cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Vokasi
ISSN : 20882866     EISSN : 24769401     DOI : 10.21831
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2012): Februari" : 12 Documents clear
Model pembelajaran soft skill terintegrasi pada siswa SMK program studi keahlian tata boga Hamidah, Siti
Jurnal Pendidikan Vokasi Vol. 2 No. 1 (2012): Februari
Publisher : ADGVI & Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.249 KB) | DOI: 10.21831/jpv.v2i1.1016

Abstract

Kajian model pembelajaran soft skills terintegrasi bertujuan untuk mengkaji model hipotetik dari pembelajaran soft skills siswa SMK Boga. Model dikembangkan berdasarkan kajian konsep-konsep soft skills dikaitkan dengan konteks pembelajarannya pada bidang tata boga. Soft-skills diidentifikasi dari kurikulum jasa boga kelompok produktif dan dieksplorasi dari dunia industri terkait. Kemudian soft skills dari hasil identifikasi ini diintegrasikan dengan pendekatan topik dan multi target. Implementasinya dalam pembelajaran menggunakan pendekatan psikologi pemebelajaran eklektik antara behaviourisme, kognitvisme, konstruktivisme, dan humanisme. Rancangan model ini menekankan peran aktif siswa mulai dari merancang perilaku soft skills, mengkonstruk soft skills terintegrasi melalui pengalaman belajar berbasis manajemen kinerja, dan melakukan refleksi untuk perbaikan berkelanjutan. SOFT-SKILLS INTEGRATED LEARNING MODEL FOR VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENTS OF HOME ECONOMICS EDUCATIONAbstractThis study of soft-skills integrated learning model was aimed at investigating a hypothetic model of learning for Vocational High School students of home economics education. The model was developed from concepts of soft-skills as well as the learning within the context of home economics education. The soft-skills were identified through out of the curriculum of vocation for food service program as well as through out demanded soft skills by industries partners. The identied soft skills then, integrated into the curriculum by using topics and muli-target approaches. This model is implemented by eclecitally combining among these four psychological approaches. This model design indeed encouraging students actively ranging from pre-determined soft skills to be achieved, constructing integrated soft skills through learning experience based on performance management, and reflecting for a sustainable improvement of student soft skills.
Faktor-faktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha siswa SMK Vemmy, Caecilia
Jurnal Pendidikan Vokasi Vol. 2 No. 1 (2012): Februari
Publisher : ADGVI & Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.047 KB) | DOI: 10.21831/jpv.v2i1.1022

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha siswa SMK Program Studi Keahlian Teknik Otomotif di Kabupaten Tabalong- Kalimantan Selatan. Populasi penelitian ini sebanyak 162 siswadan sampel sebanyak 114 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Analisis data menggunakan teknik regresi linier berganda. Hasil analisis menemukan bahwa intensi berwirausaha siswa SMK Program Studi Keahlian Teknik Otomotif di Kabupaten Tabalong- Kalimantan Selatan tergolong pada kateori sedang. Uji hipotesis menemukan bahwa variabel kebutuhan akan berprestasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berwirausaha sebesar 0,299 (sig.0,003). Begitu pula kreatifitas sebesar 0,384 (sig.0,000); kemandirian sebesar 0,292 (sig. 0.006); keberanian mengambil risiko sebesar 0,380 (sig.0,012); toleransi keambiguan sebesar 0,491 (sig. 0,011); pengaruh orang tua sebesar 0,242 (sig.0,049) dan self efficacy sebesar 0,493 (sig.0,000) berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berwirausaha. Pada uji F menemukan variabel kebutuhan akan berprestasi, kreatifitas, kemandirian, keberanian mengambil risiko, toleransi keambiguan, pengaruh orang tua dan self efficacy secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berwirausaha dengan nilai 34,415 dan sig.0,000. Adjusted R2 sebesar 0,674 menunjukkan bahwa variabel independent secara bersama-sama memberikan sumbangan efektif sebesar 67,4% terhadap intensi berwirausaha siswa SMK Program Studi Keahlian Teknik Otomotif di Kabupaten Tabalong-Kalimantan Selatan, sisanya sebesar 32,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain selain faktorfaktor yang dibahas dalam penelitian ini. FACTORS AFFECTING ENTREPRENEURIAL INTENTION OF ENGINEERING VOCATIONAL SCHOOL STUDENTSAbstractThe objective of this research is to identify factors which affect Entrepreneurial Intention of Engineering Vocational School in Tabalong, South Kalimantan.The population of this research is 162 students. A technique called proportional random sampling is used. From this technique, about 114 students are concluded. Also, the method of collecting data is using the questionnaire and interview, whereas dual linear regression technique is used as data analysis.Based on the data analysis, the entrepreneurial intention of Engineering Vocational School Students in Tabalong, South Kalimantan can be categorized in medium level. The variable found in earlier hyphoteses leads to a result that the Entrepreneurial Intention is positively affected significant by need for achievement (n Ach) for 0.299 (sig. 0.003); creativity 0.384 (sig. 0.000); independence 0.292 (sig. 0.003); risk tolerance 0.380 (sig. 0.012); ambiguity tolerance 0.491 (sig. 0.011); parental influence 0.242 (sig. 0.049) and self efficacy 0.493 (sig. 0,000). An F-Test is formulated and thus, can be concluded that the variable of need for achievement, creativity, independence, risk tolerance, ambiguity tolerance, parental influence are positively and significantly related to entrepreneurial intention with a value of 34.415 and sig. 0.000. Adjusted R 2 of 0.674 indicates that independent variable stimulateunously affects 67.4% on the entrepreneurial intention of Engineering Vocational School students in Tabalong, South Kalimantan. The rest 32.6% is explained by the other factors to this research.
Pengetahuan sikap tindak wirausaha melalui pendidikan teknologi pengolahan hasil pertanian Kuswardinah, Asih
Jurnal Pendidikan Vokasi Vol. 2 No. 1 (2012): Februari
Publisher : ADGVI & Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.569 KB) | DOI: 10.21831/jpv.v2i1.1017

