cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Forum Nuklir
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Forum Nuklir (JFN) adalah jurnal ilmiah bertaraf nasional dengan ruang lingkup semua aspek yang terkait dengan ilmu pengetahuan nuklir, teknologi nuklir, termasuk pendidikan dan sumber daya manusia nuklir. JFN (ISSN 1978-8738) diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir BATAN
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "JFN Vol 1 No 2 November 2007" : 5 Documents clear
PEMISAHAN DAN KARAKTERISASI SPESI SENYAWA KOMPLEKS YTRIUM-90 DAN STRONSIUM-90 DENGAN ELEKTROFORESIS KERTAS Sulaiman Sulaiman; Adang Hardi G; Noor Anis Kundari
Jurnal Forum Nuklir JFN Vol 1 No 2 November 2007
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.806 KB) | DOI: 10.17146/jfn.2007.1.2.3275

Abstract

PEMISAHAN    DAN    KARAKTERISASI    SPESI    SENYAWA    KOMPLEKS YTRIUM-90 DAN STRONSIUM-90 DENGAN ELEKTROFORESIS KERTAS. Telah dilakukan penelitian untuk memperoleh karakterisasi spesi senyawa kompleks 90Y dan 90Sr dengan metode elektroforesis kertas. Penelitian ini dilakukan dengan membuat variasi penyangga, konsentrasi HCl, tegangan operasi elektroforesis, waktu elektroforesis dan media migrasi elektroforesis. Dari beberapa kali percobaan diperoleh kesimpulan bahwa larutan penyangga yang sesuai adalah penyangga tartrat dan penyangga sitrat. Kedua penyangga ini dapat membentuk senyawa kompleks dengan 90Y yang ditandai terjadinya migrasi ke anoda. Sebaliknya, pada 90Sr tidak terbentuk senyawa kompleks dan terjadi migrasi ke katoda. Konsentrasi optimum, diperoleh pada HCl 2 M dengan penyangga tartrat dan pada konsentrasi HCl 8 M dengan penyangga sitrat. Selain sebagai pelarut kedua logam, HCl juga merupakan ligan pengompleks. Tegangan operasi elektroforesis yang optimum diperoleh pada 200 Volt untuk kedua larutan penyangga, waktu operasi elektroforesis optimum selama 2,5 jam dengan penyangga tartrat dan 2 jam dengan penyangga sitrat. Sebagai alternatif, media migrasi bisa diganti pelat silika geluntuk kedua larutan penyangga.
PENGGUNAAN GRAFIT BATU BATERAI SEBAGAI ALTERNATIF ELEKTRODA SPEKTROGRAFI EMISI Arif Artadi; Sudaryo Sudaryo; Aryadi Aryadi
Jurnal Forum Nuklir JFN Vol 1 No 2 November 2007
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.714 KB) | DOI: 10.17146/jfn.2007.1.2.3276

Abstract

KEMUNGKINAN PENGGUNAAN GRAFIT BATU BATERAI SEBAGAI ALTERNATIF ELEKTRODA SPEKTROGRAFI EMISI. Telah dilakukan analisis boron (B) dan kadmium (Cd) di dalam U3O8 dengan menggunakan elektroda grafit baterai bekas  pada  spektrografi  emisi.  Analisis  dilakukan  dengan  metode  DC-Arc,  arus  10Ampere, tegangan 220 Volt, waktu exposure 25 detik, jarak elektroda 2 mm. Cuplikan diekstraksi menggunakan TBP-Kerosin dengan perbandingan 70 : 30 sebanyak 200 ml. Fasa air hasil ekstraksi diteteskan pada elektroda dan dieksitasi. Intensitasnya dibandingkan dengan standarnya, maka diperoleh konsentrasi boron dan kadmium terukur dengan elektroda grafit spex industries masing-masing 0,07 ppm dan 0,15 ppm, yang terukur dengan elektroda grafit baterai bekas adalah 0,21 ppm dan 0,14 ppm. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa elektroda grafit batu baterai tidak dapat digunakan sebagai alternatif elektroda pengganti pada spektrografi emisi.
SIMULASI SISTEM INTERLOCK PENGAMAN OPERASI MESIN BERKAS ELEKTRON (MBE) DENGAN PERANGKAT LUNAK BASCOM 8051 Sukarman Sukarman; Muhtadan Muhtadan
Jurnal Forum Nuklir JFN Vol 1 No 2 November 2007
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.834 KB) | DOI: 10.17146/jfn.2007.1.2.3277

