cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jstni_batan@batan.go.id
Editorial Address
PSTNT BATAN Bandung Jalan Tamansari 71
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology)
Focus of Publication in Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology : Result of experiment in the field of nuclear science and technology and its applications in various fields. Acceptable topics include: Radioisotope, Radiopharmacy, Nuclear Medicine, Nuclear Radiation and its Measurement, Nuclear Physics and Reactors, Nuclear Instrumentation and Radioactive Waste including its applications in the fields of health, biology, industry, agriculture, metallurgy and environment
Articles 280 Documents
EVALUASI UJI PROFISIENSI WEPAL 2015.1 PADA CUPLIKAN TANAH Woro Yatu Niken Syahfitri; Syukria Kurniawati; Natalia Adventini; Endah Damastuti; Diah Dwiana Lestiani; Muhayatun Santoso
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 19, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.694 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2018.19.2.4102

Abstract

EVALUASI UJI PROFISIENSI WEPAL 2015.1 PADA CUPLIKAN TANAH. Pengendalian kualitas prosedur analitik sangat penting untuk menghasilkan data analisis yang andal.  Partisipasi dalam program uji profisiensi yang diselenggarakan oleh WEPAL (Wageningen Evaluating Programmes for Analytical Laboratories) 2015.1, merupakan salah satu proses penting untuk meningkatkan akurasi dan ketepatan teknik analisis yang digunakan di laboratorium serta dalam peningkatan pemanfaatan reaktor riset. Cuplikan ISE (International Soil Analytical Exchange) diiradiasi pada fasilitas rabbit system dan dianalisis menggunakan metode AAN (Analisis Aktivasi Neutron). Evaluasi kinerja metode dilakukan dengan uji akurasi dan Z-score. Unsur yang dilaporkan sebanyak 14 unsur yang meliputi  Al, As, Ca, Co, Cr, Fe, K, Mg, Mn, Na, Sc, Ti, V dan Zn. Berdasarkan hasil analisis14 unsur yang dilaporkan, 57,1-78,6% memuaskan dengan |Z| ≤ 2; 7,14-21,4% dipertanyakan dengan 2<|Z|<3 dan 21,4-35,7% tidak memuaskan dengan |Z| ≥ 3. Pada hasil yang tidak memuaskan/outlier dilakukan tindakan perbaikan dan hasil analisis menunjukkan terdapat kesesuaian dengan nilai Z-score berkisar antara -2<Z<2. Secara umum, metode AAN baik untuk analisis multielemen matrik tanah dengan hasil analisis yang andal dan tingkat validitas yang baik.Kata kunci : uji profisiensi, AAN, tanah.
KARAKTERISASI FISIKO-KIMIA RADIOISOTOP 149Pm HASIL IRADIASI BAHAN SASARAN 148Nd ALAM Azmairit Aziz; Nana Suherman
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 16, No 1 (2015): Februari 2015
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6500.05 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2015.16.1.2355

