = 794,25 Å3. Serbuk yang telah dikalsinasi kemudian digerus dan diayak hingga lolos ukuran partikel 400 mesh, dicampur bahan perekat Celuna WE-518 sebanyak 3%wt dan dicetak dengan tekanan 1,3tonf /cm2 sehingga membentuk pellet dengan diameter 20 dan tebal 10 mm. Sampel yang telah dicetak kemudian disinter menggunakan tungku listrik Thermolyne dengan heating rate 30C/menit dan variasi temperatur sintering 11000C, 11500C, dan 12000C, masing – masing pada suhu tersebut ditahan selama 2 jam. Karakterisasi yang dilakukan meliputi sifat fisis yaitu densitas dan porositas dengan metode Archimedes, penyusutan dengan menggunakan dilatometer, morfologi dan analisa mikrostruktur dengan menggunakan SEM/EDX dan XRD. Dari hasil pengukuran densitas dan porositas magnet BaFe12-xMnxO19 menunjukkan bahwa nilai densitas cenderung menurun dan porositas meningkat sebanding dengan jumlah doping ion Mn. Kondisi optimum dicapai pada suhu sintering 1100 0C dengan nilai x = 0,1,menghasilkan densitas = 4,77 g/cm3 dan porositas = 15,4%. Dari hasil foto SEM/EDX terlihat adanya cacat berupa retakan berbentuk garis dengan lebar 2,05 µm dan berpori yang memiliki diameter sebesar 2,88 µm. Dari hasil analisis unsur menunjukkan bahwa kandungan Fe =53,11%, Ba = 11,94%, O = 28,97%, A l=3,38dan C =2,6% (wt%).
PEMAKAIAN MODUL GPS LR9540 (NMEA) UNTUK MENDAPATKAN DATA WAKTU UNIVERSAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 andhika satria
Saintia Fisika Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Saintia Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.927 KB)

Abstract

Telah dirancang sebuah alat yang dapat menampilkan waktu menggunakan modul GPS LR9540. Alat ini memanfaatkan modul GPS sebagai media penangkap jaringan dari satelit dan kemudian meneruskan ke mikrokontroler untuk dirubah datanya agar bisa ditampilkan di display berupa kumpulan LED yang berbentuk seperti seven segment. Data jam ini akan disimpan di IC RTC (Real Time Clock) berupa DS1307. Yang menjadi pusat pengendali semua proses adalah mikrokontroler ATMEGA8535, dalam hal ini perangkat lunak yang dirancang menggunakan bahasa C. Alat ini berjudul “Pemakaian Modul GPS LR9540 (NMEA) Untuk Mendapatkan Data Waktu Universal Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535”
MODIFIKASI PENAKAR HUJAN OTOMATIS TIPE TIPPING BUCKET DENGAN HALL EFFECT SENSOR ATS276 valentina sophia
Saintia Fisika Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Saintia Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.493 KB)

Abstract

Hujan merupakan salah satu parameter cuaca yang diamati di lingkungan BMKG. Pengukurannya saat ini sudah dilakukan dengan alat otomatis, walaupun begitu masih banyak ditemui pengukuran yang dilakukan dengan alat konvensional di lapangan. Alat otomatis yang ada juga masih mahal maka diperlukan alat pengukur curah hujan yang handal dengan harga yang ekonomis (tekno-ekonomis). Alat ini bekerja menggunakan sensor magnet ATS276. Prinsipnya sama seperti switch yang lainnya, tiap tip yang terjadi, magnet bertemu maka switch akan on. Ketika on, switch akan memberi input ke rangkaian pengolah signal, lalu input tersebut diolah. Setelah diolah, hasil pengolahan datanya ditampilkan di monitor dan disimpan. Percobaan ini adalah memodifikasi sebuah alat pengukur curah hujan yang telah ada dengan mengganti sensor magnet yang lebih mudah penggunaannya. Sensor magnet sebagai penakar curah hujan menggunakan jenis tipping bucket dengan resolusi alat sebesar 0.5 mm. Alat ini akan menampilkan hasil pengukurannya serta menyimpan hasil pengukurannya di komputer. Hasil pengukuran yang dicapai dengan alat ini menghasilkan data dengan tingkat keakuratan sekitar 98%.   Kata Kunci : curah hujan, pengukur curah hujan, sensor magnet ATS 276
PEMBUATAN ALAT UKUR KECEPATAN ANGIN DAN PENUNJUK ARAH ANGIN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT-MEGA8535 Maya Azlinaa
Saintia Fisika Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Saintia Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.058 KB)

