cover
Contact Name
Farel Yosua Sualang
Contact Email
sualangfarel@gmail.com
Phone
+6281329121481
Journal Mail Official
jurnalpistis@gmail.com
Editorial Address
https://pistis.sttii-yogyakarta.ac.id/index.php/jurnal/editorialteam
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktia
ISSN : 14129388     EISSN : 29863708     DOI : https://doi.org/10.51591/pst.v25i1
Core Subject : Religion,
Journal Pistis: Theology and Practice is a journal that accepts and publishes academic research in the fields of Theology (Biblical Theology, Systematic Theology) and Practice (Missiology, Christian Religious Education, Church History, and Expository Preaching). Journal Pistis publishes two editions per year, namely the June Edition and the December Edition.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 24 No. 1 (2024): Vol. 24 No. 1 (2024): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika" : 5 Documents clear
Seksualitas Suami Istri Kristen Menurut 1 Korintus 7:3-5 Buulolo, Markus
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 24 No. 1 (2024): Vol. 24 No. 1 (2024): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51591/pst.v24i1.135

Abstract

Seks adalah pemberian Allah yang indah dan sakral. Seks harus dilakukan di dalam pernikahan dan dilakukan dengan pasangan yang sah. Ketika seks tidak dinikmati dan dihayati oleh pasangan suami istri maka hal tersebut menjadi celah bagi perselingkuhan dan perceraian terjadi di dalam keluarga Kristen. Oleh sebab itu, maka penulis membahas dan meneliti judul dalam karya ilmiah ini, yaitu: Konsep Seksual hubungan Suami Istri Kristen Menurut I Korintus 7:3-5. Penulis membuat rumusan masalah yang akan menjadi fokus penelitian penulis, yakni bagaimana konsep seksual hubungan suami istri Kristen menurut I Korintus 7:3-5. Dengan tujuan agar mengetahui konsep seksual hubungan suami istri Kristen menurut I Korintus 7:3-5 dan pengaruh konsep seksual hubungan suami istri Kristen menurut I Korintus 7:3-5 terhadap keharmonisan suami istri Kristen.
Sintesis Penggunan Kata "Haleluya" Sebagai Bentuk Inclusio Terhadap Sifat-Sifat Allah dalam Mazmur 150 Pirenaningtyas , Blessing Lovely
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 24 No. 1 (2024): Vol. 24 No. 1 (2024): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51591/pst.v24i1.146

Abstract

Kitab Mazmur merupakan salah satu kitab yang paling sering dikenal karena isinya yang merupakan literatur puisi yang digunakan sebagai sebuah puji-pujian kepada Tuhan. Sebagai sebuah teks liturgi, kitab ini khususnya Mazmur 150 merupakan mazmur ajakan untuk memuji Tuhan. Namun sekarang ini seringkali seseorang hanya melakukan ibadah kepada Allah sebagai sebuah rutinitas tanpa adanya kesadaran untuk memberikan yang terbaik bagi Allah. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk membantu pembaca menyadari bahwa Mazmur 150 menyajikan ajakan yang sempurna dalam hal memberi puji-pujian kepada Allah karena eksistensi-Nya. Metode yang digunakan dalam karya tulis ini adalah dengan metode hermeneutika dengan memperhatikan beberapa analisis dan melakukan literatur review. Artikel ini menemukan makna inclusio terhadap teologi proper mengenai sifat-sifat Allah terhadap alam semesta dan alat-alat musik.
Apakah Standard Cantik adalah Fisik? Mendefinisikan Ulang Kecantikan Perempuan Menurut Kidung Agung 1:5-6 Dewanto, Ignasius Teguh; Prabowo, Paulus Dimas
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 24 No. 1 (2024): Vol. 24 No. 1 (2024): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51591/pst.v24i1.160