Abstract

ABSTRAK KARAKTERISASI FISIKO-KIMIA RADIOISOTOP 149Pm HASIL IRADIASI BAHAN SASARAN 148Nd ALAM. Penyakit kanker merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi Indonesia di bidang kesehatan. Radioisotop pemancar-β- dengan aktivitas jenis tinggi dapat digunakan untuk penandaan biomolekul sebagai radiofarmaka spesifik target untuk terapi sel kanker. Promesium-149 (149Pm) merupakan salah satu radiolantanida pemancar-β- yang me-miliki energi beta (Eβ-)maksimum sebesar 1,07 MeV (95,9 %) dan dapat dipertimbangkan untuk digunakan pada terapi kanker berdasarkan sifat nuklir yang dimilikinya. Radioisotop 149Pm dapat dibuat dengan cara tidak langsung melalui reaksi inti (n,γ) di reaktor nuklir menggunakan bahan sasaran isotop 148Nd (neodymium-148) dan radioisotop 149Pm yang dihasilkan adalah bebas pengemban (carrier free) sehingga memiliki aktivitas jenis tinggi. Pada penelitian ini digunakan bahan sasaran Nd2O3 alam yang diiradiasi selama ± 4 hari di Central Irradiation Position (CIP) RSG-G.A.Siwabessy – Serpong pada fluks neutron termal ~1014 n.cm-2.det-1. Radioisotop 149Pm dipisahkan dari bahan sasaran Nd2O3 hasil iradiasi menggunakan metode kromatografi ekstraksi. Larutan radioisotop 149PmCl3 yang dihasilkan dikarakterisasi secara fisiko-kimia meliputi penentuan kemurnian radiokimia menggunakan metode kromatografi kertas dan elektroforesis kertas. Kemurnian radionuklida ditentukan menggunakan spektro-meter-γ dengan detektor HP-Ge yang dilengkapi multichannel analyzer (MCA). Larutan 149PmCl3 yang diperoleh berupa larutan jernih, memiliki pH 2 dan konsentrasi radioaktif 4,2 – 7,4 mCi/mL. Larutan 149PmCl3 memiliki kemurnian radiokimia 99,70 ± 0,23% dan kemurnian radionuklida setelah pendinginan selama 9 hari sebesar 98,58 ± 0,44%. Larutan 149PmCl3 stabil selama 2 minggu pada temperatur kamar. Larutan radioisotop 149PmCl3 memiliki karakteristik fisiko-kimia yang memenuhi persyaratan untuk digunakan dalam pembuatan radiofarmaka ABSTRACT  PHYSICO - CHEMICAL CHARACTERIZATION OF 149Pm RADIOISOTOPE FROM IRRADIATED NATURAL 148Nd TARGET. Cancer is one of the major problems encountered in the field of health in Indonesia. A beta-emitting radioisotope with high specific activity can be used for labeling of biomolecules as a targeted radiopharmaceutical for cancer therapy. Promethium-149 (149Pm) is one of beta-emitting radiolanthanides with beta energy (Eβ-) maximum of 1.07 MeV (95.9%) and can be considered to be used for cancer therapy based on its nuclear properties. Radioisotope of 149Pm can be produced by indirect methode through (n,γ) reaction in nuclear reactor using 148Nd (neodymium-148) target material and 149Pm was produced as a carrier free radioisotope, so that it has high specific activity. In this study, natural Nd2O3 target was irradiated for ± 4 days in central irradiation position (CIP) of RSG-G.A. Siwabessy – Serpong at a thermal neutron flux of ~ 1014 n.cm-2.sec-1. Radioisotope of 149Pm was separated from irradiated of Nd2O3 target using extraction chromatography method. The physico-chemical characterization of 149PmCl3 solution was studied involves the determination of its radiochemical purity using paper chromatography and paper electrophoresis methods. The radionuclide purity was determined using a γ-spectrometer with  HP-Ge detector and coupled with a multichannel analyzer (MCA). 149PmCl3 was obtained as a clear solution, has a pH of 2 and  radioactive concentration of 4.2 to 7.4 mCi/mL. 149PmCl3 solution has radiochemical purity of 99.70 ± 0.23% and radionuclide purity after cooling for 9 days of 98.58 ± 0.44%. 149PmCl3 solution was stable for 2 weeks at room temperature. 149PmCl3 solution has the physico-chemical characteristics that meet requirements for use in preparation of radiopharmaceuticals.
PENINGKATAN EFISIENSI PEMISAHAN RADIOISOTOP TERBIUM-161 BERBASIS KROMATOGRAFI KOLOM UNTUK APLIKASI TERAPI KANK Azmairit Aziz
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 18, No 2 (2017): Agustus 2017
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.655 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2017.18.2.3586