Abstract

SIMULASI SISTEM INTERLOCK PENGAMAN OPERASI MESIN BERKAS ELEKTRON (MBE) DENGAN PERANGKAT LUNAK BASCOM 8051. Telah dibuat simulasi sistem pengaman operasi Mesin Berkas Elektron (MBE) berbasis mikrokontroler. Sistem  interlock  disimulasikan  menggunakan  perangkat  lunak  BASCOM  8051.  Sebagai masukan ke mikrokontroler diatur dengan memberikan level sinyal (1 / 0 ) ke port yang terhubung dengan parameter masukan MBE pada editor BASCOM8051. Sebagai keluaran dari Sistem Interlock disimulasikan menggunakan Led Indikator. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem interlock telah berfungsi sesuai dengan prinsip-prinsip interlock. 
PENGARUH MATRIKS TERHADAP SISTEM PENCACAHAN SAMPEL MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA. Wahyudi Wahyudi; Dadong Iskandar; Djoko Marjanto
Jurnal Forum Nuklir JFN Vol 1 No 2 November 2007
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.203 KB) | DOI: 10.17146/jfn.2007.1.2.3273

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh  matriks  terhadap  pencacahan  sampel  menggunakan  spektrometer  gamma. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh matriks terhadap sistem pencacahan, Bahan yang digunakan adalah sumber standar Solution 2908 yang merupakan sampel hasil interkomparasi dengan IAEA terdiri dari 54Mn, 60Co, 65Zn, 109Cd, 133Ba, 134Cs, 137Cs,210Pb, dan 241Am dan larutan standar yang terdiri dari 133Ba, 152Eu, dan 241Am. Sumber standar tersebut mempunyai rentang energi dari 59 keV sampai 1408 keV. Matriks yangdigunakan berupa rumput, abu rumput, sludge, air, tanah, pasir, pasir silika, dan pasir vulkanik dengan rentang densitas dari 0,226 g/cm3  sampai 1,760 g/cm3. Matriks yang telah diberi larutan radioaktif ini kemudian dimasukkan dalam vial ID 57 mm H 50 mm. Hasil  pengujian  dengan  t-test  menunjukkan  bahwa  seluruh  radionuklida  terdistribusi merata   dalam   setiap   matriks.   Data   awal   menunjukkan   bahwa   densitas   matriks berpengaruh secara signifikan pada sistem pencacahan spektrometer gamma, terutama pada energi rendah. Semakin besar densitas maka efisiensi pencacahan akan menurun.Validasi hasil penelitian ini, memberikan nilai penyimpangan < 5%, yang dianggap baik berdasarkan ketentuan batasan dari IAEA, yaitu < 8%.
PERANAN IPTEK NUKLIR DALAM EKSPLORASI HIDROKARBON Eko Budi Lelono; Isnawati Isnawati
Jurnal Forum Nuklir JFN Vol 1 No 2 November 2007
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1854.619 KB) | DOI: 10.17146/jfn.2007.1.2.3274

Abstract

Perkembangan iptek nuklir berpengaruh terhadap teknik eksplorasi hidrokarbon, antara lain terbukti dengan adanya penggunaan isotop radioaktif untuk menentukan umur absolute batuan. Penentuan umur batuan yang pada awalnya menggunakan fosil penunjuk umur (baik mikro  maupun  makro-fosil)  yang  menghasilkan  umur  relatif  batuan,  belakangan  ini diperkaya dengan metode perhitungan peluruhan mineral radioaktif untuk menentukan umur absolute batuan, sehingga posisi stratigrafi suatu lapisan batuan (batuan induk dan reservoir) dapat ditentukan dengan pasti. Sementara itu, aplikasi teknologi nuklir juga dipergunakan dalam survey sumur pemboran eksplorasi yang antara lain dikenal dengan Nuclear Magnetic Resonance   (NMR)   yang   membantu   ahli   geologi   dalam   mengukur   porositas   dan permiabilitas secara langsung di lapangan, sehingga dapat memprediksi keberadaan hidrokarbon. Dari sisi sedimentologi, iptek nuklir juga diaplikasikan dalam laboratorium X Ray Diffraction (XRD Laboratory) untuk menentukan jenis mineral penyusun batuan dan laboratorium Scanning Electron Microscope (SEM Laboratory) untuk mengetahui porositas batuan. Kedua hal tersebut membantu ahli eksplorasi dalam menyusun manajemen reservoir.

Page 1 of 1 | Total Record : 5