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: menemukan model penguatan sikap tindak wirausaha melalui pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT). Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah. Pengambilan sample dilakukan secara purposif sampling, dengan pertimbangan sekelompok subyek yang memiliki karakteristik: sebagai anggota KWT kategori proaktif, reaktif dan nonaktif; memiliki status sosial ekonomi rendah, berdomisili di Kabupaten Semarang. Jumlah sample 198 orang. Penelitian ini adalah penelitian tindakan (Action Research), yang diharapkan menghasilkan model dan modul pemberdayaan KWT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tingkat pengetahuan siswa paska pendidikan pada kategori baik; (2) terbukti ada peningkatan pengetahuan siswa paska pendidikan. Berdasarkan temuan hasil penelitian, beberapa saran yang dapat disampaikan khususnya untuk dinas terkait di Kabupaten Semarang, yakni: Bagi Dinas Pertanian: akan lebih tepat memasukan program kewirausahaan; pengolahan pangan hasil pertanian (lokal). ke dalam program kerja rutin KWT. STRENGTHENING STUDENTS ENTREPRENEURSHIP THROUH EDUCATION OF PROCESSING TECHNOLOGY OF FARMINGAbstractThis research was aimed at investigating model of strengthening student entrepreneurship through Female Farmer Group (FFG). This research was conducted in Kabupaten Semarang, the Province of Jawa Tengah. The 198 people was the sample and was selected purposively from the population. Subject was selected based on some criteria: pro-active, reactive, and non-active member of FFG; low economics condition, and Kabupaten Semarang inhibitants. This action research was expected to produce model and module for FFG empowerment. The results of research: (1) student knowledge was good; (2) student achievement was improved. This research recommendation is for the county office of farming, that it is better to provide entrepreneurship program for FFG empowerment.
Model penyelenggaraan work-based learning pada pendidikan vokasi Diploma III Otomotif Siswanto, Budi Tri
Jurnal Pendidikan Vokasi Vol. 2 No. 1 (2012): Februari
Publisher : ADGVI & Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1168.568 KB) | DOI: 10.21831/jpv.v2i1.1013