Abstract

ABSTRAK           PENINGKATAN EFISIENSI PEMISAHAN RADIOISOTOP TERBIUM-161 BERBASIS KROMATOGRAFI KOLOM UNTUK APLIKASI TERAPI KANKER. Angka kematian akibat kanker terus meningkat setiap tahun. Endoradioterapi, teknik nuklir menggunakan radionuklida untuk terapi kanker, merupakan teknik yang kompetitif dalam menangani penyakit kanker. Terbium-161 (161Tb) adalah radiolantanida pemancar-β- lemah (Eβ-rata-rata  = 0,150 MeV) dan memiliki waktu paro selama 6,9 hari yang potensial untuk terapi kanker ukuran kecil. Pada penelitian sebelumnya telah diperoleh pemisahan 161Tb dari hasil iradiasi bahan sasaran Gd2O3 diperkaya isotop 160Gd dengan metode kromatografi ekstraksi. Akan tetapi yield 161Tb yang diperoleh masih rendah, yaitu ~ 93%. Pada penelitian ini telah dilakukan upaya untuk meningkatkan efisiensi pemisahan 161Tb dari hasil iradiasi bahan sasaran Gd2O3 diperkaya isotop 160Gd menggunakan berbagai ukuran dan jenis resin Ln. Bahan sasaran Gd2O3 diperkaya isotop 160Gd (98,4 %) diiradiasi di RSG-G.A.Siwabessy.  Radioisotop 161Tb dipisahkan dari matriks Gd/Tb hasil iradiasi Gd2O3 dengan metode kromatografi ekstraksi menggunakan kolom resin Ln yang memiliki ukuran partikel 20 – 50, 50 – 100 dan 100 – 150 μm serta catridge resin Ln,  Ln2 dan Ln3 dengan ukuran partikel 50 – 100 μm sebagai fase diam.  Sebagai fase gerak digunakan larutan HNO3 0,8N dan 3N masing-masing untuk memisahkan isotop gadolinium dan terbium. Pada penelitian ini diperoleh peningkatan efisiensi  pemisahan 161Tb  menggunakan catridge resin Ln dengan ukuran partikel 50 – 100 μm (ditandem 2 buah) dengan yield sebesar 100 ± 0,1% dan Gd recovery sebesar 97,65 ± 0,2%. Radioisotop 161Tb hasil pemisahan memiliki kemurnian radionuklida 99,98 ± 0,01%. Sediaan  radioisotop 161TbCl3 yang dihasilkan memiliki kemurnian radiokimia sebesar 99,92 ± 0,2%.
STUDI PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-ZrO2 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIEMPAT Ketut Kamajaya; Efrizon Umar
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 18, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.248 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2017.18.1.3215

Abstract

Studi perpindahan kalor KONVEKSI PAKSA nanofluida air-ZrO2 dalam sub-buluh vertiKal segiempat. Saat ini sedang berkembang pemikiran oleh para peneliti tentang pemanfaatan nanofluida sebagai pendingin alternatif, selain menggunakan air. Oleh karena itu, studi ini dilakukan untuk mengetahui karaktersitik sifat termofisika dari nanofluida air-ZrO2 pada aliran konveksi paksa. Analisis numerik tiga dimensi digunakan dalam optimalisasi perancangan perangkat uji berupa alat uji sub-buluh vertikal segiempat, sedangkan data eksperimental yang diperoleh dalam eksperimen digunakan untuk menentukan besarnya koefisien perpindahan kalor dari pemanas ke fluida pendingin nanofluida air-ZrO2. Hasil penelitian ini dibandingkan dengan mengunakan fluida-dasar atau air murni sebagai fluida kerja. Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sub-buluh vertikal segiempat, dilengkapi dengan sistem pendingin primer, penukar kalor dan sistem pendingin sekunder. Sebagai sumber pemanas digunakan empat silinder vertikal yang memiliki fluks kalor yang seragam dengan ukuran masing-masing pemanas yaitu panjang 350 mm, diameter 25,4 mm dan rasio jarak antarpusat terhadap diameter (P/D) 1,16. Perpindahan kalor dari pemanasan ke pendingin terjadi secara konveksi paksa. Hasilnya menunjukkan bahwa nanofluida air-ZrO2 dengan konsentrasi sebesar 0,10 % dalam persen berat mempunyai koefisien perpindahan kalor 20% lebih besar dari koefisien perpindahan kalor dengan menggunakan air-murni sebagai pendingin.
EVALUASI SPESIFISITAS RADIOFARMAKA 99mTc-KETOKONAZOL PADA INFEKSI YANG DISEBABKAN OLEH Candida albicans, Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Rizky Juwita Sugiharti; Iim Halimah; Isa Mahendra; Maula Eka Sriyani
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 17, No 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.702 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2016.17.2.2596