Abstract

Akuisisi data kecepatan angin dan arah angin dibutuhkan demi mendapatkan data yang akan dipakai dalam berbagai sektor kehidupan. Dalam penelitian dan pembahasan ini penulis merancang alat ukur kecepatan angin dan arah angin berbasis mikrokontroller at-mega 8535. Tujuan dari penelitian dan pembahasan ini adalah untuk menghasilkan suatu alat pengukur kecepatan angin dan arah angin yang murah, handal. Untuk keperluan ilmu pengetahuan,khususnya mengenai Metrologi dan geofisika diperlukan suatu alat yang dapat mengukur kecepatan angin dan arah angin. Dalam penelitian dan pembahasan ini, dibuat dua perangkat keras yaitu untuk mengukur kecepatan angin dan untuk menunjukan arah angin. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin menggunakan sensor optocoupler sebagai transducer. Alat ini dibuat sedemikian hingga dapat mengukur kecepatan angin minimal 1 m/s dan maksimal 60 m/s. Sedangkan untuk menunjukan arah angin menggunakan sensor rotary encoder yaitu suatu sensor digital yang keluarannya berupa bit-bit digital sehingga mampu memenunjukan arah angin dari 0 hingga 360 dengan ketelitian 0,50.
Aplikasi Fungsi Green Pada Dinamika Sistem Fisis-Massa Pegas Dengan Shock Absorber Mangara Tua Sitanggang
Saintia Fisika Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Saintia Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.984 KB)

Abstract

Telah dilakukan perhitungan secara analitik mengenai sistem persamaan fisis pada massa pegas shock absorber dengan menggunakan metode fungsi green dan metode koefisien tak tentu. Dalam hal ini akan didapatkan solusi yang sama dari persamaan fisis massa pegas dengan shock absorber dengan menggunakan metode yang berbeda tersebut. Perbedaannya hanya terletak pada nilai konstanta yang dihasilkan dari penyelesaian tersebut.Telah dilakukan juga verifiksi terhadap hasil yang didapat dengan menggunakan perangkat lunak mathematica 8.
SISTEM PENGAMANAN HANDPHONE MENGGUNAKAN SENSOR ACCELEROMETER UNTUK MENDETEKSI GERAKAN JATUH BEBAS Tiomas Eldayani Sinaga
Saintia Fisika Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Saintia Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.593 KB)

Abstract

Pada umumnya kerusakan handphone karena kelalaian (terjatuh) sering kali terjadi, dan tingkat kerusakan handphone akan lebih parah bila kondisi alat yang terjatuh masih dalam kondisi aktif (memungkinkan  terjadinya  short  circuit).  Sehingga  untuk  mengatasi  hal  tersebut  maka diperlukan  proteksi  yang  lebih  canggih  untuk  meminimalisir  tingkat  kerusakan  handphone tersebut.  Sistem  pengamanan  handphone  menggunakan  sensor  accelerometer  untuk  mendeteksi gerakan jatuh bebas adalah salah satu alternative untuk meminimalisir tingkat kerusakan pada handphone.  Sensor  accelerometer  akan  mendeteksi  adanya  gerakan  jatuh  bebas  pada handphone saat  terjatuh,  sehingga  Atmega8  sebagai  chip  utama  untuk  mengambil  alih  sistem power pada handphone saat terjatuh yang mengakibatkan handphone nonaktif.