Abstract

Standar kecantikan seringkali dipersepsikan sebagai atribut fisik yang mencakup ciri-ciri seperti wajah simetris, tubuh ramping, atau kulit cerah. Persepsi ini perlu ditinjau lebih dalam tentang apakah kecantikan hanya berdasarkan pada aspek fisik semata. Fenomena ini memunculkan pertanyaan mengenai apa pandangan Alkitab dalam Kidung Agung 1:5-6 tentang kecantikkan yang sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi standar kecantikan memang hanya berkaitan dengan penampilan fisik ataukah ada dimensi lain yang turut membentuk persepsi kecantikan. Menggunakan pendekatan eksegese dengan metode hermeneutika puisi Ibrani, hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun fisik sering menjadi fokus utama dalam definisi kecantikan, karakteristik non-fisik seperti kepribadian, rasa percaya diri, dan kebaikan hati juga mempengaruhi persepsi kecantikan seseorang. Oleh karena itu, standar kecantikan yang bersifat holistik lebih relevan daripada sekadar mengacu pada atribut fisik semata. Penelitian ini menegaskan pentingnya memahami kecantikan sebagai konsep yang lebih kompleks dan multidimensional.
Dampak Jebakan Kesombongan Bagi Generasi Milenial: Kajian Struktur Paralelisme Dalam Amsal 16:18-19 Latupeirissa, Dewi; Pattinaja, Aska Aprilano
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 24 No. 1 (2024): Vol. 24 No. 1 (2024): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51591/pst.v24i1.161

Abstract

Amsal 16:18-19 adalah amsal yang banyak dikutip karena berbicara mengenai dampak dari jebakan kecongkakan dan kesombongan. Disebut jebakan, karena tanpa disadari kesombongan menjebak siapa saja dan menggiring mereka ke arah kehancuran dan kejatuhan. Sudah banyak peneliti yang membahas mengenai Amsal 16:18-19, tetapi dalam studi literatur, penelitian ini menemukan bahwa penelitian-penelitian sebelumnya hanya berfokus kepada makna frase kecongkakan dan tinggi hati serta mengabaikan unsur paralelisme yang terdapat dalam teks ini. Oleh sebab itu artikel ini akan melakukan kajian lebih spesifik dan komprehensif mengenai Amsal 16:18-19 dilihat dari lensa kajian paralelisme yang berimplikasi kepada generasi milenial. Berdasarkan metode hermeneutik sub genre sastra hikmat, maka penelitian ini menemukan: Pertama, Kehancuran Hubungan Persahabatan; Kedua, Kejatuhan Akibat Tekanan Mental dan Emosional; Ketiga, Kerusakan Kehidupan Spritual. Penelitian menjadi peringatan kepada semua generasi milenial agar berhati-hati dengan jebakan kesombongan.  
Kajian Mazmur 131:1-3 Untuk Meresponi Fenomena Flexing Di Media Sosial Lenggen, Devi chahyani
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 24 No. 1 (2024): Vol. 24 No. 1 (2024): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51591/pst.v24i1.164

Abstract

Fenomena flexing diri di media berkaitan dengan memamerkan keberhasilan dan prestasi, yang dapat berdampak negatif pada persepsi diri dan hubungan sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis flexing dari perspektif spiritual seperti yang revelansi dengan Mazmur 131:44:1-3. Kajian ini akan menggunakan pendekatan interpretatif untuk mengungkap kerendahan hati dan kedamaian batin yang ditunjukkan oleh Raja Daud. Dalam ayat-ayat ini, Daud menekankan pentingnya tidak bersikap sombong dan meninggalkan ambisi yang berlebihan, yang konsisten dengan prinsip kerendahan hati dalam iman Kristen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan nilai-nilai ini tidak hanya membantu individu mengatasi tekanan sosial yang ditimbulkan oleh perilaku menyimpang, tetapi juga membantu mereka  menemukan kedamaian sejati dalam hubungan mereka dengan Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini mengajak para pembaca untuk merenungkan sikap dan nilai-nilai di masa media dan nilai yang dipegang dalam era media sosial yang penuh tantangan.

Page 1 of 1 | Total Record : 5