Abstract

Penelitian bertujuan: (1) menemukan model penyelenggaraan work-based learning pada pendidikan vokasi program Diploma III Otomotif yang dapat meningkatkan kualitas hasil belajar; (2) mengetahui luaran penyelenggaraan work-based learning dengan model yang dikembangkan. Penelitian R&D dan eksperimen ini dilaksanakan di beberapa pusdiklat/training center berbagai APM (Agen Pemegang Merek) Otomotif di Jakarta, Karawang, Tangerang, dan Bekasi. Populasi penelitian: seluruh mahasiswa Diploma III program studi Teknik Otomotif yang melaksanakan program pengalaman lapangan/praktik industri di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Dua kelompok mahasiswa sebagai sampel penelitian berjumlah 100 mahasiswa ditentukan dengan teknik purposive sampling yang meliputi 3 PTN dan 3 PTS di DIY dan Jawa Tengah. Eksperimen dilaksanakan dengan rancangan faktorial 2 x 1. Validasi isi dilakukan dengan expert judgement dan analisis faktor dan reliabilitas butir dengan formula Alpha Cronbach dan KR-20. Data dianalisis dengan analisis deskriptif, korelasi, regresi, jalur, uji-t dengan bantuan program SPSS.17 dan Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan program LISREL 8.80, taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) model WBL Rolling Terpadu cocok digunakan dalam penyelenggaraan program work-based learning Diploma III Otomotif untuk meningkatkan kualitas hasil belajar; (2) luaran (output) dari model WBL Rolling Terpadu yaitu: pengetahuan mekanik otomotif, sikap profesional, kesiapan mental kerja, dan kemandirian mahasiswa pada kelas model lebih tinggi secara signifikan dibanding kelas konvensional. WORK-BASED LEARNING IMPLEMENTATION MODEL IN AUTOMOTIVE DIPLOMA III VOCATIONAL EDUCATIONAbstractThis research was aimed at: (1) finding the work-based learning implementation model in Automotive Diploma III program, (2) revealing the WBL performance outputs. R&D and experimental research was conducted at several training centers of automotive authorized dealer agencies or (APM) in Jakarta, Karawang, Tangerang, Bekasi. The population were students of Automotive Diploma III study program who were trained in industrial attachment program in Central Java and Yogyakarta Special State provinces. Two groups of 100 students as subject with purposive sampling techniques. Experiment was conducted with 2x1 factorial design. Validity was examinded by expert judgment and by factors analysis. Cronbach's Alpha formula and KR-20 were used to examine the reliability. Data were analyzed by correlation, multiple regression, path, and t-test with SPSS ver.17. Goodness of Fit model were tested by Structural Equation Modeling (SEM) with LISREL 8.80. The results show that (1) WBL Rolling Terpadu model is fit to improve performance outputs in the implementation Automotive Diploma III work-based learning program, (2) outputs of WBL Rolling Terpadu model are initial automotivemechanic knowledge, professional attitude, work mentally readiness, and personality attitude. These outputs of the experimental group in student work-based learning performance are higher than that of control group.
Pengembangan laboratorium virtual untuk kegiatan paraktikum dan memfasilitasi pendidikan karakter di SMK Jaya, Hendra
Jurnal Pendidikan Vokasi Vol. 2 No. 1 (2012): Februari
Publisher : ADGVI & Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.193 KB) | DOI: 10.21831/jpv.v2i1.1019

Abstract

Tujuan kajian ini adalah untuk mengembangkan laboratorium virtual dalam meningkatkan keterampilan dalam praktik di lab tanpa memerlukan bantuan pendamping dan tidak terikat dengan waktu dan tempat, dan memfasilitasi pendidikan karakter bagi siswa. Virtual laboratory terdiri dari beberapa bagian yaitu: pre-test, post-tests, tugas-tugas, tutorial, simulasi, dan bahan-bahan laboratorium. Learning lab dikembangkan di dalam mata pelajaran produktif dan didukung oleh authoring tools. Virtual labs harus interaktif, dinamik, animatif, tidak membosankan dan didukung oleh keinginan pengguna untuk belajar dan memahami matapelajaran produktif. Laboratorium virtual digunakan untuk meningkatkan kompetensi siswa sekolah kejuruan dalam arti kognitif, psikomotor, dan karakter siswa. VIRTUAL LABORATORY DEVELOPMENT FOR PRACTICUM AND FACILITATING CHARACTER EDUCATION IN VOCATIONAL HIGH SCHOOLAbstractThe purpose of this virtual laboratory is preparing students to improve skills in laboratory practice without the need for escort assistance and are not bound by time and place and facilitate the character education for the student. Virtual laboratory consists of pre-test, posttests,Assignment, tutorials, simulations and lab materials. Learning lab was developed in productive subjects are supported by the software authoring tools. Virtual labs are interactive, dynamic, and animatif, not boring and can to support the user desires to learn and understand course productive material. Virtual laboratory to improve the competence of vocational students in terms of cognitive, psychomotor, and character of the students.
Praksis pembelajaran kewirausahaan pada unit produksi jasa boga Mahfud, Tuatul
Jurnal Pendidikan Vokasi Vol. 2 No. 1 (2012): Februari
Publisher : ADGVI & Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.535 KB) | DOI: 10.21831/jpv.v2i1.1014