Abstract

EVALUASI SPESIFISITAS RADIOFARMAKA 99mTc-KETOKONAZOL PADA INFEKSI YANG DISEBABKAN OLEH Candida albicans, Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Penyakit infeksi masih menjadi masalah kesehatan utama dan penyebab kematian di seluruh dunia, terutama di negara berkembang. Diagnosis infeksi dengan metode pencitraan di kedokteran nuklir memerlukan sensitivitas dan spesifitas yang baik. 99mTc-ketokonazol adalah radiofarmaka antibiotik yang disintesis dengan menandai ketokonazol dengan radionuklida teknesium-99m. Radiofarmaka ini diharapkan dapat digunakan  untuk mendeteksi infeksi di kedokteran nuklir, sehingga 99mTc-ketokonazol harus selektif dapat terakumulasi di daerah infeksi. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan evaluasi spesifitas 99mTc-ketokonazol untuk mendeteksi infeksi yang disebabkan oleh beberapa mikroorganisme. Hasil uji biodistribusi 99mTc-ketokonazol menunjukkan akumulasi 99mTc-ketokonazol di paha yang diinfeksi pada 1 jam setelah injeksi dengan rasio target/non target (T/NT) sebesar 3,40 untuk Candida albicans; 1,93 untuk Staphylococcus aureus dan 2,81 untuk Escherichia coli. Studi ini menunjukkan bahwa 99mTc-ketokonazol adalah radiofarmaka yang menjanjikan untuk deteksi infeksi dengan cepat dan memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang baik.  
Cover dan Redaksi, Vol 19, No:2, 2018 - Agustus 2018 JSTNI PSTNT BATAN
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 19, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1266.938 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2018.19.2.4520

Abstract

KAJIAN KESELAMATAN PENGOPERASIAN REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN BATANG KENDALI REAKTOR TRIGA 2000 TANPA BAHAN BAKAR (BKRTTBB) Prasetyo Basuki; A.R. Iso Suwarso; Agus Sunarya; P. Ilham Yazid; Mr. Supardjo; Abdul Rojak
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 16, No 2 (2015): Agustus 2015
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.743 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2015.16.2.2361

Abstract

ABSTRAKKAJIAN KESELAMATAN PENGOPERASIAN REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN BATANG KENDALI REAKTOR TRIGA 2000 TANPA BAHAN BAKAR (BKRTTBB). Telah dilakukan kegiatan pabrikasi BKRTTBB untuk digunakan pada teras TRIGA 2000 Bandung sebagai upaya modifikasi batang kendali pengganti FFCR (Fuel Follower Control Rod) yang telah memiliki fraksi bakar melebihi 50% pada bagian elemen pengikutnya. Dari 5 buah FFCR yang digunakan saat ini telah terindikasi 2 buah yang memiliki fraksi bakar melebihi 50 % dan 1 buah yang telah mendekati 50 %. Sampai dengan akhir tahun ini direncanakan dilakukan penggantian sebanyak 2 buah, dan akan berlanjut sampai dengan 4 buah di tahun berikutnya. Untuk dapat menjamin keselamatan proses modifikasi dan pasca modifikasi, maka perlu dilakukan kajian simulasi operasi dengan menggunakan BKRTTBB pada skenario teras paling reaktif. Pada kajian ini telah dilakukan simulasi operasi dengan meng-gunakan 1 buah FFCR, 4 buah BKRTTBB, dan 102 elemen bakar dengan komposisi elemen bakar sesuai dengan kondisi terkini pada teras TRIGA 2000 dengan menggunakan MCNP. Dari kajian ini didapatkan beberapa parameter kritikalitas antara lain reaktivitas teras lebih (core excess) sebesar $ 5,461, dan reaktivitas padam (shutdown margin) sebesar $ -9,647, kemudian dengan menskenariokan kondisi one stuck rod didapatkan bahwa semua kondisi salah satu batang kendali tersangkut memberikan respons subkritis. Kemudian dari simulasi ini pula di-dapatkan faktor puncak daya aksial sebesar 1,21 dan faktor puncak daya radial sebesar 2,02. Dari kedua nilai faktor puncak daya ini dapat dihitung distribusi suhu pada teras dengan menggunakan program komputasi STAT dan STATMOD. Hasil simulasi menggunakan STAT dan STATMOD dengan memberikan suhu masukan air sampai dengan 42 °C didapatkan suhu terpanas pada subbuluh sebesar 87,98 °C dan 82,75 °C. Berdasarkan hasil ini dapat disimpul-kan bahwa pengoperasian reaktor dengan menggunakan BKRTTBB pada kondisi yang men-dekati dimana suhu air masukan mendekati 49 °C (suhu tertinggi untuk sinyal SCRAM), air pendingin primer belum mencapai suhu pendidihan (112 °C). Sehingga pengoperasian reaktor dengan BKRTTBB dapat dinyatakan aman dan selamat dari aspek neutronik maupun termal-hidrolik.ABSTRACTSAFETY REVIEW OF BANDUNG TRIGA 2000 RESEARCH REACTOR OPERATION USING CONTROL ROD WITHOUT FUEL FOLLOWER (BKRTTBB). BKRTTBB manufacturing activities have been carried out to be used on the TRIGA 2000 core as a modification of the control rod replacement FFCR (Fuel Follower Control Rod) which has had burnup exceeds 50 % on the fuel follower. Two units of existing FFCR have been indicated exceeds 50 % of burnup and 1 unit was approaching 50%. Until the end of this year planned replacement by 2 units, and will continue up to 4 units in the next year. To ensure the safety of the modification process and the post-modification activities, it is necessary to study the operation simulation using BKRTTBB on the most reactive core. This study has been carried out on simulated reactor operation using 1 unit FFCR, 4 units BKRTTBB, and 102 fuel elements with composition in accordance with current conditions on the TRIGA 2000 core by using MCNP. This study obtained some criticality parameters, core excess $ 5.461, and shutdown margin $ -9.647, then the scenario of one stuck rod conditions showed that all the conditions of one control rod stuck is responded as subcritical. Then from this simulation also obtained axial peak power factor of 1.21 and radial peak power factor of 2.02. Based on these values, the temperature distribution on the reactor can be calculated using computational codes, STAT and STATMOD. The simulation results using STAT and STATMOD by providing input water temperature up to 42 °C at the hottest sub channel temperature obtained of 87.98 °C and 82.75 °C. Based on these results it can be concluded that operation of the reactor by using BKRTTBB in conditions near to LOFA where no temperature exchange so that the water temperature input approaching 49 °C (the highest temperature for the scram signal), water primary coolant still has not reached the temperature of boiling (112 °C). So that the operation of the reactor with BKRTTBB can be declared safely and secure in neutronics and termalhydraulics aspect.
PENGARUH IRADIASI GAMMA TERHADAP SOLANUM NIGRUM L DAN EFEKNYA SEBAGAI ANTI KANKER Ermin K Winarno; Indira Radana Reswari; Susanto Susanto; Hendig Winarno
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 19, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.152 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2018.19.1.3693