Abstract

Penelitian bertujuan menemukan konsepsi guru tentang pembelajaran kewirausahaan, kompetensi kewirausahaan yang dikembangkan pada unit produksi sekolah dalam bidang jasa boga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif jenis studi kasus. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, ketua program studi, kepala unit produksi, dan siswa. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi dan dianalisis menggunakan model interaktif dari Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, data display, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) belajar kewirausahaan memerlukan kegiatan nyata (hands-on) dengan melibatkan siswa pada kegiatan usaha yang nyata dalam unit produksi; (2) kompetensi kewirausahaan dikembangkan melalui unit produksi adalah: pengetahuan tentang kewirausahaan melalui pengetahuan diri dan pengetahuan praktis; sikap kewirausahaan meliputi etos kerja, disiplin, kemandirian, dan kreativitas, keterampilan berkomunikasi, keterampilan konseptual, keterampilan pengambilan keputusan, keterampilan mengatur waktu, keterampilan kepemimpinan. Model pembelajaran kewirausahaan yang dikembangkan melalui unit produksi adalah: produksi luar dan produksi dalam, dan kantin mobil. Evaluasi dan monitoring dilakukan melalui dua cara, dengan monitoring kinerja dan produk. PRAXIS OF ENTREPRENEURSHIP LEARNING IN THE CATERING SERVICES PRODUCTION UNITAbstractThe Praxis of Entrepreneurship Learning in the Food services Production Unit. This study aims to investigate teachers' concepts of entrepreneurship learning, entrepreneurship competencies developed in the production unit, and entrepreneurship learning processes in the production unit of food services in SMK Negeri 6 Yogyakarta. This study employed the qualitative case study. The research subjects were the principal, head of the study program, head of the production unit, and students. Data were collected through interviews, observations, and documentation. The collected data were analyzed using Miles and Huberman model consisting of data reduction, data display, and conclusion. The result shows that: (1) Entrepreneurship learning needs hands-on-experiences-based; (2) the entrepreneurship competency developed through the production unit includes a) entrepreneurship knowledge, consisting of self-knowledge and practical knowledge, b) entrepreneurship attitudes, consisting of work ethos, autonomy, discipline, creativity, and innovativeness, and c) entrepreneurship skills, consisting of: technical skill, human relations skill, conceptual skill, decision making skill, time management skill, and leadership skill; (3) no instructional standard employed in to develop entrepreneurship in production unit. There are three entrepreneurship learning models employed in the production unit: inside production, outside production, and mobile canteen. The learning outcome is measured in two ways, i.e. performance and product monitoring. Meanwhile, evaluation of the students' learning progress is conducted by using profit-based evaluation.
Integrasi bahan ajar kewirausahaan bidang produktif bangunan Hariyanto, V Lilik
Jurnal Pendidikan Vokasi Vol. 2 No. 1 (2012): Februari
Publisher : ADGVI & Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.042 KB) | DOI: 10.21831/jpv.v2i1.1020