Abstract

Buah leunca (Solanum nigrum L) merupakan tanaman dari suku solanaceae yang dipercaya dapat mengatasi kanker. Leunca yang termasuk jenis buah dapat diawetkan dengan cara iradiasi gamma. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh perlakuan dosis iradiasi gamma terhadap buah leunca dan efeknya terhadap khasiat anti kanker leukemia L1210. Dosis iradiasi yang diberikan adalah 5; 7,5; 10; dan 15 kGy, masing-masing dengan 2 ulangan. Ekstraksi dilakukan secara bertahap dengan n-heksan, etil asetat, dan etanol. Fraksi aktif dari etil asetat saja yang diuji sitotoksiknya. Hasil menunjukkan bahwa dosis iradiasi maksimum dengan sumber gamma 60Co untuk buah leunca adalah sebesar 7,5 kGy dengan tidak merusak khasiatnya sebagai anti kankerKata kunci : Solanum nigrum L, Sel kanker L 1210, Iradiasi gamma, Sitotoksik
Cover dan Redaksi, Vol 16, No:2, 2015 - Agustus 2015 Muhamad Basit Febrian
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 16, No 2 (2015): Agustus 2015
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3151.796 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2015.16.2.3654

Abstract

ANALISIS RANCANGAN DASAR SISTEM PGNAA MENGGUNAKAN SUMBER NEUTRON DARI BEAMPORT REAKTOR KARTINI Edi Trijono Budisantoso; Syarip Syarip
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 18, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.519 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2017.18.1.2723

Abstract

ABSTRAK ANALISIS RANCANGAN DASAR SISTEM PGNAA MENGGUNAKAN SUMBER NEUTRON DARI BEAMPORT REAKTOR KARTINI. Telah dilakukan perancangan dasar sistem PGNAA menggunakan salahsatu beamport reaktor Kartini sebagai sumber neutron.  Moderator neutron  ditempatkan pada ujung kolom berkas neutron untuk membuat berkas neutron menjadi termal.  Berkas diarahkan menuju ruang sampel PGNAA dengan menggunakan kolimator yang berfungsi sebagai penyaring berkas neutron sejajar. Pada penggal kolimator yang berpotongan dengan jendela beamport dipasang neutron beam shutter untuk menutup berkas neutron apabila tidak digunakan untuk PGNAA.  Beam stopper dipasang dibelakang ruang sampel PGNAA untuk menangkap berkas neutron yang  lolos. Perhitungan sifat neutronik dilakukan untuk memilih bahan material yang memenuhi syarat fungsi sebagai sub-komponen PGNAA dan menentukan ukuran geometrinya.  Dari hasil perhitungan diperoleh  data bahan yang baik untuk moderator yaitu grafit, bahan kolimator adalah aluminium, bahan beam shutter dan beam stopper adalah komposit boraks-parafin.  Panjang moderator 90 cm, panjang kolimator 173 cm dengan  tetapan kolimasi D/L=0,015, tebal beam shutter dan beam stopper masing-masing 22 cm dan 30 cm.  Dipasang perisai gamma dan perisai neutron untuk menutup berkas neutron keluar dari sela dinding dalam beamport dan didnding luar kolimator. Bahan perisai tersebut dibuat dari komposit boraks parafin 25% berat dan timbal yang masing-masing panjangnya 50 cm dan 30 cm.  Hasil analisis menunjukkan bahwa dari fluks neutron awal pada beamport bagian dalam sebesar 1,5.1012 n/cm2s dapat menghasilkan fluks neutron termal di ruang sampel PGNAA 1,76.108 n/cm2s dengan arus neutron termal 9,29.108 n/s. Nilai fluks neutron termal tersebut memenuhi persyaratan untuk suatu sistem PGNAA yaitu berada pada orde 106 s/d 108 n/cm2s. Kata Kunci : PGNAA, rancangan dasar, prompt-gamma, analisis aktivasi, neutron-termal, beamport reaktor ABSTRACT BASIC DESIGN ANALYSIS OF PGNAA SYSTEM USING NEUTRON SOURCE FROM BEAMPORT OF KARTINI REACTOR. A basic design of PGNAA system using one of reactor beamports of Kartini reactor as a neutron source have been carried out. Neutron moderator is placed at the inner end of beamport column to make thermal neutron beam. A neutron beam directed  to PGNAA counting chamber by using collimator as a filter to make parallel neutron beam.   At  the midle  of collimator intersect with beamport window, neutron beam shutter is mounted to close when not in use for PGNAA.  Beam stopper mounted behind the sample chamber of PGNAA to capture neutron beam that passes from the sample chamber.  Calculation of neutronic properties of materials was done to choose the material that meet the functional requirements of PGNAA and to determine the geometry size.  Based on the calculational results obtained that good material for moderator is graphite, aluminum as beam collimator, and beam shutter or stopper is made from borax-paraffin composite. The moderator length is 90 cm and collimator length  is 173 cm  with collimation constant D / L = 0,015.  Beam shutter and beam stopper thickness are 22 cm and 30 cm respectively. Gamma and neutron shield are  added  surrounding beam colimator to shield  the radiation out from the pitch between collimator and beamport wall.  The shield material made from composite of parrafin 25 w % borax, and lead with the length of 50 cm and 30 cm respectively.   The analysis result shows that from the neutron flux of 1,5.1012 n/cm2s at the inner side of beamport, can generate thermal neutron flux at the PGNAA sample chamber of 1,76.108 n/cm2s with the thermal neutron current of 9,29.108 n/s. This thermal neutron flux meet the requirement for a PGNAA system i.e. in the order of 106 to 108 n/cm2s.   Keywords : PGNAA, basic design, prompt-gamma, activation analysis, thermal neutron, reactor beamport