Abstract

Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan diharapkan: (1) bekerja pada bidang pekerjaan yang sesuai dengan bidang kejuruannya, (2) melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, dan (3) berwirausaha. SMK Bangunan harus mampu membuat lulusannya menciptakan laangan kerja. Hal ini dapat dicapai salah satunya dengan mengintegrasikan kewirausahaan ke dalam pembelajaran mata pelajaran produktif. Ada tiga rumusan masalah, yaitu: (1) bagaimana mengimplementasikan standard kometensi dan kompetensi dasar, silabus kerja batu? (2) bagaimana integrasi mata pelajaran kewirausahaan ke dalam mata pelajaran produktif? (3) bagaimana pengembangan RPPnya? Langkah-langkah integrasi meliputi: (1) identifikasi elemen kewirausahaan, (2) identifikasi pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai, (3) mengklasifikasi di dalam bentuk topic dan tema, (4) identifikasi kompetensi dasar, (5) menemukan strategi belajar, (6) revisi, (7) uji coba. Kesimpulan: (1) mata pelajaran kewirausahaan dan mata pelajaran produktif untuk praktik kerja konstruksi dan beton dapat diintegrasikan, (2) Hasil integrasi dapat meningkatkan kesiapan siswa, (3) (2) Product integration can foster entrepreneurship student readiness. ENTREPRENEURSHIP LEARNING MATERIAL INTEGRATION INTO VOCATIONAL SUBJECTS IN BUILDING TECHNOLOGY STUDY PROGRAMAbstractVocational School graduates should be able to: (1) work in the vocational field in accordance with the disciplines learned, (2) pursue at higher levels of education, and (3) Entrepreneurial. SMK Building should be able to make the graduates able to find a job or to create jobs by him/herself.". Three problems are formulated, namely: (1) how the implementation of standards of competence and basic competencies (SK-KD), syllabus of vocational subjects of masonry and concrete work? (2) How is the integration of entrepreneurial subjects in the subject field of masonry and concrete productive? (3) How is the development of Learning Implementation Plan (RPP). Integration steps: (1) to identify elements of entrepreneurship (2) to identify knowledge, skills, attitudes and values (3) classify in the form of topic / theme, (4) to identify the basic competencies (5) creating a learning strategy, (6) Revised, (7) trial. Conclusions: (1) entrepreneurship subjects with subjects productive field stone and concrete work practices can be integrated, (2) Product integration can foster entrepreneurship student readiness.
Fitur motivasi pembelajran online dengan pendekatan pre-defined set Djuniadi, Djuniadi
Jurnal Pendidikan Vokasi Vol. 2 No. 1 (2012): Februari
Publisher : ADGVI & Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.645 KB) | DOI: 10.21831/jpv.v2i1.1015

Abstract

Pembelajaran Elearning dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi berkembang cepat dan dimanfaatkan secara luas. Salah satu permasalahan dalam sistem e-learning, khususnya dalam pembelajaran online adalah peserta didik sering kehilangan motivasi. Fitur motivasi adalah fitur himpunan kalimat motivasi yang dikembangkan berdasarkan 3 indikator kalimat motivasi. Strategi implementasi yang digunakan adalah pre-defined set yaitu pemberian motivasi ditentukan berdasarkan pilihan sendiri. Ekperimen ini menggunakan subjek 68 mahasiswa dibagi menjadi 2, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil analisis N-gain menunjukkan bahwa ada peningkatan prestasi belajar pada kelompok pre-defined set dengan kategori peningkatan sedang (g = 0,537), dan peningkatan prestasi belajar pada kelompok kontrol dengan kategori peningkatan sedang (g = 0,399). Sedangkan dari hasil t-test didapatkan beda yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok predefined set dengan t-hitung = 2,279 dan t-tabel = 1, 980 (tingkat kesalahan 5%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) Hasil ujicoba menunjukkan bahwa fitur motivasi yang dikembangkan dengan pendekatan pre-defined set lebih efektif dalam meningkatkan prestasi belajar dibanding dengan konvensional. MOTIVATION FITUR ON THE ONLINE LEARNING BY PRE-DEFINED SET APPROACHAbstractE-Learning develops fast and widely implemented in learning, especially for online learning. One of problems on e-learning is unmotivated learning students. Motivation fitur is a set of motivation sentences deveveloped based on three indicators of motivation sentences. Pre-defined-set approach was used to develop based on selffote system. Subject for this experiment was 68 students that diveided into two groups: exeperiment and controll. The result of N-gain analysis showed that student achievement increase with g = 0,537, and g=0,399 for controll group. While t-test analysis showed that there is a significant different in effectiveness between group of pre-defined set and controll group with t= 2,279 at 0.5% significant level. The findings of this research are: (1) the pre-defined- set approach generate a higher motivation on learning than convensional.
Peningkatan motivasi dan pemahaman siswa SMK N 5 Banjarmasin melalui media simulasi electronic Workbench (EWB) Mariyati, Dwi
Jurnal Pendidikan Vokasi Vol. 2 No. 1 (2012): Februari
Publisher : ADGVI & Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.684 KB) | DOI: 10.21831/jpv.v2i1.1023