Page 3 of 28 | Total Record : 280


Filter by Year

2000 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 24, No 2 (2023): August 2023 Vol 24, No 1 (2023): February 2023 Vol 23, No 2 (2022): Agustus 2022 Vol 23, No 1 (2022): February 2022 Vol 22, No 2 (2021): Agustus 2021 Vol 22, No 1 (2021): February 2021 Vol 21, No 2 (2020): Agustus 2020 Vol 21, No 1 (2020): Februari 2020 Vol 20, No 2 (2019): Agustus 2019 Vol 20, No 1 (2019): Februari 2019 Vol 19, No 2 (2018): Agustus 2018 Vol 19, No 1 (2018): Februari 2018 Vol 18, No 2 (2017): Agustus 2017 Vol 18, No 1 (2017): Februari 2017 Vol 17, No 2 (2016): Agustus 2016 Vol 17, No 1 (2016): Februari 2016 Vol 16, No 2 (2015): Agustus 2015 Vol 16, No 1 (2015): Februari 2015 Vol 15, No 2 (2014): Agustus 2014 Vol 15, No 1 (2014): Februari 2014 Vol 14, No 2 (2013): Agustus 2013 Vol 14, No 1 (2013): Februari 2013 Vol 13, No 2 (2012): Agustus 2012 Vol 13, No 1 (2012): Februari 2012 Vol 12, No 2 (2011): Agustus 2011 Vol 12, No 1 (2011): Februari 2011 Vol 11, No 2 (2010): Agustus 2010 Vol 11, No 1 (2010): Februari 2010 Vol 10, No 2 (2009): Agustus 2009 Vol 10, No 1 (2009): Februari 2009 Vol 9, No 2 (2008): Agustus 2008 Vol 9, No 1 (2008): Februari 2008 Vol 8, No 2 (2007): Agustus 2007 Vol 8, No 1 (2007): Februari 2007 Vol 7, No 2 (2006): Agustus 2006 Vol 7, No 1 (2006): Februari 2006 Vol 6, No 2 (2005): Agustus 2005 Vol 6, No 1 (2005): Februari 2005 Vol 5, No 2 (2004): Agustus 2004 Vol 5, No 1 (2004): Februari 2004 Vol 4, No 4 (2003): Agustus Edisi Khusus 4 2003 Vol 4, No 3 (2003): Agustus Edisi Khusus 3 2003 Vol 4, No 2 (2003): Agustus Edisi Khusus 2 2003 Vol 4, No 1 (2003): Agustus Edisi Khusus 1 2003 Vol 4, No 1 (2003): Februari 2003 Vol 3, No 2 (2002): Agustus 2002 Vol 3, No 1 (2002): Februari 2002 Vol 2, No 2 (2001): Agustus 2001 Vol 2, No 1 (2001): Februari 2001 Vol 1, No 2 (2000): Agustus 2000 Vol 1, No 1 (2000): Februari 2000 More Issue