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap terjadinga peningkatan motivasi dan pemahaman siswa SMK kelas X dalam pembelajaran dasar-dasar teknik digital melalui media simulasi EWB.Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas dengan malalui empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian dilakukan di SMK Negeri 5 Banjarmasin dengan subyek penelitian adalah siswa kelas X Teknik Audio Video. Penelitian melibatkan dua orang kolaborator untuk membantu dan mendampingi peneliti memonitor dampak dari tindakan yang diberikan terhadap motivasi dan pemahaman siswa. Perubahan dari tindakan yang diberikan diperoleh dari hasil pengamatan kolaborator. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan tes pemahaman. Data yang diperoleh dianalisis secara diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut : (a) penggunaan media simulasi EWB dapat meningkatkan motivasi siswa mengikuti kegiatan pembelajaran terutama dalam hal perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran, (b) penggunaan media simulasi EWB dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan, (c) peningkatan pemahaman yang paling signifikan setelah guru menggunakan media simulasi EWB terjadi pada siswa dengan kemampuan rendah. THE IMPROVEMENT OF STUDENT MOTIVATION AND COMPREHENSION IN MDTD LEARNING PROCESS AT SMK N 5 BANJARMASIN WITH EWB SIMULATION MEDIAAbstractThis study is aimed at improving motivation and comprehension student at year-10 of vocational high school in basics of digital applied learning process with EWB simulation media. This study was classcroom action research conducted in four steps, i.e. planning, acting, observating, and reflecting. The subject of research was year-10 students of audio video technology of SMK N 5 Banjarmasin. Two collaborators were assigned to back up and assist the researcher to monitor the effects of action on student motivation and comprehension. The changes due to the action are monitored through observation by involving the two collaborators. The techniques for collecting the data were observation, interview, and comprehension test. The collected data was analyzed descriptively. The results of the study show the followin: (a) using EWB simulation media can improvement motivation of student specially interesting on material instructional which communicated and student being active in learning process, (b) using EWB simulation media can improvement student comprehension toward material instructional which communicated, (c) the improvement comprehension after the teacher using EWB simulation media for lowest abilities is significant.
Pentingnya kelas kewirausahaan pada SMK Pariwisata Lastariwati, Badraningsih
Jurnal Pendidikan Vokasi Vol. 2 No. 1 (2012): Februari
Publisher : ADGVI & Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.68 KB) | DOI: 10.21831/jpv.v2i1.1018

Abstract

Kajian ini dimaksudkan untuk menentukan peran kelas kewirausahaan dalam menanamkan jiwa kewirausahaan, nilai, dan pengalaman siswa SMK Tata Boga dalam menyiapkan lulusan yang memiliki jiwa mandiri yang saat ini menjadi tantangan dalam pendidikan, yaitu antara lain: meningkatnya jumlah dan kualitas pendidikan kejuruan untuk memenuhi kebutuhan global dan lokal, dan menghasilkan tenaga kerja yang kreatif. Tujuan yang menarik adalah 70% lulusan SMK dapat bekerja setiap tahun. Hal ini memerlukan perlakuan. fasilitas, dukungan, dan upaya-upaya untuk mencapai kewirausahaan untuk mencapai kualitas lulusan sekolah kejuruan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Progrm ini harus didisain berdasarkan kurikulum yang didisain dan dikembangkan kebutuhan stakeholders. Kelas kewirausahaan menerapkan kurikulum terintegrasi ke dalam mata pelajaran produktif. Dalam kelas kewirausahaan diharapkan dapat lebih efektif dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan kemandirian sehingga lulusan akan lebih memiliki jiwa yang bebas di dalam setiap situasi. THE ROLES OF ENTERPRENEURSHIP CLASS FOR VOCATIONAL HIGH SCHOOL OF TOURISMAbstractThis study aimed to determine the role of the entrepreneurial class in cultivating the entrepreneurial spirit, values and skills of SMK culinary student, to prepare graduates who have the spirit of independence as a responde to the current challenges including quantity and quality of vocational education to meet local, national, and global needs. The interesting objective is that about 70% of graduates shold be employed. In addition SMK generally provides entrepreneurship training in services. It need treatment, facilitatation, and encouragement of learners in order to become independence, responsible, creative, innovative, sporty, and entrepreneurship efforts to achieve the quality of vocational education graduates that meet the need of work place. Entrepreneurial class implements integrated subjects of vocational entrepreneurship. The entrepreneurial class is expected to be more effective in growing entrepreneurship spirit and independence of the prospective graduates of culinary tourism program.

Page 1 of 2 | Total Record : 12


Filter by Year

2012 2012